Anda di halaman 1dari 3

STROK DAN PENATALAKSANAANNYA OLEHINTERNIS

895

penatalaksanaan strok akut pada dasamya adaiah sebagai berikut: Diagnosis, ditujukan untuk mencari beberapa keterangan, antaralain: Apakah pasien menderita strok atau bukan Bila memang strok, letak, jenis, dan luas lesi. Untuk kedua keadaan di atas, pemeriksaan baku emas adaiah pemeriksaan dengan pencitraan tomogra i terkomputer (CT-scan), !alaupun pada beberapa keadaan, antara lain strok di batang otak pada hari"hari pertama sering kali tidak didapatkan abnormalitas, sehingga harus diulang setelah #$ jam kemudian. %engan &'( (magnetic resonance imaging ) pencitraan dengan resonansi magnetik* diagnosis letak dan jenis lesi dapat lebih diketahui dengan pasti. +esi kecil di batang otak yang tidak terlihat dengan CT-scan tersebut, akan dapat terdeteksi dengan &'( ,tatus pasien secara keseluruhan, termasuk di sini adaiah tekanan darah, kadar gula darah, keadaan kardiorespirasi, keadaan hidrasi, elektrolit, asam"basa, keadaan ginjal, dan (ain"lain. -erdapat beberapa sistem skor untuk mendiagnosis jenis, letak dan besarnya lesi, antara lain skor ,iriraj, skor .ajah &ada, dan lain lain, akan tetapi ketepatannya masih tidak bisa diandalkan /era!atan umum, diarahkan untuk memberikanpera!atan yang optimal pada pasien, memberikan posisi yang tepat, alih baring untuk pasien dengan kesadaran menurun, dan pemberian hidrasi yang cukup merupakan beberapa aspek pera!atan yang penting. -ermasuk disini adaiah pengkajian gangguan menelan dan tatacara pemberian nutrisi bila terdapat gangguan menelan. ,eringkali pemberian makanan per oral 0akti atau dengan sonde) diberikan pada pasien yang berbaring. /ada usia lanjut hal ini sangat berbahaya, karena sering menyebabkan pneumonia aspirasi. /erbaikan gangguan1komplikasi sistemik: seperti dikemukakan di atas, berbagai komplikasi sistemik sering lebih berbahaya

dibandingkan stroknya sendiri. 2leh karena itu keadaan tersebut harus selalu dipantau. Beberapa di antaranya akan dibicarakan berikut ini. 3 4 5 -ekanan darah. Berbagai penelitian menunjukkanbah!a pada strok akut, biasanya tekanan darah akan meningkat sebagai mekanisme kompensasi, untuk kemudian kembali menjadi normal setelah #"6 hari, : 7leh, karena itu,"peningkatan tekanan darah pada hari"hari pertama strok tidak perlu dikoreksi, kecuali bila mencapai nilai.yang sangat tinggi 0sistolik 8##9 mm:g1diastolik 8;69mm:g* atau merupakan tekanah darah yang emergency. /ada keadaan inipun penururian tekanan darah harus secara perlahari, tidak sampai normal. /ada pasien usia lanjut kehati"hatian dalam menurunkan tekanan darah tersebut sangat penting, karena pada pasien sudah terjadi gangguan autoregulasi, artinya otak pasien seolah menjadi

terbiasa dengan keadaan tekanan darah yang meninggi, sehingga bila mendadak tekanan darah diturunkan, akan terjadi gangguan metabolik otak yang sering justru memperburuk keadaan. /ada hari"hari pertama ini penurunan tekanan darah juga dibedakan apakah pasien memang pasien hipertensi kronis, yang penurunan tekanan darahnya sebaiknya sampai ;891;99";95 mm:g. Apabila belum pernah menderita hipertensi maka sasaran penurunan tekanan darah bisa sampai ;<9";89199";99 mm:g. Apabila direncanakan tindakan trombolisis, tekanan darah sistolik tidak boleh melebihi ;89 mm:g. Agar penurunan darah bisa dilaksanakan secara titrasi maka dianjurkan pemakaian obat labetalol1urapidil1nitroprusid atau nitrogliserin intra=ena atau kaptopril oral. /enggunaan ni edipin oral atau penurunan tekanan darah yang terlalu drastis perlu diliindari. Gula darah. ,eperti halnya dengan tekanan darah, gula darah seringkali meningkat pada hari"hari pertama strok, akan tetapi penelitian menunjukkan bah!a gula darah yang tinggi akan memperburuk kerusakan otak, sehingga peninggian kadar gula darah pada hari"hari pertama strok harus diturunkan senormal mungkin, kalau perlu dengan pemberian insulin melalui pompa syringe. Keadaan kardiores irasi telah dikemukakan di atas sering menyebabkan kematian oleh karena itu perlu pemantauan yang baik dan diberikan tindakan pengobatan bila perlu. !lkus s"res, in#eksi, gangguan ginjal, atau hati juga merupakan berbagai keadaan yang perlu diperhatikan pada penderita strok, karena keadaan tersebut seringkali terjadi dan sering menentukan kelangsungan hidup pasien. E$%oli aru dan&a"au "ro$%osis 'ena dala$( sering merupakan komplikasi strok. >eadaan ini bisa dihindari dengan pemberian hidrasi yang cukup dan mobilisasi dini, baik secara pasi maupun akti . Terhada lesi. /erlakuan terhadap lesi tergantung jenis, besar, dan letak lesi, serta berapa lama lesi sudah terjadi. +esi hemoragik, terutama subaraknoid dan subdural bisa segera dilaksanakan operasi, akan tetapi jenis intra" serebral hanya yang terletak super isial bisa dilaksanakan operasi, itupun kalau !aktiinya masih kurarig dari ;# jam. +ebih dari itu sudah terjadi edema sekitar sehingga !alaupun masih bisa dilakukan operasi hingga ?# jam

hasilnya tidak sebaikbila operasi dilakukan,lebih a!al. ,etelah ;#9 jam tidak bisa dilakukan operasi, karena sudah terj adi nekrosis j aringan otak. /emberian obat hemostatik menurut kepustakaan barat tidak banyak berbeda hasilnya dengan tanpa pemberian obat: tersebut. /ada beberapa keadaan strok non hemoragik intra serebral, tindakan operati kadang diperlukan untuk melakukan dekompresi dan m@Anghilangkan e ek massa pada otak. -indakan ini perlu dikerjakan oleh dokter bedah sara yang berpengalaman , . . 1 ".., 3

Anda mungkin juga menyukai