Anda di halaman 1dari 7

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar,

dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli. 1. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. 2. Menurut Aryono Prihandito (1998) Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu. 3. Menurut Erwin Rainsz (1948) Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas. 4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005) Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan. Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

Jenis-jenis Peta 1. Berdasarkan Sumber Datanya a. Peta Induk (Basic Map) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya. b. Peta Turunan Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar. 2. Berdasarkan isi Data yang disajikan a. Peta Umum Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut. 1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut. a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai. b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah. 2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. b. Peta Tematik Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

3. Berdasarkan Skalanya a. Peta Kadaster/teknik Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya. b. Peta skala besar Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah. c. Peta skala sedang Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. d. Peta skala kecil Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000. e. Peta Geografi/Dunia Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Fungsi Pembuatan Peta a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain )

di permukaan bumi b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta. c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah. d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. - See more at: http://farid-rizky.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsi-dan-jenispeta.html#sthash.tQQUupNE.dpuf

Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam staun pemetaan tanah (SPT) yaitu :

Konsosiasi

Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau duua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara uumum satuan satuan tanah yanng serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang meenyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.

Asosiasi

SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam SPT SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda.

Kompleks

SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu

sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Satuan Pemetaan Tak Terpilahkan

SPT ini mengandung dua atau lebih satuan-satuan tanah tidak serupa yang menyusun nama SPT. Satuansatuan tanah yang ada didalamnya dikelompokkan ke dalam satu SPT yang sama karena mempunyai kesamaan dalam penggunaan dan pengelolaan untuk penggunaan yang umum. Persebaran satuansatuan tanah di dalam SPT ini tidak secara konsisten mengikuti pola fisiografis tertentu.

SATUAN PETA TANAH 1. Konsosiasi

Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah inklusi yang diperbolehkan. Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak mempunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberi nama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas. 2. Asosiasi

Asosiasi tanah yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.

SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama lain kedalam SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT konsosiasi yang berbeda. 3. Kompleks

Kompleks tanah merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan. SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuansatuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masingmasing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 4. Satuan Peta Tanah

Satuan peta merupakan satuan lahan yang sistem fisiografi/bentuk lahannya sama, yang dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan sebagai satuan evaluasi lahan. Satuan peta tanah atau satuan peta terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta. Satuan-satuan yang dihasilkan berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan dengan lainnya oleh batas-batas alami, di tempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang cepat ke arah lateral. Pendekatan satuan peta tanah ini menggunakan pendekatan fisiografis. Satuan peta tanah disusun untuk menampung informasi penting dari suatu luasan (poligon) tentang halhal yang berkaitan dengan survey tanah. Satuan peta tanah harus dengan mudah dapat dikebali, diukur, dan dapat dipetakan pada skala yang tersedia dari peta dasarnya, waktu yang tersedia, kemampuan dari pemetannya, dan tujuan daei survey tersebut. 5. Satuan Taksonomi Tanah

Satuan taksonomi tanah adalah sekelompok tanah dari suatu sistem klasifikasi tanah, masing-masing diwakili oleh suatu profil tanah yang mencerminkan central concept (konsep pusat) dengan sejumlah kisaran penyimpangan sifat-sifat dari konsep pusat tersebut. Jadi satuan taksonomi tanah menentukan suatu selang tertentu dari sifat-sifat tanah dalam kaitannya dengan selang sifat tanah secara total dalam suatu sistem klasifikasi tanah tertentu. Pendekatannya menggunakan pendekatan morfologik. Satuan taksonomi tanah seringkali dibuat tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Klasifikasi (taksonomi) tanah merupakan pengembangan konsep fikiran manusia. Dalam hal ini satuan taksonomi tanah adalah buatan manusia, sedangkan satuan peta tanah merupakan batas tanah sesungguhnya. Fungsi sitem klasifikasi tanah adalah sebagai media komunikasi bagi para pakar tanah, penyuluh, peneliti,dll, serta untuk mengekstrapolasikan hasil-hasil penelitian.

6.

Satuan Pemetaan Tak Terpilahkan

SPT ini mengandung dua atau lebih satuan-satuan tanah tidak serupa yang menyusun nama SPT. Satuansatuan tanah yang ada didalamnya dikelompokkan ke dalam satu SPT yang sama karena mempunyai kesamaan dalam penggunaan dan pengelolaan untuk penggunaan yang umum. Persebaran satuansatuan tanah di dalam SPT ini tidak secara konsisten mengikuti pola fisiografis tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Earthy. 2011. Satuan Pemetaan Tanah (online). http://earthy-moony.blogspot.com/. Diakses 1 Oktober 2013. Luthfi, M. Rayes. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Andi.

Ririn. 2013. Pengertian Konsosiasi, Asosiasi, Kompleks, Satuan Peta Tanah, Satuan Taksonomi Tanah (online). http://blog.ub.ac.id/ririnlaikha/. Diakses 1 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai