Anda di halaman 1dari 25

Oleh: Rahna Indriani Muhammad Iqbal Fadillah Supian Noor Dewi Yunita Sari Windi Ayu Aprilliani

Adalah ilmu yang mempelajari kinetika ADME.

Untuk mengirakannya, secara farmakokinetika dibuat model-model yang melihat tubuh sebagai kompartemen. Menurut kamus kesehatan, : ruang atau tempat di dalam tubuh di mana agen kimia atau obat menetap setelah diserap.

Dengan mengetahui harga parameter farmakokinetika dan model kompartemen yang diikuti oleh suatu obat, maka dapat digunakan untuk pemberian obat pada pemakaian dosis ganda, menentukan konsentrasi minimum efektif (MEC), dan juga konsentrasi minimum toksik (MTC). Efek obat kuantitatif data kinetika obat Hubungan antara kadar/jumlah obat dalam tubuh (bioavailabilitas) dengan intensitas efek yang ditimbulkan daerah kerja efektif obat (therapeutic window) dapat ditentukan

Adalah pemberian/penggunaan obat dengan memasukkannya melalui mulut. Relatif praktis, aman serta ekonomis. Mudah dalam penggunaan. Proses reabsorpsi lambat sehingga bila timbul efek samping dapat segera diatasi. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit.

DGI

Absorpsi

DB , VD

Eliminasi

DE

DGI DB VD DE

: Obat dalam saluran gastro-intestinal : Obat dalam sirkulasi sistemik : Volume distribusi : Obat yang dieliminasi

6 Kadar Plasma

5
4 3 2 1 0 0

Tmaks, Cmaks

Peak time laju absorpsi = laju eliminasi

0.2

0.4 0.6 Waktu

0.8

Fase absorpsi Laju absorpsi > laju eliminasi

Fase eliminasi Laju absorpsi < laju eliminasi

Hubungan absorpsi dan eliminasi:

Model ini menganggap bahwa berbagai perubahan kadar obat dalam plasma mencerminkan perubahan yang sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Obat didistribusikan ke semua jaringan di dalam tubuh melalui sistem sirkulasi dan secara cepat berkesetimbang di dalam tubuh.

Kadar plasma mencapai puncak (Cmaks) saat laju absorpsi = laju eliminasi, sehingga

Obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan perbedaan aliran darah afinitasnya terhadap obat. Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer maka kurva kadar dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat dari tubuh yang mengikuti orde ke satu.

Kadar plasma (Cp)

Luas daerah dibawah kurva (AUC)


Waktu mencapai kadar maksimum (Tmaks)

Waktu paruh eliminasi (Te)

Waktu paruh absorpsi (Ta)

Kadar maksimum (Cmaks)

Tetapan laju eliminasi (Ke)

Tetapan laju absorpsi (Ka)

Volume distribusi (Vd)

Lag time (t0)

Klirens (CL)

Fraksi obat yang diabsorpsi (F )

Anda mungkin juga menyukai