Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas IDK II (ILMU DASAR KEPERAWATAN II)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji syukur kepada khadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah mengenai Ilmu Dasar Keperawatan II Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
bentuk,penyusunan,maupun materinya.kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuhtumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan; dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana. Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah Environmental Biology.
1.2 . Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Jadi ekologi ialah badan air atau perairan. Didalam ekologi dipelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya. Karena didalam suatu tempat tinggal tidak hanya hidup satu jenis organisme misalnya gua adalah tempat tinggal kelelawar dan burung wallet, maka dalam ekologi dipelajari pula saling mempengaruhi antar jenis organisme. Disamping itu dikaji pula interaksi antaara unsure penyusun tempat tinggal. Mislanya dikaji macam jenis batuan penyusun gua, cuaca didalam gua, tentang badann air yang ada didalamnya. Ekologi mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya, sementara itu, organisme dan tempat tinggalnya masing-masing dipelajari dalam berbagai cabang disiplin ilmu 2.2 Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi Hubungan manusia dengan lingkungan,dengan tingkah lakunya,dengan penyakitnya dan cara-cara dimana tingkah laku dan penyakit nya mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses uman balik.Pendekatan ekologis
merupakan dasar bagi studi tentang masalah -masalah epidemiologi,car-cara dimana tingkahlaku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbul nya penyakit yang berbeda-beda.Sebagai contoh pada penyakit malaria di temukan pda daerah beriklim tropis dan subtropis sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak di temukan penyakit ini,juga pada daerah diatas 1700 m diatas permukaan laut malaria tidak bisa berkembang.contoh lain,semakinmaju suatu bangsa ,penyakit yang di derita pun berdbeda dengan bangsa yang baru berkembang.Penyakit penyakit infeksi seperti malaria , demam berdarah , TBC dll.Pada umun nya terdapat pada negara negara berkembang , sedangkan pada penyakit non infeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi umun nya terdapat pada negara negara maju. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yng berbeda pada kedua kelompok tersebut.kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungan nyadan manusia harus belajar mengeksploitasi sumber sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan nya. Interaksi ini dapat berupa sosial psikologis dan budaya yang sering memainkan peranannya dalam mencetuskan penyakit. Penyakit adalah bagian dari lingkungan hidup manusia. Contoh penyakit kuru (lihat foster/anderson hal 27-29: MISTERI KURU). Kesehatan sangat berhubungan dengan lingkungan (ekologi) karena kesehatan itu juga tidak hanya di lakukan oleh petugas kesehatan, tapi perlua ada dukungan dari berbagai pihak termasuk berbagai pihak teruatama pada lingkungan.Seperti tokoh masyarakat, agama, dan tentunya dari masyarakat itu sendiri. Yang menjadi objek seperti kita ketahui bahwa kesehatan itu menitikberatkan pada upaya promotif, preventif. Memutuskan rantai penularan penyakit serta bertujuan agar sifat orang yang tadinya sakit menjadi sehat, dan yang sehat menjadi lebih baik lagi. 2.3 Macam Macam Ekologi
Ekologi Hutan Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan. Hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu system ekologi atau ekosistem.
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajaridari segi autekologi dan synekologi. Autekologi mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon. Sifat penyelidikanya mendekati fisiologi tumbuh-tumbuhan. Synekologi mempelajari hutan sebagai masyarakat atau ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempat tmbuh terhadap komposisi dan produksi hutan. B. Ekologi Laut Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut. Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengna ion Clmencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC. Perbedaan suhu bagian atas dan
bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
Ekologi Tanaman Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, danmempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi. Ekologi Air Tawar Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri penting karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal / pembuangan yang mudah dan murah Beberapa faktor pembatas dalam Ekosistem air tawar diantaranya : 1 Kejernihan. 2. Temperatur. 3 Arus.
4. Oksigen. 5. Garam biogenik dalam air. Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. 1. Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa
dan mangrove. 2. Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air, aliran
Setiap jenis ekologi memiliki ruang lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara satu jenis ekologi dengan ekologi yang lain memiliki perbedaan. Dalam makalah ini hanya dibahas 5 jenis ekologi saja yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman, ekologi serangga, dan ekologi air tawar. Perbedaan jenis-jenis ekologi tersebut antara lain :
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air laut.
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga.
Ekologi air tawar merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air tawar.
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu). Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa pengertian secara umum dan setengah awam, dapat dibaca dalam kamus atau ensiklopedia umum antara lain sebagai berikut:
Websters New World Dictionary of the American Languange, Epidemiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara pengendalian wabah-wabah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, DepDikBud 1990: Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya.
Ensiklopedia Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka , Jakarta 1989 : Epidemiologi adalah suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit atau kondisi kesehatan penduduk termasuk faktor faktor yang menyebabkannya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei. 2. Epidemiologi analitik terdiri dari :
1. Non eksperimental :
1. Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartikan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya). 2. Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab penyakit. 3. Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris fakto resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.
2. Eksperimental.
Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1)
Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.
Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.
2)
Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a)
Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
b)
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan banyak macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga macam yakni menurut ciri-ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut waktu (time)
c)
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk itu ada tiga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.
Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit,
keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi sebagai kumpulan metoda pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai manfaat yang cukup luas, terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu kedokteran pada umumnya. Meskipun demikian manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:
1)
Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk melengkapi body of knowledge dan riwayat ilmiah penyakit. Suatu
2)
diharapkan akan dapat lebih melengkapi riwayat alamiah penyakit yang sekaligus juga merupakan body of knowledge dari penyakit atau masalah kesehatan yang bersangkutan.
3)
atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang riwayat alamiah penyakit tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.
Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya, seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam kesehatan masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:
1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya. 2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam. 3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan. 4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar
dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) , menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya, Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
3.1 Kesimpulan Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organismeorganisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Jadi ekologi ialah badan air atau perairan. Didalam ekologi dipelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya. Kesehatan sangat berhubungan dengan lingkungan (ekologi) karena kesehatan itu juga tidak hanya di lakukan oleh petugas kesehatan, tapi perlua ada dukungan dari berbagai pihak termasuk berbagai pihak teruatama pada lingkungan.Seperti tokoh masyarakat, agama, dan tentunya dari masyarakat itu sendiri. Yang menjadi objek seperti kita ketahui bahwa kesehatan itu menitikberatkan pada upaya promotif, preventif. Memutuskan rantai penularan penyakit serta bertujuan agar sifat orang yang tadinya sakit menjadi sehat, dan yang sehat menjadi lebih baik lagi.
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei. 2. Epidemiologi analitik terdiri dari :
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a)
b)
c)
1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya. 2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam. 3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan. 4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu:
1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya. 2. menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment. 3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko. 4. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan. 5. membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning
(perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi). 6. menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya. 7. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit. 8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
DAFTAR PUSTAKA