hidup sehari-hari kita disibukkan oleh berbagai pikiran lepas dari Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh, kita akan belajar menemukan gelombang Allah. Perlahan-lahan tetapi pasti, kita akan mengalami betapa indahnya Tuhan. Tuhan juga menghendaki suatu sikap yang radikal, suatu keseriusan dalam usaha kita dan hati yang tidak terbagi yang diarahkan kepada-Nya. Tuhan ingin supaya kita betulbetul terbuka dan hati kita menjadi sunyi, artinya terarah seluruhnya kepada Tuhan serta merindukan Dia dan karunia kasihNya yang besar. Sikap tidak siap menerima Tuhan dalam kontemplasi seringkali disebabkan karena kurangnya cinta kepada Allah. Siapa yang mengasihi Tuhan, ingin melihat Tuhan sendiri, seperti ungkapan Teresa, Aku ingin melihat Allah. Tuhan tunjukkan wajah -Mu maka kami akan selamat. (Mz. 80:4) Teresa yakin bahwa Tuhan akan memberikan karunia kontemplasi pada tiap orang yang mempersiapkan diri. Inilah yang dikatakannya, Tuhan tidak akan menghalangi seorang pun untuk memperoleh kekayaannya. Berikan kepada Tuhan apa yang kamu miliki masing-masing dan Tuhan akan puas dengan itu semua... Ingatlah akan tujuan hidup kita di sini supaya kamu tidak menyimpan sesuatu pun untuk dirimu sendiri. Apakah yang ada padamu itu sedikit atau banyak, Dia menghendaki supaya kita mempersembahkan semuanya bagi Dia. Dan karunia yang diberikan kepadamu akan seimbang dengan keputusanmu untuk memberikan kepada Dia. Di sini perlu kita ingat juga apa yang dikatakan Yohanes Salib dalam Mendaki Gunung Karmel, Seperti mustahil 1 cahaya matahari tidak akan masuk ke dalam kamar kita bila kita membuka jendela , demikian pula mustahil bagi Allah tidak akan masuk ke dalam hati kita, bila kita membukanya. Oleh karena itu kita harus berani membayar harganya, sebab suatu barang yang sangat berharga pasti harganyapun juga sangat mahal. Dan kontemplasi yang disediakan bagi kita itu begitu berharga, sehingga kita juga harus berani membayar harganya.
Banyak orang membenarkan diri jika tidak berdoa karena sibuk bekerja. Apalagi jika masih usia produktif, apalagi jika punya keluarga. Orang berpikir bekerja segiat-giatnya sampai usia pensiun baru mencari Tuhan. Padahal jika kita mencari Tuhan dalam pekerjaan, melayani Tuhan di tempat kita bekerja, maka kita akan mengalami hidup yang penuh makna. Inilah tujuan hidup setiap orang Kristiani, yaitu melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita sehari-hari. 1. Pernahkah Anda merasakan betapa sia-sianya segala sesuatu yang duniawi? 2. Sejauh mana kesia-siaan itu menyemangati hidup rohani Anda?
Pada zaman itu jendela dibuat dari kayu, bukan kaca, sehingga bila jendela dibuka, cahaya langsung masuk.