Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang juga dikenal sebagai club-foot

adalah suatu gangguan perke bangan pada ekstre itas inferior yang sering dite ui! tetapi asih jarang dipelajari" CTEV di asukkan dala ter inologi #sindro ik$ bila kasus ini dite ukan bersa aan dengan ga baran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindro genetik" CTEV dapat ti bul sendiri tanpa dida pingi ga baran klinik lain! dan sering disebut sebagai CTEV #idiopatik$" CTEV sindro ik sering dan neuro uskular! seperti spina bifida ekstre itas superior dala )%" &ipokrates anipulasi dan i +e ungkinan de ikian! aupun spinal enyertai gangguan neurologis uskular atrofi" Tetapi bentuk yang

paling sering dite ui adalah CTEV #idiopatik$! di ana pada bentuk yang kedua ini keadaan nor al" e anipulasi kaki dengan le but untuk odern juga asih engandalkan obilisasi secara serial yang dilakukan etode pera*atan odern non operatif" etode ,onseti! Club-foot dite ukan pada hieroglif %esir dan dijelaskan oleh &ipokrates pada '(( enyarankan pea*atan dengan cara obilisasi" %anipulasi dan i ke udian dipasang perban" )a pai saat ini! pera*atan secara hati-hati diikuti pe asangan gips adalah ekanis e di ana penggunaan etode ini dapat

obilisasi yang saat ini paling efektif adalah e butuhkan terapi operatif"

engurangi perlunya dilakukan operasi" -alaupun

asih banyak kasus yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi2,4, Congenital Talipes Equino Varus adalah fiksasi dari kaki pada posisi adduksi! supinasi dan .arus" Tulang calcaneus! na.icular dan cuboid terrotasi ke arah dan tertahan dala tulang etatarsal perta a lebih fleksi terhadap daerah plantar" edial terhadap talus! posisi adduksi serta in.ersi oleh liga en dan tendon" )ebagai ta bahan!

2.2 E!i"e#i$l$gi1,2,4,% /nsiden dari CTEV ber.ariasi! bergantung dari ras dan jenis kela in" /nsiden CTEV di 0 erika )erikat sebesar 1-2 kasus dala 1((( kelahiran hidup" ,erbandingan kasus laki-laki dan pere puan adalah 231" +eterlibatan bilateral didapatkan pada 4(-5(6 kasus" 2.& Klasifikasi1,4,1' Terdapat banyak klasifikasi dala fi7ed pe bagian CTEV! tetapi belu terdapat satu klasifikasi yang digunakan secara uni.ersal" ,e bagian yang sering digunakan adalah postural atau posisional! serta digolongkan dr" ,onseti)" 8eberapa jenis klasifikasi lain yang dapat dite ukan! antara lain 3 a" ,irani b" 9oldner c" :i %iglio d" &ospital for ;oint :iseases (&;:) e" -alker 2.4 Eti$l$gi1,2,4,% rigid" Clubfeet postural atau posisional bukan jenis fi7ed atau rigid dapat enurut pengala an erupakan clubfeet yang sebenarnya" )edangkan clubfeet

enjadi jenis yang fleksibel (dapat dikoreksi tanpa operasi) dan resisten

( e butuhkan terapi operatif! *alaupun hal ini tidak sepenuhnya benar

Etiologi yang sebenarnya dari CTEV tidak diketahui dengan pasti" akan tetapi banyak teori engenai etiologi CTEV! antara lain 3 ekanik intra uteri adalah teori tertua dan diajukan perta a kali oleh &ipokrates" :ikatakan bah*a kaki bayi ditahan pada posisi equino.arus karena ko presi eksterna uterus" ,arker (1<2') dan 8ro*ne (1=4=) b" defek neuro uskular beberapa peneliti percaya bah*a CTEV selalu dikarenakan adanya defek neuro uskular! tetapi banyak penelitian kelainan histologis dan eektro iografik" c" defek plas a sel pri er /rani > )her an telah elakukan pe bedahan pada 11 kaki dengan CTEV dan 1' edial dan plantar" %ereka enge ukakan kaki nor al" :ite ukan bah*a pada kasus CTEV leher dari talus selalu pendek! diikuti rotasi bagian anterior ke arah d" perke bangan fetus yang terha bat e" herediter -ynne dan :a.is f" hipotesis .askular 0tlas dkk (1=<()! ene ukan adanya abnor alitas pada .askulatur kasus-kasus CTEV" :idapatkan adanya bloking .askular setinggi sinus tarsalis" ,ada bayi dengan CTEV didapatkan adanya muscle wasting pada bagian ipsilateral! di ana hal ini ke ungkinan dikarenakan berkurangnya perfusi arteri tibialis anterior sela a perke bangan" 2.( Pat$fisi$l$gi2 8eberapa teori yang endukung patogenesis terjadinya CTEV! antara lain3 a" terha batnya perke bangan fetus pada fase fibular b" kurangnya jaringan kartilagenosa talus c" faktor neurogenik telah dite ukan adanya abnor alitas histoki ia pada kelo pok otot peroneus pada pasien CTEV" &al ini diperkirakan karena adanya perubahan iner.asi intrauterine asa enge ukakan bah*a adanya faktor poligenik e per udah fetus terpapar faktor-faktor eksterna (infeksi ?ubella! penggunaan Talido ide)" hipotesa bah*a hal tersebut dikarenakan defek dari plas a sel pri er" enyebutkan bah*a tidak dite ukan adanya engatakn bah*a adanya oligohidra nion e per udah terjadinya penekanan dari luar karena keterbatasan gerak fetus" a" faktor

karena penyakit neurologis! seperti stroke" Teori ini didukung dengan adanya insiden CTEV pada 456 bayi dengan spina bifida" d" ?etraksi fibrosis sekunder karena peningkatan jaringan fibrosa di otot dan liga en" ,ada penelitian post orte ! ,onsetti ene ukan adanya jaringan kolagen yang sangat longgar dan dapat teregang pada se ua liga en dan struktur tendon (kecuali 0chilees)" )ebaliknya! tendon achilles terbuat dari jaringan kolagen yang sangat padat dan tidak dapat teregang" @i ny dkk! edialis enggunakan hal inilah yang /nclan enyebaban kontraktur ene ukan adanya ioblast pada fasia ikroskop elektron" %ereka edial" enege ukakan hipotesa bah*a

e" 0no ali pada insersi tendon engajukan hipotesa bah*a CTEV dikarenakan adanya ano ali pada insersi e buat ta pak terlihat adanya kelainan tendon" Tetapi hal ini tidak didukung oleh penelitian lain" &al ini dikarenakan adanya distorsi pada posisi anato is CTEV yang pada insersi tendon" f" Variasi ikli ?obertson encatat adanya hubungan antara perubahan ikli dengan insiden erupakan keadaan epide iologi kejadian CTEV" &al ini sejalan dengan adanya .ariasi yang serupa pada insiden kasus polio ielitis di ko unitas" CTEV dikatakan otor neuron pada spinal cord anterior bayi-bayi tersebut" 2.% )a#*aran Klinik,&,4 Cari ri*ayat adanya CTEV atau penyakit neuro uskuler dala pe eriksaan keseluruhan agar dapat kaki dengan bayi dala juga dengan posisi bayi supine untuk ,ergelangan kaki berada dala serta adduksi" Tulang na.icular dan kuboid bergeser ke arah lebih jaringan lunak plantar pedis bagian arah lateral pada bagian posteriornya" posisi equinus! tetapi bagian anteriornya edial" Terjadi kontraktur pada edial disertai rotasi ke edial" Tulang kalkaneus tidak hanya berada dala engala i rotasi ke arah keluarga" Aakukan engidentifikasi ada tidaknya kelainan lain" ,eriksa enge.aluasi adanya rotasi internal dan .arus" yelo eningocele dan arthrogryposis" posisi supinasi (.arus) sequele dari prenatal poliolike condition" Teori ini didukung oleh adanya perubahan

keadaan tengkurap! sehingga dapat terlihat bagian plantar" ,eriksa

:efor itas yang serupa dapat dite ui pada

posisi equinus dan kaki berada dala

Tu it ta pak kecil dan kosong" ,ada perabaan tu it akan terasa le but (seperti pipi)" )ejalan dengan terapi yang diberikan! terasa lebih keras (seperti aka tu it akan terisi ke bali dan pada perabaan akan aka leher talus dapat dengan udah teraba pada edial eraba hidung atau dagu)"

+arena bagian lateralnya tidak tertutup! enjadi susah diraba dan pada u u nya terdapat antara na.ikular dan internal" 2.+ )a#*aran ,a"i$l$gis, ?adiographi aleolus

sinus tarsalis" Bor alnya leher talus tertutup oleh na.ikular dan badan talus" %aleolus enghilang" Tulang tibia sering

ene pel pada na.ikular" ;arak yang nor al engala i rotasi

9a baran radiologis dari CTEV adalah adanya kesejajaran antara tulang talus dan kalkaneus" ,osisi kaki sela a penga bilan foto radiologis e iliki arti yang sangat penting" ,osisi anteroposterior (0,) dia bil dengan kaki fleksi terhadap plantar sebesar 4(C dan posisi tabung 4(D dari keadaan .ertikal" ,osisi lateral dia bil dengan kaki fleksi terhadap plantar sebesar 4(C" 9a baran 0, dan lateral juga dapat dia bil pada posisi kaki dorsofleksi dan plantar fleksi penuh" ,osisi ini penting untuk engetahui posisi relatif talus dan kalkaneus" elalui edial) serta elalui pusat aksis tulang %engukur sudut talokalkaneal dari posisi 0, dan lateral" 9aris 0, diga bar pusat dari aksis tulang talus (sejajar dengan batas dite ukan adanya sudut kurang dari 2(D

kalkaneus (sejajar dengan batas lateral)" Bilai nor alnya adalah antara 25-'(D" 8ila aka dikatakan abnor al" aupun operasi! aka tulang kalkaneus akan 9aris anteroposterior talokalkaneus ha pir sejajar pada kasus CTEV" )eiring dengan terapi yang diberikan! baik dengan casting berotasi ke arah eksternal! diikuti dengan talus yang juga aka akan terbentuk sudut talokalkaneus yang adekuat" 9aris lateral diga bar elalui titik tengah antara kepala dan badan tulang talus serta sepanjang dasar tulang kalkaneus" Bilai nor alnya antara 45-5(D! sedang pada CTEV nialinya berkisar antara 45D dan negatif 1(D" )udut dari dua sisi ini (0, and lateral) dita bahkan untuk talokalkaneus! di ana pada kaki yang sudah terkoreksi akan 9aris 0, dan lateral talus nor alnya perta a" engetahui indeks etatarsal e iliki nilai lebih dari '(D" engala i derotasi" :engan begitu

elalui pertengahan tulang na.ikular dan

,enga bilan foto radiologis lateral dengan kaki yang ditahan pada posisi dorsofleksi adalah tidak dikoreksi" etode yang paling dapat diandalkan untuk

aksi al

endiagnosa CTEV yang

2.- Terapi2,&,4,(,
2"<"1 Terapi %edis Tujuan dari terapi edis adalah untuk enjadi dua engoreksi defor itas yang ada dan aca ! yaitu 3 e pertahankan koreksi yang telah dilakukan sa pai terhentinya pertu buhan tulang" )ecara tradisional! CTEV dikategorikan

CTEV yang dapat dikoreksi dengan CTEV resisten yang

anipulasi! casting dan pe asangan gips" ini al terhadap penata laksanaan dengan

e berikan respon

pe asangan gips dan dapat relaps ccepat *alaupun sepertinya berhasil dengan terapi anipulatif" ,ada kategori ini dibutuhkan inter.ensi operatif" )aat ini terdapat suatu siste :engan )iste enggunakan siste penilaian yang dirancang oleh prof" dr" )hafiq ,irani! ini dina akan The ,irani )coring )yste " engidentifikasi tingkat keparahan dan idfoot" Fntuk ini! kita dapat seorang ahli ortopaedist di /nggris" )iste

e onitor perke bangan suatu kasus CTEV sela a koreksi dilakukan" ini terdiri dari E kategori! asing- asing 4 dari hindfoot dan hindfoot! kategori terbagi enjadi tonjolan posteriorGposterior crease (,C)! kekosongan idfoot! terbagi enjadi kelengkungan edialG edial crease

tu itGe ptiness of the heel (E&)! dan derajat dorsofleksi yang terjadiGdegree of dorsifle7ion (:H)" )edangkan untuk kategori batas lateralGcur.ature of the lateral border (CA8)! tonjolan di sisi (A&T)" Cara untuk a. enghitung ,irani )core adalah sebagai berikut 3 elengkung ./r0at/re $f t1e Lateral B$r"er $f t1e f$$t 2.LB3 8atasan lateral dari kaki nor alnya lurus" 0danya batas kaki yang na pak enandakan terdapatnya kontraktur edial"

(%C) dan tereksposnya kepala lateral talusGunco.ering of the lateral head of the talus

Aihat pada bagian plantar pedis dan letakkan batanganGpenggaris di bagian lateral kaki" Bor alnya! batas lateral kaki na pak lurus! ulai dari tu it sa pai ke kepala etatarsal keli a" 0pabila didapatkan batas lateral kaki lurus! aka skor yang diberikan adalah ("

,ada kaki yang abnor al! batas lateral na pak lateral yanng na pak kaki pada area sekitar etatarsal)"

enjauhi garis lurus tersebut" 8atas

elengkung ringan diberi nilai (!5 (lengkungan terlihat di bagian distal

+elengkungan batas lateral kaki yang na pak jelas diberi nilai 1 (kelengkungan tersebut na pak setinggi persendian kalkaneokuboid)" B. 4e"ial 5rease $f t1e f$$t 24.3 ,ada keadaan nor al! kulit pada daerah telapak kaki akan halus" Aipatan kulit yang lebih dala dapat ,egang kaki dan tarik dengan le but saat e eriksa"

e perlihatkan garis-garis edial"

enandakan adanya kontraktur di daerah

Aihatlah pada lengkung dari batas ,ada keadaan seperti ini!

edial kaki" Bor alnya akan terlihat adanya gariserubah kontur dari lengkung edial tersebut"

garis halus pada kulit telapak kaki yang tidak

aka nilai dari %C adalah ("

10

,ada kaki yang abnor al! nilai %C adalah sebesar (!5"

aka akan na pak adanya satu atau dua lipatan kulit yang e pengaruhi kontur lengkung edial! aka

dala " 0pabila hal ini tidak terlalu banyak

0pabila lipatan ini ta pak dala kaki! aka nilai %C adalah sebesar 1"

dan dengan jelas

e pengaruhi kontur batas

edial

.. P$steri$r 5rease $f t1e ankle 2P.3 ,ada keadaan nor al! kulit pada bagian tu it posterior akan kulit tersebut e perlihatkan lipatan aka hal ultipel halus" 0pabila terdapat adanya lipatan kulit yang lebih dala ! e eriksa"

enunjukkan adanya ke ungkinan kontraktur posterior yang lebih berat"

Tarik kaki dengan le but saat

11

,e eriksa tidak

elihat ke tu it pasien" Bor alnya akan terlihat adanya garis-garis halus yang enyebabkan kulit dapat enyesuaikan aka nilai eregang saat kaki dala posisi dorsofleksi" ,ada kondisi ini!

erubah kontur dari tu it" Aipatan-lipatan ini

diri! sehingga dapat untuk ,C adalah ("

,ada kaki yang abnor al! adalah sebesar (!5"

aka akan didapatkan satu atau dua lipatan kulit yang e pengaruhi kontur dari tu it! aka nilai dari ,C

dala " 0pabila lipatan ini tidaak terlalu

12

0pabila pada pe eriksaan dite ukan lipatan kulit yang dala tersebut erubah kontur tu it! aka nilai dari ,C adalah sebesar 1"

di daerah tu it dan hal

D. Lateral !art $f t1e Hea" $f t1e Tal/s 2LHT3 ,ada kasus CTEV yang tidak diterapi! talus! ke udian hal tersebut akan aka pe eriksa dapat eraba kepala Talus di bagian enutupi kepala

lateral" :engan terkoreksinya defor itas!

aka tulang na.ikular akan turun

e buat edial"

enjadi lebih sulit teraba! dan pada akhirnya enutupi kepala talus$ adalah

tidak dapat teraba sa a sekali" Tanda #turunnya na.ikular pengukur besarnya kontraktur di daerah

Penatalaksanaan n$n $!eratif :engan penatalaksanaan tradisional non operatif! 1" 0dduksi dari forefoot aka pe asangan splint di ulai pada bayi berusia 2-4 hari" Frutan dari koreksi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut 3

13

2" )upinasi forefoot 4" Equinus Fsaha-usaha untuk pasien! dan saat e perbaiki posisi equinus di a*al asa koreksi dapat e atahkan kaki engakibatkan terjadinya rockerbottom foot" Tidak boleh dilakukan pe aksaan enggunakan #strapping$ yang diganti tiap beberapa hari inggu sekali" &al ini

elakukan koreksi" Te patkan kaki pada posisi terbaik yang bisa didapatkan! ke udian enggunakan gips yang diganti beberapa

pertahankan posisi ini dengan cara sekali! atau dipertahankan koreksi selanjutnya"

dilanjutkan hingga dapat diperoleh koreksi penuh atau sa pai tidak dapat lagi dilakukan ,osisi kaki yang sudah terkoreksi ini ke udian dipertahankan sela a beberapa bulan" Tindakan operatif harus dilakukan sesegera ungkin saat na pak adanya kegagalan terapi enetap! defor itas berupa konser.atif! yang antara lain ditandai dengan defor itas yang )etelah penga*asan sela a E apakah ter asuk yang

rockerbottom foot atau ke balinya defor itas segera setelah koreksi dihentikan" inggu biasanya dapat diketahui jenis defor itas CTEV! udah dikoreksi atau tipe yang resisten" &al ini dikonfir asi dengan enggunakan etode ini adalah sebesar 11-

enggunakan I-ray dan dilakukan perbandingan penghitungan orientasi tulang" :ari laporan didapatkan bah*a tingkat kesuksesan dengan 5<6" 4et$"e P$nseti %etode ini dike bangkan oleh dr" /gnacio ,onseti dari Fni.ersitas /o*a" %etode ini dike bangkan dari penelitian kada.er dan obser.asi klinik yang dilakukan oleh dr" ,onseti" langkah-langkah yang harus dia bil adalah sebagai berikut 3 1" :efor itas uta a yang terjadi pada kasus CTEV adalah adanya rotasi tulang kalkaneus ke arah intenal (adduksi) dan fleksi plantar pedis" +aki berada dala adduksi dan plantar pedis adalah e buat kaki dala posisi abduksi dan dorsofleksi" Fntuk posisi engala i fleksi pada sendi subtalar" Tujuan perta a endapatkan aka tulang kalkaneus harus bisa elalui lengkung nor al eletakkan jari telunjuk engangkat ibu elakukan

koreksi kaki yang opti al pada kasus CTEV!

dengan bebas dirotasikan keba*ah talus" +oreksi dilakukan dari persendian subtalus" &al ini dapat dilakukan dengan cara operator di aleolus edialis untuk

enstabilkan kaki dan ke udian

jari dan diletakkan di bagian lateral dari kepala talus! se entara kita gerakan abduksi pada forefoot dengan arah supinasi" 2" .a0/s kaki akan eningkat bila forefoot berada dala

posisi pronasi" 0pabila

dite ukan adany ca.us!

aka langkah perta a dala

koreksi kaki adalah dengan

14

cara

engangkat

etatarsal perta a dengan le but! untuk

engoreksi 5a0/snya"

)etelah 5a0/s terkoreksi! tertulis dala 4" )aat kaki diletakkan dala dapat berotasi dan 5a0/s akan

aka forefoot dapat diposisikan abduksi seperti yang posisi pronasi! hal tersebut dapat enyebabkan tulang

langkah perta a" aka tulang kalkaneus tidak

kalkaneus berada di ba*ah talus" 0pabila hal ini terjadi! eningkat" &al ini dapat

enetap pada posisi .arus" )eperti tertulis pada langkah kedua! enyebabkan tejadinya bean-shaped foot" ,ada aksi al tetapi aka kaki akan berada pada posisi abduksi

akhir langkah perta a! tidak pernah pronasi"

'" %anipulasi dikerjakan di ruang khusus setelah bayi disusui" )etelah kaki di anipulasi! se ini al aka langkah selanjutnya adalah ungkin! tetapi tetap adekuat" e asang long leg cast untuk Aangkah selanjutnya adalah e pertahankan koreksi yang telah dilakukan" 9ips harus dipasang dengan bantalan enye protkan benJoin tingtur ke kaki untuk :r" ,onsetti lebih e ilih untuk edial dan lateral kaki! agar a an saat 9ips yang dipasang tidak boleh sa pai panjang" Krang tua bayi dapat dilepas" :r" ,onsetti e ilih erenda elekatkan kaki dengan bantalan gips" enggunakan gunting gips" engobliterasi enit sebelu

e asang bantalan ta bahan sepanjang batas elepaskan gips enekan ibu jari kaki atau gips ini sela a 4(-'5

arcus trans.ersalis" ,osisi lutut berada pada sudut =(D sela a pe asangan gips elepaskan gips dengan cara enggunakan gergaji

yang berosilasi (berputar)" 9ips ini dibelah disatukan ke bali" &al ini dilakukan untuk

enjadi dua dan dilepas! ke udian engetahui perke bangan abduksi engetahui dorsofleksi serta ela*an tendon 0chilles

forefoot! selanjutnya hal ini dapat digunakan untuk egetahui koreksi yang telah dicapai oleh kaki ekuinus" 5" 0danya usaha untuk yang kaku dapat

engoreksi CTEV dengan paksaan

engakibatkan patahnya midfoot dan berakhir dengan terbentuknya

defor itas berupa rockerbottom foot" +elengkungan kaki yang abnor al (ca.us) harus diterapi secara terpisah! seperti yang diga barkan pada langkah kedua! sedangkan posisi ekuinusnya harus dapat dikoreksi tanpa midfoot." )ecara u u yang untuk dibutuhkan '-L kali pe asangan gips untuk endapatkan abduksi kaki aksi u " 9ips tersebut diganti tiap e buat kaki dala inggu" +oreksi yang dilakukan (usaha enyebabkan patahnya

posisi abduksi) dapat dianggap adekuat bila aksis paha

dan kaki sebesar E(D

15

)etelah dapat dicapai abduksi kaki

aksi al! kebanyakan kasus

e butukan

dilakukannya tenoto i perkutaneus pada tendon 0chilles" &al ini dilakukan dala keadaan aspetis" :aerah lokal dianestesi dengan ko binasi antara lignokain topikal dan infiltrasi lokal e buat irisan ini al enggunakan lidokain" Tenoto i dilakukan dengan cara enggunakan benang yang dapat diabsorbsi" inggu" enggunakan pisau 8ea.er (ujung bulat)" Auka post operasi

ke udian ditutup dengan jahitan tunggal

,e asangan gips terakhir dilakukan dengan kaki yang berada pada posisi dorsofleksi aksi u ! ke udian gips dipertahankan hingga 2-4 E" Aangkah selanjutnya setelah pe asangan gips adalah pe akaian sepatu yang dipasangkan pada le pengan :ennis 8ro*n" +aki yang ber asalah diposisikan abduksi (rotasi ekstri ) hingga L(D" *ith the unaffected foot set at '5D of abduction" )epatu ini juga dan ala e iliki bantalan di tu it untuk encegah kaki terselip dari sepatu" )epatu ini digunakan 24 ja sela a 4 tahun" e buat koreksi kaki sehari sela a 4 bulan! ke udian dipakai saat tidur siang

L" ,ada kurang lebih 1(-4(6 kasus! tendon dari titbialis anterior dapat berpindah ke bagian lateral +uneifor is saat anak berusia 4 tahun" &al ini dapat bertahan lebih la a! )ebelu encegah adduksi etatarsal dan in.ersi kaki" ,rosedur ini inggu"

diindikasikan pada anak usia 2-2"5 tahun! dengan cara supinasi dina ik kaki" dilakukan operasi tersebut! pasangkan long leg cast untuk beberapa

2.-.2 Tera!i 6!eratif,a" /nsisi 8eberapa pilihan untuk insisi! antara lain 3

Cincinnati 3 jenis ini berupa insisi trans.ersal!

ulai dari sisi antero edial (persendian edial

na.ikular-kuneifor is) kaki sa pai ke sisi anterolateral (bagian distal dan tibiotalus"

sinus tarsal)! dilanjutkan ke bagian belakang pergelangan kaki setinggi sendi /nsisi Turco cur.ilineal beberapa operator
1" 2"

edial atau postero edial 3 insisi ini dapat edial kaki" Fntuk

enyebabkan luka enghindari hal ini!

terbuka! khususnya pada sudut .ertikal dan

e ilih beberapa jalan! antara lain 3 edial! dan lateral edial dan posterolateral endapatkan terapi operatif di se ua kuadran"

Tiga insisi terpisah - insisi posterior arah .ertikal! :ua insisi terpisah - Cur.ilinear

8anyak pendekatan bisa dilakukan untuk bisa

8eberapa pilihan yang dapat dia bil! antara lain 3

16

,lantar 3 ,lantar fascia! abductor hallucis! fle7or digitoru panjang dan pendek %edial 3 struktur-struktur

bre.is! liga en plantaris

edial! selubung tendon! pelepasan talona.icular dan

subtalar! tibialis posterior! H&A! dan pe anjangan H:A

,osterior 3 kapsuloto i persendian kaki dan subtalar! teruta a pelepasan liga en talofibular posterior dan tibiofibular! serta liga en kalkaneofibular Aateral 3 struktur-struktur lateral! selubung peroneal! pesendian kalkaneokuboid! serta pelepasan liga en talona.ikular dan subtalar anapun yang dilakukan harus bisa enghasilkan paparan yang adekuat"

,endekatan

)truktur-struktur yang harus dilepaskan atau diregangkan adalah sebagai berikut 3


Tendon 0chilles ,elapis tendon dari otot-otot yang Aiga en tibiofibular inferior Aiga en fibulocalcaneal +apsul dari sendi talona.ikular dan subtalar" Hasia plantar pedis dan otot-otot intrinsik ele*ati sendi subtalar" +apsul pergelangan kaki posterior dan liga en :eltoid"

0ksis longitudinal dari talus dan kalkaneus harus dipisahkan sekitar 2(D dari proyeksi lateral" +oreksi yang dilakukan ke udian dipertahankan dengan pe asangan ka*at di persendian talokalkaneus! atau talona.ikular atau keduanya" &al ini juga dapat dilakukan dibiarkan terbuka agar cangkok kulit" ,enatalaksanaan dengan operasi harus
1"

enggunakan

gips" Auka paska operasi yang terjadi tidak boleh ditutup dengan paksa" Auka tersebut dapat e bentuk jaringan granulasi atau bahkan nantinya dapat dilakukan e perti bangkan usia dari pasien 3 aka koreksi dapat dilakukan hanya aka hal tersebut elalui prosedur

,ada anak kurang dari 5 tahun! jaringan lunak" Fntuk anak lebih dari 5 tahun!

2"

e butuhkan pe bentukan ulang engoreksi .arus)"

tulangGbony reshaping ( isal! eksisi dorsolateral dari persendian kalkaneokuboid Mprosedur :ill*yn E.ansN atau osteoto i tulang kalkaneus untuk
4"

0pabila anak berusia lebih dari 1( tahun! atau arthrodesis")"

aka dapat dilakukan tarsekto i lateralis aka lebih baik luka tersebut e ungkinkan

0pabila penutupan kulit paska operasi sulit dilakukan!

dibiarkan terbuka agar dapat terjadi reaksi ganulasi! untuk ke udian

17

terjadinya penye buhan pri er atau sekunder" :apat juga dilakukan pencangkokan kulit untuk enutupi defek luka paska operasi" ,erban hanya boleh dipasang longgar dan harus diperiksa secara reguler" Hollo*-up pasien ,in untuk fiksator ini biasanya dilepas setelah 4-E inggu" )atelah itu tetap diperlukan pe asangan perban yang dipasangkan dengan sepatu :ennis 8ro*n sela a E-12 bulan"

2. K$#!likasi2,+,

/nfeksi (jarang) +ekakuan dan keterbatasan gerak 3 adanya kekakuan yang berhubungan dengan hasil yang kurang baik" uncul di a*al uncul pada

Bekrosis a.askular talus 3 sekitar '(6 kejadian nekrosis a.askular talus tehnik ko binasi pelepasan edial dan lateralis" ungkin dikarenakan 3

:apat terjadi o.erkoreksi yang


,elepasan liga en interoseus dari persendian subtalus ,erpindahan tulang na.ikular yang berlebihan ke arah lateral 0danya perpanjangan tendon

2.1' Diagn$sis Ban"ing,&,4,

P$st/ral 5l/*f$$t O disebabkan karena posisi fetus dala kaki seperti ini dapat dikoreksi secara

uterus" ;enis abnor alitas

anual oleh pe eriksa" ,ostural clubfoot etatarsal

e beri respon baik dengan pe asangan gips serial dan jarang relaps"

4etatars/s a""/5t/s 2ata/ 0ar/s3 O adalah suatu defor itas dari tulang saja" Horefoot 0bnor alitas ini dapat dikoreksi dengan

engarah pada garis tengah tubuh! atau berada pad aposisi addkutus" anipulasi dan pe asangan gips serial"

2.11 Pr$gn$sis2,(,%

+urang lebih 5(6 dari kasus CTEV pada bayi baru lahir dapat dikoreksi tanpa tindakan operatif" dr ,onseti elaporkan tingkat kesuksesan sebesar <=6 dengan enggunakan tehniknya (ter asuk dengan tenoto i tendon 0chilles)" ,eneliti lain elaporkan rerata tingkat kesuksesan sebesar 1(-456"

18

&asil yang

e uaskan didapatkan pada kurang lebih <16 kasus" Haktor uta a yang

e pengaruhi hasil fungsional adalah rentang gerakan pergerakan kaki! di ana hal tersebut dipengaruhi oleh derajat pendataran kubah dari tulang talus" Tiga puluh delapan persen dari pasien dengan kasus CTEV

e butuhkan tindakan operatif lebih

lanjut (ha pir 2G4 nya adalah prosedur pe bentukan ulang tulang)" keka buhan defor itas encapai 256! dengan rentang antara 1(-5(6" &asil terbaik didapatkan pada anak-anak yang dioperasi pada usia lebih dari 4 bulan (biasanya dengan ukuran lebih dari < c )"

BAB III KESI4PULAN


Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) yang juga dikenal sebagai club-foot adalah fiksasi dari kaki pada posisi adduksi! supinasi dan .arus" Tulang calcaneus! na.icular dan cuboid terrotasi ke arah daerah plantar" /nsiden dari CTEV ber.ariasi! bergantung dari ras dan jenis kela in" /nsiden CTEV di 0 erika )erikat sebesar 1-2 kasus dala 1((( kelahiran hidup" ,erbandingan kasus laki-laki dan pere puan adalah 231" +eterlibatan bilateral didapatkan pada 4(-5(6 kasus" 9a baran radiologis dari CTEV adalah adanya kesejajaran antara tulang talus dan kalkaneus " +urang lebih 5(6 dari kasus CTEV pada bayi baru lahir dapat dikoreksi tanpa tindakan operatif" edial terhadap talus! dan tertahan dala posisi adduksi serta in.ersi oleh liga en dan tendon" )ebagai ta bahan! tulang etatarsal perta a lebih fleksi terhadap

19

DA7TA, PUSTAKA
1. %eidJybrodJka! @" 2((2" Congenital Talipes Eqino.arus (clubfoot)3 disorder of the

foot but not the hand" ***"anato isociety"co "


2. ,atel! %" 2((L" Clubfoot" ***"e edicine"co " 3. &arris! E" 2((<" +ey /nsight To Treating Talipes Equino.arus" ***"podiatry"co " 4. Bordin! )" 2((2" Contro.ersies /n Congenital Clubfoot3 Aiterature ?e.ie*"

***" j "co "


5. ,irani! )" 1==1" 0 ?elible > Valid %ethod of 0ssesing the 0 ount of :efor ity in

the Congenital Clubfoot :efor ity" ***"ubc"co "


6. 0nony " 2((E" 8rith :efect ?isk Hactor )eries3 Talipes Equino.arus (clubfoot)"

***"statehealth"co

"

7. 0nony " 2((5" Clubfoot :efor ity" ***"dubaibone"co " 8. &ussain! )" et al" 2((L 9o al ;ournal of %edical )ciences ;uly O :ec 2((L! Vol" 5!

Bo" 2" Turcos ,ostero O ***"gj "co "

%edial ?elease for Congenital Talipes Equino.arus"

9. )oule! ?" E" 2((<" Treat ent of Congenital Talipes Equino.arus in /nfancy and Early

Chlidhood" ***"jbjs"co
10. +ler! ;" et al" 2((5 Treat ent %ethods of Congenital Talipes Equino.arus-three case

reports" ***"jpn-online"co 11" Peung E&+" et al" 2((5 ?adiografic 0sses ent of Congenital Talipes Equino.arus3 )trapping .ersus Horced :orsofle7ion" ***"jos"co

20

Anda mungkin juga menyukai