Anda di halaman 1dari 42

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERN, PERSEPSI KESESUAIAN KOMPENSASI DAN KEPATUHAN KARYAWAN TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA

PERUSAHAAN DISTRIBUSI KOTA LHOKSEUMAWE

OLEH Schandra Ade Putra 090420019

LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam melakukan sistem operasinya, perusahaan memiliki ketidakpastian yang terjadi diluar dari perencanaan yang telah dibuat, ketidakpastian ini disebut dengan resiko (risk). Banyak resiko yang bisa terjadi pada aktivitas organisasi, misalnya resiko kecelakaan kerja, resiko kekurangan nilai pendapatan dan belanja yang tidak sesuai dengan anggaran serta resiko terjadinya kecurangan pada organisasi.

LATAR BELAKANG PENELITIAN Spathis et al. (2003: 3-4) mengemukakan bahwa kerugian akibat kecurangan akuntansi tidak hanya pada kas, namun juga pada piutang, biaya servis, dan persediaan. Penyalahgunaan asset (asset misaproprition) merupakan salah satu kecurangan akuntansi, dimana didalamnya termasuk pencurian asset perusahaan seperti kas dan persediaan. Perusahaan distribusi merupakan salah satu perusahaan yang memiliki asset terbanyak didalam aktiva persediaan, sehingga kemungkinan terjadinya pencurian asset cukup tinggi.

LATAR BELAKANG PENELITIAN


Di Indonesia, banyak indikasi kecurangan akuntansi yang terjadi pada perusahaan distribusi, diantaranya yang terjadi pada PT. Angkasa Pura I (PT. AP I) yang merupakan perusahaan pendistribusi barang elektronik, dimana total kerugian tercatat mencapai Rp.7.000.000.000,00). Selain itu, PT. Transmedic Indonesia yang merupakan penyalur alat-alat kesehatan dan kedokteran ikut terseret dalam kasus tindak kecurangan akuntansi berupa penipuan penetapan harga jual yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp.8.308.342.880,28,

LATAR BELAKANG PENELITIAN


Pada kota Lhokseumawe, perusahaan distribusi sendiri tidak terlepas dari terjadinya kecurangan akuntansi. Menurut data yang dihimpun penulis berdasarkan hasil wawancara, pada PT. Panca Pilar tangguh, tercatat ada beberapa indikasi terjadinya kecurangan akuntansi, diantanya adanya ketidaksesuaian antara jumlah barang yang dimiliki digudang dengan yang tercatat pada saat dilakukan audit pada akhir juni tahun 2012 lalu, selain itu hal lain seperti pemakaian asset perusahaan berupa pemakaian uang tunai maupun fasilitas perusahaan diluar kepentingan perusahaan juga menjadi perhatian tertentu bagi auditor PT. Panca Pillar Tangguh pada saat dilakukan audit berkala. Hal yang sama juga terindikasi pada PT. Arta Boga Cemerlang Lhokseumawe, terjadi ketidaksesuaian antara jumlah barang digudang dan yang tercatat sehingga menciptakan kerugian pada segi moneter bagi perusahaan pada saat diaudit berkala yang dilakukan tahun 2012 lalu.

PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengendalian intern berpengaruh secara negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi? 2. Apakah kompensasi berpengaruh secara negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi? 3. Apakah Kepatuhan karyawan berpengaruh secara negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi?

TUJUAN PENELITIAN

1. Memberi bukti empiris pengaruh pengendalian intern terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi 2. Memberi bukti empiris pengaruh kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi 3. Memberi bukti empiris pengaruh kepatuhan karyawan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

LANDASAN TEORITIS

Kecurangan Akuntansi: Levy (1985) dalam Soselisa (2012)

Kecurangan adalah penipuan yang disengaja, penggelapan aset perusahaan atau memanipulasi data keuangan untuk memperoleh keuntungan.

Pengendalian Intern: Statement of Auditing Standart (SAS) nomor 78

Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, majemen, dan karyawan lain dalam suatu entitas dan dirancang untuk mencapai tujuannya.

Lanjutan

Penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya dalam kegiatan yang disebut bekerja. Suatu pemeriksaan untuk mengetahui prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel di dalam organisasi tersebut

Kompensasi: Nawawi (2005)

Kepatuhan: Agoes (2009)

PENELITIAN TERDAHULU
Harahap (2004)

Audit Kepatuhan Atas Nilai Pabean Barang Impor Pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A Medan Wilopo (2006)
Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Thoyibatun (2009) Keefektifan Pengendalian Internal dan Sistem Kompensasi Terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

KERANGKA TEORITIS
Pengendalian Internal X1 Ha1

Kompensasi X2

Ha2

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Y

Kepatuhan Karyawan X3

Ha3

HIPOTESIS Ha1 : Pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi Ha2 : Kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi Ha3 : Kepatuhan karyawan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dan juga merupakan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT. Panca Pilar Tangguh lhokseumawe dan PT. Arta Boga Cemerlang Lhokseumawe yang bergerak pada bidang jasa distribusi dengan jumlah responden sebanyak 74 orang.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data Primer Kuesioner Data Sekunder 1. Wawancara 2.Dokumentasi

Variabel Dependen

OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Independen 1. Pengendalian Intern 2.Kompensasi 3.Kepatuhan Karyawan

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

METODE ANALISIS DATA Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan persamaan: Y = + 1x1 + 2x2 + 3x3 + ei Dimana: Y = Kecenderungan Kecurangan Akuntansi X1 = Pengendalian Intern X2 = Kompensasi X3 = Kepatuhan Karyawan 123= Koefisien Regresi = Konstanta Ei = Kesalahan Pengganggu (Error Term)

METODE ANALISIS DATA


Uji Kualitas Data: 1. Uji Validitas 2.Uji Reabilitas

Uji Asumsi Klasik: 1. Uji Normalitas 2.Uji Multikolinearitas 3.Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis: 1. Uji statistik t 2.Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

GAMBARAN UMUM PT. ARTA BOGA CEMERLANG PT. Arta Boga Cemerlang berdiri pada tahun 1985 dan merupakan distributor tunggal perusahaan Orang Tua Group, yang mendistribusikan produk dari sejumlah produsen ke seluruh wilayah di Indonesia. Pada tahun 2001, PT. Arta Boga Cemerlang mendirikan pusat distribusi logistik tersendiri yang menyediakan jasa gudang/penyimpanan bagi para produsen dan memiliki jaringan pengiriman yang luas ke seluruh Indonesia. Hal ini menjamin ketepatan waktu pengantaran ke setiap kota dan pulau di Indonesia. Pusat distribusi/Distribution Centre (DC) Arta Boga Cemerlang berlokasi di beberapa kota besar di Indonesia dan setiap DC memiliki cakupan wilayah tertentu berdasarkan kedekatan lokasi pengantaran. Salah satu pusat distribusi PT. Arta Boga Cemerlang di pulau Sumatera adalah pada Kota Medan, dimana jaringan distribusinya termasuk ke Provinsi Aceh. Hampir setiap kota di Provinsi Aceh memiliki memiliki pusat penyimpan barang yang menerima aliran distribusi dari pusat distribusi Kota Medan, dimana salah satunya terletak pada Kota Lhokseumawe

GAMBARAN UMUM PT. ARTA BOGA CEMERLANG Visi: Menjadi perusahaan utama yang memberikan produk pilihan terbaik serta memberikan solusi inovatif kepada konsumen di Asia Pasifik

Misi: Menjadi perusahaan yang mampu dikenal dan dihargaiCESS (Customers, Employers, Shareholders, and Society), dengan menciptakan dan menemukan kebutuhan konsumen

GAMBARAN UMUM PT. PANCA PILLAR TANGGUH PT. Panca Pilar Tangguh (PPT) merupakan perusahaan distribusi dan perdagangan yang didirikan pada Kota Medan Provinsi Sumatera Utara tahun 1998. Jajaran produk PT. Panca Pilar Tangguh terdiri dari produk non-konsumsi, dan didominasi oleh jajaran produk dari produsen Procter and Gambel Corporation (P&G). Jaringan distribusi PT.Panca Pilar Tangguh kini telah menyebar hingga ke seluruh Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, termasuk di Kota Lhokseumawe yang merupakan salah satu depot (warehouse) milik PT. Panca Pilar Tangguh dan memiliki tujuan utama untuk mendistribusikan barang ke seluruh Kota Lhokseumawe.

GAMBARAN UMUM PT. PANCA PILLAR TANGGUH Visi: Menjadi perusahaan distribusi yang terbaik serta tolak ukur bagi perusahaan lainnya Misi: 1.Mengembangkan jaringan distribusi yang terfokus, tersegmentasi serta terdiferensiasi berdasarkan prinsip karakteristik produk 2.Mengembangkan kemampuan penjualan, pendistribusian, dan pemasaran pada pangsa pasar 3.Khusus mendistribusikan produk terbaik dengan mengoptimalkan biaya jaringan suplai 4.Bekerja sebagai tim dengan prinsip sendiri dalam upaya untuk mencapai posisi puncak pada setiap pangsa pasar 5.Berusaha agar dikenal sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab tinggi 6.Mengembangkan pekerja agar menjadi pekerja terbaik dengan fokus kepada program pengembangan internal secara berkelanjutan.

JUMLAH KUESIONER
Sumber data Jumlah kuesioner yang disebar Jumlah kusioner yang kembali Jumlah kuesioner yang dapat di olah Jumlah 74 74 74 Persentase 100 100 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA


Usia
20 Tahun 2030 Tahun 3040 Tahun 40 Tahun Jumlah

Jumlah
6 46 17 5 74

Persentase
8,1 62,2 23 6.7 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis Kelamin Laki laki Wanita Total Jumlah 48 26 74 Persentase 64.9 35.1 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR


Pendidikan Terakhir SMA Diploma S1 Jumlah Jumlah 16 35 23 74 Persentase 21,6 47,3 31,1 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JABATAN Jabatan Administrator Salesman/Saleswoman Delivery Section Inventory Section Jumlah Jumlah 14 27 21 12 74 Persentase 18,9 36,5 28,4 16,2 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BEKERJA Lama Bekerja < 1 Tahun 1-3 Tahun 3-5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Jumlah 12 42 17 3 74 Persentase 16,2 56,7 23.0 4,1 100

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN PERBULAN Pendapatan Perbulan < 2 Juta 2-3 Juta > 3 Juta Jumlah Jumlah 27 26 21 74 Persentase 36,5 35,1 28,4 100

FREKUENSI DATA PENGENDALIAN INTERN


No 1 2 3 4 Pernyataan SE Pada perusahaan, transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang, baik yang bersifat umum maupun khusus Pada perusahaan, setiap pelaksanaan tugas selalu diotorisasi oleh karyawan yang berwenang Pada perusahaan, atasan selalu melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan tugas yang dilakukan karyawan Pada perusahaan, penyimpangan yang terjadi harus dilaporkan kepada atasan Pada perusahaan, pengawasan bidang persediaan dan transaksi keuangan dilakukan baik oleh auditor internal maupun eksternal Pengawasan baik pada saat atau waktu beralasan maupun mendadak (tanpa pemberitahuan terlebih dahulu) dilakukan oleh perusahaan Pada perusahaan, pengawasan internal berjalan dengan baik Pemisahan fungsi untuk setiap tugas telah dilakukan oleh perusahaan Dilakukan pembatasan untuk memasuki gudang atau tempat penyimpanan kecuali orang yang berwenang Terdapat arus komunikasi terbuka antara satu bagian dengan bagian lain di dalam perusahaan 56 17 16 12 Skala Pengukuran E 14 44 46 58 N 4 11 12 4 TE 0 2 0 0 STE 0 0 0 0 74 74 74 74 Jumlah

5
6 7 8 9 10

17
19 14 18 21 19

51
41 52 43 44 43

6
14 8 13 9 12

0
0 0 0 0 0

0
0 0 0 0 0

74
74 74 74 74 74

FREKUENSI DATA KOMPENSASI


Skala Pengukuran No Pernyataan SS S N TS STS Jumlah

1
2 3 4 5 6 7

Gaji yang diterima telah memenuhi kebutuhan


Gaji yang diterima telah sesuai dengan beban kerja Intensif yang diberikan sudah sesuai dengan hasil kerja Tunjangan yang diberikan sudah memadai Hasil kerja dihargai oleh atasan Bayaran di luar jam kerja (liburan, cuti tahunan, dan cuti hamil) yang diberikan sudah memadai Diberikan imbalan ataupun penghargaan bagi karyawan yang melaporkan kecurangan akuntansi yang sedang atau akan terjadi

25
52 6 4 16 0 8

33
13 9 11 43 4 19

16
9 45 37 8 23 29

0
0 6 10 7 34 11

0
0 8 12 0 13 7

74
74 74 74 74 74 74

FREKUENSI DATA KEPATUHAN KARYAWAN


No
1 2 3 4 5 6

Pernyataan SS
Karyawan patuh terhadap peraturan perusahaan dan instruksi kerja atasan Karyawan selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya Karyawan mengetahui dan menaati setiap pengendalian intern yang ada dalam melakukan tanggung jawab didalam perusahaan Atasan menjadi panutan karyawan untuk disiplin terhadap peraturan Karyawan melaporkan hasil kerja kepada atasan menurut keadaan sebenarnya Diberikan insentif kepada karyawan yang memiliki disiplin tinggi Penghargaan dan sanksi yang terdapat di perusahaan dirasa telah cukup sesuai dan adil Atasan melakukan pengawasan langsung terhadap karyawan untuk meningkatkan disiplin karyawan Atasan secara tegas memberikan teguran secara langsung kepada karyawan yang kurang disiplin Terdapat sanksi yang tegas bagi karyawan yang kurang patuh terhadap peraturan 15 7 13 15 23 4

Skala Pengukuran

Jumlah
0 0 0 0 0 9 74 74 74 74 74 74

S
39 42 48 37 37 13

N
15 18 10 15 14 38

TS
5 7 3 7 0 10

STS

7
8 9 10 11

45
8 13 15 12

21
17 36 37 41

8
36 19 13 14

0
8 6 9 7

0
5 0 0 0

74
74 74 74 74

Terdapat komunikasi yang baik di dalam perusahaan sehingga terciptanya suasana kerja yang nyaman

FREKUENSI DATA KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pernyataan Terdapat jalinan komunikasi yang positif untuk saling mengingatkan kesalahan yang terjadi di perusahaan Karyawan menolak menggunakan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi Kesadaran perusahaan terhadap bahaya kecurangan akuntansi yang mengintai cukup tinggi Penilaian resiko terjadi kecurangan oleh bagian yang terkait dilakukan dari waktu ke waktu Pada perusahaan, pencegahan terhadap terjadinya kecurangan akuntansi dilakukan dengan sangat baik Terdapat kultur perusahaan dan kultur masyarakat sekitar perusahaan untuk menolak tindakan kecurangan akuntansi Masyarakat sekitar ikut menilai dan secara aktif memperingatkan tentang penolakan terhadap tindak kecurangan akuntansi Pada perusahaan, terdapat aturan yang tegas terhadap semua pihak yang melakukan kecurangan akuntansi. Terdapat sanksi yang tegas bagi karyawan yang melakukan kecurangan akuntansi Seluruh kebijakan-kebijakan yang berlaku di perusahaan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan Skala Pengukuran SS 13 17 4 10 14 11 15 46 53 13 S 47 49 14 50 49 45 49 22 18 51 N 10 8 41 8 11 12 10 6 3 10 TS 4 0 11 6 0 6 0 0 0 0 STS 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 74 74 74 74 74 74 74 74 74 74

UJI VALIDITAS
No 1 Butir Pertanyaan Pengendalian Intern (X1) a. Q1X1 b. Q2X1 c. Q3X1 d. Q4X1 e. Q5X1 f. Q6X1 g. Q7X1 h. Q8X1 i. Q9X1 J. Q10X1 Kompensasi (X2) a. Q1X2 b. Q2X2 c. Q3X2 d. Q4X2 e. Q5X2 f. Q6X2 g. Q7X2 corrected item-total correlation 0,747 0,851 0,870 0,640 0,790 0,802 0,741 0,784 0,803 0,795 0,838 0,792 0,889 0,911 0,879 0,850 0,932 R tabel keterangan 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No 3.

Butir Pertanyaan Kepatuhan Karyawan (X3) a. Q1X3 b. Q2X3 c. Q3X3 d. Q4X3 e. Q5X3 f. Q6X3 g. Q7X3 h. Q8X3 i. Q9X3 j. Q10X3 k. Q11X3 Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y) a. Q1 Y b. Q2Y c. Q3 Y d. Q4Y e. Q5 Y f. Q6 Y g. Q7 Y h. Q8Y i. Q9 Y j. Q10Y

corrected item-total correlation

R tabel

keterangan

0,899 0,858 0,811 0,917 0,857 0,907 0,839 0,907 0,882 0,881 0,885
0,872 0,763 0,899 0,887 0,830 0,871 0,790 0,775 0,719 0,845

0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193
0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193 0,193

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

UJI RELIABILITAS
Variabel Pengendalian Intern (X1) Kompensasi (X2) Kepatuhan Karyawan (X3) Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y) Alpha 0,948 0,963 0,976 0,961 Batasan 0,60 0,60 0,60 0,60 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

UJI NORMALITAS

UJI MULTIKOLINEARITAS
Collinearity Statistic Variabel Tolerance X1 X2 X3 0,842 0,810 0,732 VIF 1,188 1,235 1,367 Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas Keterangan

UJI HETEROSKEDASTISITAS

ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA


Variabel Constant X1 X2 X3 DF= n-2 DF = 74 - 2 =72 Koefisien 38,627 -0,398 -0,233 -0,291 R = 0,762 R2 = 0,581 T hitung 18,941 -4,108 -2,679 -4,619 Ttabel = -1,667 Sig 0,000 0,000 0,009 0,000

UJI T
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B (Constant) X1 1 X2 X3 38.627 -.398 Std. Error 2.039 .097 -.346 Standardized Coefficients Beta 18.941 -4.108 .000 .000 t Sig.

-.233
-.291

.087
.063

-.230
-.418

-2.679
-4.619

.009
.000

KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengendalian intern berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan distribusi Kota Lhokseumawe. Hal ini mengimplikasikan bahwa agar tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi dapat ditekan, maka pihak perusahaan harus lebih memperhatikan dan memperbaiki sistem pengendalian intern yang ada jika dianggap kurang baik dan penerapannya harus bisa benar-bena rmembatasi perilaku karyawan pada saat bekerja. 2.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan distribusi Kota Lhokseumawe. Hal ini mengimplikasikan bahwa agar tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi dapat ditekan, maka pihak perusahaan harus lebih memperhatikan jumlah pemberian kompensasi serta kesejahteraan karyawannya, agar karyawan merasa puas dengan kompensasi yang diterimanya. 3.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kepatuhan karyawan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan distribusi Kota Lhokseumawe. Hal ini mengimplikasikan bahwa agar tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi dapat ditekan, maka pihak perusahaan harus lebih mempejelas kebijakan dan peraturan yang terdapat di perusahaan serta melakukan audit kepatuhan secara berkala, agar meningkatkan kepatuhan karyawan dalam bekerja.

SARAN
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan karyawan dalam melakukan kecurangan akuntansi adalah faktor rendahnya pengendalian intern, kompensasi, dan kepatuhan karyawan. Selain ketiga faktor tersebut, diduga ada faktor-faktor lain juga yang dapat mempengaruhi kecenderungan karyawan dalam melakukan tindak kecurangan akuntansi seperti faktor asimetri informasi, keadilan organisasi, dan lainlain. 2.Untuk menurunkan tingkat kecenderungan karyawan dalam melakukan tindak kecurangan akuntansi hendaknya perusahaan lebih meningkatkan sistem pengendalian intern, kompensasi, dan kepatuhan karyawan sehingga menurunkan tindak pidana berupa kecurangan akuntansi yang mungkin dilakukan oleh karyawan. 3.Dengan banyaknya kejadian tindak kecurangan di berbagai sektor perekonomian, perusahaan harus mampu menekan tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi karyawan dengan sistem pengendalian intern dan kompensasi yang baik dengan disertai peningkatan kepatuhan karyawan sehingga perusahaan terhindar dari kerugian dan mampu mencapai tujuan perusahaan. 4.Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat faktor-faktor lainnya (selain faktor pengendalian intern, kompensasi, dan kepatuhan karyawan) yang juga dapat mempengaruhi tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

SCHANDRA ADE PUTRA 090420019

Anda mungkin juga menyukai