Anda di halaman 1dari 7

Membran

Membran membentuk pembatas di sekitar sel (membran plasma) dan di sekitar organel-organel sel yang berbeda (nukleus, mitokondria, lisosom dan lain-lain). Membran ini merupakan pembatas selektif permeabel terhadap senyawa-senyawa di lingkungan sel atau di luar organel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Komponen Utama Membran Adalah Lipida Polar dan Protein Semua membran mengandung lipida polar, yang menyusun dari 20 sampai 80 persen massa membran, tergantung kepada jenis membran; sisanya terutama merupakan protein. Walaupun membran plasma dari sel hewan umumnya mengandung lipida dan protein dalam jumlah yang kira-kira sama, membran mitokhondria sebelah dalam mengandung kira-kira 80 persen protein dan hanya 20 persen lipida, dan membran lielin otak mengandung kurang lebih 80 persen lipida dan hanya 20 persen protein. Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekorbersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol. 1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat. 2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat. 3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar. Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam. Membran alami bersifat fleksibel dan fluid, serta amat tipis, berukuran 6 sampai 9 nm. Membran ini bersifat permeabel terhadap air, tetapi tidak permeabel terhadap ion bermuatan listrik seperti Na+, Cl dan H+ dan terhadap molekul polar, tetapi tidak bermuatan, seperti gula. Membran alami membiarkan hanya molekul polar untuk melaluinya, jika terdapat

sistem transport atau pengangkut spesifik. Sebaliknya, molekul-molekul ini diangkut menuju larutan di dalam pusat hidrokarbon pada membran. Protein pada membran yang berbeda menyusun 20 sampai 80 persen massa membran. Membran sel darah mengandung kurang-lebih 20 jenis protein, sedangkan membran sebelah dalam pada mitokondria mengandung jumlah protein yang lebih besar. Beberapa protein pada membran adalah enzim. Beberapa, yang disebut protein ekstrinsik atau periferal, tidak terikat kuat kepada permukaan membran yang lain terbenam di dalam struktur membran, dan mungkin, bahkan memanjang sepenuhnya menembus membran; protein ini disebut protein intrinsik atau integral. Protein periferal niasanya mudah diekstrak dari struktur membran, sedangkan protein integral dapat dipisahkan hanya dengan detergen atau pelarut organik.

Membran Memiliki Struktur Fluida Mosaik S, Jonathan Singer dan Garth Nicolson menyampaikan postulat suatu teori gabungan dari struktur membran yang disebut model fluida mosaik pada tahun 1972. Mereka menyarankan bahwa bagian matriks, atau bagian yang berkesinambung dari setruktur membran, adalah lapisan ganda lipida polar.lapisan ganda tersebut bersifat fluida karena ekor hidrofobik dari kandungan dari kandungan lipida polarnya terdiri dari suatu campuran yag seimbang dari asam lemak jenuh dan tidak jenuh, yang bersifat fluida pada suhu normal sel. Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan menyebabkan protein tersebut melarut didalam bagian hidrofobik di tengah-tengah lapisan ganda. Model fluida mosaik selanjutnya membiarkan protein membran bergerak secara lateral. Protein periferal mengapung pada permukaan lautan lapisan ganda, sedangkan protein integralnya, seperti gunung es, hampir seluruhnya terbenam di dalam inti hidrokarbon. Mungkin kelompok protein membran ini bergerak secara lateral pada lapisan ganda; hal ini dapat menerangkan fakta bahwa di dalam daur hidup beberapa jenis sel, protein membran tertentu dapat bergerak menuju suatu sisi atau daerah spesifik pada mebran. Proses tersebut capping.

Membran Memiliki Asimetri Spesifik Membran asimetris merupakan membran yang memilikistruktur dan ukuran pori tidak seragam. Bagian atas membrane (lapisan aktif) memiliki pori berukuran kecil dan rapat, dengan ketebalan lapisan 0,1-1 . Sedangkan bagian bawah membrane (lapisan .

penyangga/penduung) memiliki pori yang berukuran besar, dengan ketebalan 1-150

Membrane ini menkombinasikan selektifitas yang tinggi dari membrane rapat dan laju permeasi yang tinggi dari membrane yng sangat tipis. Ketahanan terhadap transfer massa sebagian besar ditentukan oleh lapisan atas yang tipis. Hampir semua membran memiliki asimetri spesifik, yang juga dapat dijelaskan oleh model fluida-mosaik. Pertama, lipida polar pada permukaan luar dan dalam dari membran plasma bakteri dan sel hewan berbeda komposisinya. Sebagai contoh, lapisan sebelah dalam membran eritrosit manusia mengandung hampir semua fosfatidiletanolamion dan fosfatidilserin, sedangkan lapisan luar mengandung hampir semua fosfatidilkolin dan spingomielin. Kedua, beberapa sistem transport membran berfungsi hanya pada satu arah. Sebagai contoh, sel darah merah mengandung suatu sistem transport atau pompa pada membran, yang memompakan Na+ keluar sel, menuju medium lingkungannya dan K+ ke dalam dengan mempergunakan energi yang diberikan oleh hidrolisis ATP di dalam sel. Pompa ini yang disebut ATPase pengangkut Na+ K+. Ketiga, permukaan membran plasma sebelah luar kaya akan golongan oligosakarida yang berasal dari bagian kepala glikolipid dan rantai samping oligosakarida dari glikoprotein membran, sedangkan permukaan dalam membran plasma hampir tidak berisi gugus oligosakarida seperti itu. Sisi yang tertentu pada membran biologi terutama dipertahankan oleh ketahanan lapisan ganda lipid terhadap berpindahnya molekul fosfolipida secara individu, dari suaru sisi membran ke sisi lain. Ketahanan ini disebabkan karena sejumlah besar energi pastilah diperlukan untuk mendorong kepala fosfolipida polipida polar yang bermuatan melalui bagian pusat hidrokarbon pada membran. Suatu molekul lipida polar pada permukaan membran yang satu, karenanya bebas bergerak di dalam sisinya sendiri pada lapisan ganda membran ini, tetapi tidak dapat berbalik ke permukaan yang lain.

Membran Sel Darah Merah Telah Dipelajari Secara Terinci Darah adalah cairan tubuh khusus yang mengangkut bahan-bahan menuju sel-sel tubuh antara lain nutrien dan oksigen serta mengangkut produk sampah dari sel-sel tersebut. Jumlah darah kira-kira 7% dari berat badan, dengan massa jenis 1060 kg/m3. Orang dewasa memiliki volume darah kira-kira 5 liter. Darah tersusun atas korpuskuli (45%) dan cairan kekuningan bernama plasma darah (55%). Korpuskuli terdiri atas eritrosit atau sel darah (99%), lekosit atau sel darah putih (0,2%) dan trombosit atau platelet atau kepingkeping darah (0,6-1,0%). Sedangkan plasma darah tersusun atas solven (pelarut) berupa H2O atau air (91,5%) dan solut (zat terlarut) yang terdiri atas protein (7%) dan bahan lain (1,5%).

Membran sel darah merah manusia mengandung lima protein utama dan banyak protein-protein minoritas lainnya. Hampir semua protein membran adalah glikoprotein. Diantara protein integral dari membran sel darah merah terdapat glikoforin (pembawa gula). Pada salah satu bagian glikoforin, yaitu pada bagian kepala terdapat antigen golongan darah, spesifik bagi golongan darah (A, B, atau O ) pada organisasi. Bagian ini juga mengandung sisi tempat melekatnya beberapa virus penyebab penyakit. Protein utama lainnya dari membran sel darah merah adalah spektrin, suatu protein periferi atau ekstrinsik pada permukaan sebelah dalam membran yang menyusun sampai lebih dari 20% dari total protein membran. Molekul spektrin mengikat molekul protein dan lipida tertentu hingga membentuk suatu jaringan seperti batang yang fleksibel yang berperan sebagai struktur kerangka bagi membran. Glikoprotein membran utama lainnya yaitu fibronektin, dengan sifat merekat yang amat kuat yang agaknya menyebabkan sel-sel sejenis pada jaringan padat tersebut saling berikatan.

Membran Memiliki Fungsi Yang Amat Kompleks Membran bukan hanya sekedar kulit inert yang membungkus sel, dan bukan pula sekedar struktur statis yang tepat, karena membran menjalankan banyak fungsi dinamis yang kompleks dan memiliki sifat-sifat biologi yang agak menonjol. Hampir semua membran mengandung enzim, beberapa bekerja pada substrat diluar membran, dan yang lain pada substrat didalam kompartemen yang terbungkus membran. Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall). Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm. Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk menulis. Sel dan organel yang terdapat dalam sel, dilapisi oleh membran yang terutama tersusun oleh lemak dan protein. 1. Lemak pada membran sel Lemak yan terdapat pada membran memungkinkan membran berfungsi sebagai barrier yang membatasi pergerakan molekul yang dapat larut dalam air melewati membran. Membran sel komposisnya terutama terdiri dari protein 55%, lemak 42% dan karbohidrat 3%, tetapi persentase ini bervariasi pada berbagai sel. Terdapat 3 jenis lemak yang terdapat pada membran sel yaitu fosfolipid, kolesterol dan glikolipid. Pada membran sel fosfolipid membentuk dua lapisan (lipid bilayer) dimana lapisan hidrofilik terletak pada bagian luar

(berhadapan dengan cairan ekstrasel) dan bagian dalam sel (berhadapan dengan sitoplasma), sementara bagian hidrofobik terletak antara kedua lapisan hidrofilik ini.

2. Protein dan karbohidrat pada membran sel Molekul protein yang dapat menembus membran sel berfungsi sebagai tempat lewatnya bahan-bahan tertentu. Selain itu protein yang terdapat pada permukaan membran seperti reseptor, enzim dan pump (pompa) masing-masing berfungsi sebagai katalisator dan pompa yang melakukan transport aktif ion-ion tertentu kedalam maupun keluar sel. Protein pada membran sel terbagi atas protein integral dan protein perifer. Sebagian besar protein integral membentuk channel pada membran atau membentuk pompa sebagai tempat lewatnya ion-ion. Sementara protein perifer biasanya hanya terikat dengan protein integral atau dengan bagian hidrofilik membran, dan umumnya protein perifer ini membentuk enzim. Karbohidrat pada membran umumnya dalam bentuk glikolipid dan glikoprotein. Karbohidrat ini berfungsi meningkatkan hidrofilisitas lemak dan protein, mempertahankan stabilitas membran oleh adanya struktur yang disebut glikokaliks. Glikokaliks akan berinteraksi dengan glikokaliks sel lain sehingga berfungsi melekatkan satu sel dengan sel yang lainnya. Glikolipid yang terdapat pada membran sel juga berperanan dalam reaksi imunologis, dengan membentuk antigen golongan darah.

3. Sebagi transport lintas membran Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif memerlukan energi. Yang termasuk transport pasif adalah : a. difusi sederhana, b. transport dengan fasilitas, c. transport lewat ion channel.

4. Difusi fasilitas Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus

ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.

5. Transport Ion Channel Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi akibat muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui ikatan channel dengan hormon atau neurotransmitter.

6. Transport Aktif Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange). Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah a. Transport sekunder co-transport Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport. b. Transport sekunder counter-transport Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditransport keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca yang ditransport keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel.

7. Fagositosis dan Pinositosis

Untuk partikel-partikel besar, misalnya bakteri tidak dapat ditransport seperti yang dikemukakan di atas. Transport molekul besar lewat mekanisme fagositosis (eksositosis, endositosis) dan pinositosis. Pinositosis disebut juga drinking sel, sebab yang ditransport adalah molekul yang mengandung cairan ekstrasel. Molekul tadi ditelan seluruhnya dan terbentuk dalam vesikel pinositik. Mekanisme ini sama dengan proses fagositosis, hanya saja molekul pada fagositosis lebih padat misalnya bakteri atau bagian sel yang rusak.

8. Sebagai pemisah antara bagian dalam dengan luar sel Membran plasma berfungsi untuk mengasingkan kandungan sel daripada persekitaran luar. Ia juga dapat mengawal pergerakan bahan ke dalam dan keluar sel. Ia telap kepada air dan lipid tetapi tidak telap kepada bahan-bahan tidak berpola. Molekul-molekul kecil dan bahan larut lipid dapat melalui lapisan lipid dengan mudah. Hampir semua membran juga mengandung sistem transport yang memindahkan molekul organic nutrien tertentu. Membran juga mengandung gugus-gugus permukaan yang bermuatan listrik, yang membantu memperetahankan perbedaan potensial listrik di sepanjang struktur membran. Pada permukaan sebelah luar, membran mengandung sisi pengenalan spesifik, sekelompok struktur yang terlihat nyata yang berfungsi untuk mengenali isyarat molekular tertentu. Membran sel merupakan struktur yang amat kompleks, tempat bermukimnya berbagai jenis kelompok molekuler dalam susunan mosaik dua dimensi yang teratur, yang memberikan permkaan sel spesifik biologi masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai