Anda di halaman 1dari 28

Turning

MAKALAH MESIN BUBUT

KATA PENGANTAR

DISUSUN OLEH TAUFIQ PURNOMO D211 13 512

UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Turning

Mars Teknik
Satukan Langkah, Rentangkan Cita Kita Membangun Nusa Dan Bangsa Dibawa Panji Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Semangat Baja, Jiwa Satria Putra Putri Teknik Siap Berkarya Dengan Senjata Teknologinya Untuk Amalkan Tridarmanya

Diufuk Timur Kau Telah Menabur Benih-Benih Citra Bangsa Tekadkan Hati Dan Janji Kami Harapannya Pertiwi Tekadkan Hati Dan Janji Kami Harapannya Pertiwi

ii

Turning

Mars Mesin
Kami Mahasiswa Teknik Mesin Indonesia Telah Siap Sedia Menggelorakan Perjuangan Bangsa Masa Yang Akan Datang Jadi Tanggungan Kita Sebagai Bukti Dari Tridarma

Kami Mahasiswa Teknik Mesin Indonesia Panjangkan Dan Glorakan Semangat Perjuangan Jadikan Tanahmu Ini Tanah Industri Kibarkan Dan Gemakan Semangat Persatuan

Kamilah Mahasiswa Teknik Mesin Putra Putri Harapan Nusa Dan Bangsa Kamilah Mahasiswa Teknik Mesin Putra Putri Harapan Nusa Dan Bangsa

iii

Turning

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas pertolongannya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Mesin Bubut. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, namun kami dapat menyelesaikannya dengan baik pada waktu yang ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Asisten Praktikum Proses Produksi I selaku pembimbing kami yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada kami sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap dengan adanya karya ilmiah ini, semoga dapat berguna bagi seluruh komponen pihak khususnya mahasiswa-mahasiswa Fakultas Teknik Gowa Universitas Hasanuddin. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun karya tulis ilmiah ini. Kami berharap semoga dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi setiap kalangan khususnya bagi para pembaca

Gowa, 31 Maret 2014

Kelompok XV

iv

Turning

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i KATA PENGATAR ............................................................................................................. ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1 1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................................................................1 1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................1 1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................2 1.4 MANFAAT PENULISAN ..............................................................................................................2 BAB II .................................................................................................................................................. 3 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3 II. 1 MACAM MACAM PAHAT BUBUT .................................................................................3 II.2 CARA MENGASAH PAHAT BUBUT...................................................................................9 II. 3 MACAM MACAM ULIR ..................................................................................................10 II. 4 RUMUS RUMUS YANG DIGUNAKAN DI MESIN BUBUT ........................................15 II. 5 PRINSIP KERJA DAN BAGIAN BAGIAN PADA MESIN BUBUT .............................19 BAB III 22 PENUTUP ......................................................................................................................22 III.1 KESIMPULAN .....................................................................................................................22 III.2 SARAN .................................................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 23

Turning

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor (drilling machine), mesin gerinda (grinding machine), mesinfrais (milling machine), mesin sekrap ( shaping machine), mesin gergaji (sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya.

Namun ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana.

1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu: a) Apa saja macam macam pahat bubut ? b) Bagaimana cara mengasah pahat bubut ? c) Apa saja macam macam ulir ? d) Rumus rumus yang digunakan di mesin bubut ? e) Bagaimana prinsip kerja dan bagian - bagian mesin bubut ?

Turning

1.3 TUJUAN PENULISAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu : a) Untuk mengetahui macam macam pahat bubut b) Untuk mengetahui cara mengasah pahat bubut c) Untuk mengetahui macam macam ulir d) Untuk mengetahui rumus rumus yang digunakan di mesin bubut e) Untuk mengetahui prinsip kerja dan bagian bagian pada mesin bubut

1.4 MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai Mesin Bubut 2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah 3. Sebagai bahan referensi untuk pembaca.

Turning

BAB II PEMBAHASAN

II. 1 MACAM MACAM PAHAT BUBUT

macam-macam bentuk pahat bubut

Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.

Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah: pahat sisi kanan pahat pinggul/champer kanan pahat sisi/permukaan kanan pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar) pahat ulir segitiga kanan pahat alur pahat alur segitiga(kanan kiri) paht ulir segitiga kiri

Turning

pahat sisi kiri pahat pinggul kiri pahat alur lebar

Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai,yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.

Pahat High Speed Steel (HSS) Dalam Bahasa Indonesia bisa jadi baja berkecepatan tinggi. Tapi apa sih sebenarnya HSS itu?

High speed steel (HSS atau HS) adalah bagian dari alat baja, biasanya digunakan alat bit dan alat pemotong. Hal ini sering digunakan dalam kekuasaan gergaji dan bor. Hal ini unggul lebih tua alat baja karbon tinggi yang digunakan secara luas melalui tahun 1940-an karena dapat menahan suhu tinggi tanpa kehilangan kesabaran nya (kekerasan). Properti ini memungkinkan HSS untuk memotong lebih cepat dari baja karbon tinggi, maka nama baja kecepatan tinggi. Pada suhu kamar, dalam pengobatan panas umumnya direkomendasikan mereka, nilai HSS umumnya menampilkan kekerasan tinggi (di atas HRC60) dan ketahanan abrasi tinggi (umumnya terkait dengan konten tungsten sering digunakan dalam HSS) dibandingkan dengan karbon umum dan alat baja.

Penggunaan utama dari baja kecepatan tinggi terus menjadi dalam pembuatan berbagai alat pemotong: latihan, keran, penggilingan pemotong, alat bit, pemotong gear, gergaji, dll, meskipun penggunaan untuk pukulan dan mati meningkat.

Baja kecepatan tinggi juga menemukan sebuah pasar di mana alat-alat baik tangan ketangguhan relatif baik mereka di kekerasan tinggi, ditambah dengan ketahanan abrasi tinggi dan baik-baik saja, membuat mereka cocok untuk aplikasi kecepatan rendah memerlukan tajam (tajam) tepi tahan lama, seperti file, pahat, pisau tangan pesawat, dan dapur berkualitas tinggi, pisau saku, dan pedang.

Turning

Jadi HSS bukan hanya digunakan memotong besi,tapi juga kayu , bahkan bagus juga untuk pisau dapur.

Pahat HSS

Pahat Carbide

Tungsten karbida (WC) adalah senyawa kimia anorganik yang mengandung bagian yang sama tungsten dan atom karbon. Bahasa sehari-hari, tungsten karbida sering hanya disebut karbida. Dalam bentuk yang paling dasar, itu adalah bubuk abu-abu halus, tetapi dapat ditekan dan dibentuk menjadi bentuk untuk digunakan dalam mesin industri, alat-alat, abrasive, serta perhiasan. Tungsten karbida adalah sekitar tiga kali lebih keras dari baja, dengan modulus Young sekitar 550 GPa, dan jauh lebih padat dari baja atau titanium. Hal ini sebanding dengan korundum (-Al2O3) atau safir dalam kekerasan dan hanya dapat dipoles dan selesai dengan abrasive kekerasan unggulan seperti silikon karbida, cubic boron nitride dan berlian antara lain, dalam bentuk bubuk, roda, dan senyawa.

Jadi Jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon, tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol, hydrofluoric acid / nitric acid (HF/HNO3), dll.

Tungsten carbide bit ini kemudian dicetak dengan beragam bentuk pahat bubut. Ada yang dibuat dengan lubang di tengahnya untuk baut pengunci ke holder/pegangannya,sepert gambar di bawah ini.

Turning

pahat tungsten carbide dan holdernya

Pahat-Pahat Mesin Bubut A. Pahat bentuk Pahat bentuk digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai bentuk permukaan yang diharapkan, salah satu contohnya adalah pahat yang ujungnya beradius. Pahat bentuk yang lain adalah berbentuk pesegi, biasanya untuk membuat alur pada benda silinder.

B. Pahat Ulir Pahat ulir digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ganda. Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginkan. Untuk itu diperlukan pengasahan pahat sesuai dengan mal ulirnya. Pahat ulir tidak mermpunyai sudut tatal, permukaannya

Turning

rata dengan ujung beradius sesuai radius kaki ulir yang besarnya tergantung besar kisar ulirnya. Di bawah ini ilustrasi pahat ulir segitiga dan ulir segi empat.

C. Pahat Alur Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.

D. Pahat Bubut Rata Kanan

E. Pahat Bubut Rata Kiri

Turning

F. Pahat Bubut untuk Ulir Metris

Turning

Kalau dicermati secara detail sebenarnya pahat bubut ada 19 macam yang fungsinya masing-masing berbeda. Seperti gambar diatas menunjukan macam-macam pahat bubut beserta fungsinya. Tetapi meskipun jumlah keseluruhannya sebanyak 19 tetapi yang biasa digunakan disekolah-sekolah atau sebagai pembelajaran kebanyakan hanya 8 macam yaitu pahat no:6,9,10,8,11,12,dan13 dan pahat-pahat yang lainnya biasanya digunakan di dunia industri yang sudah menggunakan mesin CNC sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki berbagai macam bentuk yang diinginkan

II.2 CARA MENGASAH PAHAT BUBUT


LANGKAH KERJA / PENGASAH PAHAT

1.

Check ukuran benda kerja dan dipersiapkan alat alat perlengkapan mesin gerinda yang akan digunakan

2. 3.

Jalan mesin gerinda, periksa apakah ada kesalahan Mulailah menggerinda pada permukaan bidang sebelah kiri dengan susut bebas 12 dan sudut mata potong 10 sebagai acuan Gerinda permukaan bagian depan dengan sudut bebas muka 10 dan sudut bebas 80

4.

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Melanjutkan penggerindaan pada permukaan atas dengan rake angle 12 Ulangi penggerindaan untuk menghaluskan ketiga sudut di atas Periksa masing masing sudut bebas pada tiap permukaan pahat. Pasang pahat pada pemegang pahat kiri . Cek ukuran dengan alat ukur sudut ( busurbaja ) Serah hasil pekerjaan anda kepada instruktur.

LANGKAH KERJA / PENGASAHAN PAHAT BUBUT RATA

Turning

1. 2.

Gerinda bagian sisi pahat dengan sudut 12 - 15 Gerinda sudut bebas sisi dengan sudut 8 - 10

3. 4. 5.

Gerinda sisi sebelah kanan sehingga terbentuk puncak pahat 80 Gerinda bagian sudut bebas muka dengan sudut 8 - 10 gerinda sudut tatal ( bagian atas ) sebesar 12 - 20

II. 3 MACAM MACAM ULIR A. Ulir Pengikat Ulir pengikat berhubung dengan keperluannya mempunyai kisar kecil dan karena itu selamanya berulir- tunggal. Ulir-penggerak berhubung dengan keperluannya sering kali mempunyai kisar-lebih besar dan dipergunakan untuk tunggal maupun berlipat-ganda. Dengan kisar dari ulir-sekrup itu, dimaksudkan jarak dari dua titik yang sesuai berturut-turut dari jalan sekrup, Dengan garis-tengah dari ulir sekrup, dimaksudkan garis tengah terbesar. Jadi pada ulir sekrup bagian luar garis tengah itu diukur pada sisi luar dari ulir sekrup. Garis tengah inti adalah garis tengah terkecil, jadi pads ulir-sekrup bagian luar, diukur dalam torehan dari ulir-sekrup. Orang menamakan ulir-sekrup tunggal, bila di situ hanya ads satu kisar-sekrup dan berlipat-ganda bila terdapat dua atau tiga buah ulir-sekrup berjejer. Ulir-sekrup berlipatganda dengan sendirinya, pada ukuran yang sama, mempunyai kisar lebih besar daripada ulir-sekrup tunggal. Oleh karena itu maka pemindahan dari batang atau mur menurut jurusan sumbu tiap-tiap perputaran pada ulir-sekrup berlipat-ganda lebih besar daripada ulir-sekrup tunggal.

10

Turning

Untuk pengikat lebih banyak dipergunakan macam-macam ulir sebagai berikut :

1. Ulir-sekerup Whitworth (British Standard Whitworth, lembaran N 83). Macam ini yang dinyatakan dengan huruf W dan yang diberi garis tengah dalam dim Inggris, pada garis tengah tertentu mempunyai kisar terbesar dari segala macam ulir-sekrup tajam dan karena itu juga ditoreh paling dalam. Dengan ini dengan langsung kita dapat membedakan ulir sekrup Whitworth dari semua macam ulir sekrup lainnya; ulir sekrup itu mempunyai sudut- puncak 550. Dalam keahlian bangunan umum orang hampir selalu memakai ulir whitworth untuk baut-baut sekrup, ujung-ujung-tap dsb. Orang terlebih dahulu orang mengebor lubang dengan suatu garis tengah, sama dengan garis tengah inti dari ulir sekrup yang dikehendaki. Oleh karena sisi pemotong dari bor spiral membentuk sebuah sudut 1200, maka dasar lubang yang dibor berbentukkerucut.

Mengenai panjangnya dari bagian ulir sekrup dan ujung tap, yang disekrup di dalam bahan, kita dapat membicarakan selanjutnya. Apabila terdapat cukup tebal bahan, orang mengambil panjangnya ini, untuk baja dan baja tuang sama dengan 1 kali garis tengah dari ulir sekrup. Oleh karena ulir sekrup dalam besi tuang lebih mudah terpecah daripada dalam baja, orang mengambil untuk besi tuang 2 kali garis tengah dari ulir sekrup. Pada tebal bahan yang kurang cukup, untuk baja cukup dengan panjangnya, yang sama dengan garis tengah dari ulir sekrup dan untuk besi-tuang dengan panjang yang sama dengan 1 kali garis tengah dari ulir sekrup. Sebagaimana telah kita katakan, maka lubang uliran selamanya lebih dalam daripada panjang bagian yang disekrup dari ujung tap. Kecuali macam gang kasar ada juga macam yang halus dari ulir sekrup, yang umumnya juga mempunyai sudut puncak dari 55 0. Untuk menjelaskan, bahwa itu ulir-sekrup Whitworth, jadi untuk menjeiaskan bahwa sudutpuncaknya 550, orang memberi tanda pada macam ulir sekrup ini juga dengan huruf besar, W. Garis tengah luar orang dapat mengatakannya dalam dim Inggris ataupun dalam mm. Untuk membedakan dari macam yang kasar, orang harus menjelaskan kecuali dengan garis tengah luar juga dengan kisar dari ulir sekrup dalam dim Inggris atau banyaknya kisar dalam tiap-tiap dim Inggris. Gambar 152 adalah suatu contoh dengan gabungan ukuran Inggris dan ukuran metrik. Jika D merupakan garis tengah luar dari ulir sekrup Whitworth, dengan tidak memandang apakah ini kasar, halus atau uliran gas, maka garis tengah pada alas dari ulir sekrup, apa

11

Turning

yang dinamakan garis tengah lnti : Dk = D 33/n mm, jika merupakan jumlah ulir dari ulir sekrup tiap-tiap dim Inggris. 2. Ulir sekrup Metris. (Lembaran N 81 dan 82).

Ulir sekrup ini, yang diberi tanda dengan huruf M dan dimana orang memberikan garis tengahnya dalam milimeter, mempunyai kisar lebih kecil daripada ulir sekrup Whitworth dan juga ditoreh kurang dalam. Sudut puncak dari ulir sekrup ini adalah 600. Dengan kisar yang lebih kecil, lebih-lebih pada garis tengah yang lebih besar, dengan kekuatan yang sama dan dengan panjangnya kunci engkol kita dapat memperoleh pemasangan yang lebih keras. Sambungan yang umpamanya karena geteran, mudah terlepas, kebanyakan diberi ulir sekrup metris untuk menghalangi kekurangan ini. Bila D adalah garis tengah luar dari ulir sekrup, Dk garis tengah inti dan S kisar, maka pada umumnya berlakulah untuk ulir sekrup metris, bahwa Dk = D 13, S mm. 2.1. Ulir sekrup Metris halus (lembaran N 1144 dan 1305). Ulir sekrup ini dipakai apabila orang menghendaki adanya kisar yang lebih kecil lagi. Untuk membedakan dari ulir metris biasa di samping garis tengah luar dari ulir diberikan juga kisaranya umpamanya M 16 X 1,3. 2.2. Ulir gas (British Standard Pipe lembaran N 176). Ulir gas mempunyai kisar yang lebih kecil dan terutama dipergunakan pada dan didalam silinder-silinder berdinding tipis, seperti pipa-pipa, wartel-wartel dsb, karena ulir sekrup ini tidak ditoreh dalam, sehingga itu menimbulkan kelemahan yang sekecil-kecilnya. Juga untuk pemasangan keras lain-lainnya, yang sedapat mungkin pada ulir sekrup harus tahan gas dan air, maka untuk ini banyak dipergunakan ulir gas. Sudut-puncak dari ulir gas ialah 550, seperti sudut dari ulir sekrup Whitworth. Orang memberi tanda pada ulir gas dengan huruf W. dan ukurannya diberikan dalam dim Inggris, tetapi orang menuliskan itu tidak sebagai garis tengah. Perbedaan ini terhadap ulir sekrup macam lainnya sebab-sebabnya adalah dalam hal selanjutnya. Apabila kita mengatakan mengenai ulir gas , maka yang kita maksudkan ialah, yang dapat diiris pada pipa yang garis tengah dalamnya ada . Garis tengah luar dari pipa ini, jadi dari ulir sekrup itu juga ada + 2 X tebalnya dinding pipa. Jadi garis tengah ulir gas adalah lebih besar dari 1/2. Sekarang untuk menjaga kekeliruan, berhubung dengan macam-macam ulir-sekrup lainnya, orang menulis ukuran ulir gas tidak sebagai garis tengah. 2.3.Ulir sekrup Trapesium. (Lembaran N 364 dan 365).

12

Turning

Ulir sekrup trapesium, yang sering dipergunakan untuk batang tingkap dari penutuppenutup, batang-ulirna dari sekrup pengangkat dan jepit-jepit ketel, dsb. di bikin dengan tunggal maupun berlipat-ganda. Macam ulir sekrup ini kita beri tanda dengan singkatan Tr ; garis tengah dan kisar kita berikan dalam milimeter, seperti diperlihatkan digambar 155 Biarpun penjelasan Tr telah cukup, kadang-kadang orang menggambar juga pada ulir sekrup luar dan dalam, profilnya ulir sekrup pada sebagian dari panjangnya, 2.4 Uiir sekrup segi-empat dan ulir sekrup siku-siku. Ulir-sekrup ini, yang dipakai dalam hal-hal sama seperti macam tsb. di atas, tidak dinormalisasi, karena komisi normalisasi menganggap bahwa dalam teknis ulir sekrup trapesium lebih baik. Tetapi ulir sekrup siku-siku masih terdapat sangat banyak ; karena itu untuk macam ini dicetak sebuah daftar. Ulir sekrup segi panjang diberi tanda dengan singkatan Rh. Garis tengah luar diberikan dalam mm. Apabila ulir sekrup seluruhnya dibikin menurut ukuran metris, maka orang juga memberikan kisar dalam mm. Dalam gambar 156 dijelaskan, bahwa pada batang dan mur terdapat ulir sekrup segiempat dengan garis tengah luar dari 28 mm dan kisar dari 5 mm. Masih banyak juga terjadi, bahwa orang memberikan jumlah ulir tiap dim Inggris yang seharusnya kisar. Jika ulir sekrup mempunyai 5 ulir tiap dim Inggris, maka kisar ada 1/5, bahwa batang dan mur mempunyai ulir sekrup siku-siku dengan garis tengah luar dari 28 mm dan kisar dari 1/5. Seperti pada ulir sekrup trapesium terdapat juga, bahwa orang menggambar profil dari ulir sekrup pada sebagian dari panjangnya. Jika D adalah garis tengah luar, Dk garis tengah-inti dan S kisarnya, maka berlakulah untuk ulir sekrup siku-siku pada umumnya Dk = D S. Untuk memberi tanda pada ulir sekrup dipersilahkan orang melihat juga lembaran N 784. Jika diperhatikan betul-betul pada perspektip orang melihat, bahwa ulir sekrup mulai dan berakhir dengan suatu bagian dari jalan sekrup yang tidak mendadak. Lembaran-lembaran metal tipis ini mudah melengkung sehingga perlu sekali pada pangkal dan ujung dari ulir sekrup dikerjakan dengan tangan. Ini adalah tidak menghemat dan harus dihindarkan. Oleh karena itu diharapkan supaya juga pada ulir sekrup siku-siku maupun pada ulir sekrup segitiga pada pangkal dan ujung batang atau lubang dimiringkan dengan sudut puncak 1200. B. Ulir Daya Tipe ulir daya Berdasarkan jenis atau tipenya, ulir daya dibedakan atas tiga macam, yaitu : 1. Ulir segi empat 2. Ulir trapesium 3. Ulir gigi gergaji

13

Turning

Ulir segi empat

Ulir Trapesium

Ulir Gergaji

C. Jenis Ulir Menurut Bentuk Sisi Ulir Melihat bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir segi tiga, segi empat, trapesium, parabol (knuckle). Bentuk ulir ini juga ada kaitannya dengan standar yang digunakan. Berikut ini berapa contoh dari bentuk ulir.

ACME BUTTRESS 45

KNUCKLE

BRITISH STANDAR (WHITWORTH)

ULIR METRIK (ISO) BRITISH ASSOCIATION

14

Turning

II. 4 RUMUS RUMUS YANG DIGUNAKAN DI MESIN BUBUT

15

Turning

16

Turning

17

Turning

18

Turning

II. 5 PRINSIP KERJA DAN BAGIAN BAGIAN PADA MESIN BUBUT A. Prinsip Kerja Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja diputar pada sumbu mesin dan pahat dihantarkan ke benda kerja secara melintang, dan atau memanjang oleh eretan. B. Bagian bagian Mesin Bubut Bagian-bagian utama dari suatu mesin bubut adalah : als mesin, kepala tetap, kepala lepas, eretan, dan mekanik percepatan. Adapun bagian-bagian lain pada mesin bubut GAMBAR SCAN KI atau Foto

19

Turning

Keterangan Gambar 1. Switch pompa pendingin 2. Saklar (switch) utama 3. Dial hantaran 4. Tuas hantaran 1 5. Tuas hantaran 2 6. Tuas hantaran 3 7. Tuas pemilih arah gerak makan 8. Saklar (stopper) darurat 9. Lampu ON untuk daya masuk 10. Tuas pemilih kecepatan putar spindel

20

Turning

11. Tuas pemilih kecepatan putaran spindel 12. Pengunci gerakan 13. Tuas pemutar untuk gerakan eretan 14. Tuas pengunji Quill (selongsong) 15. Tuas pengunci kepala lepas (Tailstock) 16. Pemutar gerakan Quill (selongsong) 17. Pengunci gerakan eretan melintang 18. Ulir penyetel kepala lepas 19. Pengunci carriage 20. Pemutar gerakan melintang 21. Tuas gerak pemotong ulir 22. Tuas saklar spindel 23. Pemilih arah sumbu gerak 24. Tuas gerak makan 25. Pemutar untuk gerakan Carriage (gerakan memanjang) 26. Pedal rem

21

Turning

BAB III PENUTUP


III.1 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

III.2 SARAN Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekanrekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang mesin bubut Hindari Hal-Hal Potensial Yang Menyebabkan Kecelakaan. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik Selalu gunakan kaca mata pelindung Jangan menghentikan spindel dengan tangan Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck Lakukan perawatan mesin bubut secara berkala.

22

Turning

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Kemaritiman Indonesia. http://sayidiman.suryohadiprojo.com/.

Diakses pada tanggal 19 Maret 2013 pukul 22:00 wita

23

Anda mungkin juga menyukai