Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya ( n!ar, "##1$. %aret adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus. &ohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brasil, merika 'elatan, namun setelah percobaan berkali(kali oleh )enry *ickham, pohon ini berhasil dikembangkan di sia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang sia merupakan sumber karet alami. +i Indonesia, ,alaysia dan 'ingapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun 1-./. Tanaman karet pertama di Indonesia ditanam di %ebun 0aya Bogor (+eptan, "##/$. Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia, namun saat ini posisi Indonesia didesak oleh dua negara tetangga ,alaysia dan Thailand. Lebih dari setengah karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa 1uta ton karet alami masih diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer (,aryadi, "##2$. Tanaman karet ( )evea brasilliensis ,uell rg $ adalah tanaman getah(getahan. +inamakan demikian karena golongan ini mempunyai 1aringan tanaman yang banyak mengandung getah ( lateks $ dan getah tersebut mengalir keluar apabila 1aringan tanaman terlukai ('antosa, "##.$. Tanaman karet berupa pohon dengan ketinggian bisa mencapai 12 m sampai "2 m. Batang tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi keatas. Batang tersebut berbentuk silindris atau bulat, kulit kayunya halus, rata(rata ber!arna pucat hingga kecoklatan, sedikit bergabus ('iregar,1332$.

II. TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman %aret ()evea brasiliensis$ 1. %lasifikasi ndoko ("##2$, klasifikasi tanaman karet ()evea brasiliensis$ ,enurut 'etia!an dan adalah sebagai berikut 4 +ivisi 'ubdivisi %elas Ordo 6amily 7enus 'pesies 8ama ilmiah 4 'permatophyta 4 ngiospermae 4 +icotyledonae 4 5uphorbiales 4 5uphorbiaceae 4 )evea 4 Brasiliensis 4 )evea brasiliensis ,uell rg.

Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon de!asa mencapai 12("2 meter. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. +ibeberapa kebun karet ada beberapa kecondongan arah tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. +aun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. &an1ang tangkai daun utama 9("#cm. &an1ang tangkai anak daun sekitar 9(1#cm dan pada u1ungnya terdapat kelen1ar. Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. nak daun berbentuk eliptis, meman1ang dengan u1ung meruncing, tepinya rata dan gundul. +aun karet ini ber!arna hi1au dan men1adi kuning atau merah men1elang rontok. 'eperti kebanyakan tanaman tropis, daun(daun karet akan rontok pada puncak musim kemarau untuk mengurangi penguapan tanaman. %aret termasuk tanaman sempurna karena memiliki bunga 1antan dan betina dalam satu pohon, terdapat dalam malai payung yang 1arang. &angkal tenda bunga berbentuk lonceng dan diu1ungnya terdapat lima ta1u yang sempit. Bunga betina

berambut vilt dengan ukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan 1antannya dan mengandung bakal buah yang beruang tiga. %epala putik yang merupakan organ kelamin betina dan posisi duduk ber1umlah tiga buah. Organ kelamin 1antan berbentuk tiang yang merupakan gabungan dari sepuluh benang sari. %epala sari terbagi men1adi dua ruangan, yang satu letaknya lebih tinggi dari pada yang lainnya. Bi1i karet terdapat dalam setiap ruang buah. :adi 1umlah bi1i biasanya ada tiga kadang enam sesuai dengan 1umlah ruang. ;kuran bi1i besar dengan kulit keras. *arnaya coklat kehitaman dengan bercak(bercak berpola yang khas. 'esuai dengan sifat dikotilnya. 'ebagai tanaman berbi1i belah. kar pohon karet berupa akar tunggang yang mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi ke atas. +engan akar seperti itu pohon karet bisa berdiri kokoh, meskipun tingginya bisa mencapai "2 meter. Buah karet dengan diameter 9 < 2 cm, terbentuk dari penyerbukan bunga karet dan memiliki pembagian ruangan yang 1elas, biasanya 9 < / ruang. 'etiap ruangan berbentuk setengah bola. :ika sudah tua, buah karet akan pecah dengan sendirinya menurut ruang(ruangnya dan setiap pecahan akan tumbuh men1adi individu baru 1ika 1atuh ke tempat yang tepat. =arietas Tanaman %aret :enis varietas yang dikembangkan untuk industri4 1. %lon I00 2 &otensi keunggulan 4 &ertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu. 0atarata produksi 1,- ton>ha>tahun. Lilit batang 21,. cm pada umur 2 tahun. %adar karet kering (%%%$ 9?,2@. Lateks sangat sesuai diolah men1adi 'I0 9 *6, 'I0 2 dan 'I0 1#.

0esisten

terhadap

gangguan

penyakit

gugur

daun

Aolletotrichum

dan

Aorynespora. &ada daerah beriklim basah, klon I00 2 digolongkan moderat terhadap gangguan penyakit cabang (1amur upas$ dan mouldirot. ". %lon I00 ?" &otensi keunggulan4 &ertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu. 0atarata produksi 2,/- kg>pohon>tahun. Lilit batang 21,? cm pada umur 2 tahun. 0esisten Oidium. %adar karet kering (%%%$ 9/,2@. Lateks dapat diproses men1adi 'I02. 9. %lon I00 11&otensi keunggulan4 &ertumbuhannya cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu. 0atarata produksi ",1 ton>ha>tahun. Lilit batang ?-,3 cm pada umur 2 tahun. Lateks dapat digunakan untuk produksi 'I0 9 A= dan produk 0'', serta 'I0 9L, 'I0 2 dan 'I0 1#>"#. Aukup tahan terhadap penyakit Aorynespora dan Aolletotrichum. ?. %aret Busa lam &otensi keunggulan4 terhadap penyakit gugur daun Aolletotrichum, Aorynespora dan

%aret busa sintetis umumnya dibuat dari karet 5= >poliuretan karena ringan dan murah. %onsumsi busa sintetis di dalam negeri setiap tahun berkisar 13 1uta lembar (0p?. miliar$, busa plastik ."".### m" (0p//2 1uta$, dan busa 1ok mobil ?.2## unit (0p1-/ 1uta$. &roses produksi busa sintetis berisiko tinggi karena bahan bakunya (isosianat$ beracun dan bersifat karsinogenik. %ondisi ini menyebabkan permintaan terhadap busa alam meningkat. Busa alam lebih unggul dibanding busa sintetis dalam hal kenyamanan dan umur pakai. ;ntuk memberikan nilai kepegasan yang sama, busa alam hanya memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis.

Anda mungkin juga menyukai