Anda di halaman 1dari 2

1.

Bnetuk Negara Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk Negara yang terpenting adalah: Negara Kesatuan (Unitarisme) dan Negara Serikat (Federasi). a. Negara Kesatuan Negara Kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu Pemerintah (Pusat) yang mengatur seluruh daerah. Negara kesatuan dapat pula berbentuk: 1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi di mana segala sesuatu dalam negara itu langsung diatur dan diurus oleh Pemerintah Pusat dan daerah-daerah tinggal melaksanakannya. 2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepada daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan daerah swatantra. b. Negara Serikat (federasi) Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan daripada beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian daripada negara serikat itu. Negara-negara bagian itu asal mulanya adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dalam suatu negara serikat, maka negara yang tadinya berdiri sendiri itu dan sekarang menjadi negara bagian, melepaskan sebagian daripada kekuasaannya dan menyerahkan kepada negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan sebuah demi sebuah (limitative), hanya kekuasaan yang disebutkan itu diserahkan kepada negara serikat (delegated power). Kekuasaan asli berada pada negara bagian. Negara bagian itu berhubungan langsung dengan rakyatnya. Kekuasaan daripada negara serikat adalah kekuasaan yang diterimanya dari negara bagian. Biasanya yang diserahkan oleh negara-negara begian kepada negara serikat ialah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos. Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara Pemerintah Pederasi dan Pemerintah Negara-negara Bagian yang disebut adalah urusan urusan yang diselenggarakan oleh Pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa bidang kegiatan Pemerintah Federal adalah urusan urusan kenegaraan selebihnya (residuary powers). Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

2. Bentuk Kenegaraan a. Negara Dominan Bentuk negara semacam ini khususnya terdapat dalam lingkungan negara kerajaan Inggris. Negara dominion ini adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat. Yang mengakui Raja Inggris sebagai rajanya, sebagai lambing persatuan mereka. Negara-negara dominan tergabung dalam suatu gabungan yang bernama the British Commonwealth of Nations. Negara-negara ini telah tinggal dalam lingkungan kerajaan Inggris, karena adanya kepentingan bersama. Walaupun demikian kedudukan dominandominan itu tetap sebagai negara-negara merdeka, berhak menentukan serta mengurus politik dalam dan luar negeri sendiri dan berhak pula dengan bebas keluar dari ikatan The British Commonwealth Of Nations. b. Negara Protektorat Adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain. Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara Protektorat itulah dengan persetujuan diserahkan kepada negara pelindung. Negara protektorat itu biasanya bukan subjek daripada hukun internasional. Dalam hal ini dapat dipisahkan antara: 1. Protektorat colonial dimana urusan hubungan luar negara, urusan pertahanan dan sebagian besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung. Negara protektorat colonial semacam itu tidak jadi subjek hukum Internasional. 2. Protectoral Internasional, dimana protectoral itu merupakan suatu subjek hukum Internasional. c. Negara Uni Adalah dua atau lebih negara yang masing-masing merdeka dan berdaulat mepunyai suatu kepala negara yang sama. Apabila negara-negara itu mempunyai alat kelengkapan bersama yang mengurus kepentingan bersama yang telah ditentukan lebih dahulu maka terdapatlah yang disebut Uni Riil. Apabila hanya kepala negara saj yang sama, maka kita berhadapan denagn yang dinamakan Uni Personal1.

Drs. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara 1976, hlm. 3-7

Anda mungkin juga menyukai