Anda di halaman 1dari 5

Panduan Praktis Membuat Basis Data

Basis data merupakan komponen penting dalam pembuatan sebuah aplikasi. Dengan kualitas yang baik dari basis data yang dibuat, dipastikan aplikasi yang akan dibuat juga akan berhasil baik. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang baik dalam membuat sebuah basis data yang efisien dan efektif. Artikel ini akan menunjukkan beberapa tahapan dalam pembuatan basis data tersebut. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut. Membuat Document flow Tujuan dari pembuatan document flow adalah untuk mengetahui bagaimana proses dokumen mengalir, dari sumber awal menuju ke penerima akhir. Perumpamaannya bila dianalogikan adalah seperti proses pengiriman surat. Dari siapa surat tersebut berasal dan siapa yang akan menerima surat tersebut. Contohnya adalah bila kita akan membuat sebuah aplikasi untuk sistem informasi kasir, maka dokumen (data) akan berasal dari sumber awal (pembeli) dan akhirnya data tersebut akan sampai kepada penerima akhir yakni manajer perusahaan. Dalam membuat document flow, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. Pembuatan document flow ini berkaitan dengan penggunaan simbol-simbol khusus yang memiliki makna-makna tertentu. Untuk pembuatan document flow sendiri, kita bisa menggunakan alat bantu seperti Visio (SDL Diagram) pada bagian flowchart yang terdapat pada Microsoft Office.

NB: Bila dikaitkan dengan kasus nyata di lapangan, manfaat dari penggunaan document flow ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses berjalannya dokumen saat ini? Untuk memahaminya, berikut adalah contoh kasus yang bisa digunakan sebagai pemahaman.

Dokumen Flow Langkah dalam pembuatan dokumen flow adalah Tentukan terlebih dahulu siapa saja yang akan terlibat dalam proses bisnis Pihak yang terlibat dalam proses ini bisa dari internal maupun eksternal

Setelah berhasil menentukan pihak siapa saja yang terlibat, maka langkah selanjutnya adalah memahami peran dari masing-masing pihak tersebut.

1.2 Membuat System Flow Tujuan dari pembuatan system flow adalah untuk mengetahui bagaimana proses sistem berjalan. Dengan mengetahui cara sistem bekerja diharapkan dapat membantu mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan aplikasi sistem informasi. Dalam pembuatan system flow, simbol yang digunakan hampir sama dengan proses pembuatan document flow, hanya saja yang membedakan antara document flow dan system flow adalah dari sisi keterkaitan dengan penggunaan komputer. Pada document flow, dokumen mengalir tanpa ada kaitannya dengan penggunaan komputer, sedangkan pada system flow terkait dengan proses yang melibatkan penggunaan komputer didalamnya. 1.3 Membuat DFD (Data Flow Diagram) Tujuan dari pembuatan DFD adalah untuk mengetahui bagaimana proses data yang mengalir di dalam sistem yang akan dibuat. Pembuatan DFD sendiri juga terkait dengan penggunaan simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu didalamnya.

Dalam pembuatan DFD sendiri bisa terdiri dari beberapa level, hal ini terkait kebutuhan dari pembuat sistem sendiri. Bila DFD level 1 dirasa sudah cukup untuk memahami sistem secara keseluruhan, maka pengembangan DFD ke level berikutnya tidak perlu dilakukan. Tiap-tiap orang memiliki kebutuhan pemahaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu tidak ada standar khusus dalam penentuan sampai level berapa DFD harus dibuat. Pembuatan DFD bisa dibantu dengan penggunaan software Power Designer dan Visio (Data Flow Model Diagram) pada bagian software dan database. Adapun tutorial lengkap dan detil mengenai mekanisme pembuatan DFD dibahas detil pada materi yang satu ini (make DFD).

a.

DFD Level 0 (Diagram Context)

b.

DFD Level 2

1.4 Membuat ERD (Entity Relational Data) Tujuan dari pembuatan ERD adalah untuk mengetahui hubungan antara entity-entity yang terdapat di dalam sistem. Pembuatan ERD bisa dengan menggunakan software

Power Designer. Dengan pembuatan ERD, maka diharapkan proses pembuatan basis data akan lebih efektif dan efisien. 1.5 Membuat Diagram Jenjang

Anda mungkin juga menyukai