Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh --dari kepala hingga ke ekor-- berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.
Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut. Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa; yang secara alami semuanya menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus sudah diintroduksikan ke bagian timur pula. Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes), yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.
Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.Untuk masyarakat desa yang khususnya petani, ikan gabus sangat membantu memusnahkan hama, misalnya: sawah yang banyak di huni oleh hama keong, sering kali berujung dengan gagal panen, akibat dari ulah keong yang sering memakan padi, terutama di usia muda. Namun beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu, dengan mengembang biakan ikan gabus di sawah-sawah yang sedang di garapnya, dengan demikian keong-keong yang banyak merugikan petani sedikit demi sedikit akan berkurang, Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1 di Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah memusnahkan speesies ikan asli.
Sejak beberapa tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika. Dan karena sifatnya yang buas dan invasif, Pemerintah Amerika khawatir ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam perairan.
Ketupat Kandangan khas Kandangan dengan lauk ikan haruan (ikan gabus) Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.
Ikan gabus (Channa stirata) adalah sejenis ikan buas yang hidup di air
tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, seperti aruan,
striped snakehead dan juga aruan. Channa striata, merupakan jenis ikan
ikan ini dapat hidup dalam kondisi air kotor dan kekeringan karena memiliki alat
jumlah ikan gabus (Channa striata) yang tertangkap dari perairan Kalimantan
40.432,2 ton menjadi 50.192,2 ton pada 2001 dan tahun 2002 sebanyak
Menurut Khairuman & Amin (2003), ikan gabus terdiri dari berbagai jenis
spesies yakni: (1) ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan ciri utamanya
punggung yang berwarna coklat dan dapat mencapai ukuran panjang tubuh
ini adalah warna tubuh agak coklat kehitaman, bobot tubuhnya dapat mencapai
750 gram dan ukuran panjang tubuh maksimum adalah 65 cm; (3) ikan
tubuhnya agak kuning dan coklat kehitaman dengan perut warnanya agak putih.
Bobot tubuh maksimal 0,5 kg panjang tubuh maksimal 40 cm; (4) Ikan unggui
maksimumnya adalah 1 kg per ekor dengan panjang 24 cm; (5) Spesies yang
di Sumatera Utara, di Palembang dan di pulau Jawa ikan ini disebut dengan ikan
buhung atau tobang. Saat muda ikan ini berwarna merah namun jika sudah
dewasa berganti warna hijau kebiruan dan bercampur ungu serta ikan jenis ini
Secara umum kondisi fisiologis ikan dari lima species ikan dari Ikan
gabus memiliki isi usus yang didominasi oleh sisa daging ikan dan udang (99,9%,
100%) hal ini menunjukkan bahwa mereka karnivora murni. Tingkat kematangan
gonad pada ikan gabus mencapai tingkat III-IV, ikan bujuk dan serandang
mencapai tingkat IV. Jumlah telur ikan gabus antara 728-1.735 butir/g dengan
berat antara 149-421,3 g. Habitat ikan gabus di Kabupaten Muba berupa hutan
dengan sedikit tumbuhan tingkat tinggi. Ikan serandang mempunyai habitat pada