Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang PT. Riau Media Televisi (R-tv) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang multimedia. R-tv berdiri pada tanggal 20 mei 2001 yang merupakan bagian dari Riau Pos Group (RPG). Dimana R-tv memiliki banyak programprogram acara yang disiarkan oleh televisi secara langsung (live) maupun tidak langsung. R-tv saat ini sudah memiliki 3 kantor cabang yaitu Dumai, Rohul, dan Rohil. R-tv memiliki 5 unit divisi yaitu Divisi News, Divisi Program dan Studio, Divisi Teknik Maintenance & TV Streaming, Divisi Produksi & Current Affair dan Divisi Marketing & Event Organizer. Untuk menunjang berlangsungnya program-program acara tersebut R-tv memiliki alat-alat (media) siaran TV yang dinamakan TV broadcast. Alat-alat TV broadcast ini perlu dirawat dan dijaga (maintenance) kondisinya agar R-tv selalu bisa menyiarkan program-program acara dengan baik dan lancar. Namun terdapat beberapa masalah dalam merawat alat TV broadcast tersebut. Permasalahan pertama yaitu tidak semua karyawan pada R-tv memiliki pengetahuan tentang maintenance TV broadcast. Sebagian karyawan hanya mengetahui bagaimana cara mengoperasikan alat TV broadcast namun untuk pengetahuan tentang maintenance hanya beberapa karyawan ahli khusus yang menanganinya dan ahli khusus tersebut adalah ahli maintenance dari Divisi Teknik Maintenance & TV Streaming. Permasalahan kedua adalah terkendalanya maintenance TV broadcast pada kantor cabang, hal ini disebabkan oleh ahli maintenance TV broadcast pada R-tv hanya 5 orang dan berada dikantor pusat. Apabila terjadi kerusakan pada kantor cabang pihak kantor cabang harus membuat laporan kerusakannya terlebih dahulu dan dikirimkan pada kantor pusat. Permasalahan tersebut membuat penanganan alat-alat yang rusak menjadi terhambat sementara alat tersebut harus secepat mungkin diperbaiki agar tidak mengganggu penyiaran program-program yang ada.

Adapun kerusakan yang sering terjadi pada alat-alat TV broadcast di R-tv adalah: 1. Transmiter (pemancar), sering terjadi konsleting pada kabel ataupun tersambar petir. 2. Expd, sering terjadi error sehingga dalam merubah audio/video menjadi data ataupun data menjadi audio/video menjadi lambat. 3. Kamera, sering terjadi kerusakan pada titik focus sehingga gambar yang dihasilkan menjadi blur/tidak jelas. 4. Mixer video, sering terjadi error sehingga lambat dalam memindahkan gambar dari kamera satu ke kamera yang lainnya. 5. Kromikro, seing terjadi salah dalam mengganti background ketika siaran berlangsung. Kerusakan alat-alat tersebut mengakibatkan aktivitas siaran R-tv menjadi terhambat karena masih tergantungnya maintenance TV broadcast pada ahli maintenance khusus. Dengan adanya permasalahan diatas maka R-tv sangat memerlukan media berbagi pengetahuan (sharing) yang dapat menyalurkan pengetahuan tentang maintenance TV broadcast. Dengan media ini para ahli yang menangani khusus maintenance TV broadcast dapat berbagi pengetahuannya, dan karyawan dapat mempertanyakan permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan. Media ini adalah sistem yang dapat mengelola dan menyebarkan pengetahuan (knowledge) yang dinamakan Knowledge Management System (KMS). Menurut Puspitayani dkk (2008) KMS adalah sistem yang mampu menginspirasi pembagian pengetahuan. Dengan KMS dapat diklasifikasikan pengetahuan yang ada, bagaimana pengetahuan tersebut ditemukan, bagaimana penyimpanan pengetahuan, bagaimana memelihara pengetahuan serta bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut dan menyebarkannya). Sistem ini sangat tepat diterapkan pada R-tv karena belum adanya Knowledge Management System yang digunakan untuk mengelola pengetahuan (knowledge) maintenance TV broadcast.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian tugas akhir mengenai Penerapan Knowledge Management System pada PT. Riau Media Televisi (R-tv).

1.2.

Rumusan Masalah Rumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana menerapkan

Knowledge Management System maintenance TV broadcast pada R-tv.

1.3.

Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah: 1. KMS dibuat untuk unit maintenance TV broadcast pada R-tv. 2. Kategori knowledge pada KMS yang dibuat adalah pada alat maintenance TV broadcast transmitter (pemancar), kamera, dan audio mixer. 3. Teknik pengumpulan data dengan Focus Group Discussion (FGD). 4. Strategi penerapan KMS menggunakan analisis SWOT. 5. Tahapan proses penciptaan KMS infrastructure (infastruktur) tidak tibahas pada Tugas Akhir ini.

1.4.

Tujuan Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk membangun portal KMS di R-tv. 2. Untuk menerapkan KMS pada unit maintenance TV broadcast di R-tv. 3. Untuk mempermudah proses troubleshooting tentang maintenance TV broadcast. 4. Untuk menciptakan budaya sharing knowledge di R-tv. 5. Untuk mengurangi ketergantungan pada ahli dalam mengatasi masalah maintenance TV broadcast.

1.5.

Manfaat Manfaat yang didapat dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagi Perusahaan a. Menciptakan hubungan kerja sama maintenance dengan karyawan. b. Dapat melatih kemandirian kerja karyawan dalam menangani permasalahan. 2. Bagi Peneliti a. Memiliki pengetahuan tentang KMS. b. Memiliki pengetahuan tentang permasalahan yang sering muncul pada unit maintenance TV broadcast R-tv. c. Memiliki pengalaman dalam membangun KMS untuk perusahaan. yang baik antara ahli

1.6.

Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami laporan penulisan Tugas Akhir

maka dikemukakan sistematika penulisan agar menjadi satu kesatuan yang utuh. BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan masalah, Tujuan dan Manfaat, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Membahas teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan Tugas Akhir ini. Teori yang diangkat mengenai teori-teori KMS. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan tentang langkah-langkah serta metode yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Menjelaskan tentang analisis terhadap sistem yang berjalan di R-tv serta hasil analisis yang didapat dan merancang KMS TV broadcast pada Rtv.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Menjelaskan tentang bagaimana KMS siap dioperasikan pada keadaaan yang sebenarnya. Dan menjelaskan pengujian KMS apakah fungsi-fungsi KMS berjalan dengan baik. BAB VI PENUTUP Berisi kesimpulan mengenai KMS TV broadcast pada R-tv dan memberikan saran-saran untuk pengembangan KMS yang lebih baik lagi untuk pembaca, penulis ataupun pihak perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai