Anda di halaman 1dari 3

Perdarahan Rahim Disfungsional Definisi Perdarahan rahim disfungsional merupakan perdarahan rahim abnormal tanpa penyebab organik (gangguan

organ). Sebelumnya kita harus menyingkirkan kemungkinan kehamilan, tumor, infeksi, koagulopati, dan penyakit radang panggul atau penyakit lainnya. Pada suatu waktu, seorang wanita dapat mengalami perdarahan rahim yang abnormal, kejadian ini berkaitan dengan pekerjaan, masalah di rumah tangga, dan kehidupan seksual. Perdarahan rahim abnormal diantaranya adalah : Amenorea : kondisi lebih dari 6 bulan tanpa menstruasi pada wanita non menopause !ipermenorea : " # hari perdarahan menstruasi $enometroragia : menstruasi yang banyak dan memanjang pada siklus yang biasa $enoragia : perdarahan yang terjadi " %&ml pada siklus biasa $etroragia : perdarahan iregular yang terjadi diantara ' waktumenstruasi (er)ak di tengah siklus (mid)y)le spotting) : ber)ak yang terjadi sesaat sebelum o*ulasi, yang biasanya disebabkan oleh penurunan estrogen +ligomenorea : siklus menstruasi " ,- hari, biasanya disebabkan oleh memanjangnya fase folikular Polimenorea : siklus menstruasi . '/ hari, dapat disebabkan gangguan fase luteal Perdarahan pas)a sanggama : dapat terjadi karena luka di permukaan Perdarahan postmenopause : perdarahan yang terjadi pada wanita menopuse " / tahun setelah siklus terakhir Perdarahan abnormal rahim biasanya mun)ul - /& tahun sebelum menopause atau setelah menar)he (menstruasi pertama kali). Perdarahan rahim disfungsional terjadi pada -0 wanita dengan siklus menstruasi, dimana %&0 kasusnya merupakan menoragia yang paling banyak disebabkan oleh anemia karena kekurangan 1at besi.

2ambar . Siklus $enstruasi

Penyebab 3nteraksi antara hipotalamus, hipofisis anterior, o*arium (indung telur), dan lapisan endometrium di rahim men)iptakan sebuah siklus menstruasi. 4isfungsi atau gangguan di dalam salah satu sistem ini dapat menyebabkan ano*ulasi (tidak terdapatnya sel telur) atau perdarahan abnormal. Siklus menstruasi normal berlangsung selama '/ ,- hari, ' % hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar '& 6& ml per hari, dengan rata rata 5&ml6hari dan perdarahan terbanyak berlangsung pada ' hari pertama. Perdarahan rahim abnormal umumnya disebabkan oleh hormon eksogen (dari luar), sedangkan perdarahan rahim disfungsional disebabkan oleh gangguan hormonal endogen (dari dalam). 7elainan hormonal adalah penyebab terserig perdarahan rahim disfungsional. Tanda dan gejala Perdarahan rahim abnormal yang terjadi berma)am ma)am, seperti yang disebutkan di atas. Sebaiknya seorang wanita menyebutkan karakteristik dari perdarahan yang terjadi pada petugas kesehatan. 4imulai dari waktu terjadinya, untuk menentukan apakah ini perdarahan menstruasi atau di luar siklus mentruasi8 jumlahnya, yang dapat digambarkan dari bekuan darah yang terjadi (menandakan jumlah perdarahan yang banyak), frekuensi penggunaan pembalut dalam sehari, ber)ak pada pakaian dalam, dan tanda tanda anemia. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan panggul dan kemaluan menggunakan alat yang disebut spekulum yang digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya trauma atau benda asing. Pemeriksaan pap smear dan perut panggul juga perlu dilakukan Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah serta pemeriksaan kehamilan diperlukan pada kasus ini. Pemeriksaan lain tergantung dari usia, status o*ulasi, risiko P$S (Penyakit $enular Seksual), dan risiko penyakit lain. Pemeriksaan ultrasonografi trans*aginal adalah pemeriksaan non in*asif dan membantu dalam mendeteksi kelainan pada rahim, seperti polip, atau mengukur ketebalan endomentrium. Pemeriksaan ini dapat dilanjutkan dengan histeroskopi (memasukkan teropong dalam rahim) atau biopsi endometrium (mengambil sedikit jaringan endometrium) bila diperlukan. Terapi 9ujuan terapi adalah mengontrol perdarahan, men)egah perdarahan berulang, men)egah komplikasi, mengembalikan kekurangan 1at besi dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. 9atalaksana awal dari perdarahan akut adalah pemulihan kondisi hemodinamik dari ibu. Pemberian estrogen dosis tinggi adalah tatalaksana yang sering dilakukan. :egimen estrogen tersebut efektif di dalam menghentikan episode perdarahan. (agaimanapun juga penyebab perdarahan harus di)ari dan dihentikan. Apabila pasien memiliki kontraindikasi untuk terapi estrogen, maka penggunaan progesteron dianjurkan. ;ntuk perdarahan disfungsional yang berlangsung dalam jangka waktu lama, terapi yanmg diberikan tergantung dari status o*ulasi pasien, usia, risiko kesehatan, dan pilihan kontrasepsi. 7ontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya die*aluasi , bulan setelah terapi diberikan , dan kemudian 6 bulan untuk ree*aluasi efek yang terjadi. 9erapi operasi dapat disarankan untuk kasus yang resisten terhadap terapi obat obatan.

Pencegahan Pasien disarankan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka, mengurangi merokok, kokain, amfetamin, sehingga dapat meminimalisasi risiko untuk perdarahan abnormal dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai