Anda di halaman 1dari 36

Bahan Konstruksi Jalan

Kuliah 1
Assalamualaikum Wr. Wb.
Jenis, Fungsi dan
Material Konstruksi Perkerasan
(1)
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(1)
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(2)
Lapisan Permukaan (Surface Course), berfungsi sebagai:
Lapis perkerasan penahan beban roda, lapisan yang
mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda
selama masa pelayanan.
Lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya
tidak meresap ke lapisan dibawahnya dan melemahkan
lapisan-lapisan tersebut.
Lapisan aus (wearing course), lapisan yang lansung
menderita gesekan akibat rem kendaraan sehingga
mudah menjadi aus.
Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah,
sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain yang mempunyai
daya dukung yang lebih jelek
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(3)
Jenis lapis permukaan yang umum dipergunakan di
Indonesia antara lain:
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai lapisan
atas dan kedap air antara lain:
Burtu (laburan aspal satu lapis),merupakan lapis penutup yang
terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat
bergradasi seragam, dengan tebal maksimum 2 cm.
Fungsi Burtu
Membuat permukaan tidak berdebu
Mencegah masuknya air dari permukaan perkerasan
Memperbaiki tekstur permukaan perkerasan
Sifat Burtu
Kedap air, tidak mempunyai nilai struktur, kenyal dan tidak licin
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(4)
Saringan Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV
1 (2,54 mm) 100 - - -
(19,1 mm) 90 100 100 - -
(12,7 mm) 0 25 90 100 100 -
3/8 (9,52 mm) 0 8 0 30 90 100 100
No. 4 (5 mm) 0 5 0 8 0 30 75 100
No. 8 (2,36 mm) 0 2 0 5 0 8 0 10
No. 200 (0,074 mm) - 0 2 0 2 0 2
Ukuran Nominal (mm) 20 12 9 6
Persyaratan Gradasi Agregat untuk Burtu
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(5)
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai
lapisan atas dan kedap air antara lain:
Burda (laburan aspal dua lapis), merupakan lapis
penutup yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi
agregatyang dikerjakan dua kali secara beruntun
debgab tebal padat maksimum 3,5 cm.
Fungsi Burda
Membuat permukaan tidak berdebu
Mencegah masuknya air dari permukaan perkerasan
Memperbaiki tekstur permukaan perkerasan
Sifat Burda
Kedap air, tidak mempunyai nilai struktur, kenyal dan tidak licin
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(6)
Saringan
% Lolos
Tipe I Tipe II
Lapis I Lapis II Lapis I Lapis II
1 (2,54 mm) 100 - - -
(19,1 mm) 90 100 - 100 -
(12,7 mm) 0 25 100 90 100 -
3/8 (9,52 mm) 0 8 90 100 0 30 100
No. 4 (5 mm) 0 5 0 30 0 8 75 100
No. 8 (2,36 mm) 0 2 0 8 0 5 0 10
No. 200 (0,074 mm) - 0 2 0 2 0 2
Ukuran Nominal (mm) 20 9 12 6
Persyaratan Gradasi Agregat untuk Burda
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(7)
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai lapisan
atas dan kedap air antara lain:
Latasir (lapis tipis aspal pasir) merupakan lapis penutup terdiri dari
lapisan aspal dan pasir alam bergradasi menerus
dicampur,dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan
tebal padat 1-2 cm
Fungsi Latasir
Sebagai lapis penutup dan lapis aus
Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin
Sifat Latasir
Kedap air dan kenyal
Tidak mempunyai nilai struktural
Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan
Tahan keausan akibat geseran ban lalu lintas, dan
Tahan terhadap pengaruh cuaca
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(8)
Komponen Campuran
Proporsi Campuran Nominal
Persen Berat Total Campuran
Aspal
HRSS-A HRSS-B
Agregat Kasar (CA) (> No. 8) 0 10 5 23
Agregat Halus (FA) (#8 - #200) 88 CA b 92 CA b
Bahan Pengisi (FF) (< No. 200) 12 8
Total Kadar Aspal dalam Campuran b b
Total 100 100
Persyaratan Proporsi Campuran Nominal
Latasir / HRSS (Hot Rolled Sand Sheet)
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(9)
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai lapisan
atas dan kedap air antara lain:
Buras (laburan aspal),merupakan lapis penutup terdiri dari lapisan
aspal taburan pasir dengan ukuran butir maksimum 3/8 Inch
Fungsi Buras
Tidak berdebu
Kedap air
Tidak licin, dan
Mencegah lepasnya butiran agregat akibat lalu lintas
Sifat Buras
Tidak mempunyai nilai struktural
Kedap air,
Tidak licin,
Mengikat butir halus, dan
kenyal
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(10)
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai
lapisan atas dan kedap air antara lain:
Latasbum (lapis tipis aspal asbuton murni) merupakan
lapis penutup yang terdiri dari campuran asbotun dan
bahan dengan perbandingan tertentu yang dicampur
secara dingin dengan tebal maksimum 1 cm
Fungsi Latasbum
Sebagai lapis penutup untuk mencegah masuknya air dari
permukaan kedalam struktur perkerasan
Sifat Latasbum
Kedap air dan kenyal
Tidak mempunyai nilai struktural, dan
Cukup awet
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(11)
Lapisan bersifat non struktural, berfungsi sebagai
lapisan atas dan kedap air antara lain:
Lataston (lapis tipis aspal beton) dikenal dengan nama
hot roll sheet (HRS), merupakan lapis penutup yang
terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang,
mineraL pengisi (filler) dan perbandingan tertentu,
dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas.tebal
padat antara 2.5-3 cm
HRS termasuk kelompok jenis campuran yang disebut
HRA (Hot Rolled Asphalt)
Termasuk lataston adalah ATBL (Asphalt Treated Base
Levelling)
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(12)
Lapisan bersifat struktural, berfungsi sebagai
lapisan menahan & menyebarkan beban roda
antara lain:
Lapis Penetrasi Makadam (lapen), terdiri dari agregat
pokok dan agregat pengunci bergradsi terbuka dan
seragam yamg diikat oleh aspal dengan cara
disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi
lapis. Diatas lapen ini biasanya diberi laburan aspal
dengan agregat penutup. Tebal lapisan satu lapis dapat
bervariasi antara 4-10 cm.
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(13)
Lanjutan Lapen

Fungsi Lapen
Dapat digunakan sebagai lapis permukaan atau
lapis pondasi
Sifat-sifat Lapen
Kurang kedap air
Kekuatan utama didapat dari mekanisme saling
mengunci (interloking) antara batuan pokok dan
pengunci
Mempunyai nilai struktural
Cukup kenyal dan
Mempunyai permukaan kasar
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(14)
Lanjutan Lapen

Bahan
Agregat pokok
Agregat pengunci
Agregat penutup (untuk lapis permukaan)
Persyaratan Agregat
Keausan pada 500 putaran min 40%
Indeks Kepipihan maksimum 25%
Kelekatan terhadap aspal > 95%
Bagian-bagian batu yang lunak maksimum 5%
Gumpalan-gumpalan lempung maksimum 0,25%
Tebal Lapis
Tipe Batu
( 7 10 Cm) (5 8 Cm) (4 5 Cm)
AGREGAT POKOK MELEWATI
PERSEN
75 mm 100 - -
60 mm 90 100 100 -
50 mm 35 70 90 100 100
40 mm 0 15 35 70 95 100
25 mm 0 5 0 15 -
15 mm - 0 5 0 5
AGREGAT POKOK MELEWATI
75 mm 100 100 100
25 mm 95 100 95 100 95 100
15 mm 0 5 0 5 0 5
AGREGAT POKOK MELEWATI
12 mm 100 100 100
9 mm 85 100 85 100 85 100
4 mm 10 30 10 30 10 30
2 mm 0 - 10 0 - 10 0 - 10
Persyaratan Gradasi Lapen
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(15)
Lapisan bersifat struktural, berfungsi sebagai lapisan
menahan & menyebarkan beban roda antara lain:
Lasbutag terdiri dari campuran antara agregat, asbuton dan bahan
pelunak yang diaduk, dihampar dan dipadatkan secara dingin.
Tebal pada setiap lapisan antara 3-5 cm.
Fungsi Lasbutag
Sebagai lapis permukaan atau lapis aus
Melindungi lapis dibawahnya dari air dan cuaca
Menyediakan permukaan yang rata
Sifat Lasbutag
Kedap air
Peremajaan asbuton, memerlukan waktu setting, sehingga
kestabilan terpengaruh cuaca dan lalu lintas
Kedap air
Cukup kenyal
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(16)
Lapisan bersifat struktural, berfungsi sebagai
lapisan menahan & menyebarkan beban
roda antara lain:
Laston (lapis aspal beton ) disebut juga AC
(Asphaltic Concrete) merupakan suatu lapisan
pada konstruksi jalan yang terdiri dari
campuran aspal keras dan agregat yang
mempunyai gradasi menerus, dicampur,
dihampar, dan dipadatkan pada suhu tertentu
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(17)
Lanjutan Laston ..
Persyaratan Agregat
Agregat Kasar
harus terdiri dari batu pecah, atau kerikil pecah yang
bersih, kering, kuat, awet dan bebas dari bahan lain yang
tidak diperlukan
Keausan pada 500 x putaran mesin Los Angeles,
maksimum 40%
Kelekatan dengan aspal minimum 95%
Jumlah berat butiran tertahan No. 4 yang mempunyai
sedikit dua bidang pecah min 50% (khusus kerikil pecah)
Indeks Kepipihan tertahan No. 3/8 maksimum 25%
Penyerapan air maksimum 3%
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(18)
Lanjutan Laston ..
Persyaratan Agregat
Agregat Halus
Harus dari pasir alam, pasir terak, pasir buatan, atau
gabungan dari bahan tersebut
Harus bersih, kering, kuat, awet dan bebas dari bahan lain
yang mengganggu, serta terdiri dari butir yang bersudut
tajam dan permukaan kasar
Yang berasal dari batu kapur pecah, hanya boleh digunakan,
apabila dicampur dengan pasir alam dengan perbandingan
yang sama, kecuali dari pengalaman ternyata akibat lalu
lintas, bahan tersebut tidak mudah licin
Yang berasal dari hasil pemecahan batu, harus berasal dari
batuan induk, yang memenuhi persyaratan agregat kasar
Harus mempunyai angka ekivalen pasir minimum 50%
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(19)
Lanjutan Laston ..
Persyaratan Agregat
Bahan Pengisi
Harus dari abu batu, abu batu kapur, kapu padam, semen
atau bahan non-plastis lainnya
Harus kering, dan bebas dari bahan lain yang mengganggu,
dan bila diperiksa dengan analisa saringan secara basah
memenuhi syarat gradasi
Agregat Campuran
Harus mempunyai gradasi menerus
Diperoleh melalui pencampuran menurut proporsi yang
diperlukan dalam job mix, nilai ekivalensi pasir > 50%
Aspal yang digunakan untuk aspal beton harus dari salah
satu PEN 60/70 atau 80/100 yg seragam, tidak mengandung
air, dan bila dipasnkan sampai 175
0
tidak berbusa
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(20)
Lanjutan Laston ..

Campuran Aspal dan Agregat
Kadar aspal dalam campuran
4% - 7%
Kadar aspal yang tepat, harus
ditentukan berdasarkan
pengujian Marshall, dan
memenuhi persyaratan
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(21)
Sifat Umum
Kadar Air Max 1%
Gumpalan Partikel Tidak Ada
Bukaan Saringan (mm) % Lolos Saringan
Gradasi
No. 30 (0,59 mm) 100
No. 50 (0,279 mm) 90 100
No. 100 (0,149 mm) 90 100
No. 200 (0,074 mm) 65 - 100
Persyaratan Bahan Pengisi Laston

Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(22)
Sifat Campuran
Lalin Berat
(2 x 75
Tumbukan)
Lalin
Sedang
(2 x 50
Tumbukan)
Lalin
Ringan
(2 x 35
Tumbukan)
Min
Mak
s
Min
Mak
s
Min
Mak
s
Stabilitas (kg) 550 - 450 - 350 -
Kelelehan (flow) mm 2,0 4,0 2,0 4,0 2,0 4,0
Stabilitas/kelelehan
(kg/mm)
200 350 200 350 200 350
Rongga dlm campuran
(%)
3 5 3 5 3 5
Rongga dlm agregat (%) Prosentase min rongga dlm agregat
Indeks Perendaman (%) 75 - 75 75
Persyaratan Campuran Laston

Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
(23)
Ukuran Maksimum
Nominal Agregat
Prosentase Minimum
Rongga Dalam Agregat
No. 16 23,5
No. 8 21
No. 4 18
3/8 16
15
14
1 13
1 12
2 11,5
2 11
Prosentase Minimum Rongga Dalam Agregat

Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(24)
Lapisan Pondasi Atas (Base Course),
berfungsi sebagai:
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang
dari beban roda dan menyebarkan beban ke
lapisan dibawahnya.
Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
Bantalan terhadap lapisan permukaan
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(25)
Material Lapisan Pondasi Atas (Base Course)
adalah material yang harus cukup kuat dan
awet sehingga dapat menahan beban-beban
roda, dengan persyaratan:
Bahan pengikatnya menggunakan material
dengan CBR > 50% dan Indeks Plastisitas (PI) <
4%
Bahan-bahan alam seperti batu pecah, kerikil
pecah, stabilitasi tanah dengan semen, atau
stabilitasi tanah dengan kapur
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(26)
Lanjutan ..

Jenis lapis pondasi atas yang umum dipergunakan di
Indonesia antara lain:
Pondasi atas menggunakan material pondasi Telford
Pondasi atas menggunakan material agregat
Pondasi atas menggunakan material ATB (Asphalt
Treated Base) atau disebut Laston (Lapis Aspal Beton)
Atas
Pondasi atas menggunakan stabilisasi material
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(27)
Bahan Pondasi Atas menggunakan material
Pondasi Telford:
Batu yang digunakan dapat terdiri dari batu
kali atau batu gunung, yang disusun beraturan
secara vertikal
Disela-sela batu diisi dengan batu pengunci,
agar susunan batu terkunci dengan cukup kuat
dan kokoh
Selanjutnya dibagian atas dihampar pasir
kasar dan dipadatkan
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(28)
Bahan Pondasi Atas menggunakan material
agregat:
Material yang digunakan adalah dari batu
pecah bergradasi tertentu, berasal dari proses
pemecahan, penyaringan, pemisahan dan
pencampuran
Proses pemecahan menggunakan stone
crusher
Agregat bergradasi baik dapat dibagi atas:
Batu pecah Kelas A
Batu pecah Kelas B
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(29)
Macam Ayakan
(mm)
Persen Berat Lolos
Kelas A Kelas B
63 100 100
37,5 100 67 100
19,0 65 81 40 100
9,5 42 60 25 80
4,75 27 45 16 66
2,36 18 33 10 55
1,18 11 25 6 45
0,425 6 16 3 33
0,075 0 - 8 0 - 20
Persyaratan Umum Batas Gradasi

Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(30)
Sifat Kelas A Kelas B
Abrasi dari Agregat Kasar
(AASHTO T 96-74)
0 40% 0 50%
Indeks Plastisitas
(AASHTO T 90-70)
0 6 4 10
Hasil Kali Indeks Plastisitas dengan
prosentase lolos # 75 micron
25 maks
Batas Cair
(AASHTO T 89 - 68)
0 35
Bagian yang lunak
(AASHTO T 112 - 78)
0 5%
CBR
(AASHTO T 193)
80 min 35 min
Rongga dalam Agregat mineral pada
kepadatan maksimum
14 min 10 min
Persyaratan Bahan Agregat

Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(31)
Bahan Pondasi Atas menggunakan Asphalt
Treated Base, Laston Atas:
Bahan
Agregat
Agregat yang digunakan berupa sirtu hasil pecah mesin (stone
crusher), yang bersih dari lempung, bahan organik dan bahan-
bahan lainnya yang tidak dikehendaki, serta memenuhi syarat:
Kehilangan berat akibat abrasi mesin Los Angeles 500 rpm :
40%
kelekatan agregat terhadap aspal 95%
Indeks kepipihan maksimum: 25%
Peresapan agregat terhadap air maks: 3%
Gumpalan lempung dalam agregat maks: 25%
Berat jenis semu (apparent) agregat min: 2,5%
Minimum agregat kasar yang tertahan saringan No. 4 harus
mempunyai satu bidang pecah
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(32)
Persyaratan Gradasi Agregat ATB

Ukuran Saringan
% Berat
Lolos Saringan
(mm)
25,0 100
19,0 95 100
13,0 66 100
9,5 52 78
4,75 47 57
2,36 42 56
0,6 13 54
0,15 4 31
0,075 3 8
Jenis dan Fungsi Lapisan
Perkerasan
(33)
Lanjutan Bahan ATB ..

Agregat
Pasir harus non plastis, bersih dari bahan-bahan lempung, organik
dan bahan-bahan lainnya yang tidak dikehendaki, serta mempunyai
sand equivalent minimum 50%
Bahan Pengikat
Aspal keras yang digunakan adalah dari jenis Pen. 60/70 atau Pen.
80/100 yang memenuhi persyaratan.
Aspal cair yang digunakan untuk lapis resap pengikat (prime coat)
terdiri dari jenis MC-30, MC-70, MC-250, aspal emulsi dari jenis
CMS atau MS yang memenuhi persyaratan
Aspal cair yang digunakan untuk lapisan pengikat (tack coat) adalah
dari jenis RC-70, RC-250, aspal emulsi jenis CRS, atau RS yang
memenuhi syarat
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai