Suara Pembaca
Opini
Indeks
.: detikcom | detikFinance | detikFood | detikFoto | detikHot |
detikI-net | detikMobile | detikPortal | detikSport | detikTV:.
.: SuratdariBuncit | ticket Box | detik on SMS | detik on WAP | info Iklan
| info Sindikasi :.
OPINI ANDA
Jumat, 14!"#!!$ !%:&"
Malpraktik
Pengirim: Erlizar SH
'asus tindak (idana mal(raktik meru(akan kasus )an*
san*at serin* ter+adi di Indonesia. Se,ua- media lokal di
Pro.insi Ace- tan**al / A*ustus #!!$ mem,eritakan tela-
ter+adi kasus a,orsi )an* dilakukan ole- seoran* istri
aki,at dari (er,uatan san* ma+ikan )an* tela-
mem(erkosan)a.
Ini mun*kin meru(akan kasus )an* ke sekian kalin)a tela-
ter+adi di Indonseia. 0entu akan semakin serin* ter+adi
nanti kalau tidak ada (enan*an*anan -ukum )an* ce(at
ter-ada( (elaku. Baik itu ma+ikan se,a*ai (emerkosa,
(elaku a,orsi, dan terutama dokter se,a*ai (elaku (rofesi.
1alam ,er,a*ai etika (rofesi )an* disa-kan ole- setia(
lem,a*a )an* men*a2asi mem(un)ai fun*si )an* kuat dan
n)ata ter-ada( (elaku )an* melan**arn)a. 3un*si ini
meru(akan fun*si (en*a2asan kelem,a*aan )an*
meman* ,enar4,enar -arus di(atu-i se,a*ai seoran*
dokter.
'e-amilan )an* ,eru+un* (ada (ermintaan (elaku untuk
melakukan a,orsi aki,at takut diketa-ui ole- suamin)a.
Permintaan terse,ut tentu sa+a menam,a- kontro.ersi
kasus du*aan mal(raktik karena eut-anasia 5tindakan
medik untuk men*ak-iri -idu( oran*6. 7ut-anasia di
Indonesia meru(akan tindakan )an* melan**ar -ukum
karena identik den*an u(a)a (em,unu-an dan (elan**aran
-ak asasi manusia 58AM6.
Malpraktik
Sam(ai saat ini ,elum ada definisi )an* resmi dan
dise(akati ole- kalan*an (rofesi dan undan*4undan*
men*enai a(a )an* dimaksud den*an mal(raktik. Akan
teta(i, dari ,er,a*ai referensi da(at di,aca dan diketa-ui
,a-2a mal(raktik (ada dasarn)a adala- suatu tindakan
tena*a (rofesional 5(rofesi6 )an* ,ertentan*an den*an
standard operating procedure 5S9P6, kode etik (rofesi,
serta undan*4undan* )an* ,erlaku 5,aik disen*a+a mau(un
aki,at kelalaian6 )an* men*aki,atkan keru*ian dan
kematian ter-ada( oran* lain.
Berdasarkan ,atasan (en*ertian di atas maka da(at
diketa-ui ,a-2a mal(raktik se,enarn)a tidak -an)a ter+adi
(ada kelom(ok (rofesi dokter sa+a. 0eta(i, +u*a da(at
ter+adi (ada kelom(ok (rofesi lainn)a se(erti ad.okat
5(en*acara6, notaris, akuntan, dan (rofesi lainn)a. :amun,
,ila di,andin*kan den*an kelom(ok (rofesi lainn)a
mal(raktik )an* dilakukan ole- dokter 5dise,ut +u*a den*an
mal(raktik medik6 tern)ata menim,ulkan aki,at )an* 5secara
kasat mata6 le,i- ;dramatis; ,ila di,andin*kan den*an
mal(raktik )an* dilakukan ole- ad.okat, notaris, mau(un
akuntan.
1ari kasus a,orsi )an* ter+adi di <-okseuma2e terse,ut
meru(akan conto- n)ata )an* da(at dicermati ,a-2a
tudin*an dokter )an* melakukan mal(raktik da(at ditu+ukan
ter-ada( suatu tindakan kesen*a+aan 5dolus6 atau(un
kelalaian 5culpa6 seoran* dokter dalam men**unakan
kea-lian dan (rofesin)a secara ,ertentan*an den*an S9P
)an* la=im di(akai di lin*kun*an kedokteran )aitu 'ode 7tik
'edokteran Indonesia 5'odeki6 dan >ndan* >ndan*
:o. #/ 0a-un 1""# tentan* 'ese-atan.
Sanksi Hukum
Jika (er,uatan mal(raktik )an* dilakukan dokter
se,a*aimana conto- kasus a,orsi )an* ter+adi di atas
ter,ukti dilakukan den*an unsur kesen*a+aan 5dolus6 dan
atau(un kelalaian 5culpa6, maka adala- -al )an* san*at
(antas +ika dokter )an* ,ersan*kutan dikenakan sanksi
(idana karena den*an unsur kesen*a+aan atau(un kelalaian
tela- melakukan (er,uatan mela2an -ukum )aitu
men*-ilan*kan n)a2a seseoran*.
Serta tidak menutu( kemun*kinan +u*a da(at men*ancam
dan mem,a-a)akan keselamatan +i2a i,u )an* melakukan
a,orsi. Per,uatan terse,ut tela- n)ata4n)ata mencoren*
ke-ormatan dokter se,a*ai suatu (rofesi )an* mulia.
Peker+aan (rofesi ,a*i setia( kalan*an terutama dokter
tam(akn)a -arus san*at ,er-ati4-ati untuk men*am,il
tindakan dan ke(utusan dalam men+alankan tu*as4tu*asn)a
karena se,a*aimana )an* tela- diuraikan di atas. 0udu-an
mal(raktik ,ukan -an)a ditu+ukan ter-ada( tindakan
kesen*a+aan 5dolus6 sa+a. 0eta(i, +u*a aki,at kelalaian
5culpa6 dalam men**unakan kea-lian, se-in**a
men*aki,atkan keru*ian, mencelakakan, atau ,a-kan
-ilan*n)a n)a2a oran* lain.
Selan+utn)a, +ika kelalaian dokter terse,ut ter,ukti
meru(akan tindakan medik )an* tidak memenu-i S9P
)an* la=im di(akai, melan**ar 'ode 7tik 'edokteran
Indonesia 5'odeki6, serta >ndan*4undan* :o. #/ 0a-un
1""# tentan* 'ese-atan, maka dokter terse,ut da(at
ter+erat tudu-an mal(raktik den*an sanksi (idana.
1alam 'ita,4>ndan*4>ndan* 8ukum Pidana 5'>8P6
kelalaian )an* men*aki,atkan celaka atau ,a-kan
-ilan*n)a n)a2a oran* lain diatur dalam (asal /&" )an*
,er,un)i: "Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan
matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun".
Sedan*kan kelalaian )an* men*aki,atkan terancamn)a
keselamatan +i2a seseoran* da(at diancam den*an sanksi
(idana se,a*aimana dimaksud dalam Pasal /?! 'ita,4
>ndan*4>ndan* 8ukum Pidana 5'>8P6 )an* ,er,un)i:
1. Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan
orang lain mendapat luka-luka berat, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau kurungan paling lama satu
tahun.
2. Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan
orang lain luka-luka sedemikian rupa
sehingga timbul penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian
selama waktu tertentu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau
kurungan paling lama enam bulan atau denda
paling tinggi tiga ratus rupiah.
Pem,eratan sanksi (idana +u*a da(at di,erikan ter-ada(
dokter )an* ter,ukti melakukan mal(raktik, se,a*aimana
Pasal /?1 'ita,4>ndan*4>ndan* 8ukum Pidana 5'>8P6
)an* ,er,un)i: "Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab
ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan
yang bersalah dapat dicabut hak untuk menjalankan
pencarian dalam mana dilakukan kejahatan dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan."
:amun, a(a,ila kelalaian dokter terse,ut ter,ukti
meru(akan mal(raktik )an* men*aki,atkan terancamn)a
keselamatan +i2a dan atau -ilan*n)a n)a2a oran* lain
maka (enca,utan -ak men+alankan (enca-arian
5(enca,utan i=in (raktik6 da(at dilakukan. Berdasarkan
Pasal /?1 'ita,4>ndan*4>ndan* 8ukum Pidana 5'>8P6
dan aturan kode etik (rofesi (raktik dokter.
0indakan mal(raktik +u*a da(at ,erim(likasi (ada *u*atan
(erdata ole- seseoran* 5(asien6 ter-ada( dokter )an*
den*an sen*a+a 5dolus6 tela- menim,ulkan keru*ian
ke(ada (i-ak kor,an, se-in**a me2a+i,kan (i-ak )an*
menim,ulkan keru*ian 5dokter6 untuk men**anti keru*ian
)an* dialami ke(ada kor,an, se,a*aimana )an* diatur
dalam Pasal 1/?& 'ita,4>ndan*4>ndan* 8ukum Perdata
5'>8Perdata6 )an* ,er,un)i: "Tiap perbuatan melanggar
hukum, yang membawa kerugian pada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut."
Sedan*kan keru*ian )an* diaki,atkan ole- kelalaian 5cul(a6
diatur ole- Pasal 1/?? )an* ,er,un)i: "etiap orang
bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan kelalaian atau kurang hati-hatinya."
Kepastian Hukum
Meli-at ,er,a*ai sanksi (idana dan tuntutan (erdata )an*
terse,ut di atas da(at di(astikan ,a-2a ,ukan -an)a (asien
)an* akan di,a)an*i ketakutan. 0eta(i, +u*a (ara dokter
akan di,a)an*i kecemasan diseret ke (en*adilan karena
tela- melakukan mal(raktik dan ,a-kan +u*a tidak tertutu(
kemun*kinan -ilan*n)a (rofesi (enca-arian aki,at
dica,utn)a i=in (raktik.
1alam situasi se(erti ini a=as ke(astian -ukum san*atla-
(entin* untuk dikede(ankan dalam kasus mal(raktik demi
terci(tan)a su(remasi -ukum.
Perlu kita (a-ami dan keta-ui ,ersama, ,a-2a a=as
ke(astian -ukum meru(akan -ak setia( 2ar*a ne*ara untuk
di(erlakukan sama di de(an -ukum 5e!uality be"ore the law6
den*an a=as (radu*a tak ,ersala- 5presumptions o"
innocence6 se-in**a +aminan ke(astian -ukum da(at
terlaksana den*an ,aik den*an tan(a memi-ak4mi-ak sia(a
(un.
8u,un*an kausalitas 5se,a,4aki,at6 )an* da(at
dikate*orikan seoran* dokter tela- melakukan mal(raktik
a(a,ila:
1. Ba-2a dalam melaksanakan ke2a+i,an terse,ut,
dokter tela- melan**ar standar
(ela)anan medik )an* la=im di(akai.
#. Pelan**aran ter-ada( standar (ela)anan medik
)an* dilakukan meru(akan (elan**aran
ter-ada( 'ode 7tik 'edokteran Indonesia 5'odeki6.
/. Melan**ar >> :o. #/ 0a-un 1""# tentan*
'ese-atan.
Peran (en*a2asan ter-ada( (elan**aran kode etik 5'odeki6
san*atla- (erlu ditin*katkan untuk men*-indari ter+adin)a
(elan**ran4(elan**aran )an* mun*kin serin* ter+adi )an*
dilakukan ole- setia( kalan*an (rofesi4(rofesi lainn)a
se(erti -aln)a ad.okat(en*acara, notaris, akuntan, dll.
Pen*a2asan ,iasan)a dilakukan ole- lem,a*a )an*
,er2enan* untuk memeriksa dan memutus sanksi
ter-ada( kasus terse,ut se(erti Ma+elis 'ode 7tik. 1alam
-al ini Me+elis 'ode 7tik 'edokteran 5M'7'6.
Jika tern)ata ter,ukti melan**ar kode etik maka dokter
)an* ,ersan*kutan akan dikenakan sanksi se,a*aimana
)an* diatur dalam 'ode 7tik 'edokteran Indonesia.
:amun, +ika kesala-an terse,ut tern)ata tidak sekedar
(elan**aran kode etik teta(i +u*a da(at dikate*orikan
mal(raktik maka M'7' tidak di,erikan ke2enan*an ole-
undan*4undan* untuk memeriksa dan memutus kasus
terse,ut.
<em,a*a )an* ,er2enan* memeriksa dan memutus kasus
(elan**aran -ukum -an)ala- lem,a*a )udikatif. 1alam -al
ini lem,a*a (eradilan. Jika tern)ata ter,ukti melan**ar
-ukum maka dokter )an* ,ersan*kutan da(at dimintakan
(ertan**un*+a2a,ann)a. Baik secara (idana mau(un
(erdata.
Suda- saatn)a (i-ak ,er2enan* men*am,il sika( (roaktif
dalam men)ika(i fenomena marakn)a *u*atan mal(raktik.
1en*an demikian ke(astian -ukum dan keadilan da(at
terci(ta ,a*i mas)arakat umum dan komunitas (rofesi.
1en*an adan)a ke(astian -ukum dan keadilan (ada
(en)elesaian kasus mal(raktik ini maka di-ara(kan a*ar
(ara dokter tidak la*i men*-indar dari tan**un* +a2a,
-ukum (rofesin)a.
Erlizar SH
alan Kebun !a"a # $o %
Ie Masen Ka&e 'dang Kecamatan S&ia(kuala )anda
'ce(
erlizar*gmail+com
,-./%,,/.01/
5ms-ms-6
Suara Pembaca
@a,u, !?!##!!% ##:!#
Pen"elasan untuk )apak 2imas Kusuma
astro Memberikan Layanan Sesuai Paket
Promosi
'ami suda- men+elaskan -al ini ke(ada )an*
,ersan*kutan dan tela- diterima den*an ,aik.
1en*an demikian kami tela- mem,erikan
(ela)anan sesuai (aket (romosi secara
(rofesional.
@a,u, !?!##!!% 1$:1?
Best Pay Cicilan Ringan 0% SBC Ditagi!
"00%
Saat sa)a terima ta*i-an 1esem,er tern)ata
dita*i- 1!!A dari -ar*a ,aran* )an* sa)a ,eli.
0a*i-an Januari #!!% sa)a dikenakan ,un*a
se,esar (em,elan+aan /,&A B total nilai ,aran*
)an* sa)a ,eli.
I$2E3
Suara Sebelumnya
@a,u, !?!##!!% 1$:#/
3enomena Pemanasan Clo,al, 7l :ino, dan <a :ina
5Ba*ian II6
'ntisipasi dan Mitigasi )encana
@a,u, !?!##!!% !$:&"
3enomena Pemanasan Clo,al, 7l :ino, dan <a :ina
5Ba*ian I6
)an"ir
Selasa, !&!##!!% !%:1%
)uda&a )aca Tulis Indonesia
Selasa, !&!##!!% !$:&/
Saatn&a Kita )erdampingan dengan 'lam
Senin, !4!##!!% 1!:!$
P4$ )erat $ian )ebanmu
I$2E3
Searc!
Dari
.: detikcom | detikFinance | detikFood | detikFoto | detikHot |
detikInet | detikMobile | detikPortal | detikSport | detikTV :.
Surat dari Buncit | ticket Box | detik on SMS | detik on WAP | info
Iklan | info Sindikasi
5 0,,1 detikcom, All @i*-ts @eser.ed | @edaksi | 'otak Pos |
1isclaimer
Do you
know Pojok
BiangKerok?
Become his
contact
Who is
on
Multiply?
Find your
friends
Want
to
learn
more?
Take
the
Tour
Already
a
Member?
Sign In
Pojok BiangKerok's
YahooGroups
HomeBlogPhotosVideoMusicCalendarRevies!inks
" #$aya Hukum Bagi %asus
Mal$raktik
May &"' ()* +,-.
Category: Other
Memang tidak mudah. Selain perlu bukti-bukti kuat, juga perlu kesabaran karena
pasti memakan waktu yang tak sebentar.
Definisi malpraktik menurut aufik !asari, S".SS., #epala Di$isi %d$okasi
#ebijakan &ublik '!" (akarta, adalah kesalahan dokter maupun tenaga medis
sesuai dengan standar profesi kedokteran atau sesuai dengan ukuran-ukuran
ilmu pengetahuan medis dan pengetahuan rata-rata tenaga medis se)ara umum.
'ebih lanjut lagi, malpraktik dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
perbuatan melawan hukum dan pelanggaran perjanjian. "al-hal yang masuk
kategori perbuatan melawan hukum misalnya kelalaian, kesalahan atau
ketidakhati-hatian yang dilakukan tenaga medis pada pasien. Sedangkan kategori
pelanggaran perjanjian adalah setiap tindakan dokter bagi pasien yang dikatakan
tidak dapat memberikan hasil.
#riteria *hasil*, lanjut aufik, bisa dalam arti sembuh atau lebih baik, ataupun
berarti peningkatan. *Misalnya, pasien bedah plastik mungkin tidak sakit, tapi dia
mengharapkan dengan operasi plastik bisa mendapat hasil yang lebih baik. (adi
dokter terikat untuk memenuhi perikatan tersebut. #etika hasil itu tidak terjadi
berarti ada pelanggaran perjanjian,* papar aufik.
+M&% ,&%-% ",#,M
#orban atau keluarga korban yang mengalami malpraktik dapat menempuh
empat upaya hukum, yaitu:
./0 untutan pidana. #asus kelalaian dokter atau tenaga medis yang
menyebabkan kematian merupakan kasus yang dapat dituntut se)ara pidana.
.10 untutan perdata. Melalui tuntutan ini, korban dapat meminta ganti rugi atau
permintaan maaf dari dokter atau tenaga medis yang bersangkutan. &ada
gugatan perdata juga dikenal istilah *pemenuhan kembali*, misalnya dalam kasus
operasi plastik yang tidak berhasil sehingga malah merusak bagian tubuh pasien,
maka dokter dapat dituntut melakukan operasi ulang tanpa biaya bagi si korban.
.20 &roses internal korps kedokteran dengan menggunakan jalur M#+# .Majelis
#ode +tik #edokteran0.
.30 ,paya administrasi. ,paya hukum ini sangat lemah dan kasuistik sekali, yaitu
hanya untuk permasalahan i4in praktik, bukan untuk kasus kelalaian atau
ke)elakaan. Contohnya, seorang sarjana kedokteran yang membuka praktik
dokter umum, bila melakukan salah penanganan pada pasien maka dapat
dituntut se)ara administratif.
&+5D%% &%'678 M+7(%7(6#%7
anpa membi)arakan upaya adminitrasi karena sangat kasuistik, di antara ketiga
upaya hukum tadi, menurut aufik, yang paling tidak menjanjikan adalah M#+#.
*Dalam M#+#, korban dan kuasa hukum dianggap sebagai outsiders .orang luar0,
sedangkan orang yang dilaporkan dianggap sebagai insider .orang dalam0 karena
sesama rekan sejawat. &adahal kalau sistemnya berjalan dengan baik, M#+#
dapat memutuskan apakah dokter bersalah atau tidak. api sayangnya, ini sulit
terealisir. *
-ang paling tidak menjanjikan kedua, lanjut aufik, adalah tuntutan pidana
karena adanya ketergantungan pada pihak lain. *&ada tuntutan pidana berarti
kita menyerahkan kasus yang ada kepada pihak kepolisian untuk aktif men)ari
bukti-buktinya. Dalam hal ini mereka dapat menemukan berbagai kesulitan
terutama pada masalah teknis-teknis kedokteran. (adi di sinilah letak
kendalanya. !ila pihak kepolisian tidak aktif maka kasus tidak akan berjalan.*
Dengan demikian, gugatan perdatalah yang paling memungkinkan, setidaknya
untuk tahap-tahap awal tuntutan. *8ugatan perdata menuntut kuasa hukum
untuk selalu aktif dan mampu berbuat maksimal dengan men)ari se)ond opinion
serta mempelajari hukum dan teknik kedokteran.*
&+5', #+S6%&%7 M+7%'
7amun, syarat utama dalam memperjuangkan hak, menurut aufik, adalah
kesiapan mental korban dan keluarganya. *Semua ini memang tidak mudah dan
harus diketahui korban dan keluarganya sejak awal. #alau mereka siap,
pendamping akan enak berjalan bersamanya. 7amun bila korban ragu-ragu,
walau setelah diyakinkan dan diberi semangat, maka tuntutan tersebut tidak
akan berjalan. #esulitan yang sudah mun)ul di depan mata akan tambah berat
lagi.*
&ada beberapa kasus tuntutan malpraktik, diakui aufik, memang ada keluarga
korban yang patah semangat atau mundur karena berbagai penyebab. Misalnya,
keluarga korban malah jadi selalu teringat akan korban. *!agaimanapun,
pendamping atau kuasa hukum tidak mau membebani pikiran orang. #ita siap
membantu tapi semua kembali pada korban dan keluarganya.*
!+!+5%&% #+7D%'%
-ang perlu diketahui, seperti diungkapkan dr. Marius 9idjajarta, S+., #etua
-ayasan &emberdayaan #onsumen #esehatan 6ndonesia, negara kita belum
memiliki standar pelayanan medik dan standar profesi kedokteran. *-ang
digembar-gemborkan 6D6 .6katan Dokter 6ndonesia, 5ed.0 sebagai standar profesi
sebenarnya adalah standar /:: penyakit. %khirnya, kita mengalami kesulitan
untuk membedakan mana yang malpraktik, mana kelalaian dan mana
ke)elakaan.*
"al ini jugalah yang dikatakan aufik sebagai kelemahan dalam hukum kesehatan
dan kedokteran di 6ndonesia. oh, bukan berarti semua kasus malpraktik dapat
lolos begitu saja. Menurutnya ada ukuran-ukuran lain dalam menjerat kasus
malpraktik yaitu dengan menggunakan teori-teori dalam ilmu kedokteran atau
dengan menggunakan penilaian tenaga medis lain. *,ntuk itu kita akan men)ari
dokter idealis untuk dapat memberi opini terhadap hal-hal yang berbau teknis
kedokteran. Setelah opini itu didapatkan baru dirumuskan dalam suatu gugatan.*
7amun masalah tak berhenti sampai di situ. &roblem selanjutnya adalah apakah
dokter tersebut mau dijadikan sebagai saksi ahli atau tidak karena ada di antara
para dokter sendiri berlaku hukum perlindungan korps. %palagi di 6ndonesia,
dimana profesi dokter dianggap sangat mulia. Seorang dokter yang membeberkan
kesalahan dokter lainnya dengan begitu dianggap menurunkan derajat
profesinya. *(adi biasanya para dokter tidak mau memberikan opini tentang
kasus malpraktik dokter lain karena mereka merasa sebagai rekan sejawat yang
harus selalu saling menutupi kelemahan. %tau kalaupun ada dokter idealis yang
bersedia, maka harus siap diku)ilkan.*
oh, tak adanya saksi ahli, tak berarti kasus tersebut akan mandek karena pihak
kuasa hukum pasti men)ari )elah lain. Seperti yang di)ontohkan aufik, dengan
)ara mengambil prinsip-prinsip umum. *,mpamanya, ada kode etik kedokteran
yang menyebutkan dokter harus hati-hati. !erarti kita dapat uraikan bahwa
tindakan seperti yang dilakukan dokter malpraktik bukanlah tindakan hati-hati.
6ni banyak berhasil.*
(%78%7 S+8%7 %(,#%7 ,7,%7
"al lain yang menurut aufik mendorong kesulitan kasus malpraktik adalah sikap
nrimo atau begitu per)ayanya konsumen kesehatan pada apa yang mereka sebut
sebagai kodrat. Masyarakat pun kurang kritis sehingga menerima saja apa yang
diberikan dokter. &adahal sebenarnya mereka memiliki hak yang patut
diketahui, yaitu yang disebut sebagai informed )on)ern. *Setiap tindakan medis
yang diberikan tenaga medis kepada pasien harus diberitahukan sejelas-jelasnya.
%pa tujuannya, hasilnya bagaimana, bagaimana efeknya dan lain-lainnya. Di
samping itu, pasien pun harus diberikan kesempatan menghitung sendiri risiko
yang harus dijalani dari setiap tindakan yang akan dilakukan.*
7ah, bila sudah siap mental dan siap mengajukan tuntutan malpraktik, berikut
gambaran prosesnya:
- #orban dapat mendatangi '!" .'embaga !antuan "ukum0 atau -ayasan
&emberdayaan #onsumen #esehatan 6ndonesia .-&##60 atau kantor penga)ara
lainnya.
- Di situ, korban;keluarga korban akan diminta men)eritakan kronologi peristiwa
sedetail mungkin .bahkan bila perlu diminta mengingat kejadian jam per jam0.
- !erikan bukti-bukti yang dipunyai. 5ekam medik sangat disarankan atau hal-hal
lain yang bisa di)atat detail, misalnya waktu kedatangan dokter, siapa saja yang
ada pada saat kejadian, dan sebagainya.
- Dari bukti-bukti dan kejadian yang dapat diingat, pendamping;kuasa hukum
akan men)oba men)arikan pendapat dokter lain. 'alu kejadian tersebut akan
dikonfirmasikan pada pihak dokter;rumah sakit yang bersangkutan.
- ,paya pertama yang akan ditempuh adalah mediasi;musyawarah. (ika pihak
rumah sakit atau dokter mengakui kesalahan dan mau menyelesaikannya dengan
mediasi akan lebih baik karena proses tidak akan berlarut-larut hingga ke
pengadilan.
- !ila pihak rumah sakit atau dokter menolak;membantah, pendamping;kuasa
hukum dan korban harus siap dengan pendapat yang sudah dikumpulkan untuk
mengajukan empat upaya hukum tadi. .nakita0
Mungkin someday ada yang membutuhkannya :0 .ml0
ags: malpraktik
7e<t: Strings #araoke = Dharmawangsa S>uare
re$ly and/or rate
audio re$ly video re$ly
0dd a Comment
1uote original message
Su,mit 5DtrlE7nter6
Pre.ie2 F S(ell D-eck
2 &))+ Multi$ly' Inc3 04out 5 Blog 5 Terms 5 Privacy 5 Cor$ Info 5
Contact #s 5 Hel$
Tem$late design Co$yright 2 &))- Remi Prevost Some rights
reserved3
::Ticketbox | Mobile 3845 | I-ring 808 ::
detikNes detik!inance detikHot detiki-Net
detikSport detik!ood Sepakbola
detik!oto detikT" detik#ortal detikSuraba$a
detik%andung detik#ublis&ing
detik!oru' Suara #e'baca Surat dari %uncit
Makan (nak )M(O*+ Iklan Indeks
detikNes
!$!##!!% 14:#& WIB
Incar An*(ao, Pen*emis Padati 'elenten*
Petak Sem,ilan
detikNes
!$!##!!% 14:1? WIB
Men*enal Jin 1e Guan, 'elenten* 0ua di
Petak Sem,ilan
detikNes
!$!##!!% 14:!/ WIB
Peda*an* Merau( >ntun* 1!! Persen di
'am(oen* Dina
detikNes
!$!##!!% 1/:&# WIB
1u(a Imlek Mem,uat Suasana 'ota 0ua
Jakarta Ber,alut Ma*is
detikNes
!$!##!!% 1/:/! WIB
Bere,ut An*(ao di 'am(oen* Dina
#"1!#!!4 #/:## WIB
Kasus Malpraktik !S Sadikin
2ilaporkan ke Polisi
M. Muna, Isla- A-)ani 4 detikcom
)andung 4 <a*i, kasus mal(raktik dila(orkan ke
(olisi. 'ali ini, seoran* dokter di @S 8asan Sadikin
5@S8S6 Bandun* )an* dila(orkan ke Polda Ja,ar
karena didu*a melakukan tindakan mal(raktik
ter-ada( (asienn)a, seoran* anak ,erusia satu
seten*a- ta-un.
Pasien anak terse,ut ,erama @ufruf 0sania. Pura
(asan*an 'urnia Permana dan :). 1ia-, (enduduk
Dika2ao Bandun*. A)a-n)a, 'urnia mem,uat
(en*aduan ke Polda Ja,ar, Jumat 5#"1!#!!46.
@ufruf semula didu*a men*ida( 0BD dan
menda(atkan se+umla- tera(i dari dokter, 1r Diss)
@oec-iana, )an* +u*a men+a,at se,a*ai 1irektur
@S8S. :amun +ustru setela- men+alani (era2atan
medis itu, kondisin)a melema- dan da)a reaksin)a
lam,at.
Menurut 'urnia ke(ada (etu*as Satuan 9(erasi III
1irektorat @eserse 'riminal Polda Ja,ar, anakn)a
sakit (anas dan ke+an*4ke+an* (ada ,ulan Juli #!!4
lalu. @ufruf kemudian di,a2an)a ,ero,at ke 1r. Diss).
1ari (emeriksaan )an* dilakukan, @ufruf didia*nosa
terkena 0BD dan -arus dira2at di @S8S. 1i ruma-
sakit ini, (asien kemudian ditan*ani ole- dokter
(raktek, )an* kemudian melakukan o(erasi
(en*am,ilan sumsum tulan* ,elakan* untuk ,a-an
dia*nosa ulan*.
8asiln)a, kor,an din)atakan menderita 0BD dan
dira2at selama /! -ari di @S8S. Selama dalam
(era2atan itu, setia( -ari terus menda(at suntikan.
Pada (erten*a-an A*ustus #!!4, (asien
di(er,ole-kan (ulan*, meski(un tern)ata kondisin)a
tidak mem,aik dan teta( menda(atkan suntikan4
suntikan.
1alam (era2atan lan+ut )an* dilakukan di satu
Puskesmas, suntikan4suntikan
itu terus di,erikan. :amun kondisi (asien tidak
mem,aik. Justru tan*an dan kakin)a men+adi kaku dan
(ertum,u-an tu,u-n)a terus menurun.
;'ondisi anak sa)a kian menurun, teta(i (i-ak @S8S
tidak mem,eri (er-atian untuk mem,antu
men*em,alikan kondisin)a. Sa)a ,er-ara(, den*an
adan)a la(oran ke (olisi ini akan mem,uat (i-ak
ruma- sakit ,ertan**un* +a2a,,; kata 'urnia. Belum
di(erole- keteran*an le,i- lan+ut men*enai rencana
tindak lan+ut dari la(oran ini.
( mar )
)aca "uga:
Balita 8ernia Berulan* Meski Suda-
9(erasi, @SDM 1i*u*at
8indari Mal(raktek, Perlu >> Standar
Pela)anan Pasien
Ad-)a Menin**al 1i(asan* DHP <e2at
<e-er, @SDM 1i*u*at
'linik 1-arma B-akti F @S 8ara(an 'ita
1i*u*at Mal(raktek
#etik$orum
!egister 6 Toda&7s Posts
%erbaru
8iri+)a! e+ai, )e
@ud) 1e2antara
)ust in0o saa* berita ini diambil dari A
!ttpA;;+++"bisnis"com;ser:let;page?
PpageidQ41DJPdadQportal62JPsc!emaQ,.'TAL62J:n+PlangPidQ1JptopikQA2DJcda
teQ1?-)AN-122>Jin+PidQ676CC4
)AKA'TA 8,ersbiro9A Ini bukan untuk menakut-nakuti* tapi !asil sur:ai
#ang
dilakukan di A( mau tidak mau membuat kita !arus !ati-!ati apabila
!endak ke
dokter atau ruma! sakit" Apalagi ini teradi di negeri mau dengan
tingkat
akurasi #ang katan#a tinggi"
Dari penelitian #ang dipublikasikan di 3as!ington* seperti dikutip
'euters*
sekitar ?2R dari dokter dan >2R pera+at #ang diteliti mengaku perna!
meli!at
rekan kera mereka melakukan kekeliruan" Namun !an#a sekitar 42R dari
mereka
#ang mau mengungkapkann#a"
,ara peneliti dan pakar kese!atan menilai kekeliruan itu ba!kan
men#ebabkan
kematian pulu!an dari ribuan orang #ang teradi karena kesala!an medis
di
A("
,era+at* dokter dan pekera kese!atan* menurut penelitian itu*
se!arusn#a
tidak merasa malu untuk mengungkapkan kekeliruann#a* inkompetensi* dan
masala! lainn#a #ang bisa men#ebabkan kecelakaan pada pasien* ungkap
laporan
tersebut"
,ara pekera kese!atan #ang mau berbicara terbuka tentang kekeliruan itu
bisa meng!entikan 8kekeliruan9 selagi a+al" N$ereka uga lebi! ba!agia
di
tempat keran#a*N kata )osep! Grenn#* ,residen -onsulting Group
Oital(marts*
#ang mengepalai sur:ai itu"
Tim #ang dikomandani Grenn# melakukan riset ter!adap 4"D22 pera+at*
dokter*
sta0 administrasi ruma! sakit dan a!li lainn#a dalam studi tersebut"
N>2R
dari pera+at mengatakaan mereka memiliki rekan kera #ang tidak cakap"N
Dia menamba!kan ?7R dokter dan C1R pera+at dan paramedis tela! meli!at
ban#ak pekera pembantu #ang melakukan alan pintas #ang dapat
memba!a#akan
si pasien"
(ur:ai tersebut uga menunukkan ??R dokter dan 7?R pera+at dan
paramedis
merasa mereka bekera dengan kolega kera #ang menunukkan analisa
klinis
#ang buruk"
(ebua! penelitian pada 4555 #ang dilakukan para non-partisan dari
Institute
o0 $edicine menemukan lebi! dari 5?"222 +arga Amerika meninggal tiap
ta!un
akibat kesala!an medis di ruma! sakit" Ba!kan* pada )uli 1227*
/ealt!Grades
Inc* Lake+ood* -olorado* A( mengungkapkan angka real sebenarn#a
mendekati
45>"222 orang per ta!un"
Kesala!an #ang teradi termasuk kesala!an pemberian obat atau dosis pada
pasien* kesala!an operasi* dan pen#ebaran bakteri melalui praktik #ang
tidak
!igienis" N.rang ban#ak memper!atikan masala! ini* tapi sering kali
mereka
gagal untuk mengungkapkan mereka Epara pelakuF*N kata Grenn#"
,ertan#aann#a* kenapa para pekera kese!atan itu tidak mengungkapkan !al
itu? N,asaln#a orang takut ter!adap kon0rontasi* kekurangan +aktu* dan
merasa !al itu bukan Ebagian dariF pekeraan mereka*N uarn#a" Ba!kan*
katan#a* dokterpun takut menegur kesala!an para pera+at #ang dili!at
dokter"
,enelitian tersebut menunukkan 42R dari pekera medis #ang buka mulut
tentang !al tersebut merasa lega" N(aat mereka secara e0ekti0 ber!adapan
dengan situasi seperti itu* maka terasa perbedaann#a" $ereka uga merasa
puas dengan lingkungan keran#a*N lanutn#a"
-onnie Barden #ang membantu American Association o0 -ritical--are Nurses
mengatakan pera+at tidak !arus takut untuk menunukkan kesala!an"
N,era+at
!arus cakap melakukan komunikasi personal sebaik kemampuan klinisn#a*N
lanut -onnie"
Kasus di Indonesia
Terkait dengan kesala!an medis itu* #ang teradi di Indonesia mungkin
bisa
lebi! para!" Kekeliruan itu bisa muncul karena memang aturann#a masi!
kurang
lengkap* seperti diungkap %a#asan ,emberda#aan Konsumen Kese!atan
Indonesia
8%,KKI9"
Lembaga itu mengungkapkan sebagian pen#ebab meningkatn#a kasus
malpraktik di
Tana! Air karena kurangn#a ,eraturan ,emerinta! 8,,9 di bidang
kese!atan"
$enurut Ketua %,KKI $arius 3idaarta* berdasarkan == Kese!atan No"
16;4551
se!arusn#a ada 15 ,, pendukung* namun sampai saat ini baru terealisasi
enam
,,"
N(uda! 46 ta!un Indonesia kekurangan ,,* se!ingga tidak meng!erankan
bila
kasus malpraktik meningkat*N uarn#a baru-baru ini"
Karena itu* tamba!n#a* peraturan #ang ada perlu dilengkapi lagi
termasuk di
antaran#a pengadaan ,, standar pela#anan medik dan standar pela#anan
ruma!
sakit" Begitu pula dengan == ,raktik Kedokteran #ang dinilain#a belum
lengkap karena cenderung melindungi pro0esi kedoktern saa* belum
memberi
perlindungan ter!adap pasien"
$arius uga menilai == tentang +aba! pen#akit #ang suda! ada tidak
elas"
(elama ini bilamana ada keadian #ang meng!ebo!kan* misaln#a ban#ak
korban
meninggal akibat demam berdara! beberapa +aktu #ang lalu* !an#a disebut
sebagai keadian luar biasa" 8k6;m279
A%. GALANG (.LIDA'ITA( =NT=K $E$BANT= K.'BAN $=(IBA/ DI A-E/ J DAN
(=$ATE'A
=TA'A GGG
QQQQQQQQQQQQQQQQ
Kirim bunga* !ttpA;;+++"indokado"com
In0o balitaA !ttpA;;+++"balita-anda"com
(top berlangganan;unsubscribe dari milis ini* e-mail keA EE$AIL
,'.TE-TEDF
,eraturan milis* email keA EE$AIL ,'.TE-TEDF
Pro:esi Kedokteran dan
Kode Etikn&a serta Peran
Mana"emen !uma( Sakit
ter(adap kasus Malpraktik
)udi Sampurna
I,+u )edo)tera! ada,ah i,+u e+piri" da! 2u)a! i,+u e)"a)ta# da,a+ arti 2ah0a
da,a+ +e+2uat "uatu )e"i+pu,a! dedu)ti= ataupu! i!du)ti=# i,+u )edo)tera!
+e+2utuh)a! pe!ga,a+a!-pe!ga,a+a! ya!g di"u"u! de!ga! +e!ggu!a)a! +etode
pe!gu+pu,a! da! pe!go,aha! data "ecara i,+iah 9e-ide!ce 2a"ed:6 Metode i!i
+e!ga)i2at)a! pe!ga+2i,a! "uatu )e"i+pu,a! "e,a,u +e+i,i)i pe,ua!g ter4adi!ya 2ia"
da! pe,ua!g ada!ya >=a)ta? ya!g 2e,u+ di)etahui )are!a 2e,u+ ada!ya pe!ga,a+a!6<@--
(i= @"upportoot!ote"*-->($*<@--(e!di=*--> 8o!"e)ue!"i ,ogi"!ya ada,ah 2ah0a ti!g)at
)epa"tia! da,a+ i,+u )edo)tera! di"u"u! da,a+ 2e!tu) pro2a2i,ita" A 2u)a! )epa"tia!
"e2agai+a!a di da,a+ i,+u +ate+ati"6 8a,a!ga! hu)u+ +e!ga!ggap ada!ya
>rea"o!a2,e +edica, certai!ty? ya!g diarti)a! "e2agai )epa"tia! ya!g >cu)up
+eya)i!)a!?# "e2agai+a!a 4uga di 2ida!g hu)u+ di)e!a, "e2agai >2eyo!d rea"o!a2,e
dou2t?6
Me!gi!gat "i=at )ei,+ua! ter"e2ut di ata" +a)a +u!cu,,ah do)tri! hu2u!ga!
do)ter-pa"ie! ya!g 2er"i=at )o!tra) 2erda"ar upaya 9i!"pa!!i!g"-er2i!te!!i": da!
2u)a!!ya )o!tra) 2erda"ar ha"i,6 8e2erha"i,a! "uatu ti!da)a! +edi) tida) ha!ya
2erga!tu!g )epada )o+pete!"i do)ter da! "ta=!ya# +e,ai!)a! 4uga 2erga!tu!g )epada
)eter"ediaa! pera,ata! da! 0a)tu# )eadaa! pe!ya)it!ya# =a)tor-=a)tor ,i!g)u!ga!#
)epatuha! pa"ie!# "erta =a)tor )o!"tituti= pa"ie! itu "e!diri6 Per,u dii!gat 2ah0a tida)
"e+ua =a)tor ter"e2ut dapat di)e!da,i)a! o,eh do)ter da! "ta=!ya6
De!ga! +e!gi!gat =a)ta di ata"# +a)a 0a4ar,ah apa2i,a pra)te) )edo)tera! ha!ya
2o,eh di,a)"a!a)a! o,eh ora!g-ora!g de!ga! )o+pete!"i ya!g +e+adai da! +e+i,i)i
)e0e!a!ga! u!tu) itu6 8o+pete!"i dipero,eh dari pe!didi)a! da! pe,atiha!# "eda!g)a!
)e0e!a!ga! dipero,eh da,a+ 2e!tu) i4i! pra)te) dari i!"ta!"i ya!g 2er0e!a!g u!tu) itu6
Se,ai! itu da,a+ +e!4a,a!)a! pra)te)!ya# para do)ter di2eri ra+2u-ra+2u eti)a da!
"ta!dar pro=e"i6
Pa"a, $2 ayat 9$: BB Co $' tahu! 2002 te!ta!g IPTE8 +e!yata)a! 2ah0a
>B!tu) +e!4a+i! ta!ggu!g 4a0a2 da! a)u!ta2i,ita" pro=e"io!a,i"+e# orga!i"a"i pro=e"i
0a4i2 +e!e!tu)a! "ta!dar# per"yarata!# da! "erti=i)a"i )eah,ia!# "erta )ode eti) pro=e"i?6
B!da!g-u!da!g Pra)ti) 8edo)tera! diharap)a! +e!4adi 0aha!a ya!g dapat
+e+2a0a )ita )e arah per"yarata! pro=e"i do)ter di ata"# "epa!4a!g pe!erapa!!ya
di,a)u)a! de!ga! 2e!ar6 Sta!dar pe!didi)a! ditetap)a! gu!a +e!capai "ta!dar
)o+pete!"i# )e+udia! di,a)u)a! regi"tra"i "ecara !a"io!a, da! pe+2eria! ,i"e!"i 2agi
+ere)a ya!g a)a! 2erpra)te)6 8o!"i, haru" 2era!i da! tega" da,a+ +e,a)"a!a)a!
peratura!# "ehi!gga a)u!ta2i,ita" pro=e"i )edo)tera! 2e!ar-2e!ar dapat ditega))a!6
Sta!dar peri,a)u haru" ditetap)a! "e2agai "uatu atura! ya!g ,e2ih )o!)rit da! dapat
ditega))a! daripada "e)edar )ode eti)6 De+i)ia! pu,a "ta!dar pe,aya!a! haru"
diter2it)a! u!tu) +e!gatur ha,-ha, po)o) da,a+ pra)te)# "eda!g)a! )ete!tua! ri!ci agar
diatur da,a+ pedo+a!-pedo+a!6 8e"e,uruha!!ya a)a! +e+2eri)a! ra+2u-ra+2u 2agi
pra)te) )edo)tera!# +e!4adi atura! di"ip,i! pro=e"i )edo)tera!# ya!g haru" diterap)a!#
dipa!tau da! ditega))a! o,eh Ma4e,i" 8ehor+ata! Di"ip,i! 8edo)tera! I!do!e"ia
9M8D8I:6
8ete!tua! ya!g +e!du)u!g good c,i!ica, go-er!a!ce di "ara!a )e"ehata! haru"
di2uat da! ditega))a!6 Da,a+ ha, i!i pera! "ara!a )e"ehata! 9+a!a4e+e! ru+ah "a)it:
"a!gat diper,u)a!6 Sara!a )e"ehata! haru" +a+pu +e!cegah pra)te) )edo)tera! ta!pa
)e0e!a!ga! atau di ,uar )e0e!a!ga!# +a+pu >+e+a)"a? para pro=e"io!a, 2e)er4a
"e"uai de!ga! "ta!dar pro=e"i!ya# "erta +a+pu +e+2eri)a! >"ua"a!a? da! 2udaya ya!g
)o!du"i= 2agi "u2ur!ya pra)te) )edo)tera! ya!g 2erda"ar)a! 2u)ti 9e-ide!ce 2a"ed
+edici!e:6
PL44Iif Lsu((ort3ootnotesQ44R
PL44IendifQ44R
PL44Iif Lsu((ort3ootnotesQ44RI1QPL44IendifQ44R Se,a*ai aki,at dari metode induksi ,erdasarkan kur.a normal
den*an ,ias (ada kedua ekorn)a. 1emikian (ula daftar efek sam(in* o,at -arus di,aca se,a*ai
Skno2n side effectsT karena masi- dimun*kinkan adan)a efek sam(in* )an* ,elum diketa-ui.
D O T C E . S
2itudu( Malpraktek9 !S Harapan )unda 2ilaporkan ke Polisi
1adan 'us2ara-ar+a 4 detikcom
akarta 4 Pen*aduan du*aan kasus mal(raktek )an* dilakukan (i-ak ruma- sakit dan dokter terus
,ertam,a-. 'ini *iliran @S 8ara(an Bunda 5@S8B6 dila(orkan ke Polda Metro Ja)a terkait den*an
du*aan terse,ut.
@S8B )an* ,eralamat di Jl. @a)a Bo*or, Pasar @e,o, Jakarta 0imur dila(orkan Sudirman 5416 karena
dian**a( lalai dalam menan*ani (utran)a @i=ka 8uda San+a)a 5116. 1an aki,atn)a @i=ka )an*
meru(akan sis2a kelas 4 S1 !& (a*i 'e,on Pala itu menin**al dunia.
Sudirman menceritakan, (ada / Mei #!!4 (ukul 11.!! WIB, ia mem,a2a @i=ka ke @S8B karena
menderita demam. Saat ti,a di @S, @i=ka lan*sun* di,a2a ke >C1 )an* ,erada lantai #.
;'ondisin)a saat tu masi- se-at, ,isa +alan sendiri, ,isa ke toilet sendiri. Ba-kan masi- ,isa disua(i
i,un)a,; u+ar Sudirman di Ma(olda Metro Ja)a, Jl. Sudirman, Jakarta, Selasa 5&1!#!!46.
'emudian (ada (ukul ##.!! WIB, dirin)a di(an**il dokter Indra dan Mar*aret-a )an* menan*ani
@i=ka. ;Saat itu dokter men*atakan @i=ka terkena demam ,erdara- akut stadium 1. 1an dokter
men)arakan a*ar @i=ka diinfus,; tukasn)a.
0ak lama kemudian, lan+ut Sudirman, suster @S8B men*infus tan*an kanan dan tan*an kiri @i=ka.
;Aliran infus tan*an kiri le,i- ce(at di,andin* tan*an kanan,; tandasn)a.
Setela- -a,is satu ,otol infus, kata dia, ti,a4ti,a @i=ka men**i*il. 8al ini kemudian ditan)akan ke
suster. ;Suster terse,ut men*atakan -al ini ,iasa karena reaksi dari (anas )an* diderita,; cerita
Sudirman.
@i=ka lalu di(inda- ke ruan* intensif. 0eta(i, kondisi ,oca- laki4laki itu semakin tidak sta,il. Sudirman
lalu menan)akan kem,ali ke suster. ;0a(i suster -an)a men+a2a, itu (anas *itu4*itu sa+a. Masi-
,iasa sa+a,; tuturn)a.
0ak lama ,erselan*, @i=ka di,eri o,at *el )an* dimasukkan melalui du,ur. ;9,at itu -a,is dua ,otol.
1an setela- itu, @i=ka lemas dan tidak mau ,icara la*i,; u+arn)a.
Sudirman menam,a-kan, (ada (ukul !!./! WIB, @i=ka menin**al dunia. Ia menilai (i-ak @S8B
,elum mem,erikan tan**a(an a(a4a(a aki,at (eristi2a terse,ut. ;Menurut dokter itu (en)akit 1B
)an* san*at akut,; katan)a liri-.
Sudirman )an* tin**al di Jl. Jeen*ki C*. Ma2ar :o. 1# !&!" 'e,on Pala, 'am(un* Makassar,
Pasar @e,o, Jaktim, saat mela(or ke Polda didam(in*i istri Sulastri dan (en*acara dari <B8
'ese-atan @a-il Jerdena <u(ito.
1i tem(at )an* sama, @a-il men*un*ka(kan, (i-akn)a men*adukan @S8B karena tela- melan**ar
/&" '>8P )akni tela- melakukan kelalaian )an* men*aki,atkan kematian. Selain (i-ak @S8B,
dokter Indra dan Mar*aret-a +u*a diadukan atas kasus )an* sama. ( #on )
)aca "uga:
#& 'or,an 1esak Ma,es Polri Serius 0an*ani 'asus Mal(raktek
<B8' 0an)akan 'ema+uan #! 'asus Mal(raktek di Polda Metro
Cu*atan 'or,an Mal(raktek 1itolak
'aki Ba)i Pata-, @S Medistra 1ituntut @( 1$ Miliar
detik3orum
@e*ister | 0oda)Us Posts
Terbaru
1JP 51irektorat Jendral P... 1#demons
@>0@ untuk men*-indari ke... da.id c-)n
Jessl)n Dakes Meni(u mela... inkur
Terakti:
0rans+akarta IMer*er 0-re... mel
Gan* Se2ot Sama P < : Mas... ,e,ekter,an*
Pelece-an Seksual di 0ran... +uliansaid
Informasi Pemasan*an Iklan Banner:
7lin >ltantina
7mail : iklanJdetikne2s.com
0ele(on. ?#4#14$"411$$ ext.&#!,&#?
index ,erita
Do you know Pojok
BiangKerok?
Become his contact
Who is on
Multiply?
Find your friends
Want to
learn more?
Take the Tour
Already a
Member?
Sign In
Pojok BiangKerok's YahooGroups
HomeBlogPhotosVideoMusicCalendarRevies!inks
2 &))+ Multi$ly' Inc3 04out 5 Blog 5 Terms 5 Privacy 5 Cor$ Info 5 Contact #s 5 Hel$
Tem$late design Co$yright 2 &))- Remi Prevost Some rights reserved3