Anda di halaman 1dari 17

ARTHRITIS (REMATIK)

ARTHRITIS
(REMATIK)
Rematik adalah suatu bentuk arthritis (peradangan
dan pembengkakan pada sendi yang biasanya
menyerang jari-jari, kaki, terutama ibu jari kaki, bisa
juga menyerang lutut, tumit, pergelangan tangan, jari-
jari tangan dan siku).
Ditinjau dari patologik
Arthritis
(Rematik)
Rematik
Artikuler
Rematik
non
Artikuler
Jenis jenis
Rematik antara
lain :
Arthritis
(Rematik)
Osteoarthritis
Arthritis
Rheumatoid
Arthritis Gout
Ankylosing
Spondilitis
Juvenile Arhritis
Systemic Lupus
Erythematosus
(lupus)
Schleroderma
Fibromyalgia
Pada awal OA, kandungan air pada kartilago meningkat, kemungkinan sebagai akibat kerusakan
jaringan kolagen yang tidak mampu untuk mendesak proteoglikan, dan selanjutnya memperoleh air.
Seiring perkembangan OA, kandungan proteoglikan kartilago menurun, kemungkinan melalui kerja
mettalopproteinase.
Perubahan dalam komposisi glikosaminoglikan juga terjadi dengan peningkatan keratin sulfat dan
penurunan rasio kondroitin 4-sulfat terhadap kondroitin 6-sulfat. Perubahan ini dapat mengganggu
interaksi kolagen-proteoglikan pada kartilago. Kandungan kolagen tidak berubah sampai penyakit
menjadi parah. Peningkatan dalam sintesis kolagen dan perubahan distribusi dan diameter serat dapat
dilihat.
Peningkatan aktivitas metabolik yang ditandai dengan peningkatan sintesis matriks yang dikontrol oleh
kondrosit, dianggap merupakan suatu respon perbaikan terhadap kerusakan. Jika berlanjut menjadi
hilangnya proteoglikan, mereflesikan kehilangan netto sebagai proses degradasi yang lebih cepat
daripada sintesisnya.
Tulang subkondral yang berdekatan dengan kartilago artikular juga mengalami pergantian tulang yang
lebih cepat, dengan peningkatan aktivitas osteklast dan osteoblast. Terdapat hubungan antara
pelepasan peptida vasoaktif dan matrix metalloproteinase, neovaskularisasi dan peningkatan
permeabilitas kartilago yang berdekatan. Peristiwa ini selanjutnya mengakibatkan degradasi kartilago
dan pada akhirnya hilangnya kartilago, berakibat pada rasa sakit dan deformitas sendi.
Fibrilasi, robeknya kartilago yang tidak mengandung kalsium, mengekspos bagian dalam tulang
sehingga dapat menyebabkan mikrofraktur pada tulang subkondral. Selanjutnya, kartilago tererosi,
meninggalkan tulang subkondral yang gundul dan menjadi padat, halus dan berkilau.
Mikrofraktur berakibat pada produksi callus dan osteoid. Tulang baru (osteofit) terbentuk pada tepi
sendi, jauh dari daerah destruksi kartilago. Osteofit dapat merupakan suatu usaha untuk menstabilkan
sendi daripada suatu aspek yang destruktif dari OA.
Inflamasi, dicatat secara klinis sebagai sinovitis, terjadi dan dapat diakibatkan dari pelepasan mediator
inflamasi seperti prostaglandin dari kondrosit.
Patofisiologi OA
Arthritis Rheumatoid merupakan akibat dari disregulasi komponen humoral yang dimediasi sel
sistem imun. Kebanyakan pasien menghasilkan antibodi yang disebut faktor rheumatoid; pasien-
pasien seropositif ini cenderung untuk lebih memiliki agressive sourse dibandingkan pasien yang
seronegatif.
Immunoglobulin dapat mengaktivasi sistem komplemen, yang melipatgandakan respon imun
dengan meningkatkan kemotaksis, fagositosis, dan pelepasan limfokin oleh sel mononuklear yang
kemudian disajikan kepada limfosit T. Antigen yang diproses dikenali oleh protein major
hiscompatibility complex (MHC) pada permukaan limfosit, yang berakibat pada aktivasi sel T dan sel
B.
Tumor nekrosis faktor (TNF), interleukin-1 (IL-1), dan interleukin-6 (IL6) merupakan sitokin
proinflamasi yang penting dalam inisiasi dan kelanjutan inflamasi.
Sel T yang teraktivasi menghasilkan sitotoksin, yang secara langsung toksis terhadap jaringan, dan
sitokin, yang menstimulasi aktivasi lebih lanjut proses inflamasi dan menarik sel-sel ke daerah
inflamasi. Makrofag menstimulasi untuk melepaskan prostaglandin dan sitotoksin.
Sel B yang teraktivasi menghasilkan sel plasma, yang membentuk antibodi dengan kombinasi
dengan komplemen, mengakibatkan akumulasi polymorphonuclear leukocyte (PMN). PMN
melepaskan sitotoksin, radikal bebas oksigen, dan radikal hidroksil yang mendukung kerusakan
selular pada sinovium dan tulang.
Substansi vasoaktif (histamin, kinin, prostaglandin) dilepaskan pada daerah inflamasi, meningkatkan
aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Hal ini menyebabkan edema, rasa hangat,
erythema, dan rasa sakit dan membuat granulosit lebih mudah untuk keluar dari pembuluh darah
menuju daerah inflamasi.
Inflamasi kronik pada jaringan lapisan sinovial kapsul sendi menghasilkan proliferasi jaringan
(bentuk pannus). Pannus menyerang kartilago dan permukaan tulang, menghasilkan erosi tulang
dan kartilago dan menyebabkan destruksi sendi. Hasil akhir mungkin kehilangan ruang sendi,
kehilangan pergerakan sendi, fusi tulang (ankilosis), dislokasi sendi, penyusutan tendon dan
kelainan bentuk yang kronik.
Patofisiologi AR
Tabel 1. Faktor Resiko untuk OA
Penyebab penyakit rheumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun
faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-antibodi), faktor
metabolik, dan infeksi virus
Mekanisme Test
Pada OA tidak ada tes laboratorium yang spesifik. Penyakit ini dapat
ditentukan hanya berdasarkan diagnoasa dokter, riwayat medis.
Pemeriksaan fisik, x-rays, dan di beberapa kasus dengan pemeriksaan
cairan sinovial dari sendi yang terkena.
1
Tabel 2. Pemeriksaan Makroskopis untuk AR
2
Mekanisme Pengobatan
Terapi Non Farmakologi untuk OA
Edukasi pasien
Terapi Fisik, okupasional, aplikasi dingin/panas
Latihan Fisik
Istirahat dan merawat persendian
Penurunan berat badan
Bedah (pilihan terakhir)
Akupunktur
Biofeedback
Cognitive Behavioural Therapy
Hipnosis
Teknik relaksasi (yoga dan meditasi) dll
Terapi Farmakologi OA
Terapi Non Farmakologi untuk AR
o Istirahat yang cukup pada sendi yang mengalami
arthritis rematoid
o Mengatasi obesitas atau menuruni kelebihan berat
badan
o Fisioterapi (dilakukan beberapa pergerakan sendi
secara sistematis).
o Kompres dingin atau panas
o Pembidaian untuk imobilitas dan untuk
mengistirahatkan satu atau beberapa sendi
o Pembedahan untuk memperbaiki deformitas
o Pendidikan pasien tentang penyakit dan keuntungan
dan pembatasan terapi obat adalah penting

Terapi Farmakologi AR

Anda mungkin juga menyukai