Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH IPA

PERKEMBANGAN KIMIA MEDIS


(IATROCHEMISTRY)



















Disusun oleh :

Septika Wuri Setyo Palupi (13312241055)
Dea Dimyathi Agus Putri (13312241064)






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul Perkembangan Kimia Medis dengan lancar.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait dengan pembuatan makalah
ini. Makalah ini menjelaskan perkembangan kimia pada masa abad pertengahan khususnya pada
masa Reissnance. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang akurat dan
informatif.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Terimakasih.
Waalaikumsalam wr.wb


Penulis











Perkembangan iatrochemistry dimulai pada periode sejarah Eropa yang dikenal sebagai
renaissance. Ini adalah periode kelahiran kembali pengetahuan alam dan menjadi tanda dimulainya
kemajuan ilmu pengetahuan alam. Pada jaman ini, praktek dan teori saling berkesinambungan.
Keduanya diperlukan untuk memecahkan masalah sains yang tumbuh seiring dengan perkembangan
pengetahuan. Pada periode ini, perkembangan kimia ke ranah kemajuan pun dimulai. Berawal dari
ekperimen-eksperimen yang dianggap sia-sia ribuan tahun yang lalu hingga pembuatan emas
ditemukan. Ketertarikan terhadap kimia beralih ke ranah medis dan terpusat pada pembuatan obat-
obatan.
Salah satu tokoh yang tertarik terhadap aplikasi kimia dalam obat obatan adalah Paracelsus
(1493-1541). Paracelcus merupakan fisikawan asal Swiss yang mencoba menyatukan kimia dan obat-
obatan yang saat ini dikenal sebagai iatrochemistry. Paracelsus menyebut dirinya denga nama itu
karena ia menganggap dirinya lebih hebat dari fisikawan asal Romawi bernama Celcus. Nama
panjangnya adalah Aureolus Philippus Theophrastus Bombastus Paracelsus Von Hohenheim (1493-
1541). Dia memiliki karakter renaissance yang kuat, ambisius, tak mengindahkan moral dan dikenal
sebagai saintis terhebat di jamannya. Ia mengatakan bahwa kimia memecahkan rahasia terapi,
fisiologi dan patologi. Tanpa kimia maka orang-orang akan berjalan dalam kegelapan. Dia mengikuti
jejak ayahnya dan menjadi dokter. Paracelus belajar kedokteran di berbagai universitas termasuk
Universitas Ferrara dan melakukan perjalanan secara luas di seluruh Eropa untuk belajar , praktek
kedokteran dan menulis. Dia dikenal sebagai bapak farmakologi modern karena karyanya dalam
pengobatan kimia penyakit medis .
Paracelsus mendefinisikan alkimia sebagai ilmu pengetahuan tentang penjelmaan bahan-
bahan alam menjadi sebuah produk akhir yang berguna bagi manusia. Paracelsus sendiri tertarik
dengan pembuatan obat-obatam dari substansi alam.
Di bidang kesehatan, paracelsus menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan sebuah
sistem kimiawi yang terdiri atas tiga prinsip yaitu merkuri sebagai prinsip fluiditas dan volalitas,
sulfur sebagai prinsip imflammability, dan garam sebagai prinsip kepastian dan inertness. Menurut
paracelsus Penyakit dapar tumbuh dari ketidakseimbangan antara prinsip-prinsip diatas dan
keseimbangan dapat dicapai dengan pengobatan berbahan mineral, bukan pengobatan organik.
Pandagan tentang tubuh manusia sebagai sistem kimiawi milik paracelsus memberikan kontibusi
dan manfaat yang besar pada jamannya dibandingkan teori kuno.
Elemen dari teori paracelsus yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan khsususnya
dibidang kimai dan obat-obatan adalah doktrin bahwa penyakit-penyakit yang muncul memiliki
karakteristiknya masing-masing dan memiliki pengobatan kimia yang spesifik pula. Paracelsus
menganggap bahwa penyakit datang dari luar. Penyakit tersebut melawan tubuh manusia dan dapat
dipadamkan dengan mineral atau tanaman yang memiliki obat tertentu.
Pandangan paraceluss tentang penyakit ini berkembang pada tahun 1531 dan beberapa
tahun setelahnya, yaitu 1546, Girolamo Racatoro memiliki teori yang hampir mirip dengan milik
Paracelsus dimana ia mengatakan bahwa penyakit bagaikan bibit yang dapat tumbuh dengan
sendirinya didalam tubuh. Pracastoro menjelaskan bahwa ada atom-atom atau bibit-bibit penyakit
yang bereproduksi dengan sendirinya dan menular dari orang satu ke orang lain melalui kontak
udara.
Paracelsus percaya bahwa penyakit disebabkan oleh racun, tapi racun tidak sepenuhnya
negatif. Dia menyarankan bahwa racun, atau penyakit, juga dapat disembuhkan dengan racun.
Dengan demikian, racun bisa memiliki efek medis menguntungkan. Pandangan Paracelsus itu
menyebabkan banyak obat-obatan kimia yang disiapkan dalam periode ini mengandung komponen
beracun: arsen, antimon, merkuri, timbal, dan logam berat lainnya. Namun, pandangannya tidak
diterima oleh banyak sarjana sampai tulisan-tulisan yang membingungkan dan kontroversial
diorganisir menjadi bentuk yang lebih sistematis oleh para pengikutnya. Secara bertahap, banyak
dokter menerima obat Paracelsian meskipun beberapa tidak setuju dengan filosofi Paracelsus itu.
Paracelsus terkenal karena dia mempelopori perombakan dalam sistem pengobatan. Ia
menentang ajaran atau pendapat Galen dan Ibnu Sina. Dalam ilmu kedokteran ia menitikberatkan
pada penggunaan ilmu kimia untuk pengobatan atau farmasi.
Iatrochemistry adalah praktek baru di abad ke-17, saat obat-obatan tradisional didasarkan
pada pemahaman-pemahaman abad ke-4 dan ke-5 SM. Sebagian besar tradisi ini berasal dari Galen
dan Avicenna. The iatrochemists menolak teori medis tradisional terutama pandangan-pandangan
Galen. Menurut Galen, Ada dua pasang sifat yaitu panas dan dingin serta basah dan kering. Penyakit
datang dari ketidakseimbangan satu sifat. Artinya, demam adalah kelebihan panas (sifat panas),
sehingga dapat disembuhkan dengan mengurangi sifat panas atau dengan meningkatkan sifat
dingin. The iatrochemists, dipengaruhi oleh keyakinan Paracelsus, percaya bahwa penyakit itu dari
sumber luar, bukan karena ketidakseimbangan tubuh.
Kontroversi lain antara tradisionalis Galenic dan iatrochemists adalah cara mereka dalam
menggunakan herbal. Para tradisionalis Galenic berpikir bahwa kekuatan obat bergantung pada
jumlah bahan tanaman yang digunakan. The iatrochemists, berpendapat bahwa kekuatan obat
didasarkan pada penyusunan bahan-bahan obat untuk meningkatkan efektifitas obat tersebut dan
menemukan obat baru yang lebih kuat dan manjur.
Iatrochemistry kemudian dikembangkan oleh John Bapstist Van Helmont pd tahun 1580-
1644 (a nobleman of brussels). Karya terbaiknya berjudul on the development of medicine yang
dipubilkasikan pada tahun 1648. Joan Baprista Van Helmont mempelajari tubuh manusia dan
fungsinya, dan menerapkan pengetahuannya tentang "chemistry" sebagai cara memahami dan
menyembuhkan tubuh. Dia mengklaim bahwa iatrochemists menekankan pada reaksi kimia,
fermentasi, dan pembusukan sebagai dasar dari semua fisiologi. Van Helmont menggunakan metode
kimia untuk mempelajari produk tubuh seperti urin dan darah. Penemuannya dikombinasikan
dengan Paracelsus membangun dasar-dasar persiapan kimia obat-obatan dan penggunaan metode
kimia untuk diagnosis penyakit.
Seperti halnya Paracelsus, Helmont menolak logika aristoteles. Ia menganggap pengetahuan
yang diperoleh dari visi dan wawasan mistik sebagai anugerah ilahi, sedangkan pengetahuan yang
diperoleh dari logika dan demonstrasi sebagai hasil pemikiran manusia yang jauh lebih rendah.
Dibandingkan dengan Paracelsus, ia lebih banyak bekerja dengan eksperimen. Ia berpikir bahwa
kimia diperkenalkan kepada mahasiswa bukan melalui ceramah tetapi melalui demonstrasi berbasis
kerajinan tangan seperti penyulingan, melembabkan, pengeringan, kalsinasi, menyelesaikan,
sebagaimana alam bekerja.
Helmont tidak menerima pandangan paracelsus yang menyatakan bahwa bahan-bahan
primer terdiri atas tiga asas yaitu garam, merkuri dan sulfur. Ia berargumentasi bahwa air adalah
bahan utama penyusun makhluk hidup. Hal ini didasarkan oleh eksperimennya yang dikenal dengan
nama eksperimen willow. Van Helmont menempatkan 200 pon tanah di dalam pot besar yang telah
dikeringkan dalam tungku. Kemudian tanah itu dibasahi dengan air hujan dan di dalamnya ditanam
pucuk tanaman willow seberat lima pon. Lalu pot tersebut dimasukkan ke dalam tanah dan
menutupi tepinya dengan plat besi yang berlubang-lubang. Selama lima tahun van Helmont
menyirami tanamannya dengan air hujan atau air suling. Pada akhir masa tersebut, dengan hati-hati
pohon muda itu diangkat (dicabut) dan ditimbang, ternyata beratnya menjadi 164 pon 3 ons..
Mengetahui fakta percobaan ini, van Helmont berpikiran bahwa dengan jumlah tanah yang sama
dengan jumlah saat awal eksperimen, maka penambahan berat pohon willow itu berasal dari airnya.
Helmont adalah seorang dokter Belanda dan alkemis yang memperkenalkan istilah 'gas'. Dia
adalah orang pertama yang mengidentifikasi bahwa udara terdiri dari gas yang berbeda. Dia juga
yang pertama kali menunjukkan bahwa gas yang dilepaskan oleh pembakaran arang identik dengan
gas yang dilepaskan selama fermentasi dan menyebutnya 'gas sylvestre' yang hingga hari ini dikenal
sebagai karbon dioksida.
Permasalahan medis dan kimia tidak hanya dipelajari oleh kimia medis, tetapi juga oleh para
filosof dari sekolah mekanik selama abad ke-17. secara umum iatrochemist berpandangan bahwa zat
anorganik masih hidup, sementara para filsuf mekanik menganggap materi mati dan inert
mengalami perubahan hanya ketika tunduk pada kekuatan mekanik eksternal. Kedua sudut pandang
ini selama abad ke-17 aplikasinya terbatas pada kimia, meskipun filosofi mekanis pada akhirnya lebih
berguna. hukum mekanika yang sangat umum membuat mereka tidak bisa menjelaskan spesifisitas
reaksi kimia, sementara iatrochemistry ditawarkan hanya khusus pada kimia, dan menganggap itu
bagian kekuatan penting.
salah satu ahli kimia awal untukyang mengajukan teori mekanik dari perubahan kimia adalah
Jean Rey. Sebelumnya telah dikenal bahwa logam increasedmin berat ketika mereka dipanaskan di
udara dan membentuk kapur. untuk menjelaskan fenomena tersebut, pada tahun 1630 Rey
menjelaskan bahwa udara memiliki berat dan berat itu diambil oleh logam pada pemanasan. Ia tidak
berpikir tentang reaksi kombinasi kimia antara udara dengan logam, tetapi justru mengenai
percampuran mekanis,seperti pasir kering yang dicampur dengan air akan menjadi lebih berat.
Ahli kimia yang menyatakan dirinya sebagai filsuf mekanik adalah Robert Boyle. Boyle
tertarik dengan pekerjaan iatrochemist, khususnya pada pengamatan empiris, tetapi ia
berpandangan bahwa pengamatan tersebut harus dijelaskan dalam filsafat mekanik. Pandangan
Boyle siap untuk diterapkan dalam karya fisikanya. Dia menemukan bahwa tekanan gas bervariasi
dengan volumnya,dan dia melihat bahwa hukum ini dapat menjelaskan bahwa gas dapat bergerak
secara acak. Ketika Boyle datang untuk memecahkan masalah kimia, dia menemukan bahwa filsafat
mekanik bisa jauh lebih mudah diterapkan. Boyle menunjukkan bahwa garam dapat larut dalam air,
tetapi tidak dapat larut dalam minyak atau pun merkuri,sementara emas dapat larut dalammerkuri
tetapi tidak bisa larut dalam minyak dan air, sedangkan sulfur dapat larut dalam minyak, tetapi tidak
bisa larut dalam air dan merkuri.
Boyle juga berkontribusi pada dasar kimia modern. Sebagai pengikut Bacon,dia menuntut
ilmukimia harus didirikan di atas tubuh besar pengamatan eksperimental, dan ia disebut secara
khusus untuk studi kuantitatif perubahan kimia. boyle menunjukkan pentingnya bekerja dengan zat
homogen murni. Akan tetapi, Boyle cenderung menganggap bahwa air, udara, dan api adalah bahan
dasar. Dia berpikiran bahwa material dari api dapat meningkatkan berat logam ketika logam
tersebut dipanaskan di udara dan membentuk kapur.
Di bidang psikologi, Boyle dan beberapa pengikutnya seperti robert Hooke, Richard Lower,
dan John Mayow menunjukkan bahwa perubahan darah yang berwarna merah gelap pada
pembuluh vena menjadi berwana merah terang pada pembuluh arteri pada paru-paru karena
adanya proses pembakaran kimia. Boyle menyetujui pandangan tersebut, ia menemukan bahwa
hewan akan mati bila tidak mendapat persediaan aksigen segaryang cukup. Hooke menyarankan
bahwa respirasi menunjukkan proses psikologi yang mirip dengan pembakaran.
Hasil pekerjaan Boyle, Hooke,dan Lowerdisimpulkan dan diperluas oleh John Mayow
dalambukunya yang berjudul Five Medico-Physical Treatises, yang terbit pada tahun 1674. Mayow
menyatakan bahwa bagian penting dari udara yang sangat diperlukan untuk respirasi dan
pembakaran terdiri atas parikel nitro-udara. Mayow tidakberpikir bahwa udara dapat berupa
campuran dari dua gas, campuran dari partikel gas nitro-udara dengan partikel inert lainnya. Dia
menganggap bahwa udara adalah bahan dasar partikel nitro-udara merupakan bagian dari udara.
Akhirnya, Boyle sampai pada pemikiran yang rasional mengenai definisi unsur kimia dan
metode kimia. Dia mengambil kesimpulan bahwa udara memegang peranan penting dalam proses
pembakaran dan respirasi, bagian dari udara diserap dalam proses tersebut.















DAFTAR PUSTAKA
Gunnoe, Charles D dan Gerhild Scholz Williams. 2002. Paracelsian Moments. USA : Truman State
University Press.
Pagel, Walter. 1982. John Baptista Van Helmont Reformer of Science and Medicine. United Kingdom:
Cambridge University Press
Read, John. 1995. From Alchemy to Chemistry. USA: General Publishing Company

Anda mungkin juga menyukai