Anda di halaman 1dari 9

Tulisan Keempat

Tema : Konsep dan Teori Elastisitas Harga, Silang


dan Pendapatan Mata Kuliah : Teori Organisasi
Umum 2 Dosen : Julius Nursyamsi, SE., MM
1. Pengertian Elastisitas Salah satu pokok bahasan
yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah
konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga
dari permitaan Dan penawaran membantu paraahli
ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni
apa yang akan terjadi terhadappermintaan dan
penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang
terjadi pada
keseimbanganharga bila faktor
-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan
kurva supply beubah? Danberapa besar
pengaruhnya? Untuk menjawab ini pakailah konsep
elastisitas.Secara umum, elastisitas adalah suatu
pengertian yang menggambarkan
derajatkepekaan/respon dari julah barang yang
diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor
yangmempengaruhinya. Dalam hal ini pada dasarnya
ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka
dikenaltiga elastisitas permintaan, yaitu : 1)
Elastisitas harga permintaan 2) Elastisitas silang 3)
Elastisitas pendapatan
Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of
demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat
kepekaan/ respon jumlah permintaan
akibatperubahan harga barang tersebut atau dengan
kata lain merupakan perbadingan daripadapersentasi
perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan pada harga dipasar, sesuai
dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas barang turunDan
sebaliknya.Sedangkan tanda elastisitas selalu
negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan
tadi,maka disepakati bahwa elastisitas harga ini
benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang
dair,dama dengan lebih besar dari satu Dan
merupakan angka mutlak (absolute),
sehinggapermintaannya dapat dikatakan : 1. Tidak
elastisitas (in elastic) 2. Unitari (unity) dan 3. Elastis
(elastic) Hasil akhir dari elastisitas tersebut
memberikan 3 kategori : 1)
Apabila perubahan harga (P) mengakibatkan
perubahan yang lebih
besar dari jumlah baran
g yang diminta ( Q),
sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic),
dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu
(Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. *
%P<%Q+.
2) Apabila persentase perubahan harga
(% P) sama besarnya dengan persentase
perubahan jumlah barang yang diminta (%

Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari),
dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan
satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya
membentuk sudut 45 derajat dari ti tik asal.


*% P = % Q+.
3) Apabila persentase perubahan harga (%
P) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah

barang yang diminta (% Q) yang lebih kecil,dis
ebut dengan elastisitas yang inelastic dimana besar
keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk
kurva permintaannya lebih vuram
* % P > % Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut
disebabkan karena perbedaan total penerimaan
(Total Renenue) nya sebagai akibat perubahan harga
masing-masing kategori.Pada suatu kurva
permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut,
tergantung dititik manamengjkurnya. Pada harga
tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau
elastis, pada hargayang rendah elastisitasnya kurang
dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan
titik tengah dari kurva permintaan mempunya
elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitas harga permintaan
diatas, ada dua lagi elastisitas hargapermintaan, yaitu
: 1) Permintaan yang elastis sempurna (perfectly
Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi
dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang
paling besar dari jumlah barang yang diminta
terhadap harga, bentuk kurva permintaannya
merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar
dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna
sejajar dengan sumbu datar, besar elas
tisitasnya tidak berhingga (Eh =) pada kondisi ini
berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah
atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan
dapat lebih banyak. 2) Kurva permintaan yang tidak
elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon
yang jumlah permintaan barangterhadap perubahan
harga adalah sangat kecil, bentuk kurva
permintaannya vertikaldengan sempurna sejajar
dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya
adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga
tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah
permintaannya.
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of
Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada
permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada
penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk
mengukur respon produsen terhadap peroubahan harga, penghitungan
elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga
permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah
barang diminta diganti dengan jumlah barang yang
ditawarkan.

Qs P Es. =

x


P
Q Dimana: Q adalah jumlah barang yang
ditawarkan; P adalah harga barang; S adalah delta
atau perobahan. Seperti terhadap koefisien elastisitas
harga permintaan, koefisien penawaran tersebut
jugadapat diba gi kedalam tiga kategori, yaitu: (a)
Elastis (Es > 1) (b) In Elastis (Es < 1), (c) Unity (Es
= 1).

(d) Elastis Sempurna (Es = ~ ); (e) In Elastis
Sempurna (Es = 0). Disamping tiga bentuk
elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi
elastisitas hargapermintaan, yaitu : a) Permintaan
yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini
merupakan tingkat yang palingtinggi dari
kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling
besar dari jumlahbarangyang diminta terhadap
harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis
horizonta ldengan sempurna sejajar dengan sumbu
gabris horizontal dengan sempurna sejajardengan
sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga
(Eh =) pada kondisi ini
berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah
atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan
dapat lebih banyak. b) Kurva permintaan yang tidak
elastis sempurna (perfectly inelastic), ini
merupakantingkat paling rendah dari elastisitas,
dimana respon yang jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga adalah sangat kecil,
bentuk kurva permintaannya vertikal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar
koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan
mengurangi jumlah permintaannya.
Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada
waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam
rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan
ditawarkan dengan perubahan harga tersebut.Secara
umum, semakin lebih panj ang waktu produsen
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan harga,
semakin besar elastisitas penawaran.Adapun tiga
waktu tersebut adalah : (1) tiga Immediate Run /
Momentary Period / Market Period, suatu periode
waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar
tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada di pasar, kurva
penawaran in elastis sempurna.The short Run, adalah suatu periode
waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaanunt uk
memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk
mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi
perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat
dikembangkan sebataskapasitas yang ada, bentuk
kurva penawaran Unity.The Long Run, adalah suatu
periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan
baru untukmasuk kedalam pasar dan bagi
perusahaan lama untuk membuat perencanaan
untukpengembangan perusahaan yang lebih
memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih
elastis.
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of
demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak
hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi
juga pada preferensi konsumen, harga barang
subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi
permintaan terhadap harga yang berhubungan
dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas
silang ( Cross Price Elasticity of demand) Perubahan
harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran
permintaan kepada produk lain, maka elastisitas
silang (Exy) adalah merupakan persentase
perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan
persentase perubahan harga dari barang Y Apabila
hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat
komplementer (pelengkap) terhadap

Anda mungkin juga menyukai