dan Pendapatan Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 2 Dosen : Julius Nursyamsi, SE., MM 1. Pengertian Elastisitas Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu paraahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadappermintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada keseimbanganharga bila faktor -faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Danberapa besar pengaruhnya? Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajatkepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yangmempengaruhinya. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenaltiga elastisitas permintaan, yaitu : 1) Elastisitas harga permintaan 2) Elastisitas silang 3) Elastisitas pendapatan Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand) Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibatperubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripadapersentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga dipasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turunDan sebaliknya.Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi,maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair,dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehinggapermintaannya dapat dikatakan : 1. Tidak elastisitas (in elastic) 2. Unitari (unity) dan 3. Elastis (elastic) Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori : 1) Apabila perubahan harga (P) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah baran g yang diminta ( Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. * %P<%Q+. 2) Apabila persentase perubahan harga (% P) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta (%
Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari ti tik asal.
*% P = % Q+. 3) Apabila persentase perubahan harga (% P) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah
barang yang diminta (% Q) yang lebih kecil,dis ebut dengan elastisitas yang inelastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram * % P > % Q]. Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total Renenue) nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik manamengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada hargayang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari), Disamping tiga bentuk elastisitas harga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas hargapermintaan, yaitu : 1) Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elas tisitasnya tidak berhingga (Eh =) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak. 2) Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barangterhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikaldengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya. Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply) Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap peroubahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Qs P Es. =
x
P Q Dimana: Q adalah jumlah barang yang ditawarkan; P adalah harga barang; S adalah delta atau perobahan. Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut jugadapat diba gi kedalam tiga kategori, yaitu: (a) Elastis (Es > 1) (b) In Elastis (Es < 1), (c) Unity (Es = 1).
(d) Elastis Sempurna (Es = ~ ); (e) In Elastis Sempurna (Es = 0). Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas hargapermintaan, yaitu : a) Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang palingtinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarangyang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizonta ldengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajardengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak. b) Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakantingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya. Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut.Secara umum, semakin lebih panj ang waktu produsen untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan harga, semakin besar elastisitas penawaran.Adapun tiga waktu tersebut adalah : (1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaanunt uk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebataskapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran Unity.The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untukmasuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untukpengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand) Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan. Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang ( Cross Price Elasticity of demand) Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap