Diusulkan oleh : Kelompok 23 Era Rahmawati Agustiani PT/05994 Shifatul Latiefah PT/05995 Yuvanta Lia Fradita PT/05996 Okti Widayati PT/06015
LABORATORIUM AGROBISNIS BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 I. EXECUTIVE SUMMARY Dunia yang semakin berkembang dan semakin maju, yang seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu berfikir dan berkembang mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas diperhatikan dari aspek pemenuhan gizi yang diperolehnya. Guna memenuhi gizi terutama protein hewani dikembangkanlah produk yang memiliki gizi protein tinggi berasal dari ayam broiler. Ayam broiler dari peternak kecil dapat diolah menjadi produk olahan yang menarik namun dapat memenuhi kebutuhan gizi berbagai kalangan. Produk olahan ayam broiler ini lebih ditujukan untuk kalangan menegah kebawah dengan harga murah, mudah didapat, akan tetapi memberi manfaat yang besar kepada yang mengkonsumsinya.
II. DESKRIPSI BISNIS A. Ide Kreatif Produk Dalam kegiatan praktikum kewirausahaan yang akan dilaksanakan mendatang. Ide kreatif produk yang akan dipamerkan berasal dari ayam broiler. Ayam broiler tersebut akan diolah menjadi makanan ringan yang merupakan perpaduan antara arem-arem dengan lumpia. Produk ini diberi nama (merk produk) AREMIYAM. Filosofi dari penamaan merk tersebut mengartikan bahwa Siom berarti arem-aremlumpia, Yam berarti berasal dari daging ayam, dan Sehati berarti sehat dan bergizi. Keunikan produk AREMIYAM yang akan dibuat ini, yang pertama adalah bentuknya yang beda dibanding dengan arem-arem lainnya. Bentuk dari AREMIYAM seperti lumpia namun berisikan adonan arem-arem. Keunikan yang kedua adalah kebanyakan arem-arem yang dijual diluar berbahan dasar dari daging ikan (arem-arem identik sebagai olahan ikan), namun untuk produk AREMIYAM ini terbuat dari bahan dasar daging ayam kaya protein. Keunikan ketiga, produk AREMIYAM, bebas dari pengawet dan penyedap rasa yang dapat menyebabkan efek penyakit dimasa mendatang bila dikonsumsi terus menerus, produk AREMIYAM terbuat dari bumbu-bumbu rempah alami tanpa bahan penyedap buatan. Keunikan keempat, AREMIYAM merupakan produk makanan ringan (makanan cemilan) yang disukai oleh semua kalangan baik orang dewasa, remaja, maupun anak-anak serta murah harganya. Dalam memulai usaha AREMIYAM, produksi produk olahan daging ayam broiler dikelola secara bersama-sama. Dalam hal ini semua pihak ikut terlibat baik dari modal, produksi, dan pemasaran. Dalam perkembangan usaha yang dilakukan, bentuk badan usaha yang dijalankan merupakan perusahaan berbentuk CV. Usaha AREMIYAM dikelola oleh CV.BIOMitra Amanah. Badan usaha yang dijalani harapannya semua pemegang modal dalam usahanya ini dapat mengelola secara bersama-sama, mampu berdiskusi mengenai perkembangan usaha yang dilakukan, dan tanggungjawab dibagi rata, serta keuntungan maupun kerugian dapat ditanggung bersama-sama. B. Latar Belakang Industri Daging ayam broiler merupakan sumber protein hewani yang paling banyak beredar di lingkungan masyarakat Indonesia. Pada wilayah Yogyakarta sendiri, keberadaan ayam broiler sangat mudah diperoleh bagi konsumen. Dalam industri pengolahan daging ayam broiler sendiri di Yogyakarta cukup bersaing sangat ketat, dimana banyak sekali usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan daging ayam broiler. Misalnya saja sekarang banyak penggunaan daging ayam sebagai bahan dasar pembuatan bakso yang dijual. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa persaingan industri pengolahan daging ayam broiler sangat kompetitif. Melihat peluang yang ada dalam industri pengolahan ayam broiler tersebut, maka peluang mendirikan usaha pengolahan daging ayam broiler ini sangat menjanjikan keuntungan. Kondisi industri pengolahan daging ayam broiler ini dapat sangat menjanjikan apabila terdapat inovasi- inovasi dan kreasi terhadap produk yang akan diproduksi. Produk AREMIYAM dengan inovasi produk yang dilakukan diyakini dapat menembus pasar industri pengolahan daging ayam broiler khususnya di wilayah Yogyakarta, karena produk AREMIYAM sendiri produk olahan daging ayam broiler yang berbeda dengan produk olahan daging broiler yang beredar di wilayah Yogyakarta. Inovasi produk AREMIYAM diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah. C. Potensi Produk Yang Diciptakan Perubahan selera konsumen yang cepat berubah dari masa ke masa seringkali menciptakan Trend tersendiri atas produk yang laku dipasarkan. Melihat selera konsumen saat ini, konsumen sudah berubah mindsetnya, konsumen pada masa dulu lebih cenderung memilih produk yang bernilai murah dimana mereka sangat memikirkan cost yang harus dikeluarkan. Saat ini selera konsumen sudah bergeser, dalam hal ini dapat dilihat bahwa pola pikir konsumen sekarang cenderung lebih memikirkan efek yang diperolehnya ketika membeli produk. Selera konsumen saat ini lebih memperhatikan dampak terhadap kesehatannya. Dengan melihat selera konsumen saat ini, maka kami melihat potensi produk yang kami ciptakan AREMIYAM dapat mempunyai potensi peluang pasar yang baik. Produk AREMIYAM merupakan produk olahan daging ayam broiler yang sangat peduli terhadap sisi kesehatan. Aspek kesehatan ini sendiri sangat diperhatikan untuk menciptakan produk yang mampu memberikan dampak positif terhadap siapa yang memakannya, dengan harapan mampu meningkatkan gizi yang mengkonsumsi. Perencanaan rencana bisnis AREMIYAM sangat dimungkinkan memiliki potensi peluang usaha yang menjanjikan dilihat dari selera konsumen saat ini.
III. PERENCANAAN PEMASARAN A. Analisis Pasar Produk AREMIYAM dipasarkan kepada golongan ekonomi menengah kebawah, menengah keatas, dan kalangan atas. Pemilihan 3 golongan ini dikarenakan produk AREMIYAM merupakan produk makanan tradisional yang mudah menembus kalangan ekonomi menengah dan merupakan bentuk inovasi baru dan menarik yang menarik minat kalangan atas. Produk AREMIYAM sendiri ditargetkan dapat diterima oleh semua kalangan karena merupakan produk yang disukai oleh semua orang. Terkait daya terima produk ini dapat diperkirakan untuk kalangan orang dewasa 45%, kalangan remaja 30%, serta untuk kalangan anak-anak sebesar 15%. Dengan keyakinan daya terima konsumen terhadap produk AREMIYAM yang kami perkirakan maka kami dapat memperkirakan skala usaha untuk awal produksi sebesar 50 unit/produksi per hari. Produk AREMIYAM merupakan produk inovasi dari arem-arem, namun dalam pemasaran produk ini bersaing dengan produk sejenis arem-arem ikan, batagor, dan bakso. Melihat persaingan yang sangat ketat terhadap produk AREMIYAM dengan produk olahan daging ayam broiler lainnya tentunya diperlukan starategi pemasaran yang baik agar produk AREMIYAM dapat bersaing. B. Rencana Pemasaran Strategi pemasaran, penjualan dan distribusi produk AREMIYAM ditargetkan untuk kalangan mahasiswa di Fakultas Peternakan dalam rangka Agro-Expo Matakuliah Kewirausahaan rencana penjualan produk AREMIYAM dilakukan dengan memberikan paket berupa AREMIYAM dan teh tarik sebagai bagian dari promosi. Teh tarik ini akan diolah didepan konsumen sebagai daya tarik dari kios AREMIYAM. Penentuan harga produk AREMIYAM berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan selama produksi satu bulan penjualan. Dalam perhitungan yang sudah diperkirakan untuk usaha AREMIYAM maka dapat ditentukan harga per unit produk sebesar Rp 3.500 dan paket AREMIYAM dan teh tarik Rp 7500. Dalam promosi produk AREMIYAM, dilakukan dua metode. Metode pertama adalah promosi pra expo, berupa penempelan poster dan promosi personal. Metode kedua adalah promosi saat expo, berupa promosi personal dan atraksi pembuatan teh tarik.
IV. Operasi Bisnis A. Identifikasi Lokasi Penulis memilih lokasi usaha AREMIYAM di Karanggayam Rt 7 Rw 4, Depok, Sleman. Lokasi ini untuk memproduksi sekaligus penjualan produk. Lokasi usaha yang penulis pilih sangat strategis, lokasinya dekat dengan rumah masyarakat dan beberapa lokasi kost mahasiswa sehingga mudah untuk dijangkau. Selain itu disana sudah tersedia sarana daya listrik, air bersih dan saluran telepon. B. Estimasi Suplai a. Estimasi Penjualan Penjualan hari kerja (Senin- Jumat) 50 buah x 20 hari (1 bln ) = 1000 buah Penjualan hari libur (sabtu dan minggu ) 50 buah x 8 hari ( 1 bln ) = 400 buah Total = 1400 buah C. Akses Terhadap Transportasi Lokasi tempat pemasaran produk AREMIYAM ini yaitu warung sekitar Yogyakarta-Sleman. Untuk kedai AREMIYAM direncanakan dibangun di sekitar Mandala Krida dengan mempertimbangkan banyaknya konsumen di daerah tersebut
V. Manajemen A. Manajemen Team Struktur Organisasi Direktur : Bima Kurniawan Manajer Produksi : Zul Fadli Manajer Marketing : Dimas Prabu Yudianto Keuangan : Pramudito Tugas masing-masing divisi yaitu: Direktur 1. Bertanggung jawab kepada produk-produk di toko 2. Bertanggung jawab pada kelengkapan barang 3. Bertanggung jawab kepada harga, kuantitas, dan kualitas 4. Bertanggung jawab atas keuntungan hasil penjualan 5. Kontrol manajemen 6. Kontrol kinerja perusahaan 7. Menentukan kebijakan kebijakan strategi Produksi 1. Mengolah bahan baku menjadi produk yang berkualitas dan menarik 2. Membuat kombinasi atau variansi produk untuk meningkatkan daya beli konsumen 3. Kontrol kualitas 4. Pengadaan baku Marketing 1. Kontrol barang yang dijual 2. Berhubungan dengan konsumen atau customer 3. Promosi produk Keuangan 1. Kontrol investasi perusahaan 2. Kontrol pendapatan 3. Kontrol penyiapan uang 4. Kontrol target dan realitas B. Legal Struktur Anggaran dasar usaha merupakan sumber peraturan tata tertib yang dasar bagi tatanan kehidupan organisasi atau usaha bisnis yang memuat ketentuan-ketentuan pokok yang dibuat untuk para anggota organisasi/usaha. Anggaran Rumah Tangga (ART) merupakan perincian dari Anggaran Dasar (AD). Ketentuan pada ART relatif lebih mudah diubah daripada ketentuan pada AD. Hal-hal yang tercantum dalam setiap AD dan ART suatu organisasi tergantung dari perhatian organisasi tersebut pada suatu hal. Ada suatu hal yang dalam suatu organisasi dimasukkan dalam AD atau ART karena dianggap penting, tetapi di organisasi lain bisa jadi hal tersebut tidak dimasukkan dalam AD atau ART organisasi tersebut karena dianggap tidak penting. VI. Keuangan 1. Biaya investasi Barang 1. Kompor Gas 2. Dandang 3. Baskom 4. Pisau 5. Cobek 6. Talenan Kuantitas 1 1 3 2 1 2 Harga Satuan Rp 250.000 Rp 35.000 Rp 5.000 Rp 3.000 Rp 30.000 Rp 5.000 Total Harga Rp 250.000 Rp 35.000 Rp 15.000 Rp 6.000 Rp 30.000 Rp 10.000 Total Rp 346.000 2. Biaya operasional Barang Bahan Baku 1. Daging ayam 2. Mie Burung Dara 3. Daun Bawang Perlengkapan 1. Gas 2. Daun Pisang Kuantitas
500 gram 1 Karton 2 ikat Harga Satuan
Rp 1000 Total Harga
Rp 12500 Rp 54500 RP 1000
Rp 700 Rp 8000 Total Rp 66700 3. Total anggaran yang dibutuhkan untuk memulai usaha Jenis Total Biaya Investasi Rp 346.000 Biaya Operasional Rp 66.700 Total Rp 412.700
4. Kontrol biaya AREMIYAM dipasarkan dengan harga Rp. 3500 rupiah per buah. Sedangkan AREMIYAM dan teh tarik akan dijual seharga Rp. 7000.
VII. CRITICAL RISK Kendala yang dialami dalam usaha pembuatan AREMIYAM meliputi kendala dalam hal tempat produksi produk, penyimpanan produk yang tidak tahan lama, dan distribusi produk. Tempat produksi produk masih terkendala karena usaha ini belum mempunyai tempat yang menetap untuk memproduksi, sehingga masih berpindah-pindah dan membuat biaya produksi menjadi bertambah, sehingga tempat produksi harus dibuat menetap untuk mengurangi biaya produksi. Hal tersebut bisa diatasi dengan cara menyewa tempat untuk produksi, yang sesuai kriteria yaitu dekat dengan sumber bahan baku dan tidak jauh dari konsumen, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih efisien. Produk AREMIYAM yang hanya tahan dalam waktu sehari apabila disimpan dalam suhu ruang. Hal tersebut mengakibatkan produk mudah rusak apabila cara penyimpanan dan pengemasan produk tidak diperhatikan, sehingga kita harus memperhatikan juga bagaimana penyimpanan dan kemasan yang tepat untuk target konsumen masyarakat kalangan menengah ke bawah. Cara mengatasi kendala tersebut bisa dilakukan dengan pengemasan vakum sehingga mengurangi adanya kontaminasi dengan udara luar dan bisa membuat produk menjadi lebih awet. Selain itu, untuk membuat produk lebih awet bisa dilakukan dengan cara menjual produk dalam bentuk kering (kadar air dikurangi) seperti produk mi instan, namun ketika akan dikonsumsi bentuknya bisa menjadi seperti semula dengan cara perebusan. Namun solusi tersebut juga terkendala dengan belum tersedianya alat untuk mengolah produk AREMIYAM. Distribusi produk untuk kalangan menengah ke bawah membutuhkan strategi khusus agar produk dapat dikenal dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sebagian besar masyarakat kalangan menengah ke bawah masih terkendala dengan kemajuan teknologi yang ada, sehingga kita tidak bisa secara mutlak mempromosikan produk AREMIYAM melalui internet, iklan di televisi, atau media sosial. Hal tersebut mendorong kita untuk menciptakan pendekatan khusus untuk memperkenalkan produk AREMIYAM baik melalui terjun langsung ke masyarakat ataupun promosi melalui poster atau pamflet.
VIII. STRATEGI KELANGSUNGAN BISNIS Promotion Media Cetak : Poster dan Pamflet Media Elektronik : Media sosial Promosi personal Price Penawaran beberappa paket hemat: Membeli AREMIYAM seharga Rp 3500 Membeli AREMIYAM dan teh tarik Rp 7500 Places Target pemasaran : Sleman, Yogyakarta. Product Variasi produk dan penjagaan kualitas produk.