Dosen: Dr. Ir. I Made Astina Kumpul: Senin, 28 April 2014
Kerjakan 10 soal berikut secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang. Buat cover PR dan lengkapi dengan nim dan nama anggota serta tanda tangan anggota.
1. Sebuah pipa horisontal penyalur air dingin berdiameter 25 mm memiliki temperatur permukaan luar konstan sebesar 10 o C. Di sekeliling pipa terdapat uap jenuh bertekanan 700 mm Hg. Bila terjadi kondensasi tetes pada permukaan luar pipa, hitunglah laju massa kondensasi per-satuan panjang pipa.
2. Setelah enam bulan digunakan, sebuah penukar kalor hanya dapat memberikan laju perpindahan panas 95% dari kondisi barunya untuk penggunaan fluida yang sama. Andaikan alat tersebut bekerja dengan diferensi temperatur yang sama serta pembentukan kerak dapat dianggap belum mengubah luas permukaan efektif penukar kalor, hitung tahanan termal pengotoran kerak tersebut, bila koefisien keseluruhan perpindahan panas penukar kalor dalam kondisi baru adalah 90 W/(m 2 K).
3. Sebuah sirip pendingin yang lebar terpasang pada posisi vertikal. Sirip ini dapat didekati sebagai pelat rata dengan ketinggian 0.25 m. Sirip dijaga pada temperatur 90 o C dengan air dingin. Oleh karena sirip terkena uap pada tekanan atmosfir sehingga terjadi kondensasi. Hitung laju perpindahan panas dan laju kondensat per satuan lebar sirip.
4. Air panas pada 2,5 kg/s dan 100 o C memasuki penukar kalor pipa ganda dengan aliran berlawanan arah. Penukar kalor mempunyai luas total 25 m 2 .
Air dingin masuk 20 o C masuk pada 5 kg/s, dan koefisien keseluruhan perpindahan panas adalah 1000 W/ (m 2 K). Hitung laju perpindahan panas total dan temperatur keluaran air panas dan dingin.
5. Pelat vertikal 2 m 2 m terekspose pada satu sisinya dengan uap jenuh pada tekanan atmosfir dan satu sisinya dikenakan air pendingin untuk menjaga temperaturnya adalah 50 o C. Hitung laju perpindahan panas ke air pendingin dan laju kondensasi uap pada pelat vertikal tersebut.
6. Gas buang panas digunakan dalam penukar kalor shell-and-tube untuk memanaskan 2,5 kg/s air dari 30 o C menjadi 80 o C. Gas buang diasumsikan mempunyai sifat-sifat sama dengan udara. Gas masuk pada temperatur 200 o C dan keluar pada 90 o C. Koefisien keseluruhan adalah 180 W/(m 2 K). Hitung luas permukaan bidang pemanas penukar kalor dengan metode efektifitas-NTU.
7. Radiator mobil dapat dipandang sebagai penukar kalor aliran silang dengan kedua fluidanya tidak campur. Air dengan laju aliran 0,05 kg/s memasuki radiator pada 400 K dan keluar pada 330 K. Air didinginkan dengan udara yang masuk pada 0,75 kg/s dan 300 K. J ika koefisien perpindahan panas keseluruhan 200 W/(m 2 K), hitung luas permukaan perpindahan panas yang diperlukan.
8. Gas buang hasil pembakaran dengan temperatur 600 K digunakan untuk memanaskan 10 kg/s air dari 300 K naik menjadi 370 K sedangkan temperatur gas buang turun menjadi 450 K. Untuk koefisien keseluruhan perpindahan panas penukar kalor yang digunakan adalah 30 W/(m 2 K), hitung luas permukaan bidang pemanas yang diperlukan bila dipilih konfigurasi (a) aliran searah, (b) aliran berlawanan arah, (c) aliran lintang dengan gas bercampur
9. Gas buang panas digunakan dalam penukar kalor shell-and-tube untuk memanaskan 2 kg/s air dari 25 o C menjadi 85 o C. Gas buang diasumsikan mempunyai sifat-sifat sama dengan udara. Gas masuk pada temperatur 185 o C dan keluar pada 90 o C. Koefisien keseluruhan adalah 150 W/(m 2 K). Hitung luas permukaan bidang pemanas penukar kalor dengan metode LMTD.
10. Sebuah penukar kalor terdiri atas 1200 pipa tipis dengan udara menyilang lewat berkas pipa tersebut. Pipa-pipa disusun segaris dan terdiri atas 40 baris longitudinal dan 30 baris transversal. Masing-masing pipa berdiameter 0,07 m dan panjang 2 m. Pitch transversal dan longitudinalnya adalah 0,14 m. Pipa-pipa berisikan uap jenuh pada 400 K. Nilai koefisien konveksi kondensasi jauh lebih besar dari konveksi pada sisi udara. J ika udara masuk penukar kalor pada 12 kg/s, 300 K dan 1 atm, hitung temperatur keluaran udara tersebut.