Anda di halaman 1dari 30

Tinjuaun Umum Kurikulum Tematik

Pengertian Kurikulum tematik:


Kurikulum yang memuat konsep pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada para peserta didik.



Keunggulan Penerapan
Kurikulum Tematik

1. Pembelajaran lebih fokus pada proses daripada produk.
2. Memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk belajar secara
kontekstual.
3. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian peserta didik.
4. Mendorong peserta didik untuk melakukan penyelidikan (penelitian) sendiri,
baik di dalam maupun luar kelas.
5. Mendorong peserta didik untuk menemukan sendiri konsep-konsep
pengetahuan.
6. Membiasakan peserta didik melihat masalah dari berbagai segi.
7. Fokus pada tema tertentu.
8. Mudah mempelajari dan mengembangkan sebuah tema yang sama dalam
berbagai materi pelajaran.
9. Meningkatkan berbagai kompetensi dasar antar berbagai materi pelajaran
dalam satu tema yang sama.






10. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam, konkret, dan
nyata.
11. Pengembangan Kompetensi Dasar lebih baik.
12. Peserta didik merasakan langsung materi pelajaran yang dipelajari.
13. Peserta didik lebih antusias dalam kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah.
14. Guru lebih bisa menghemat waktu.
15. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.
16. Hasil belajar bertahan lebih lama dalam memori peserta didik.
17. Kegiatan belajar akan melahirkan keterampilan sosial.
18. Proses pembelajaran memberikan pengalaman yang relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
19. Penguasaan konsep ilmu yang diajarkan semakin kuat dan berkembang.




Landasan Kurikulum Tematik:

Landasan filosofis.
Landasan psikologis.
Landasan yuridis.

Ruang Lingkup Kurikulum Tematik
1. Pendidikan agama.
2. Bahasa Indonesia.
3. Matematika.
4. Ilmu pengetahuan alam (IPA).
5. Pendidikan kewarganegaraan (PKn).
6. Ilmu pengetahuan sosial (IPS).
7. Seni budaya dan keterampilan (SBK).
8. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK).
9. Muatan lokal (bahasa daerah, bahasa Inggris).
10. Pengembangan diri (Pramuka, dan lain-lain).

Kosekuensi Penerapan Kurikulum
Tematik di SD/MI

a. Konsekuensi terhadap guru.
b. Konsekuensi terhadap peserta didik.
c. Konsekuensi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar, dan media.
d. Konsekuensi terhadap pengaturan ruangan.
e. Konsekuensi terhadap pemilihan metode.

KARAKTERISTIK KURIKULUM
TEMATIK YANG HARUS
DIMUNCULKAN DALAM
PEMBELAJARAN

Berpusat pada peserta didik.
Memberikan pengalaman langsung.
Pemisahan materi pelajaran tidak begitu kentara.
Menyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran.
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Mengembangkan komunikasi peserta didik.
Mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik.
Lebih menekankan proses daripada hasil.



CARA-CARA MERANCANG
PEMBELAJARAN BERBASIS
KURIKULUM TEMATIK
Memilih Tema Pelajaran
Beberapa sumber tema yang bisa dipilih oleh guru:
Topik-topik dalam kurikulum.
Isu-isu yang aktual, faktual, dan menarik.
Masalah-masalah yang dikenal dan dialami peserta didik.
Even-even khusus.
Minat peserta didik.
Literatur.
Cara Memilih Tema
Mengenal dan mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
Menentukan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan.




Prinsip Menentukan Tema
Memperhatikan lingkungan yang terdekat.
Memilih tema yang termudah ke yang tersulit.
Memilih tema sederhana menuju yang kompleks.
Memilih tema yang konkret menuju ke abstrak.
Memilih tema yang mendorong proses berpikir peserta didik.
Menyesuaikan ruang lingkup tema dengan usia dan perkembangan
peserta didik.
Mengorganisasikan Tema
Satu tema dipadukan atau diintegrasikan dalam berbagai materi
pelajaran.
Mengajarkan Kompetensi Dasar secara tersendiri.
Memungkinkan penggabungan Kompetensi Dasar lintas semester.
Mengajarkan Kompetensi Dasar yang tidak tercakup pada tema
tertentu.
Menekankan kemampuan yang dibutuhkan oleh peserta didik kelas
1, 2, dan 3 (membaca, menulis, dan berhitung).


Mengumpulkan Bahan dan Sumber Belajar
a. Sumber-sumber yang tercetak (koran, majalah, jurnal, dll.).
b. Sumber-sumber visual (gambar, peta, dan sketsa).
c. Sumber-sumber literatur (indeks, review, jurnal, dll.).
d. Artefak, yaitu hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dan dirasa jika
seseorang berhubungan dengan kelompok atau budaya yang tidak
dikenalnya.

Mendesain Kegiatan Pembelajaran
1. Mengintegrasikan bahasa, membaca, menulis, berbicara, dan
mendengar.
2. Hendaknya bersifat holistik.
3. Melakukan pendekatan hands-on, minds-on.
4. Bersifat lintas kurikulum, yang dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
a. Lomba atau kompetisi. e. Latihan mengamati (penelitian).
b. Perkemahan. f. Pengadaan koperasi di sekolah.
c. Bakti sosial. g. Pembelajaran di luar kelas.
d. Studi banding budaya.


TAHAPAN-TAHAPAN IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN TEMATIK DI
SD DAN MI

Perencanaan
1. Mengenal Kompetensi Dasar pada kelas dan semester tiap materi
pelajaran.
2. Memilih tema yang dapat memadukan kompetensi-kompetensi
untuk setiap kelas dan semester.
3. Membuat matriks Kompetensi Dasar dengan tema yang dipilih.
4. Membuat pemetaan pembelajaran tematik.
5. Menyusun Silabus dan Rencana Pembelajaran.
Penerapan Pembelajaran Tematik
1) Pembukaan atau pendahuluan
Disebut juga tahapan pemanasan, yaitu pengondisian awal para
peserta didik agar mereka dapat fokus dalam mengikuti proses
pembelajaran tematik dengan baik dan benar.

2) Kegiatan inti
Pada tahapan ini, guru menyajikan tema pembelajaran kepada
peserta didik menggunakan berbagai strategi atau metode yang
bervariasi.







3) Penutup
Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dari awal
hingga akhir.
Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik.
Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengomentari seputar pembelajaran tematik.



Evaluasi Pembelajaran Tematik
1. Proses pembelajaran
2. Hasil pembelajaran

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran
tematik:
Tingkat keterlibatan atau keaktifan peserta didik selama
pembelajaran tematik berjalan.
Minat peserta didik terhadap tema-tema bidang studi yang disajikan
oleh guru.
Semangat peserta didik dalam proses pembelajaran.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan
Pembelajaran Tematik
1. Guru melakukan pembelajaran tematik sepanjang hari atau untuk
beberapa hari.
2. Guru melakukan pembelajaran tematik selama setengah hari untuk
beberapa hari.
3. Guru menggunakan pembelajaran tematik untuk satu atau dua mata
pelajaran.
4. Guru harus memosisikan peserta didik sebagai subjek.
5. Guru menggunakan pembelajaran tematik dalam kegiatan lanjutan.
PANDUAN MENYUSUN JADWAL
PEMBELAJARAN BERBASIS
KURIKULUM TEMATIK

Model Jadwal Pembelajaran Tematik
1. Model jadwal pembelajaran tematik dengan mata pelajaran.
2. Model jadwal pembelajaran tematik dengan terintegrasi.
Dua alasan tema pembelajaran harus diganti dalam
waktu-waktu tertentu:
1. Perkembangan pemahaman peserta didik yang membutuhkan tema
baru sebagai tambahan pengetahuan.
2. Menyesuaikan situasi dan kondisi yang terus berubah dan
berkembang.

Strategi Merangcang Jadwal Pembelajaran Tematik
dengan Mata Pelajaran
1. Semua guru kelas 1, 2, dan 3 SD/MI dalam bidang studi pendidikan
agama, pendidikan jasmani, serta muatan lokal harus berkumpul,
bekerja sama, dan melibatkan semua pihak yang ada di sekolah
untuk merumuskan jadwal pembelajaran.
2. Membuat jadwal pembelajaran secara tertulis dengan tabel yang
berisi mata pelajaran atau bidang studi, serta jam pelaksanaan
pembelajaran.
3. Bermusyawarah untuk menentukan tema.
4. Musyawarah dilakukan setiap minggu.
5. Menentukan tema yang dapat digunakan dalam jangka waktu
beberapa minggu.
Strategi Merangcang Jadwal Pembelajaran Tematik
dengan Terintegrasi
1. Seluruh guru harus memunculkan kata mufakat dengan bekerja
sama merumuskan jadwal pembelajaran tematik.
2. Guru harus bermusyawarah untuk menentukan tema-tema
pembelajaran.
3. Semua guru harus bermusyawarah untuk menentukan peletakan
tema sesuai dengan waktu-waktu yang diinginkan.
4. Guru menentukan tema yang sesuai dengan situasi dan kondisi,
momentum yang terjadi saat itu, serta minat dan kebutuhan para
peserta didik.
5. Semua guru bertukar pikiran dengan guru-guru dari SD/MI lain untuk
menyesuaikan dan bermusyawarah mengenai tema-tema
pembelajaran yang dipilih.

STRUKTUR, STANDAR KOMPETENSI,
DAN KOMPETENSI DASAR DALAM
MUATAN KURIKULUM TEMATIK UNTUK
KELAS 1, 2, 3 SD/MI SEMESTER I/II

Langlah-Langkah pokok dalam penerapan kurikulum
tematik :
1. Cara mengajar, menerapkan kurikulum tematik, dan
mengorganisasikannya.
2. Memilih tema yang tepat dan benar.
3. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru jika di tengah proses
pembelajaran tematik terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula, atau hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4. Bagaimana menggunakan kreativitasnya.
METODE PENILAIAN HASIL
PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM
TEMATIK

Pengertian Penilaian Hasil Pembelajaran Tematik
Sebuah usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah atau para guru untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan,
dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh para peserta didik melalui
program kegiatan pembelajaran tematik.

Tujuan Penilaian Hasil
Pembelajaran Tematik

1. Untuk mengetahui percapaian indikator .
2. Agar guru dapat memperoleh umpan balik untuk mengetahui
berbagai macam faktor kendala yang terjadi dalam pembelajaran.
3. Untuk mengenal kemajuan pengetahuan, keterampilan dan sikap
para peserta
4. Sebagai rujukan bagi para guru atau lembaga untuk menentukan
sikap dalam kegiatan pembelajaran berbasis kurikulum tematik.


Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil
Pembelajaran Tematik
Penilaian untuk hasil pembelajaran di kelas 1 dan 2 harus mengikuti
aturan penilaian mata-mata pelajaran lain di sekolah dasar atau
madrasah ibtidaiyah (SD/MI)
Penilaian bagi para peserta didik di kelas 1 dan 2 SD/MI harus
menekankan pada aspek kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung.
Acuan guru adalah indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar
dan Hasil Belajar dari setiap mata pelajaran yang diajarkan secara
tematik.
Penilaian dilakukan secara terus-menerus serta selama proses belajar
dan mengajar berlangsung.
Digunakan sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran.
Penilaian harus disesuaikan dengan tema yang akan dikembangkan
dan dibiasakan setiap hari di sekolah.

Alat Penilaian Hasil
Pembelajaran Tematik
Tes dan nontes

Alat tes mencakup beberapa hal, yaitu:
Tertulis.
Lisan/perbuatan.
Catatan harian perkembangan siswa.
Portofolio.

Instrumen Penilaian Tes Tulis dalam
Kurikulum Tematik
Soal yang disajikan dengan pilihan jawaban, yaitu:
pilihan ganda,
dua pilihan benar-salah,
pilihan ya atau tidak, atau
menjodohkan.
Soal dengan menyuplai-jawaban, yaitu:
isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, atau
soal uraian.
Cara Penilaian Tes Tertulis dalam
Kurikulum Tematik
Penilaian tertulis untuk tiap-tiap mata pelajaran dengan menyebutkan
nama mata pelajaran yang diajarkan atau dibahas.
Penilaian tertulis dengan tanpa menyebutkan mata pelajaran, tetapi
guru mengetahui tujuan yang ingin dicapai berdasarkan indikator yang
telah ditetapkan untuk masing-masing mata pelajaran.
Instrumen Penilaian Nontes dalam
Kurikulum Tematik
Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran tematik. Misalnya, praktik
olahraga, menggambar, beribadah, meneliti tumbuh-tumbuhan, dan
lain sebagainya.

Penilaian sikap
Dalam penilaian sikap, guru harus menilai beberapa objek yang
berkaitan dengan pembelajaran berbasis kurikulum tematik. Objek-
objek tersebut adalah sebagai berikut:
Sikap terhadap materi pelajaran yang diajarkan secara tematik,
baik di dalam maupun luar kelas.
Sikap terhadap tema-tema yang diintegrasikan ke dalam beberapa
mata pelajaran.
Sikap terhadap tuntutan praktik (keaktivan dalam kegitan belajar
dan mengejar) yang harus dilakukan oleh peserta didik sebagai ciri
khas dari penerapan kurikulum tematik.
Sikap terhadap guru atau pengajar ketika pembelajaran tematik
sedang berlangsung.
Sikap terhadap semua proses pembelajaran tematik, dari awal
hingga akhir, yang memberikan kesempatan dan ruang penuh
kepada para peserta didik.
Sikap para peserta didik yang berkaitan dengan nilai atau norma
yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
Aspek Penilaian Hasil
Pembelajaran Tematik
Dalam penilaian hasil pembelajaran berbasis kurikulum tematik, aspek
yang yang ditetakan adalah mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar
dan Indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat pada tema-
tema yang dipelajari. Penilaian terhadap hasil pembelajaran berbasis
kurikulum tematik tidak terpadu pada tema, melainkan sudah terpisah-
pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator
mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai