Anda di halaman 1dari 6

BAB I TUJUAN DAN TEORI DASAR

TUJUAN
1. Memahami proses transformasi gelombang jika merambat dari perairan dalam ke
perairan dangkal.
2. Memahami dan dapat menentukan nilai koefisien difraksi pada breakwater tunggal,
celah, dan lepas.
3. Memahami proses gelombang pecah serta dapat menentukan tipe gelombang
pecahnyna.
TEORI DASAR
Dalam perambatannya dari perairan dalam ke perairan dangkal gelombang mengalami
transformasi, yaitu :
1. ecepatan gelombang akan berkurang karena pengaruh gesekan dasar.
2. !anjang gelombang menjadi pendek.
3. "inggi gelombang akan semakin membesar sebelum pecah.
#. $elombang mengalami pembelokan arah penjalaran %refraksi&.
'. (ila gelombang membentur ujung dari pemecah gelombang %breakwater& atau
bangunan pantai lainnya, maka akan terjadi difraksi gelombang.
). (ila gelombang membentur suatu dinding penghalang, maka akan terjadi pmantulan
%refleksi& gelombang.

1.1 *+,-./0$
*hoaling %efek pendangkalan& adalah fenomena perubahan tinggi gelombang ketika
gelombang merambat dari perairan dalam ke perairan dangkal dengan asumsi perioda
gelombang konstan, tidak ada disipasi energi dan refraksi dari dasar. 1ntuk mendapatkan
relasi antara tinggi gelombang dan kedalaman air dapat dilihat dari kesetimbangan fluks
energinya dimana diasumsikan bahwa fluks energi konstan di setiap tempat.
1.2 2342-*/
2efraksi adalah fenomena berubahnya kecepatan penjalaran gelombang sepanjang
puncak gelombang akibat adanya 5ariasi kedalaman perairan atau adanya arus. 2efraksi
terjadi jika gelombang datang membentuk sudut terhadap shoreline. $elombang yang
datang dari perairan dalam memiliki cepat rambat yang lebih besar daripada gelombang
I-1
diperairan dangkal, sehingga terjadi pembelokan arah penjalaran gelombang hingga
menuju pantai dimana arah gelombangnya sejajar pantai.
Gambar 1. Refraksi Gelombang
2efraksi dapat dijelaskan dengan hukum *nellius.
0 0
1 1
sin
konstan
sin
C
C

= =
Dengan :
0 0
cos b =
1 1
cos b =
Gambar 3. Karakerisik !inasan Gelombang Selama Refraksi
+ubungan antara shoaling dan refraksi :
0 0
1 0
1 1
nC b
H H
nC b
=
Dimana :
0
1
s
nC
K
nC
=
oefisien shoaling
0
1
r
b
K
b
= oefisien refraksi
I-2
1.3 D/42-*/
Difraksi adalah fenomena dimana energi ditransmisikan secara lateral sepanjang puncak
gelombang, dimana fenomena ini dapat dengan mudah diamati bila dalam
perambatannya gelombang dihadang oleh rintangan di laut.
6ika gelombang dalam penjalarannya bertemu dengan penghalang atau rintangan seperti
pulau, breakwater dan jetty maka bagian dari gelombang yang mengenai penghalang
energinya akan terdisipasi dan sebagian lagi akan direfleksikan. (agian gelombang yang
mengenai ujung dari suatu penghalang, sebagian dari energinya akan merambat
sepanjang puncak gelombang ke bagian yang dilindungi penghalang tersebut. "inggi
gelombang di daerah bayangan atau dibelakang penghalang yang dibatasi garis putus7
putus tinggi gelombangnya akan berkurang.
Gambar ". Difraksi Gelombang
Gambar #. Refraksi $an Difraksi Gelombang
I-3
!ola puncak gelombang yang terdifraksi di daerah bayangan bentuknya mirip seperti
lingkaran7lingkaran yang konsentris %memiliki pusat yang sama& dengan tinggi gelombang
yang berkurang secara eksponensial pada jarak yang semakin jauh dari penghalang.
*edangkan pada daerah di depan penghalang akan terjadi superposisi antara gelombang
datang yang dipantulkan oleh penghalang.
-sumsi7asumsi yang digunakan dalam mengembangkan teori difraksi adalah :
1. 4luida ideal yaitu in5iscid dan inkompresibel.
2. $elombang amplitudo kecil %airy&.
3. -liran irotasional dan memenuhi persamaan laplace.
#. edalaman dibelakang breakwater adalah konstan.
'. $elombang dipantulkan sempurna oleh breakwater yang tidak tembus air.
!erhitungan difraksi dapat dibagi menurut kasusnya, yaitu :
a. $elombang melewati breakwater tunggal
Gambar %. Break&aer T'nggal
b. $elombang melewati celah diantara dua breakwater, dengan panjang celah tidak
lebih dari ' kali panjang gelombang. (ila panjang pecah terlalu panjang maka dapat
digunakan diagram untuk breakwater tunggal dengan sudut datang )8
8
.
Gambar (. Break&aer )ela*
I-4
c. $elombang melewati breakwater lepas
Gambar +. Break&aer !e,as
1.# $3.,M(-0$ !39-+
$elombang pecah terjadi jika penambahan tinggi gelombang yang menyebabkan
penambahan kecuraman sehingga akibatnya gelombang tidak stabil. riteria gelombang
pecah menurut *tokes adalah kecepatan partikel puncak gelombang lebih besar dari
kecepatan perambatan gelombang. $elombang pecah dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kategori :
Spilling, terjadi pada pantai yang sangat landai, dimana gelombang pecah secara
berangsur7angsur dan ditandai oleh adanya riak putih di puncak gelombang.
Gambar 1-. Ti,e Gelombang .e)a* S,illing
I-5
Plunging, terjadi pada pantai yang lebih curam, dimana gelombang pecah
menggulung pada puncaknya dimana massa air di bagian puncaknya didorong
kedepan.
Gambar 11. Ti,e Gelombang .e)a* .l'nging
Surging, terjadi pada pantai yang sangat curam, dimana gelombang pecah
berkelakuan seperti hendak membentuk gelombang pecah plunging, tetapi bagian
dasar gelombang terlebih dahulu mencapai pantai sebelum puncak gelombang
sempat didorong kedepan.
Gambar 11. Ti,e Gelombang .e)a* S'rging
etika gelombang menjalar menuju perairan yang lebih dangkal, batas kecuramannya
merupakan fungsi dari kedalaman relatif d:. dan slope pantai, tegak lurus terhadap arah
pergerakan gelombang. *ebuah gelombang dengan karakteristik perairan dalam tertentu
akan menjalar menuju pantai hingga pada suatu kedalaman tertentu hingga gelombang
tersebut akan pecah. edalaman inilah yang dikenal sebagai kedalaman gelombang
pecah %db&.
I-6

Anda mungkin juga menyukai