Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2

4. Bagaimana mekanisme dan hubungan empiris untuk perpindahan kalor konveksi


alami pada plat dan silinder vertikal serta pada plat dan silinder horizontal?
Jawaban :
a. Konveksi-Alami Pada Plat Rata Vertikal
Persamaan tak berdimensi untuk koefisien perpindahan kalor adalah:
Tebal lapisan batas pada plat dapat dicari dengan menggunakan:
dimana angka Prandtl Pr=v/ digunakan bersama suatu grup tak berdimensi
yang disebut angka Grashof Grx. Bilangan Grashof digunakan untuk
menghubungkan data konveksi alami, yaitu
b. Konveksi-Alami Pada Bidang dan Silinder Vertikal
Konveksi bebas pada plat dan silinder datar
Dalam sistem bidang datar vertikal, kalor dipindahkan dari bidang
vertikal ke sebuah fluida yang bergerak paralel dengan konveksi
alamiahnya. Peristiwa ini hanya terjadi ketika fluida yang bergerak sedikit
terkena efek gaya konveksi. Kita dapat menganggap fluida mengalir akibat
pemanasan, korelasi berikut dapat digunakan ditambah dengan
mengasumsikan fluida adalah sebuah zat diatomik ideal yang berbatasan
dengan bidang vertikal bertemperatur konstan dan aliran fluida laminar.
Untuk sistem vertikal, angka Grashof dan angka Nusselt dibentuk dari
panjang plat L sebagai tinggi permukaan dan diameter silinder, D sebagai
dimensi karakteristik. Untuk permukaan yang isotermal, rumus
perpindahan kalor sama antara plat vertikal dengan silinder vertikal(bila
tebal lapisan batas tidak besar dibandingkan diameter silinder), dengan
kriteria umum
dengan nilai-nilai konstanta tersebut diberikan pada tabel 1 dalam. Dan
rujukan angka Nusselt dari perhitungan fluks kalor bahwa rumus di bawah
(20
)
(21
)
(22
)
(23
)
(24
)
ini merupakan rumus yang dievaluasi dari suhu film :
Percobaan-percobaan ekstensif mengenai konveksi bebas dari
permukaan vertikal pada kondisi fluks kalor tetap memberikan hasil yang
dinyatakan dalam angka Grashof termodifikasi(Gr
*
).
Dimana qw adalah fluks kalor dinding. Maka koefisien perpindahan kalor
lokal untuk aliran laminar dikorelasikan oleh hubungan berikut.
Semua perhitungan dalam kasus ini dilakukan dan diamati pada
lapisan local boundary film temperature.
Churchill dan Chu menunjukkan bahwa kita bisa menerapkan suatu
persamaan untuk kasus permukaan dengan fluks suhu konstan ini jika
bilangan nusselt rata rata nya berdasarkan pada fluks panas pada dinding
dan perbedaan temperatur pada bagian tengah plat(x=L/2), maka hasilnya
adalah:
Konveksi Alamiah pada Silinder Horizontal
Pada silinder horisontal, persamaan Nusselt yang lebih kompleks
dapat digunakan, yaitu:
Persamaan yang lebih sederhana dapat juga digunakan tetapi
berlaku hanya pada aliran laminar dari 10
-6
< Gr.Pr < 10
9
.

(25
)
(26
)
(27
)
(28
)
(29
)

Anda mungkin juga menyukai