Ruang lingkup ilmu Geomorfologi Fisiografi Geografi Geologi Proses
Geomorfologi MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geomorfologi
Gilang Ramadhan 270110130068
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS ADJADJARAN JATINANGOR 2014 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam UUD 1945. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah pendidikan Kewarganegaraa dan juga untuk penambahan wawasan ilmu bagi masarakat umum. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih bersifat sederhana. Maka dari itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi kritik, saran, dan tegur sapa yang sifatnya membangun. Makalah ini benar-benar karya penulis. Oleh karena itu, penulis bertanggung jawab atas semua isi dari makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca nantinya.
Jatinangor, Februari 2014
Gilang Ramadhan
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1 1.1 latar belakang ........................................................................................................... 1 1.2 tujuan ....................................................................................................................... 1 1.3 rumusan masalah ...................................................................................................... 1 BAB 2 ISI ................................................................................................................................ 2 2.1 geomorfologi ............................................................................................................. 2 2.1.1 definisi geomorfologi ...................................................................................... 2 2.1.2 sejarah geomorfologi ...................................................................................... 2 2.1.3 konsep dasar geomorfologi ............................................................................. 3 2.2 fisiografi ................................................................................................................... 5 2.2.1 ruang lingkup fisiografi .................................................................................. 5 2.3 geologi ...................................................................................................................... 5 2.3.1 ruang lingpkup geologi ................................................................................... 5 2.4 geografi ..................................................................................................................... 6 2.4.1 ruang lingkup geografi .................................................................................... 6 2.5 ruang lingkup geografi dan hubungannya dengan fisiografi, geologi, dan geografi .7 2.5.1 geomorfologi dan fisiografi ............................................................................ 8 2.5.2 geomorfologi dan geologi ............................................................................... 8 2.5.3 geomorfologi dan geografi .............................................................................. 8 2.6 hubungan geomorfologi dan proses geomorfologi ................................................... 9
iii
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................. 10 3.1 kesimpulan .............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi memiiki berjuta ilmu yang mampu dikaji secara luas dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah ada. Semua yang ada di bumi memiliki keunikan khas untuk dipelajari dan diamati sesuai sub bidang ilmunya masing-masing. Begitu juga salah satu halnya dari bagian bumi yang berupa kenampakan-kenampakan alam, contohnya adalah pegunugan. Dari pegunungan ini, kita dapat mengkajinya melalui berbagai ilmu seperti dari keadaan geografis, keadaan lanscape dan struktur material penyusunya, dan juga proses pembentukannya. Ini semua telah dijelaskan secara terperinci melaui ilmu-ilmu alam yang telah muncul melalui berbagai gejala-gejalanya yang telah terjadi. Ilmu-ilmu yang mampu menjelaskan mengenai aspek tersebut adalah ilmu geomorfologi, fisiografi, geografi, dan geologi. Dari keempat ilmu ini memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain untuk menjelaskan tentang fenomena-fenomena gejala alam yang terjadi.
1.2 Tujuan penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain: 1. Untuk mempelajari dan memahami tentang ruang lingkup ilmu geomorfologi, fisiografi, geologi, geografi, dan proses geomorfologi. 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah geomorfologi.
1.3 Rumusan Masalah Untuk memfokuskan pemaparan materi, maka disusun beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa definisi dari ilmu geomorfologi, fisografi, geologi, geografi ? 2. Bagaimana hubungan antara ilmu geomorfologi, fisiografi, geografi, dan geologi? 3. Bagaimana ruang lingkup dari geomorfologi dan proses geomorfologi?
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Geomorfologi 2.1.1 Definisi Geomorfologi Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata, yaitu Ge(o) = earth/bumi, morphe = shape/bentuk dan logos = knowledge/ilmu, sehingga kata geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara keseluruhan.
Definisi ; Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai se- karang. Denfisi lainnya yang menyebutkan bahawa geomorfologi itu adalah ilmu yang mempelajari bentang alam, dimana meliputi: 1. Bentuk-bentuk umum roman muka bumi 2. Perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya dengan keadaan struktur di bawahnya 3. Sejarah geologi yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk permukaan itu (American Geological Institute, 1973). Dalam penggunaan bahasa indonesia, banyak sekali orang menggunakan istilah bentang alam yang mewakili dari geomorfologi itu sendiri. Sehingga dari hal tersebut geomorfologi dapat juga dikatakann sebagai ilmu bentang alam.
2.1.2 Sejarah Geomorfologi Sebagaimana dengan ilmu pengetahuan lain, tercetusnya ilmu geomorfologi juga muncul pada saat mulai munculnya ahli-ahli filsafat Yunani dan Italia. Salah satu ahli filsafat yang bernama Herodutus (485 425 S.M.) yang dianggap sebagai bapak sejarah dikenal pula mempunyai pikiran-pikiran tentang geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air laut, 3
salah satu gejala geomorfologi yang ia perhatikan di Mesir. Kemudian setelah itu banyak pula ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Beberapa diantaranya adalah Aristoteles, Strabo, dan Saneca yang pada ahkirnya mengacu kepada anggapan bahwa semua proses gejala-gejala alam yang terjadi adalah kutukan dari Tuhan dimana anggapan ini dinamakan teori malapetak. Namun berabad-abad kemudian, teori ini mengalami perubahan secara perlahan akibat adanya teori menurut para filsafat katatrofisma yang menyebutkan bahwa semua gejala alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan tiba-tiba, sehingga terjadilah perubahan bentuk muka bumi. James Hutton (1726-1779) yang merupakan bapak geologi modern yang menerangkan bahwa gejala-gejala geologi yang terjadi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari- hari sangat bertentangan dengan teori filsafat katatrifisma yang menyebutkan bahwa pembentukan dan perusakan bumi berlangsung secara tiba-tiba. Akibat dari teori sebelumnya itulah Hutton membuat teori yang sangat terkenal yang benama The present is the key to the past yang secara arti dapat di terjemahkan kunci dari kejadian masa lampau adalah kejadian masa sekarang. Seiring erjalannya waktu, ilmu geomorfologi bukan lagi dikenal sebagai ilmu yang bersifat statis yang hanya mempelajari berbagai kenampakan yang terjadi di muka bumi. Namun sekarang geomorfologi dapat dikatakan menjadi ilmu geomorfologi dinamis, dimana geomorfologi saat ini dapat meramalkan kejadian-kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu pemerian bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran matematika seperti kita kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai pemukanya dapat dicatat Strahler yang membuat analisa pengaliran sungai secara matematika. Di Indonesia, bebrapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai terutama yang ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara karya-karya geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi Kulon Progo yang dilakukan oleh Pannekoek (1939). Selain itu, sesudah perang pun ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi Indonesia.
2.1.3 Konsep Dasar Geomorfologi Untuk mempelajari geomorfologi diperlukan dasar pengetahuan yang baik dalam bidang Klimatologi, geografi, geologi serta sebagian ilmu fisika dan kimia yang mana berkaitan erat dengan proses dan pembentukan muka bumi. Secara garis besar proses pembentukan muka bumi menganut azas berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik (geomorphic cycles), yang meliputi pembentukan daratan oleh tenaga dari dalam bumi (endogen), dan penghancuran/pelapukan karena pengaruh luar atau tenaga eksogen, proses 4
pengendapan dari hasil penghancuran muka bumi (agradasi), dan kembali terangkat karena tenaga endogen, demikian seterusnya merupakan siklus geomorfologi yang ada di dalam skala waktu sangat lama. 1. Proses-proses dan hukum fisik yang sama bekerja sekarang, bekerja pula pada waktu geologi yang, walaupun intensitasnya tidak sama seperti sekarang. 2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuklahan dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuklahannya. 3. Perbedaan muka bumi yang berbeda antara satu dengan yang lain disebabkan karena derajat pembentukannya berbeda pula. 4. Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas-bekas yang nayata pada bentuklahan dan setiap proses geomorfologi akan membangun suatu karakteristik tertentu pada bentuklahannya (meninggalkan jejak yang spesifik dan dapat dibedakan dengan proses lain secara jelas). 5. Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan suatu urutan bentuklahan yang mempunyai karakteristik tertentu pada masingmasing tahap perkembangannya. 6. Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum terjadi dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang sederhana (perkembangan bentuk muka bumi umumnya sangat kompleks/rumit, jarang yang disebabkan oleh proses yang sederhana). 7. Hanya sedikit saja dari topografi permukaan bumi adalah lebih tua dari zaman Tersier, dan kebanyakan daripadanya tidak lebih dari zaman Pleistosen. 8. Interpretasi secara tepat terhadap bentanglahan sekarang tidak mungkin dilakukan tanpa memperhatikan perubahan-perubahan iklim dan geologi selama masa Pleistosen (Pengenalan bentanglahan saat sekarang harus memperhatikan proses yang berlangsung pada zaman Pleistosen) 9. Apresiasi iklim-iklim dunia amat perlu untuk mengetahui secara benar dari berbagai kepentingan di dalam proses-proses geomorfologi yang berbeda (dalam mempelajari bentanglahan secara global/skala dunia, pengetahuan tentang iklim global perlu diperhatikan) 10. Walaupun geomorfologi menekankan terutama pada bentanglahan sekarang, namun untuk mempelajarinya secara maksimal perlu mempelajari sejarah perkembangannya.
Di samping konsep dasar tersebut di atas, dalam mempelajari geomorfologi cara dan metode pengamatan perlu pula diperhatikan. Apabila pengamatan dilakukan dari pengamatan 5
lapangan saja, maka informasi yang diperoleh hanya mencakup pengamatan yang sempit (hanya sebatas kemampuan mata memandang), sehingga tidak akan diperoleh gambaran yang luas terhadap bentanglahan yang diamati. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikakukan beberapa hal:
a. Pengamatan bentanglahan dilakukan dari tempat yang tinggi sehingga diperoleh pandangan yang lebih luas. Namun demikian, cara ini belum banyak membantu dalam mengamati bentanglahan, karena walaupun kita berada pada ketinggian tertentu, kadangkala pandangan tertutup oleh hutan lebat sehingga pandangan terhalang. Kecuali, tempat kita berdiri pada saat pengamatan bentang alam merupakan tempat tertinggi dan tidak ada benda satupun yang menghalangi. Itupun hanya terbatas kepada kemampuan mata memandang. b. Pengamatan dilakukan secara tidak langsung di lapangan dengan menggunakan citra pengideraan jauh baik citra foto maupun citra non foto, cara ini dapat melakukan pengamatan yang luas dan cepat.
2.2 Fisiografi 2.2.1 Ruang Lingkup Fisiografi Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai roman muka bumi. Fisiografi juga diartikan sebagai bentuk alam dipermukaan bumi, baik di daratan maupun dipermukaan air, yang dibedakan berdasarkan proses pembentukannya. Dalam fisiografi yang berkembang di Eropa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim meteorologi, oceanografi, dan geografi.
2.3 Geologi 2.3.1 Ruang Lingkup Geologi Geologi adalah ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi beserta isinya yang pernah ada dimana membahas sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta serta sejarah perkembangannya sejak umi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Karena luasnya cakupan ilmu geologi yang sangat luas, maka gelogi pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu geologi fisik dan geologi dinamis.
6
- Geologi Fisik (physical geology) Geologi fisik adalaha bidang studi yang mempelajari tentang sifat-sifat fisik dari bumi juga sebab-sebab dan proses-proses yang berhubungan dengan perubahan bumi atau d, seperti susunan dan komposisi dari pada bahan-bahan yang membentuk bumi, selaput udara yang mengitari bumi, khususnya bagian yang melekat dan berinteraksi dengan bumi, kemudian selaput air atau hidrosfir, serta proses-proses yang bekerja di atas permukaan bumi yang dipicu oleh energi matahari dan tarikan gayaberat bumi. - Geologi Historis (Historycal Geology) Ilmu geologi yang mempelajari perubahan-perubahan pada lapisan-lapisan bumi khususnya kerak bumi dari masa ke masa, dan hubungan antara perkembangan dunia organik dengan lapisan kulit (kerak) bumi.
2.4 Geografi 2.4.1 Ruang Lingkup Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Secara mendasar, ruang lingkup ilmu geografi meliputi segala fenomena yang terjadi di permukaan bumi dengan berbagai variasi dan keruangannya. Oleh karena itu, geografi dapat memperoleh data dimana pun dan kapan pun. Objek kajian geografi terbagi atas dua macam, yaitu kajian material yang meliputi berbagai kenampakan geosfer yang berupa lapisan-lapisan seperti litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Sedangkan objek formalnya adalah mengenai cara pandang terhadap suatu gejala keruangan di muka bumi. Objek formal adalah region di permukaan bumi terhadap yang memiliki karakteristik tersendiri, sehingga dapat dibedakan dengan wilayah-wilayah lain, biasanya didasarkan pada aspek alamiah dan aspek sosial. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausak dan spasial manusia dengan lingkungannya, serta interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Rhoad Murphey, dalam bukunya The Scope of Geography, mengemukakan 3 (tiga) pokok ruang lingkup study geografi, yaitu sebagai berikut : 1) Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi. Selain itu, juga mengkaji aspek keruangan tempat hidup manusia serta bagaimana manusia memanfaatkannya. 7
2) Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik )alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah. 3) Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang mempunai cirri khusus. Dari uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek manusia (manusiawi). Pengertian lingkungan pada geografi tidak hanya terbatas pada pengertian lingkungan alam, tetapi juga pada lingkungan yang dihasilkan manusia.
2.5 Ruang lingkup Geomorfologi dan Hubungannya dengan Fisiografi, Geologi, dan Geografi
Berikut gambar dari hubungan bagian-bagian kajian ilmu dari geomorfologi, geografi, geologi dan fisiografi:
8
2.5.1 Geomorfologi dan fisiografi Pada awalnya ilmu fisiografi mempelajari tiga sub ilmu yang mencakup dari atmosfer, laut, dan bentang alam dimana semua ini berkembang di kawasan Eropa. Salah satunya juga ilmu geomorfologi termasuk ke dalam fisiografi. Namun seiring perkembangan zaman dan mulai majunya pengetahuan tentang atmosfer(meteorologi) dan laut(oseanografi) di kawasan Amerika ang menyebabkan objek kajian ilmu fisiografi menjadi terbatas yang hanya menjelaskan mengenai bentang alam saja, sehingga di Amerika istilah fisiografi identik dengan geomorfologi. Kedua ilmu ini memiliki kesamaan yaitu menerangkan tentang daratan yang sama-sama menitik beratkan pada bentuk lahan penyusun konfigurasi permukaan bumi.
2.5.2 Geomorfologi dan Geologi Pada dasarnya geologi memiliki cakupan yang luas dari pada gomorfologi, karena mencakup seluruh kerak bumi, sedangkan geomorfologi hanya terbatas pada studi permukaan dari pada kerak bumi. Oleh karena itu, geomorfologi termasuk kedalam salah satu cabang ilmu geologi dimana mampu menunjang objek studi dari geologi fisik. Cabang ilmu lainnya dari geologi yang membantu studi geomorfologi adalah geologi struktur dan geologi dinamis melalui geologi dinamis memberi penjelasan mengenai evolusi perkembangan bumi, sedangkan melaui geologi struktur menjelaskan mengenai jenis-jenis dari bentuk-bentuk bentang alam. Banyak bentang alam yang dicerminkan dari struktur geologinya. Hubungan antara geomoforlogi dengan geologi dapat mengacu kepada dua istilah yakni geomorphogeni dan geomorphografi yang di dalamnya terdapat perbedaan penekanan dalam menpelajarinya. Geomorphogeny lebih mengutamakan mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yang telah terjadi pada masa yang lampau, erat sekali hubungannya dengan geologi. Geomorfologi- geologi menggunakan cakupannya yang terletak pada penerapan konsep aspek dari semua bentuk lahan ditentukan oleh struktur, proses, dan stadium.
2.5.3 Geomorfologi dan Geografi Geografi mempunyai cakupan objek studi yang lebih luas dari pada geomorfologi, sebab mencakup berbagai aspek-aspek fisik dan sosial dari pada permukaan bumi. Geografi menekankan kajiannya pada Space Oriented yang dapat menunjukkan dimana dan bagaimana pola penyebarannya dari pada bentuk bentang alam serta mengapa penyearannya terjadi. Mengingat kajian dalam ilmu geografi yang bersifat antroposentris yang memiliki hubungan dengan geomorfologi, maka muncullah sub disiplin ilmu yaitu geograhy landform. Dimana di dalamnya dijelaskan bagaimana jenis-jenis bentangalam untuk aktivitas dan kehidupan 9
manusia. Selain itu jugamengani bagaimana timbal balik antara manusia dan bentangalam yang ada. Berbicara mengenai hubungan antara Geomorfologi dengan Geologi W.M. Davis dalam Sudardja (1977: 4) menggunakan istilah geomorphogeny dan geomorphography, karena adanya perbedaan penekanan dalam mempelajarinya. Dimana, geomorphogeny tekanan dalam mempelajarinya mengutamakan bentuk-bentuk muka bumi masa lampau, yang erat hubungannya dengan geologi, sedangkan geomorphography lebih menekankan mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yada ada pada masa sekarang, sehingga hubunganya dengan geografi sangat erat.
2.6 Hubungan geomorfologi dan Proses Geomorfologi Proses geomorfologi adalah proses perubahan permukaan bumi yang terjadi baik secara fisik maupun kimiawi. Semua ini terjadi akibat adanya benda-benda alam yang disebut geomorphic agent berupa air dan angin. Termasuk di dalam geomorphic agent air yaitu air permukaan, air bawah tanah, glacier, arus, gelombang, dan air hujan. Sedangkan angin memegan peranan penting dalam alam terbuka seperti di kawasan padang pasir dan juga di tepi pantai. Kedua penyebab ini dibantu dengan gaya berat yang kesemuanya bersama-sama bekerja merubah bentuk roman muka bumi.selain itu, ada beberapa tenaga yang membantu dalam proses geomorfologi, diantaranya tenaga eksogen dan tenaga endogen. Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam tenaga asal luar (eksogen), yaitu yang datang dari luar atau dari permukaan bumi, sebagai lawan dari tenaga asal dalam (endogen) yang berasal dari dalam bumi. Tenaga asal luar pada umumnya bekerja sebagai perusak, sedangkan tenaga asal dalam sebagai pembentuk. Kedua tenaga inipun bekerja bersama-sama dalam mengubah bentuk roman muka bumi ini.
10
BAB III PENUTUP 1. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsungterhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang Fisiografi juga diartikan sebagai bentuk alam dipermukaan bumi, baik di daratan maupun dipermukaan air, yang dibedakan berdasarkan proses pembentukannya. Geologi adalah ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi beserta isinya yang pernah ada dimana membahas sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta serta sejarah perkembangannya sejak umi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Proses geomorfologi adalah proses perubahan permukaan bumi yang terjadi baik secara fisik maupun kimiawi. Semua ini terjadi akibat adanya benda-benda alam yang disebut geomorphic agent berupa air dan angin. 2. Hubungan antara ilmu geomorfologi, fisografi, geologi, geografi dan proses geologi itu saling berkaitan. Dimana ilmu-ilmu tersebut sama-sama mempelajari tentang keseluruhan dari apa yang ada di bumi, namun bedanya hanya terletak pada fokus pembahasan tiap sub bidangnya saja. Jadi ada beberapa hal atau kasus yang dapat dikaji melalui ke empat ilmu ini.