Dalam pembahasan mengenai berjalan, maka istilah gait dan locomotion merupakan
istilah yang sering dimunculkan.Gait adalah cara berjalan sedanglokomotion berarti
perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya, maka berjalan(walking) mencakup gait
dan lokomotion.
Gerakan berjalan merupakan gerakan dengan koordinasi tinggi yang dikontrol
oleh susunan saraf pusat dan melibatkan sistem yang sangat kompleks.
Adanya righting reaction yaitu untuk memelihara dan memulihkan normal posisi
kepala yang berhubungan trunk dengan menormalkan aligment trunk dan limbs
sedangkan equilibrium reaction memelihara keseimbangan pada waktu aktifitas
terutama pada saat melawan graitasi dan akan membutuhkan banyak control inhibisi
pada leel tinggi untuk timbal balik dari bagian perubahan pola gerakan.
!alan merupakan salah satu cara dari ambulansi, pada manusia ini dilakukan
dengan cara bipedal (dua kaki). Dengan cara ini jalan merupakan gerakan yang yang
sangat stabil meskipun demikian pada kondisi normal jalan hanya membutuhkan sedikit
kerja otot"otot tungkai . #ada gerakan ke depan sebenarnya yang memegang peranan
penting adalah momentum dari tungkai itu sendiri atau akselerasi, kerja otot justru pada
saat deselerasi.
Dalam berjalan dikenal ada $ fase, yaitu fase menapak (stance phase) dan fase
mengayun ( swing fase). Ada pula yang menambahkan satu fase lagi yaitu fase dua
kaki di lantai (double support) yang brlangsung singkat. %ase double support ini akan
semakin singkat jika kecepatan jalan bertambah, bahkan pada berlari fase double
support ini sama sekali hilang, dan justru terjadi fase dimana kedua kaki tidak
menginjak lantai.
%ase menapak (&'() dimulai dari heel strike ) heel on, foot flat, mid stance ,
heel off dan diakhiri dengan toe off. *edangkan pada fase mengayun (+'() dimulai dari
toe off, swing dan diakhiar dengan heel strike (accelerasi, mid swing, decelerasi).
,omponen"komponen penting dalam berjalan normal -
Fase menapak :
a). .kstensi sendi panggul (hip)
b). Geseran ke arah hori/ontal" lateral pada pelis dan truk
c). %leksi lutut sekitar 012 pada awal heel strike, dilanjutkan dengan ekstensi dan fleksi
lagi sebelum toe off
Fase mengayun :
a). %leksi lutut dengan diawali ekstensi hip
b). 3ateral pelic tilting kearah bawah pada saat toe off
c). %leksi hip
d). 4otasi pelic ke depan saat tungkai terayun
e). .kstensi lutut dan dorsalfleksi ankle dengan cepat sesaat sebelum heel strike
Definisi Berjalan :
5erjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik, ketitik berikutnya dengan
cara menggunakan kedua tungkai (bipedal - posisi tubuh selalu tegak selama proses
berlangsung). #ola repetisi daripada penumpuan berat badan dari satu tungkai
ketungkai yang lain dengan heel 6 toe striding adalah fenomena yang membedakan
manusia dengan hominids yang lebih primitif ( 7apier, 08&9).
Cycle berjalan :
*atu cycle, dimulai dari heel strike, sampai tungkai yang sama mulai heel strike
berikutnya. :nteral antara dua steps bisa dihitung jarak dan waktunya.
Stride legth :
Adalah jarak antara dua jejak kaki, pada kaki yang sama. #ada orang dewasa pria
jaraknya antara 0+' 6 01&,1cm.
Stride duratin :
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk jarak tersebut.
Step length :
Adalah jarak antara dua jejak kaki , baik dari kanan ke kiri atau sebaliknya. !arak
rata$nya adalah &; 6 9;cm.
Step duratin :
Adalah waktu yang dibutuhkan dari heel strike kaki yang satu ke heel strike kaki yang
lain.
Cadence :
Adalah jumlah steps permenit, dimana nilai rata$nya adalah 00$ 6 00& permenit.
#arameter tersebut diatas bisa kita pergunakan sebagai tolok ukur yang alid
dan obyektif dalam rangka assessment, analisa pola jalan pasien. Gait analisis
memerlukan pendekatan yang akurat dan tersistem, pada phase stance maupun swing.
#emahaman tentang gerakan$ yang terjadi pada persendiannya serta 4<= yang
dibutuhkan untuk mencapai pola jalan normal juga diassessment. =isalnya, ditungkai,
pelis dan trunk.
!mpnent Gait "rmal :
*eperti telah dibahas, bahwa berjalan membutuhkan alternating support dari
satu tungkai ketungkai yang lain. Gerakan reciprocal ini dibutuhkan untuk menerima,
menyerap berat tubuh dan torque yang menyertainya, sehingga proses berjalan akan
berlangsung secara mulus (smooth), mengalir seperti cairan tanpa ada interupsi dalam
proses pemindahan berat tubuh kedepan. >ntuk mencapai pola jalan normal tergantung
pada ? kemampuan ) task fungsional, yaitu - 0). @eight Acceptance. $). *ingle limb
*upport. ?). 3imb Adancement.
,etiga fungsi tsb berlansung pada bidang sagital ditinjau dari persendian yang
bergerak, yaitu - hip, knee, ankle baik pada phase atau sub phase swing maupun
stance.
Stance
#$ %nitial Cntact$
:nitial contact periodenya sangat singkat. <tot$ tibialis anterior dan eAtensor jari$
mempertahankan ankle dalam posisi netral selama perode initial contact ini. Bal ini
dalam rangka persiapan ankle masuk keposisi untuk melakukan apa yang dikenal
sebagai heel rocker, yang terjadi pada loading response.
&$ 'ading (espnse ('()$
#ada saat loading response, aktifitas otot pada semua segment beraksi melawan
kecenderungan gerakan fleAi yang timbul pada saat menerima beban berat badan
(terjadi di posterior ankle joint). ,ontraksi eccentris drpd otot$ anterior ankle
meresponse plantar fleAion torque, yang akan membenturkan kaki kelantai (foot flap).
Aksi heel rocker ditimbulkan oleh otot$ bagian anterior, menarik tibia. *ehingga muncul
momentum kedepan dan memfleAikan lututnya.
3utut fleAi 012 dengan kontrol oleh Cuadriceps yang berkontraksi secara eccentris untuk
melawan kecenderungan fleAion torque akibat dari heel rocker dan posisi tubuh yang
relatif berada disebelah posterior kaki.
Dengan kontrol plantar fleAion dan knee fleAion tadi maka weight acceptance
diabsorbsi, stabilitas tungkai tercapai dengan mantap sambil mempertahankan
momentum kedepan.
Bip tetap dalam posisi fleAi ?'2 dan pelis forward rotasi 12. 4apid, high"intensity fleAion
torque, adalah torque kedua terbesar yang timbul dalam berjalan, torque ini dilawan
oleh gluteus maAimus, hamstrings, adductors magnus dan gracillis yang berkontraksi
secara eccentris. #elis distabilisasi pada bidang frontal oleh kerja otot gluteus medius,
minimus dan tensor fascia lata. Dengan kerja otot ini maka kecenderungan terjadinya
trunk fleAi dicegah
)$ *id Stance (*St)$
*elama midstance ankle perlahan bergerak kearah 0'2 dalam usaha meningkatkan
torque dorsi fleAi. *oleus dan gastrocnemius berkontraksi secara eccentris untuk
menstabilkan tibia. Dubuh berayun diatas kaki yang stabil tadi dan menkontrol tibia
sehingga lutut bergerak kearah eAtensi. ,ejadian inilah yang dikenal sebagai ankle
rocker.
Bip eAtensi bergerak ke posisi netral dengan pelis rotasi yang ditimbulkan oleh
momentum swing drpd tungkai sisi contralateral. ,onswekwensi dari peristiwa ini
adalah bahwa sebenarnya stabilitas pada stance phase tidak membutuhkan kerja otot$
hip. *elanjutnya pelis pada bidang frontal distabilisasi oleh grup abductor, yang
mencegah pelis drop disisi contralateral.
+$ ,erminal Stance (,St)$
#ada terminal stance, ankle terkunci pada posisi netralEdorsifleAi kecil, metarso
phalangeal joint eAtensi ?'2. Dorsi fleAion torque mencapai puncaknya. Falf muscle
tetap aktif untuk mencegah tibia colapse dan membiarkan tumit terangkat sementara
berat tubuh berayun kedepan diatas kaki. %orefoot rocker meningkatkan kemaAimum
forward progression untuk step length. Ada tiga hal kritis yang memungkinkan
terjadinya forefoot rocker yaitu - 3ocked ankle, heel rise dan progression diatas kaki,
semua hal tsb terjadi pada periode single limb support. *ecara uniersal terminal
stance dikenal dengan istilah push off. (istilah ini kurang akurat bila diterapkan pada
pasien dengan amputasi below knee dengan prosthesis).
3utut tetap eAtensi saat eAtensi torque mulai berkurang pada akhir drpd subphase ini.
*tabilitas tanpa memerlukan kerja otot.
Bip tetap eAtensiE netral posisi, 0'2 hypereAtensi. #osisi ini disebabkan oleh backward
rotation pelis 12 dan oleh eAtensi di lumbar spine.
-$ .re/s0ing (.S0)$
@alaupun subphase pre"swing adalah periode dimana masih ada double support, tetapi
dimasukan dalam kelompok swing, sebab pada phase ini gerakan yang terjadi dilutut
sebenarnya adalah gerakan persiapan untuk mengayun tungkai kedepan dan
mempersiapkan kaki bebas dari lantai untuk masuk subphase initial swing. *elama pre
swing berlangsung, ankle dalam posisi $'2 plantar fleAi, metetarso phalangeal joint
eAtensi sampai &'2. *elama periode double support berlangsung, kaki memberikan
bantuan balance dan relatif tidak dibutuhkan aktifitas otot. Dorque dorsifleAi timbul.
3utut fleAi ?'2, secara pasif, walaupun demikian gracillis mulai aktif. Dorque fleAi terjadi
sebagai akibat dari penumpuan tungkai contralateral serta oleh berayunnya tubuh
kedepan melewati jari$. #ada saat inilah fleAi knee bertambah.
Bip tetap netralEeAtension dan pelis backward rotasi. ,edua posisi tersebut dicapai
secara pasif. =.:lliacus dan =.4ectus femoris aktif. Dorque eAtensi berkurang sampai
nol. Dungkai bersiap untuk diayunkan.
1$ %nitial S0ing (%s0)
Ankle bergerak ke 0'2 plantar fleAion, otot bagian anterior ankle mempersiapkan kaki
bebas dari lantai dan masuk subphase initial swing.
3utut fleAi sampai &'2 dan kaki bebas dari lantai. *elama periode ini sering terjadi toe
drag, karena tidak adequatnya fleAi lutut dan dorsifleAi ankle.
,ontribusi dari m.iiliacus, adductor longus, gracilis dan sartorius membawa hip ke $'2
fleAi dan pelis mulai forward rotasi. #elis dan hip bergerak secara harmonis, terjadi
forward rotasi pelis saat hip fleAi. *edangkan rotasi backward pelis berkaitan dengan
hip eAtensi.
2$ *ids0ing (*S0)
Ankle dalam posisi netral, otot bagian anterior ankle aktif, ini adalah gerakan yang
membebaskan kaki dari lantai. Dibia mencapai posisi tegak lurus terhadap lantai saat
lutut mencapai &'2 fleAi. 5iceps femoris tetap aktif mengkontrol dengan eccentris
kontraksi, walaupun momentum gerakan (primer) berlangsung secara pasif.
Di hip gracilis tetap aktif untuk membantu menambah hip fleAi sampai ?'2, juga
menambah momentum kepada tungkai yang berayun kedepan. *edangkan sartorius,
adductor longus dan iliacus menjadi tidak aktif.
3$ ,erminal S0ing (,S0)
<tot$ sebelah anterior ankle tetap aktif untuk mempertahankan ankle dalam posisi
netral selama subphase terminal swing. :ni dalam rangka menjamin posisi ankle dalam
posisi yang tepat saat heel contact di phase weight acceptance pada subphase initial
contact berikutnya.
Aktifitas quadriceps secara concentris menjamin knee eAtension sampai posisi lutut
netral, sedang kontrol gerakan dilakukan oleh hamstrings.
Bip tetap dalam posisi ?'2 fleAi dan terjadi 12 forward rotasi pelis. <tot yang tetap aktif
adalah m.gracillis sebagai fleAor hip. ,ombinasi gerakan hip fleAi, pelis rotasi dan knee
eAtensi berkontribusi pada step length