Anda di halaman 1dari 2

Judul : Pengaruh Aplikasi Ventilasi Silang Pada Hotel Terhadap Efisiensi Penataan Ruang

Kamar

1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada era global, perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat dirasakan pada dunia arsitektur.
Hampir seluruh komponen bangunan dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi yang dianggap dapat
memudahkan pekerjaan manusia. Utilitas bangunan yang terdiri dari pengondisian udara, air, dan listrik
merupakan hal yang selalu difungsikan dengan menggunakan teknologi. Hotel memiliki tingkat utilitas
yang kompleks selalu memanfaatkan teknologi dalam hal pengondisian udara yaitu dengan menggunakan
alat penyejuk ruangan mekanik. Berdasarkan fenomena dan gejala tersebut muncul masalah dalam hal
pengaturan sistem pengondisian udara pada hotel. Banyak solusi yang diajukan arsitek yaitu secara alami,
seperti sistem ventilasi silang. Namun sistem ventilasi silang pada hotel dapat menimbulkan permasalahan
pada penataan ruang kamar. Untuk menerapkan sistem ventilasi silang dibutuhkan ruang-ruang unutuk
pertukaran udara sehingga dapat mengurangi jumlah kamar. Gejala perubahan penerapan sistem
pengondisian udara dari alami menjadi mekanik muncul karena keinginan pengembang hotel untuk
mendapatkan keuntungan serta kemudahan serta sistem pengondisian udara alami dianggap tidak efisien
dan tidak mendatangkan keuntungan.
Jika permasalahan optimalisasi efisiensi penataan ruang kamar hotel dengan sistem ventilasi silang
tidak diselesaikan dan tidak dicarikan solusi pemecahannya, implikasi yang terjadi ialah meningkatnya
ketidakpedulian arsitek dan pengembang terhadap lingkungan sekitar. Akibat paling fatal yakni bangunan
memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Tulisan ilmiah, laporan penelitian, dan buku-buku
yang membahas masalah sejenis adalah sbb :
1. Pengaruh Pengondisian Udara, Pencahayaan, dan Pengendalian Kebisingan pada Perancangan
Ruang dan Bangunan karya Eddy Firman
2. BANGUNAN HEMAT ENERGI: Rancangan Pasif dan Aktif karya Silaban
3. Natural Ventilation in Buildings A Design Handbook karya F Allard
Secara teoretis, kegunaan penelitian ialah untuk mengetahui penataan ruang kamar hotel yang
efisien dan hemat energi. Secara praktis, kegunaan penelitian ialah untuk memudahkan para arsitek dalam
merancang hotel secara efisien dan hemat energi.

RUMUSAN MASALAH
1) Upaya apa yang dapat dilakukan arsitek untuk mengubah persepsi pengembang hotel tentang sistem
ventilasi silang?
2) Apa pengaruh aplikasi ventilasi silang terhadap penataan ruang kamar hotel ?
3) Bagaimana konsep penataan ruang kamar hotel yang efisien dengan sistem ventilasi silang ?

TUJUAN PENELITIAN
1) mendeskripsikan dan mengeksplorasikan pengaruh ventilasi silang terhadap penataan ruang kamar
hotel,
2) mendesain pola pola penataan ruang kamar hotel yang memungkinkan untuk diterapkan sistem
ventilasi silang secara efisien,
3) menjabarkan dan menerapkan upaya untuk dapat mengubah persepsi pengembang hotel tentang sistem
ventilasi silang yang efisien.

TEORI KAJIAN
1) Untuk menjawab permasalahan dalam pertanyaan butir 1 digunakan teori dari buku Forms and Order
oleh D. K. Ching, Energy Conscious Design oleh Jimmy Priatman, buku Bangunan Hemat Energi
karya Silaban. Alasan pemilihan teori diatas ialah dalam buku-buku tersebut dapat memberikan teori
baru yang dapat mengubah persepsi pengembang hotel mengenai sistem ventilasi silang.
2) Untuk menyelidiki dan menguji permasalahan dalam rumusan butir 2 dipergunakan buku Pengaruh
Pengondisian Udara, Pencahayaan, dan Pengendalian Kebisingan pada Perancangan Ruang dan
Bangunan oleh Eddy Firman ; Tropical Humid Architecture in Natural Ventilation Efficient Pointof
Judul : Pengaruh Aplikasi Ventilasi Silang Pada Hotel Terhadap Efisiensi Penataan Ruang
Kamar

View oleh E. Prianto, dan Natural Ventilation in Buildings oleh F. Allard , Architecture and The Human
Science oleh Geoffrey Broadbent. Alasan pemilihan teori ialah bahwa teori-teori tersebut dapat
mengeksplanasikan keterkaitan sistem ventilasi silang dengan penataan suatu ruang.
3) Untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di rumuskan dalam rumusan masalah butir 3
dipergunakan buku Time Saver Sandards for Building Types, Neuferts : Architects Data, A Design
Handbook for Energy Efficient Buildings oleh Krishan. Yang dipilih karena dalam buku buku
tersebut terdapat standar penataan ruang kamar hotel yang ditetapkan secara global dan telah terbukti
bahwa standar rancangan tersebut efektif dan efisien.

2. 8 perbedaan daftar pustaka & catatan kaki
1. DP : diurutkan berdasarkan nama belakang penulis, gelar tidak ditulis
CK : nama penulis tidak dibalik, data literature berdasarkan kutipan mana yg lebih dulu
diterakan, wajib diberi nomer urut (angka superscript)
2. DP : semua data literatur dikumpulkan jd satu diletakkan di lembar namanya daftar
pustaka terletak setelah bab simpulan sebagai bagian pelengkap akhir
CK : data literature ditulis di halaman itu juga tempat kutipan diterakan
3. DP : unsur2 dalam dapus
Nama dibalik, tahun terbit diankhiri tanda titik, judul buku dicetak miring, kota
tempat terbit : nama penerbit diakhiri tanda titik
CK : unsuru2 dalam CK
Nama penulis diakhiri tanda koma, judul buku dicetak miring, data publikasi
diapit tanda kurung(nama kota terbit:nama penerbit, tahun terbit), nomer halama yang
diacu diakhiri tanda titik
4. DP : Jika beberapa data literature kebetulan pengarang sama, nama pengarang cukup
ditulis sekali
CK : jika sumber data literature kutipan sama dengan sumber data kutipan sebelumnya
digunakan singkatan2 sbb
Ibid : Ibidem (sumber data kutipan sama dengan sebekumnya (persis di atas))
Loc. Cit : Loco Citato (sumber data kutipan sama persis tapi sudah diselingi oleh
sumber data kutipan lain.
Op cit : opera citato ( sumber data kutipan sama dengan lainnya tetapi udah
diselingi kutipan lain dengan nomer halaman beda.
5. DP : baris pertama dimulai sejajar margin kiri, baris kedua dst menjorok ke dalam 5
karakter
CK : baris pertama dikosongkan 5 karakter, baris kedua dst sejajar margin kiri
6. DP : ukuran huruf sama persis dengan isi (font ukuran 12)
CK : ukuran huruf lebih kecil yaitu 10
7. DP : nomer halaman data literature tidak wajib, untuk antologi majalah jurnal suratkabar
wajib tulis
CK : nomr halaman eajib ditulis
8. DP : wajib ada dalam setiap karya tulis ilmiah
CK : tidak wajib dan bersifat opsional

Anda mungkin juga menyukai