Anda di halaman 1dari 5

ADI SAHPUTRA 11307004

GEOLOGI TEKNIK
BENCANA TANAH LONGSOR
DI SUMATERA BARAT LONGSOR DI KAMPUNG DATA, JORONG DADOK,
NAGARI SUNGAI BATANG, KECAMATAN TANJUNG RAYA, AGAM,
SUMATERA BARAT, SABTU (26/1/2013)
Wilayah Administrasi Kesampaian Lokasi
Daerah Longsor terletak di Jorong Datar Kampung Dadok, Nagari Sungai Batang,
Kecamatan Tanjung Raya, Kanupaten Agam, Provinsi sumatera Barat. Dari Lubuk Basung
dapat ditempuh dengan jarak + 40 km ke arah Tenggara selama 1 jam perjalan atau 30 km
sebelah Barat Daya Kota Bukit Tinggi selama 45 menit perjalanan.
Peta lokasi longsor Jorong Datar Kampung Dadok, Nagari Sungai Batang, Kecamatan
Tanjung Raya, Kanupaten Agam, Provinsi sumatera Barat.
Menelan korban puluhan dan 12 orang korban diantaranya telah ditemukan hingga hari ini,
Senin (28/1/2013). Disebut-sebut ada 13 orang lagi yang masih hilang.
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
faktor-faktor Penyebab Terjadinya tanah Longsor
Kondisi Daerah Longsor
Longsor di Kampung Datar Jorong Dadok, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, terjadi pada pagi buta sekitar jam 5.30 WIB, Minggu, 27 Januari 2013, menelan
korban jiwa sebanyak 20 orang dan 12 rumah rata bersama longsoran, sementara itu 9 orang
diyatakan selamat. Berdasarkan pemetaan di lapangan, longsor ini telah menghancurkan dan
menimbun sekurang-kurangnya 4,5 Ha lahan, setidaknya terdapat beberapa jenis tanaman
masyarakat yang dilanda longsor, seperti tanaman kakao, jagung, padi sawah, dan kacang
tanah.
Pengamatan pada morfologi longsor menunjukkan bahwa sebelum terjadinya longsor
terlebih dahulu terjadi terban pada tanah didaerah tersebut kemudian menggelincir mengikuti
bidang yang relatif melengkung di bawah permukaan tanah. Fakta ini dibuktikan dengan
tersisanya vegetasi permukaan di atas kepala (head) longsor, kemudian pada kaki lereng yang
longsor terdapat gelembung tumpukan material yang menandakan bahwa sebagian material
juga terhamburkan ke atas saat meluncur baru kemudian menyebar kebagian yang lebih
rendah di daerah tersebut, material longsor juga menumpuk di kaki lereng di seberang lembah
yang berhadapan langsung dengan longsor.
Fakta ini mengindikasikan tingginya curah hujan meningkatkan infiltrasi pada tanah
yang poros dan tidak stabil, sementara itu vegetasi yang ada di lapangan tidak cukup kuat
untuk menahan deformasi di bawah permukaan. Sifat tanah yang poros dan mudah terurai
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
faktor-faktor Penyebab Terjadinya tanah Longsor
Kondisi Daerah Longsor
Longsor di Kampung Datar Jorong Dadok, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, terjadi pada pagi buta sekitar jam 5.30 WIB, Minggu, 27 Januari 2013, menelan
korban jiwa sebanyak 20 orang dan 12 rumah rata bersama longsoran, sementara itu 9 orang
diyatakan selamat. Berdasarkan pemetaan di lapangan, longsor ini telah menghancurkan dan
menimbun sekurang-kurangnya 4,5 Ha lahan, setidaknya terdapat beberapa jenis tanaman
masyarakat yang dilanda longsor, seperti tanaman kakao, jagung, padi sawah, dan kacang
tanah.
Pengamatan pada morfologi longsor menunjukkan bahwa sebelum terjadinya longsor
terlebih dahulu terjadi terban pada tanah didaerah tersebut kemudian menggelincir mengikuti
bidang yang relatif melengkung di bawah permukaan tanah. Fakta ini dibuktikan dengan
tersisanya vegetasi permukaan di atas kepala (head) longsor, kemudian pada kaki lereng yang
longsor terdapat gelembung tumpukan material yang menandakan bahwa sebagian material
juga terhamburkan ke atas saat meluncur baru kemudian menyebar kebagian yang lebih
rendah di daerah tersebut, material longsor juga menumpuk di kaki lereng di seberang lembah
yang berhadapan langsung dengan longsor.
Fakta ini mengindikasikan tingginya curah hujan meningkatkan infiltrasi pada tanah
yang poros dan tidak stabil, sementara itu vegetasi yang ada di lapangan tidak cukup kuat
untuk menahan deformasi di bawah permukaan. Sifat tanah yang poros dan mudah terurai
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
faktor-faktor Penyebab Terjadinya tanah Longsor
Kondisi Daerah Longsor
Longsor di Kampung Datar Jorong Dadok, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, terjadi pada pagi buta sekitar jam 5.30 WIB, Minggu, 27 Januari 2013, menelan
korban jiwa sebanyak 20 orang dan 12 rumah rata bersama longsoran, sementara itu 9 orang
diyatakan selamat. Berdasarkan pemetaan di lapangan, longsor ini telah menghancurkan dan
menimbun sekurang-kurangnya 4,5 Ha lahan, setidaknya terdapat beberapa jenis tanaman
masyarakat yang dilanda longsor, seperti tanaman kakao, jagung, padi sawah, dan kacang
tanah.
Pengamatan pada morfologi longsor menunjukkan bahwa sebelum terjadinya longsor
terlebih dahulu terjadi terban pada tanah didaerah tersebut kemudian menggelincir mengikuti
bidang yang relatif melengkung di bawah permukaan tanah. Fakta ini dibuktikan dengan
tersisanya vegetasi permukaan di atas kepala (head) longsor, kemudian pada kaki lereng yang
longsor terdapat gelembung tumpukan material yang menandakan bahwa sebagian material
juga terhamburkan ke atas saat meluncur baru kemudian menyebar kebagian yang lebih
rendah di daerah tersebut, material longsor juga menumpuk di kaki lereng di seberang lembah
yang berhadapan langsung dengan longsor.
Fakta ini mengindikasikan tingginya curah hujan meningkatkan infiltrasi pada tanah
yang poros dan tidak stabil, sementara itu vegetasi yang ada di lapangan tidak cukup kuat
untuk menahan deformasi di bawah permukaan. Sifat tanah yang poros dan mudah terurai
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
menjadi bubur saat tanah jenuh air sehingga dengan mudah meluncur menuruni lereng dan
membawa apa saja yang ada diatasnya.
Foto Morfologi longsor Kampung Dadok, Jorong Datar, Nagari Sungai Batang, Kecamatan
Tanjung Raya, Kab. Agam.
Tahapan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
a. Pemetaan.
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu
wilayah, sebagai masukkan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan
propinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari
bencana.
b. Penyelidikan.
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam
perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
menjadi bubur saat tanah jenuh air sehingga dengan mudah meluncur menuruni lereng dan
membawa apa saja yang ada diatasnya.
Foto Morfologi longsor Kampung Dadok, Jorong Datar, Nagari Sungai Batang, Kecamatan
Tanjung Raya, Kab. Agam.
Tahapan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
a. Pemetaan.
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu
wilayah, sebagai masukkan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan
propinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari
bencana.
b. Penyelidikan.
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam
perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
menjadi bubur saat tanah jenuh air sehingga dengan mudah meluncur menuruni lereng dan
membawa apa saja yang ada diatasnya.
Foto Morfologi longsor Kampung Dadok, Jorong Datar, Nagari Sungai Batang, Kecamatan
Tanjung Raya, Kab. Agam.
Tahapan Mitigasi Bencana Tanah Longsor
a. Pemetaan.
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu
wilayah, sebagai masukkan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan
propinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari
bencana.
b. Penyelidikan.
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam
perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
c. Pemeriksaan.
Melakukan penyelidikian pada saat dan setelah terjadinya bencana, sehingga dapat diketahui
penyebab dan cara penanggulangannya.
d. Pemantauan.
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis sevara ekonomi dan
jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah tersebut.
e. Sosialisasi.
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Propinsi/kabupaten/kota atau masyarakat
umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannya. Sosialisasi
dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirim poster, booklet dan leaflet atau dapat
juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah.
f. Pemeriksaan bencana longsor.
Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi bencana dan tata cara
penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.
Tindakan Yang Dilakukan Selama dan Sesudah Tanah Longsor.
a. Tanggapan Darurat.
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamat dan pertolongan
korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan, antara lain:
Kondisi Medan
Kondisi bencana
Peralatan
Informasi bencana
ADI SAHPUTRA 11307004
GEOLOGI TEKNIK
b. Rehabilitas
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi dan sarana
transportasi. Selain itu di kaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya
supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila
tanah longsor sulit dikendaliakn.
c. Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi
pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena
kerentanan untuk bangunan-bangunan yang di bangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.

Anda mungkin juga menyukai