Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridwan Setiawan

NIM : 101101080
TUGAS : Energi Alternatif

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam
proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil
reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi yang lebih lambat
seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api
berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan
panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh
mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.
Api (warnanya-dipengaruhi oleh intensitas cahayanya) biasanya digunakan
untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi
sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia ( misal digunakan sebagai
bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang
keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga
merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).
Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna
bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya
seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat
sumber cahaya serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak
masyarakat zaman sekarang tapi terisolir, menganggap api adalah sumber
kehidupan segala mahluk hidup.
Api, merupakan salah satu pendukung kehidupan manusia. Sejak zaman
purbakala api sudah digunakan. Api ditemukan dengan cara membenturkan atau
menggesekkan dua buah batu sampai muncul percikan api atau dengan
menggosokan sebuah kayu kering dengan kayu kering lain. Api dapat dibuat jika ada
penyala (bahan yang mudah menyala jika terkena api), pemancing dan bahan bakar.
Contoh penyala adalah kayu kering yang diserut, rumput kering, pakis mati, lumut
kering, jamur kering jerami, serbuk gergaji, dedaunan kering dan bagian yang mati
atau membusuk dari batang pohon, serabut tumbuhan yang mengering, daun palm
atau kelapa yang mati, mesiu, kapas kain kasa, serta bagian luar bambu yang di
serut. Pemancingnya adalah ranting kecil atau potongan kayu kecil, kayu yang
dipisah-pisahkan dan batu yang kering. Dan yang terakhir, agar api menyala
lama diperlukan bahan bakar seperti kayu kering yang masih berdiri dan cabang
yang sudah mati dan kering, bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang,
dahan atau cabangnya, rumput kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang
sudah mengering, batubara, dan serpih mengandung minyak. Tetapi saat ini,
dengan kemajuan pemikiran manusia, api mudah ditemui di seluruh dan sudah
dibuat dalam berbagai macam bentuk, seperti korek api, kompor gas dan masih
banyak lagi.

Manfaat api
Pada kehidupan sehari-hari, api sering dmanfaatkan untuk memasak. Selain
itu api berguna untuk membuat api unggun yang bisa menghangatkan tubuh kita
pada waktu cuaca dingin. Ada juga sebagian orang yang menggunakan korek api
untuk menyalakan rokoknya, padahal rokok bisa merugikan diri kita sendiri.Betul
kan? Lalu apa lagi ya manfaat api? Oh iya, api sering digunakan untuk membakar
sampah, padahal jika kita membakar sampah akan menimbulkan polusi udara.
Karenanya, kalau bisa kita hindari membakar sampah ditempat yang padat
penduduknya karena selain mengakibatkan polusi udara juga bisa menyebabkan
bahaya kebakaran.

Bahaya api dan cara pencegahannya
Banyak musibah yang terjadi karena api. Contohnya kompor meledak,
kemudian terjadinya percikan api pada kabel listrik. Kedua contoh tersebut sering
terjadi di kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu, penebangan hutan secara
terus menerus yang membuat hutan gundul akan mempermudah terjadinya
kebakaran hutan. Karena seringnya terjadi kebakaran, maka di tiap negara di dunia
pasti ada dinas pemadam kebakaran dengan personil pemadam kebakaran,
perlengkapan pemadamnya, seperti mobil pemadam kebakaran, tangga dan lain-
lain.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran ada beberapa tips yang baik untuk kita
lakukan, diantaranya :
1. Jangan membuang puntung rokok sembarangan.
2. Hindari bermain dengan korek api dan barang sejenis yang mudah menimbulkan
api.
3. Hindari penebangan hutan secara terus-menerus, karena pada waktu musim
panas, hutan yang gundul akan mudah terbakar.
4. Jika memiliki peralatan yang berhubungan dengan api, misalnya kompor minyak
atau kompor gas, kita harus rajin merawatnya.
5. Jauhkan barang-barang yang berhubungan dengan api dari jangkauan anak-
anak.
6. Jangan mencuri listrik tanpa sepengetahuan dari yang bersangkutan karena
mungkin saja dapat menimbulkan arus pendek yang memunculkan percikan api.
7. Sediakan penyemprot air (hydrant) sebagai langkah awal untuk memadamkan
api jika terjadi kebakaran

Anda mungkin juga menyukai