Anda di halaman 1dari 2

Riuh-riuh suara musik berdentam sangat keras.

Di diskotik itu, orang-orang tengah terhanyut dalam


dunia fananya. Aroma alkohol yang memabukkan menyengat ke dalam indera penciuman setiap insan
yang berada dalam diskotik. Tak terkecuali seorang lelaki yang baru saja memasuki pintu diskotik. Ia
mengenakan jacket kulit berwarna cokelat dengan kaos hitam polos di dalamnya dan juga jeans
berwarna navy. Di liriknya beberapa manusia yang tengah bercumbu mesra disana, beberapa sedang
bermain judi, poker, billyard dan sebagai macamnya.
Tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya.
Kau sendiri saja, hum? Kata wanita itu dengan nada menggoda. Lelaki itu sama sekali tak tertarik
menanggapi pertanyaan wanita itu.
Berhenti menggodaku. Aku tidak tertarik Katanya sembari meninggalkan si wanita penggoda. Setelah
merasa cukup jauh menghindari wanita itu ia kembali mengedarkan indera pengelihatannya ke penjuru
sudut diskotik sembari mengacak-acak rambutnya hingga terlihat sedikit berantakan.
Di tatapnya seorang bartender sekitar sepuluh meter di depannya sedang menuangkan white whiskey
kepada seorang pengunjung. Lelaki itu pun segera berjalan ke arah sang bartender. Ia duduk di samping
pengunjung yang lain. Lelaki itu terus mengamati bartender itu dengan perasaan terpukau setelah ia
melihat bartender itu tidak segan-segan mengeluarkan jurus bela dirinya kepada seorang pengunjung
diskotik yang hendak bertindak kurang ajar kepada si bartender. Well, bartender ini adalah seorang
perempuan muda, rambut panjangnya ia gerai, dan baju yang ia kenakan memang terbilang seksi. Tak
sengaja bartender ini menangkap mata si lelaki yang tengah memperhatikannya. Ia segera menghampiri
lelaki itu dengan membawa sebotol bir.
Bir?
Lelaki itu menggeleng, Hai, aku Onew. Namamu?
Bartender itu hanya tersenyum, merasa jika lelaki di hadapannya ini mencoba merayunya seperti para
pengunjung pria hidung belang yang lain.
Vodka? Tequilla atau Wine? ujar bartender itu.
Lelaki itu hanya mendesah pendek seusai medengar ucapan bartender. Dengan cepat ia mengeluarkan
sesuatu dari balik jacket kulit yang ia kenakan. Ia memperlihatkan Police ID Card miliknya kepada
bartender cantik itu.
Bartender itu hanya menaikkan satu alisnya, Kau polisi?
Yang ditanya hanya menganggukkan kepala, Ada beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan
padamu. Pertama-tama, yang aku ingin tanyakan siapa namamu?
Bartender itu melipat kedua tangannya di depan dada, Kau serius ingin bertanya padaku? Info yang
keluar dari mulutku tidak pernah gratis, Onew-sshi.
Lelaki bernama Onew yang ternyata merupakan anggota kepolisian itu hanya terseyum simpul, Jadi,
bayaran semacam apa yang kau inginkan?
It depends on your question. Oh ya, namaku Krystal, dan untuk info ini kau harus membayarkanku
segelas vodka Ucapnya sembari mengambil segelas vodka yang ada di depannya kemudian
menenggaknya hingga habis.
Onew mengambil selembar uang dari dalam dompetnya dan menaruhnya di atas meja, Apa kau kenal
dengan orang bernama Kris Wu?
Raut wajah Krystal berubah begitu ia mendengar nama Kris Wu, dan itu terbaca jelas oleh Onew.
Gelagatnya juga terlihat aneh setelah ia menyebut nama Kris Wu.
Haha kau mengira jika aku mengenalnya? Aku sama sekali tidak kenal.
Jika kau berbohong seperti itu kau tidak akan mendapatkan bayarannya, karena yang kau berikan
adalah info palsu. Sahut Onew.
Aku sama sekali tidak mengenalnya err maksudku aku tidak mau sama sekali terlibat dalam
masalahnya. Jadi silahkan cari informan yang lain Bartender bernama Krystal itu beranjak pergi. Namun
Onew segera saja mengikutinya dan terus saja melancarkan pertanyaan kepada Krystal. Tetapi Krystal
mengabaikannya.
Ahh sayang sekali padahal

Anda mungkin juga menyukai