Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

A. PENGERTIAN MASALAH KEPENDUDUKAN


Penduduk adalah orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu
negara untuk jangka waktu yang lama.
Masalah kependudukan adalah masalah yang berhubungan dengan dinamika
penduduk.
Di dalam pembangunan, penduduk berperan sebagai obyek dan subyek
pembangunan. Penduduk sebagai obyek, yaitu penduduk dijadikan faktor yang
harus dibangun atau ditingkatkan pembangunan. Sedangkan penduduk sebagai
subyek yaitu penduduk dijadikan faktor pelaku pembangunan, yakni penduduk
yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai

B. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Tingkat
pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Jumlah penduduk yang besar bukanlah
suatu masalah, sebab apabila semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang
baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada Negara. Masalah
kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Masalah kependudukan yang bersifat kuantitatif
a) Jumlah penduduk yang besar
Penduduk dalam suatu Negara menjadi faktor terpenting dalam
pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek
pembangunan. Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat
dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada
pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Manfaat jumlah penduduk besar
Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam
Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari
bangsa lain
Upaya mengatasi jumlah penduduk yang besar
Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya
Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prsarana kesehatan dan
pendidikan serta fasilitas sosial lainnya
b) Pertumbuhan penduduk yang cepat
Secara nasional pertumbuhan Indonesia masih relatif cepat walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk
sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun
1980 1990 sebesar 1,98 % pertahun, dan periode 1990 2000 sebesar
1,6 % pertahun.
Upaya mengatasi pertumbuhan penduduk yang cepat adalah dengan
program KB (Keluarga Berencana). Keluarga berencana merupakan suatu
usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan
keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua
atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya
keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup angggota keluarga
dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera
Tujuan Program KB antara lain:
Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak
melebihi kemampuan peningkatan produksi
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga
sejahtera
c) Persebaran penduduk tidak merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik merata baik
persebaran antar pulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan
pedesaan
Pulau jawa dan Madura yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah
daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk di Indonesia
perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong
tingggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi,
tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo
meter persegi.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa
semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan pemukiman dan
industry. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan
secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar
tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam
melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan
keamanan.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa,
antara lain karena pulau Jawa :
Sebagai pusat pemerintahan
Sebagian besar tanahnya merupakan anah vulkanis yang subur
Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industry sehingga banyak
tersedia lapangan pekerjaan
Tersedia berbagai jenajng dan jenis pendidikan
Memiliki saran komunikasi yang baik dan lancar
Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan
program transmigrasi.
Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu :
Meratakan persebaran penduduk di Indonesia
Peningkatan taraf hidup transmigran
Pengolahan sumber daya alam
Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia
Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
Meningkatkan pertahanan dan keamanan wialyah Indonesia

2. Masalah kependudukan yang bersifat kualitatif
a) Tingkat kesehatan penduduk yang rendah
Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan
melihat :
Angka kematian
Angka kematian (mortalitas) adalah jumlah kematian dalam setiap
1000 penduduk dalam waktu 1 tahun.
Angka harapan hidup
Angka usia harapan hidup adalah rata-rata usia penduduk yang
diperhitungkan sejak kelahiran. Usia harapan hidup berkaitan erat
dengan angka kematian bayi.
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk
yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat
kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat
dilepskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan
penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin
tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas
makanan yang memeuhi standar kesehatan
b) Tingkat pendidikan yang rendah
Tingkat pendidikan bukan satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas
SDM penduduk suatu Negara. Kualitas SDM berhubungan dengan
produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan
punya produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikan tinggi
diharapkan punya produktiviitas yang tinggi.
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-
negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan
sarana pendidikan.
Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan adalah:
1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan
tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana
keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu
mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam
pembangunan.
2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat
menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga
banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan
masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila
terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena
itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan masyarakat

c) Tingkat kemakmuran yang rendah
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari
pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam
suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai
pendapatan per kapita rendah.
Penyebab pendapatan perkapita rendah:
Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain
Jumlah penduduk banyak
Besarnya angka ketergantungan
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap
pembangunan adalah:
1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang
ekonomi kurang berkembang baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil
pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas
sosial menengah ke atas.

Anda mungkin juga menyukai