Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

LABORATORIUM
MEKANIK
HARDNNEST TEST
( UJI KEKERASAN )
Oleh :
OKTA SAPUTRA
0611 3020 0856
MEA
POLITEKNIK NE!ERI SRI"IJA#A
PALEMBAN!
2013
BAB I
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillahhirrabbilalamin kita panjatkan kehadirat Allah Yang
Maha Esa yang telah membimbing penulis sehingga laporan hardnnest test ( uji
kekerasan ) ini dapat selesai dengan baik, adapun isi laporan ini adalah cara cara
melakukan uji kekerasan berikut data hasil uji kekerasan yang sudah penulis
lakukan.
amun, penulis menyadari didalam penulisan laporan ini masih sangat
banyak kesalahan, baik dari segi penulisan maupun segi pemilihan kata katanya,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersi!at membangun,
sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi dikemudian hari.
Akhirnya penulis mengajak penulis lainnya untuk dapat
mendarmabaktikan tenaga dan pikirannya baik unuk dirinya sendiri dan bangsa
yang sangat kita cintai ini.
Mudah mudahan Allah Yang Maha Esa dapat memberi limpahan rahmat
dan ridhonya kepada kita semua, atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
"alembang, ## April $%%&
"enulis
BAB II
HARDNESS TEST (UJI KEKERASAN)
'ujuan "engujian Hardness Test adalah (
#. Mahasis)a dapat melakukan pengujian kekerasan bahan* material
$. Mahasis)a dapat menentukan kekerasan bahan dan membedakan
kekerasan dari setiap jenis bahan* material
+. Mahasis)a dapat menentukan kekerasan bahan dengan metode
Brinnell, Rockwell dan Vickers.
Teori Dasar
,ekerasan adalah ketahanan suatu benda * material terhadap penetrasi*
penekanan daya tembus benda lain yang lebih keras dan nilai kekerasannya tidak
mutlak.
,ekerasan adalah suatu si!at dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi
oleh unsur-unsur paduannya.
.arbon didalam besi secara pasti mempengaruhi k)alitas baja dan
kekerasan yang dibutuhkan dapat dicapai dengan perlakuan panas. /ari
beberapa penyelidikan bah)a bahan akan berubah kekerasannya bila
dikerjakan dengan cold worked (misalnya( pengerolan dan penarikan)
0ntuk mengetahui nilai kekerasan suatu benda dapat dilakukan dengan
cara pengetesan, yaitu (
#. Metode Martens
$. Metode 'he 1ile 2ardness 'est (mengukur kekerasan dengan kikir)
+. Metode "alu "oldi
3. Metode Mohs
4. Metode 5alner
&. Metode Shore
6. Metode 7rinnell
8. Metode 9ock)ell
:. Metode ;ickers
Ad. 1. Metode Martens
Metode ini digunakan dengan cara menggoreskan intan yang tajam
dengan bentuk tertentu dan dibebani dengan tekanan yang dapat diatur.
.ara pengujian dengan metode ini jarang dipakai karena sulit dalam
pengoperasian dan kurang teliti.
Ad. 2. Metode The File Hardness Test
Metode ini dipakai untuk mengukur kekerasan permukaan logam
yang tahan aus. "ada prinsipnya cara ini adalah memperbandingkan
dengan standar kekerasan bahan yang sudah diketahui. Metode ini digunakan
dengan cara menggoreskan* mengikirkan kikir kepermukaan material yang akan
diketahui kekerasan dengan tekanan yang sesuai. .ara ini mudah dilakukan,
akan tetapi memerlukan ketrampilan, pengalaman dan perasaan.
Ad. 3. Metode Palu Poldi
Metode ini digunakan dengan cara memukulkan palu poldi
bersamaan dengan indentor bola baja kepermukaan material yang akan
diketahui kekerasannya dan ke batang percobaan yang telah diketahui
kekerasannya.
Ad. 3. Metode Mohs (Friedrich Mohs)
Metode Mohs adalah metode pengujian kekerasan yang tertua dan
terkenal. .aranya ialah dengan menggoreskan pelikan-pelikan (jenis batu-
batuan mineral) yang bernomor secara berurut ke permukaan material yang
akan ditentukan kekerasannya.
Adapun urutan batuan (mineral), yaitu (
no. # < 'alk no. & < =ethoklas (1eldspar)
no. $ < 5ipsum no. 6 < ,)artsa (>uart?)
no. + < .alcit (batu kapur) no. 8 < 'opa? (Manikam)
no. 3 < 1luorit (1loupar) no. : < .orundum
no. 4 < Apatit no.#% < @ntan

('alk tidak satu bahan pun akan tergores olehnya).
.ontoh (
Apabila bahan* material dapat tergores oleh no.4 dan tidak oleh no 3,
maka bahan tersebut mempunyai tingkat kekerasannya diantara 3 dan 4.
Metode Mohs banyak digunakan dalam lapangan* bidang
MINERALOGI, untuk memeriksa kekerasan logam, cara ini kurang teliti.
Ad.5. Metode Galner
omor Skala 7ahan
#
$
+
3
4
&
6
8
:
#%
##
#$
'imbal ('imah 2itam)
'imah "utih
'imbal keras
'embaga (dengan perlakuan panas)
'embaga cor
7ron?e
7esi tempa
7esi cor
7esi lumer
7aja
7aja yang dikeraskan
"os!or 7ron?e
Ad.6 Metode Shore
"enentuan kekerasan dengan metode ini yaitu dengan cara beban
dinamik antara lain dengan menjatuhkan palu kecil beratnya $,$ gr yang
ujungnya berbentuk bulat terbuat dari intan atau bola baja dari ketinggian yang
ditentukan keatas permukaan material yang akan ditentukan kekerasannya.
"alu tersebut akan memantul keatas dan ketinggian pantulan ini yang akan
menentukan kekerasan dari suatu material. "antulan lebih tinggi berarti material
tersebut lebih keras.
Alat yang dipakai adalah SCHLEROSCOOP SHORE

,euntungannya ( Alat ini kecil, mudah diba)a-ba)a dan dapat
mengukur kekerasan material dari berbagai ukuran.
Ad. Metode rinnell
Metode ini digunakan dengan cara menekankan penetrator dengan
indentor bola baja kepermukaan material dengan beban penekanan sesuai
dengan indentor dan jenis material yang akan diuji.
Alat penetrasi yang digunakan adalah indentor bola baja yang dikeraskan
dengan ukuran #% mm, 4 mm dan $,4 mm.
Metode ini digunakan untuk mengetes* menguji kekerasan logam
yang belum dilakukan proses Heat Treat!ent (perlakuan panas).
Material yang diuji adalah material yang lunak saja dan harga
kekerasannya hanya sampai 34% 27 (,g*mm ), jika hasil dari pengujiannya
didapat harga kekerasannya diatas 34% 27, maka hasil pengujiannya kurang teliti.
2arga kekerasan 7rinnell adalah (

297 < AAAAAAAA$" AAAAA ( ,g * mm )
. / (/ - (/ - dr) )
dimana (
" < 7eban (,g)
/ < /iameter indentor (mm)
dr < /iameter hasil penekanan
rata-rata (mm)
"euntun#an Metode rinnell : Sangat baik untuk memeriksa logam-
logam tuang yang tidak rata kekerasannya.
"eru#iann$a %
#. 7ekas tekanannya besar, sehingga merusak permukaan material
$. Bogam* material yang akan diuji kekerasannya harus lebih rendah dari
kekerasan indentor bola baja
+. Mengukur diameter bekas penekanan agak sulit, sehingga memerlukan
ketelitian.
Ta!e". 1. H#!#$%a$ a$&ara dia'e&er i$de$&or de$%a$ !e!a$.
Ba"" Dia'e&er( D Bri$$e""
1) 5 2(5 1(25 1 Hard$ess A**"i+a&io$s
N
K%
N
K%
N
K%
N
K%
N
K%
Ra$%e
2,-2)
3)))
355
5)
1.3,
1.(5
-5,(,2
-6(,
2,-(2
3)()
1-3 / ,-5 S&ee"( %re0 +as&
iro$
,.)
1)))
2-5)
25)
612(5
62(5
152(,.
15(6
,.()
1)()
-. / 315 No$ 'e&a"s( %re0
+as& iro$(
A"#'i$i#'( 1ea&
&rea&ed( 2o**er(
Bro$3e
-,)3
5))
1226
125
3)6
31(2
6(-,
(.
-,()3
5()
23(. /
15.
A"#'i$i#'(
A$$ea"ed
2-52
25)
612(,
62(5
152(,.
15(6
3.(25
3(,
2-(52
2(5
11(, / , Beari$% 'e&a"s
1226
125
3)6
31(2
6(-,
(.
1,(61
2()
11(
1(2
6() / 3, 4ead
-,)(3 5) 122(6
12(5
3)(-)
3(1
(.5 )(. -(,)
)(5
2(- / 15(. 5er0 so6&
'a&eria"s
,ekerasan 7rinnell dinotasikan dengan simbol 27 yang didahului dengan
harga standar kekerasan untuk kondisi-kondisi pengujian.
Contoh %
35) HB 57 5)7 2), berarti (
,ekerasan 7rinnell ( +4% ,g*mm
/iameter indentor bola baja ( 4 mm
7eban yang diberikan ( 64% ,g
Bama pembebanan ( $% detik.
A4AT DAN BAHAN (
#. 2ardness 'ester Machine jenis Albert 5nehm
$. Bensa dengan pembesaran 4%C, #%%C, $%%C
+. Mistar skala 4%C, #%%C, $%%C
3. @ndentor bola baja $,4 mm dan 4 mm
4. Stop)atch
&. ,unci B
6. Bandasan benda uji
8. Material uji.
4ANGKAH PER28BAAN (
#. "asang landasan benda uji pada dudukannya
$. 5erakkan tuas pada posisi # dan pasang penetrator yang sesuai
+. "ilih beban yang sesuai dengan penetrator dan bahan uji
3. 7uka tutup atas mesin dan pasang lensa pembesaran
4. Betakkan benda uji pada landasan yang tepat
&. ,encangkan penekanan benda uji dengan memutar hand)heel
6. 5erakkan tuas dari posisi # ke posisi $ dan selanjutnya ke posisi + secara
perlahan-lahan, ini merupakan beban a)al
8. 5erakkan tuas ke posisi 3 dan tunggu selama $% detik (penambahan beban)
:. 5erakkan tuas ke posisi # (posisi semula)
#%. 0kur diameter bekas penekanan secara teliti pada layar mesin
##. Bakukan pengujian sebanyak 4C
#$. Ambil benda uji dan matikan mesin
#+. 'entukan nilai kekerasannya dengan perhitungan.
DATA HASI4 PENGUJIAN KEKERASAN 9ET8DE BRINNE44
= 7A2A @/E'=9 7E7A,(")
(,g)
d (mm) dr (mm) 27
(,g*mm$)
# .=""E9 7=BA 7ADA
E $,4 mm
&$.4 ,g d#<#,#8+
d$<#,#8+
#,#8+ 4+,%6
$ .=""E9 7=BA 7ADA
E $,4 mm
&$.4 ,g d#<#,$+&
d$<#,$:$
#,$&3 34,&
+ .=""E9 7=BA 7ADA
E $,4 mm
&$.4 ,g d#<#,$&$
d$<#,$&$
#,$&$ 3&,&3
3 .=""E9 7=BA 7ADA
E $,4 mm
&$.4 ,g d#<#,#83
d$<#,#83
#,#83 4+,%6
4 .=""E9 7=BA 7ADA
E $,4 mm
&$.4 ,g d#<#,#8+
d$<#,#+4
#,#4: 44
ANA4ISA DATA
27
#
< AAAAAAAA$" AAAAA
. / (/ - (/ - dr) )
< $ C #86,4 .
8 C $,4 ($,4-(2,5
2
1,55
2
))
< +3,8#8 ,g*mm
$
27 r < 27
#
F 27
$
F 27
+
F 27
3
F 27
4

4
<+3,8#8 F +%,#3: F +3,8#8 F +6,4 F 3+,6$&
4
< +&,$%$ ,g*mm
$
"enyimpangan MaGimum < 27. MaG 27r
< 3+,6$& +&,$%$
< 6,4$3
"enyimpangan Minimum < 27r 27. Min
< +&,$%$ +%,#3:
< &,%4+

"enyimpangan 9ata-rata < "eny. MaG F "eny. Min
$
< 6,4$3 F &,%4+ < &,6884
$
H Error < "enyimpangan 9ata-rata C #%%H
27r
< &,6884 C #%%H < #8,64# H
+&,$%$
27 yang sebenarnya < (27F H Error)
< (+&,$%$ F #8,64#H) ,g*mm
$
27 < +&,$%$ 27 $,4 * #86,4 * $%
Ad. . Metode Roc&'ell
Metode ini sebenarnya merupakan gabungan dari metode Brinnell
dan Vickers, sehingga hasilnya pun cukup presisi dan cepat.
Metode ini digunakan dengan cara menekankan penetrator dengan
indentor bola baja #*#&I dan intan yang berbentuk kerucut dengan sudut
puncak #$% ke permukaan material yang diuji dengan beban penekanan
sesuai dengan indentor yang dipakai.
@ndentor yang dipakai dalam pengujian Metode 9ock)ell (
a. 0ntuk logam-logam lunak digunakan bola baja #*#&I dengan beban #%%
,g
b. 0ntuk baja-baja yang keras digunakan intan dengan sudut #$% dengan beban
#4% ,g

Metode 9ock)ell digunakan untuk menguji material dari yang lunak
sampai yang keras.
"euntun#an Metode Roc&'ell( $aitu %
a. "roses pengujiannya yang cepat dan tepat sehingga dapat di
gunakanuntuk pengujian* pengetesan kekerasan bahan secara missal
b. 7ekas tekanannya kecil sehingga tidak merusak permukaan material.
Dika mengukur* menguji dengan bola baja #*#&I dan bebannya#%% ,g,
maka kekerasannya disebut 297 (2ardness 9ock)ell 7all)
Dika mengukur* menguji dengan intan #$% dan bebannya #4% ,g, maka
kekerasannya disebut 29. (2ardness 9ock)ell .one). "engukuran* pengujian
297 hanya sampai dengan #%% 297, diatas
#%% 297 harus dengan 29..
"eru#ian Metode Roc&'ell adalah tidak dapat digunakan pada bahan*
material yang tipis yang tebalnya diba)ah # mm.

A4AT DAN BAHAN :
#. 2ardness 'ester Machine
$. @ndentor #*#&I dan intan #$%
+. Stop)atch
3. ,unci B
4. Bandasan 7enda 0ji
&. Material 0ji
4ANGKAH PER28BAAN :
#. "asang landasan benda uji pada dudukannya
$. 5erakkan tuas pada posisi #
+. "asang penetrator yang sesuai
3. "ilih beban mayor yang sesuai (#%% ,g atau #4% ,g)
4. Betakkan benda uji pada landasannya
&. ,encangkan benda uji dengan memutar hand)heel
6. 5erakkan tuas dari posisi # keposisi $ dan + secara perlahan-lahan (beban
a)al)
8. Atur posisi jarum dial pada nol dengan memutar ring
:. 5erakkan tuas keposisi 3 dan tunggu sampai gerak jarum dial berhenti
#%. 5erakkan tuas keposisi +
##. 7aca nilai kekerasan yang ditunjukkan jarum pada dial
#$. ,embalikan tuas pada posisi semula
#+. Bakukan pengujian sebanyak 4C
#3. Ambil benda uji dan matikan mesin.
Ta!e" 2. H#!#$%a$ Pe$e&ra&or da$ !e!a$ #$&#; 9e&ode Ro+;<e""
GR8UP 9ETH8D PENETRAT8R 9AJ8R 48AD 9IN8R 48AD
N K% N K%
# 297 #*#&I ball :8%,6 #%% :8,%6 #%
29. #$%
%
diamond #36# #4% :8,%6 #%
$ 29A #$%
%
diamond 488,& &% :8,%6 #%
29/ #$%
%
diamond :8%,6 #%% :8,%6 #%
29E #*8I ball :8%,6 #%% :8,%6 #%
291 #*#&I ball 488,& &% :8,%6 #%
295 #*#&I ball #36# #4% :8,%6 #%
292 #*8I ball 488,& &% :8,%6 #%
29, #*8I ball #36# #4% :8,%6 #%
+ 29B JI ball 488,& &% :8,%6 #%
29M JI ball :8%,6 #%% :8,%6 #%
29" JI ball #36# #4% :8,%6 #%
299 KI ball 488,& &% :8,%6 #%
29S KI ball :8%,6 #%% :8,%6 #%
29; KI ball #36# #4% :8,%6 #%
3 $4 #$%
%
diamond #36,# #4 $:,3$ +
+% #$%
%
diamond $:3,$ +% $:,3$ +
34 #$%
%
diamond 33#,+ 34 $:,3$ +
4 #4 ' #*#&I ball #36,# #4 $:,3$ +
+% ' #*#&I ball $:3,$ +% $:,3$ +
34 ' #*#&I ball 33#,+ 34 $:,3$ +
DATA HASI4 PENGUJIAN 9ET8DE R82K=E44
N8 BAHAN INDENT8R BEBAN( P
(K%)
HRB
(K%7''
2
)
1
STEE4
1716>
1))
-2()
2 -6()
3 -..5
- -6()
5 -6()
ANA4ISA DATA
297 r < 297
#
F 297
$
F 297
+
F 297
3
F 297
4

4
<3$,% F 3&,% F 38,4 F 3&,% F 3&,% < 34,6 ,g*mm
$
4
"enyimpangan MaGimum < 297. MaG 297r
< 38,4 34,6
< $,8
"enyimpangan Minimum < 297r 297. Min
< 34,6 3$,%
< +,6

"enyimpangan 9ata-rata < "eny. MaG F "eny. Min
$
< $,8 F +,6 < +,$4
$
H Error < "enyimpangan 9ata-rata C #%%H
297r
< +,$4 C #%%H < 6,## H
34,6
297 yang sebenarnya < (297F H Error)
< (34,6 F 6,## H) ,g*mm
$
297 < 34,6 297 #*#&I * #%% * $%
Ad. :. Metode )ic&ers
Metode ini sama dengan metode 7rinnell yaitu besarnya nilai
kekerasan ditentukan oleh beban penekanan dibagi dengan luas permukaan bekas
penekanan.
Metode ini digunakan dengan cara menekankan penetrator dengan
indentor intan yang berbentuk piramid dengan dasar bujur sangkar dan sudut
puncaknya #+& kepermukaan material yang akan diuji.
7eban penekanan yang digunakan pada Metode ;ickers ini mulai dari #
,g sampai #$% ,g

0ntuk beban #, +, 4 ,g dengan tambahan bandul
0ntuk beban #%, +%, #%% ,g tanpa tambahan bandul
2arga kekerasan ;ickers, yaitu (
2; < #,843 " ( ,g*mm
$
)
d
$
/imana ( " < beban penekanan (,g)
d < diagonal rata-rata (mm)

"euntun#an Metode )ic&ers yaitu dapat menguji bahan* material yang keras,
tipis yang tebalnya diba)ah # mm, dan hasilnya lebih presisi
A4AT DAN BAHAN :
#. 2ardness 'ester Machine
$. Bensa pembesaran dan mistar akala 4%C, #%%C, $%%C
+. @ndentor #+&
%
3. Stop)atch
4. ,unci B
&. Bandasan benda uji
6. 7enda uji
8. 7andul beban
4ANGKAH PER28BAAN :
#. Secara umum sama dengan Metode 7rinell
$. 0ntuk beban # ,g sampai #% ,g
"utar tuas dari posisi # ke posisi $ dan ke posisi + secara perlahan (tidak
sampai posisi 3), tunggu sampai $%-+% detik.
+. 0ntuk beban +% ,g sampai #%% ,g, tuas diputar sampai posisi 3, tunggu
$%-+% detik.
3. 5erakan tuas ke posisi semula
4. 0kur diagonalnya secara hori?ontal dan Lertical dan hitung rata-ratanya
&. Bakukan pengujian sebanyak 4C
6. Ambil benda uji dan matikan mesin
8. 'entukan harga kekerasan dengan perhitungan
DATA HASI4 PENGUJIAN KEKERASAN 9ET8DE 5I2KERS
= 7A2A @/E'=9 7E7A,(")
(,g)
d (mm) dr (mm) 27
(,g*mm$)
#
Amutit. S.
2eat
'reatment
@ntan #+&
%
+%
d#<#,$
d$<#,$
#,$ +8,&
$ d#<#,+
d$<#,$
#,$4 +4,&
+ d#<#,+
d$<#,$
#,$4 +4,&
3 d#<#,#
d$<#,$
#,#4 3$,%4
4 d#<#,$
d$<#,$
#,$ +%,&
ANA4ISA DATA
2;
#
< #,843 " ( ,g*mm
$
)
d
$
< #,843 +% . < +8,& ,g*mm
$
#,$
$
2;r < 2;
#
F 2;
$
F 2;
+
F 2;
3
F 2;
4

4
<+8,& F +4,& F +4,& F 3$,%4 F +8,&
4
< +3,8: ,g*mm
$
"enyimpangan MaGimum < 2;. MaG 27r
< 3$,%4 +3,8:
< 6,#&
"enyimpangan Minimum < 2;r 2;. Min
< +3,8: +%,&
< 3,$:

"enyimpangan 9ata-rata < "eny. MaG F "eny. Min
$
< 6,#& 3,$: < 4,6$4
$
H Error < "enyimpangan 9ata-rata C #%%H
27r
< 4,6$4 C #%%H < #&,3 H
+3,8:
2; yang sebenarnya < (27F H Error)
< (+3,8: F #&,3H) ,g*mm
$
2; < +3,8: 2; @ntan #+&
%
* +% * $%
BAB III
KESI9PU4AN
Setelah mendapatkan pelajaran dari mata kuliah Baboratorium 2ardness
'est, "enulis dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara kerja dan teknik
dalam perhitungan kekerasan suatu material. Selain itu penulis dapat mengetahui
bagaimana berbagai macam cara pengujian kekerasan, baik yang menggunakan
peralatan mesin maupun yang dengan memadukan atau menggoreskan dengan
berbagai jenis bebatuan.
/idalam mata kuliah 2ardness 'est terdapat berbagai macam pengujian
dan didalam pengujian tersebut ada beberapa macam cara yang cara kerjanya
hamper sama, misalnya Metode ;ickers dan Metode 7rinell. /idalam pengujian
ini yang membedakannya adalah @ndentor yang digunakan, Metode 7rinell
menggunakan 7ola 7aja sedangkan Metode ;ickers mengguakan @ntan #+&
%
.
Setelah mempelajari berbagai macam Metode "engujian, penulis
menyimpulkan bah)a didalam pemilihan bahan perlu diperhatikan kekuatan dari
material tersebut, terutama kekerasan dari bahan tersebut. =leh sebab itulah kita
perlu melakukan pengujian terhadap beberapa bahan yang sering digunakan
didalam suatu proses permesinan.

Anda mungkin juga menyukai