Anda di halaman 1dari 3

1.

Gambarkan peta kriging dengan limit distance berbeda-beda


Ordinary Krigging, limiting distance 1000.000 = Dibatasi radius tertentu

Simple Krigging, limiting distance 1000.000 = Tidak dibatasi radius

Anisotropik krigging, limiting distance 10.000





Anisotrop krigging, limiting distance 100.000

Krigging, limiting distance 200.000

2. Gambarkan peta kriging omnidirectional dan anisotropi
Krigging, Omnidirectional. Limiting distance 1000.000





Krigging, Biderectional (anisotropi), limiting distance 1000.000, ration = 1,3, angle = 90


3. Jelaskan perbedaan peta-peta yang dihasilkan (fenomena interpolasi yang
dihasilkan)

Dengan menggunakan krigging, kita dapat menentukan nilai-nilai pada suatu titik yang tidak
diketahui nilainya atau tidak dilakukan sampling (Interpolasi). Perbedaan interpolasi yang
didapat berubah seiring dengan perubahan limiting distance yang dimasukan. Penentuan
limiting distance begantung pada plotting pada peta. Dari sana kita dapat menentukan kira-
kira limiting distance berapa yang bisa cukup merepresentasikan. Dari gambar diatas. Dilihat
bahwa jarak antara titik yang satu dengan titik yang lain berkisar 150 meter. Menunjukan
apabila kita menggunakan limiting distance 10 meter. Maka peta interpolasi tidak
menggambarkan nilai apapun, karena jarak yang terlalu kecil. Untuk limiting distance 200 &
100 meter. Kita dapat mengetahui nilai pada titik-titik yang sudah dilakukan sampling,
namun tidak untuk titik-titik yang tidak dilakukan sampling. Oleh karena itu, limiting
distance harus diperbesar agar dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak diketahui
valuenya, yaitu limiting distance 1000 meter. Perbedaan antara peta interpolasi
omnidirectional dengan bidirectional berada pada sudut interpolasinya. Dimana
omnidirectional kesegala arah (berbentuk lingkaran), sedangkan bidirectional bergantung
pada arah persebaran pada diagram subsurface (berbentuk lonjong)

Anda mungkin juga menyukai