Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Persarafan (Gangguan Konduksi) Epilepsi A. Pengkajian (Riwaat Kesehatan! Pemeriksaan "isik! #iagnostik P$) Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada. Untuk melakukan langkah pertama ini diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh perawat diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan atau system biopsikososial dan spiritual bagi manusia yang memandang manusia dari aspek biologis, psikologis, social dan tinjauan dari aspek spiritual. ( Aziz Alimul H, !!" #. Pengkajian pada pasien dengan epilepsi antara lain$ %. Anamnesa &eluhan utama yang sering menjadi alasan klien dibawa ke rumah sakit adalah terjadinya kejang berulang dan penurunan tingkat kesadaran. . 'iwayat kesehatan 'iwayat kesehatan sekarang $ (aktor riwayat penyakit saat ini sangat penting diketahui karena untuk mengetahui pola dari kejang klien. )anyakan dengan jelas tentang gejala yang timbul seperti kapan mulai serangan, stimulus yang menyebabkan respons kejang, dan seberapa auh aat kejang dengan respons (isik dan psikologis dari klien. )anyakan (aktor-(aktor yang memungkinkan predisposisi dari serangan epilepsi, apakah sebelumnya klien pernah mengalami trauma kepala dan in(eksi serta kemana saja klien sudah meminta pertolongan setelah mengalami keluhan. Penting juga ditanyakan tentang pemakaian obat sebelunya seperti pemakaian obat-obatan antikon*ulsan, antipiretik dll., dan riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga. +. 'iwayat penyakit dahulu Penyakit yang pernah diderita sebelumnya (apakah mengalami keadaan yang sama seperti sekarang seperti mengalami kejang berulang#. ". 'iwayat kesehatan keluarga Apakah ada anggota keluarga yang menderita kejang, penyakit sara(, dan penyakit lainnya. ,. Pengkajian Psiko-sosio-spiritual Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk menulai respons emosi klien terhadap kondisi pascakejang.nsetelah mengalami kejang klioen sering mengalami perubahan konsep diri yang maladapti(. &lien akan lebih banyak menarik diri, ketakutan akan serangan kejang berulang dan depresi akan prognosis dari kondisi yang akan datang. a. Akti*itas dan istirahat -ejala yaitu keletihan, kelemahan umum, keterbatasan dalam berakti*itas yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau orang lain. )anda yaitu perubahan tonus, kekuatan otot, gerakan in*olunter, kontraksi otot atau sekumpulan otot. b. .irkulasi. -ejala yaitu iktal $ hipertensi (tekanan darah tinggi#, peningkatan nadi, sianosis, tanda-tanda *ital normal atau depresi dengan penurunan nadi dan perna(asan. c. /ntegritas ego. -ejala yaitu stressor eksternal atau internal yang berhubungan keadaan dan atau penanganan peka rangsang, perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya, perubahan dalam berhubungan.0itandai dengan pelebaran rentang respon emosional. d. 1liminasi. -ejala yaitu inkontinesia, ditandai dengan iktal $ peningkatan tekanan kandung kemih, dan tonus s(ingter, postiktal $ otot relaksasi yang mengakibatkan inkontinensia baik urine maupun (ekal. e. 2akanan dan cairan. -ejalanya yaitu sensiti*itas terhadap makanan, mual dan muntah yang berhubungan dengan akti*itas kejang. 0itandai dengan kerusakan jaringan lunak dan gigi (cedera selama kejang#. (. 3eurosensori -ejalanya yaitu riwayat sakit kepala, kejang berulang, pingsan, pusing dan memliki riwayat trauma kepala, anoksia, in(eksi cerebral, adanya aura (rangsangan audio*isiual,auditorius, area halusinogenik#. 0itandai dengan kelemahan otot, paralisis, kejang umum, kejang parsial (kompleks#, kejang parsial (sederhana#. g. 3yeri dan kenyamanan -ejalanya yaitu sakit kepala, nyeri otot, nyeri abnormal paroksismal selama (ase iktal. 0itandai dengan sikap atau tingkah laku yang hati-hati, distraksi, perubahan tonus otot. h. Perna(asan. -ejalanya yaitu (ase iktal $ gigi mengatup, sianosis, perna(asan cepat dan dangkal, peningkatan sekresi mucus, (ase postiktal apnea. i. &eamanan -ejalanya yaitu riwayat terjatuh, (raktur, adanya alergi. 0itandai dengan trauma pada jaringan lunak, ekimosis, penurunan kesadaran, kekuatan tonus otot secara menyeluruh. j. /nteraksi sosial -ejalanya yaitu terdapat masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga atau lingkungan sosialnya melakukan pembatasan, penghindaran terhadap kontak sosial. k. Penyuluhan dan pembelajaran. -ejalanya yaitu adanya riwayat epilepsi pada keluarga, penggunaan obat maupun ketergantungan obat termasuk alkohol. 4. Pemeriksaan (isik Pada pengkaian (isik secara umum sering didapatkan pada awal pascakejang klien mengalami kon(usi dan sulit untuk bangun. Pada kondisi yang lebih berat sering dijumpai adanya penuruna kesadaran. Pengkajian untuk peristiwa kejang perlu dikaji tentang$ 5agaimana kejang sering terjadi pada klien, tipe pergerakan atau akti(itas, berapa lama kejang berlangsung, diskripsi aura yang menimbulkan peristiwa, status poskial, lamanya waktu klien untuk kembali kejang, adanya inkontinen selama kejang. .elain itu juga dilakukan pemeriksaan 45, yaitu$ a. 5% (5reathing# /nspeksi apakah klien batuk, produksi sputum, sesak napas dan peningkatan (rekuensi pernapasan yang sering didapatkan pada klien epilepsi disertai adanya gangguan pada sistem pernapasan. b. 5 (5lood# Pengkajian pad asitem kardio*askuler terutama dilakukan pada klien epilepsi tahap lanjut apabila klien sudah mengalami syok. c. 5+ (5rain# Peningkatan 5+ (5rain# merupakan pemeriksaan (okus dan lebih lengkap dibandingkan pengkaian pada sistem lainnya. )ingkat kesadaran$ )ingkat kesadaran klien dan respons terhadap lingkungan adalah indikator paling sensiti( untuk dis(ungsi sistem persara(an. 6ungsi serebral, .tatus mental$ obser*asi penampilan dan tingkah laku klien, nilai gaya bicara dan obser*asi ekspresi wajah, akti(itas motorik pada klien epilepsi tahap lanjut biasanya mengalami perubahan status mental seperti adanya gangguan perilaku, alam perasaan, dan persepsi. d. 5" (5ladder# Pemeriksaan pada sitem kemih biasanya didapatkan berkurangnya *olume output urine, hal ini berhubungan dengan penurunan per(usi dan penurunan curah jantung keginjal. e. 5, (5owel# 2ual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung. Pemenuhan nutrisi pada klien epilepsi menurun karena anoreksia dan adanya kejang. (. 54 (5one# Pada (ase akut setelah kejang sering didapatkan adanya penurunan kekuatan otot dan kelemahan (isik secara umum sehingga mengganggu akti(itas perawatan diri. %. #iagnosa 0iagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola# dari indi*idu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidenti(ikasi dan memberikan inter*ensi secara pasti untuk menjaga status keehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah. (3ursalam, !!%#. 0iagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan epilepsi menurut 7idagdo, wahyu. !!8, Ari(, 2utta9in. !%%, 6ransisca 5. 5atticaca. !% adalah$ %. 3yeri akut b.d nyeri kepala sekunder respons pascakejang (Postikal#. . 'esiko cedera b.d kejang berulang, ketidaktahuan tentang epilepsi dan cara penanganan saat kejang serta penurunan tingkat kesadaran. +. &ecemasan b.d kejang berulang, penyakit yang diderita. ". &oping indi*idu tidak e(ekti( b.d depresi akibat epilepsi, stigma sosial yang berkaitan dengan epilepsi, penyakit yang kronis. ,. &urang pengetahuan b.d baru pertama didiagnosa, seringnya akti(itas kejang, status perkembangan dan usia. 4. 0e(isit perawatan diri b.d kebingungan, malas bangun sekunder respons pascakejang (postikal#. &. Peren'anaan Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai inter*ensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. ( Aziz Alimul, !!"#. /nter*ensi pada epilepsi adalah$ 3o. 0: )ujuan /nter*ensi 'asional %. .etelah dilakukan tindakan keperawatan keluhan nyeri berkurang dengan kriteria hasil$ &lien dapat tidur dengan tenang. 7ajah klien tampak rileks. &lien mem*erbalisasikan penurunan rasa sakit. %%. 5erikan lingkungan yang aman dan tenang. . ;akukan manajemen nyeri dengan metode distraksi dan relaksasi na(as dalam. ++. ;akukan latihan gerak akti( atau pasi( sesuai kondisi dengan lembut dan hati-hati. "". &olaborasi pemberian analgesik. %%. 2enurunkan reaksi terhadap rangsangan eksternal atau sensiti*itas terhadap cahaya dan menganjurkan klien untuk beristirahat. . 2embantu menurunkan (memutuskan# stimulasi sensasi nyeri. ++. 0apat membantu relaksasi otot-otot yang tegang dan dapat menurunkan rasa sakit atau tidak nyaman. "". 0iperlukan untuk menurunkan rasa sakit. . .etelah dilakukan tindakan keperawatan klien bebas dari cedera yang %. %. &aji tingkat pegetahuan klien dan keluarga cara penanganan kejan %. %. 0ata dasar untuk inter*ensi selanjutnya. disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadran dengan kriteria$ &lien dan keluarga mengetahui cara mengontrol kejang. 2enghindari stimulus kejang. 2elakukan pengobatan teratur untuk menurunkan intensitas kejang. . . Anjurkan keluarga agar mempersiapkan lingkungan yang aman seperti memasang batasan ranjang atau paan pengaman dan alat suction untuk selalu berada dekat klien. +. Anjurkan untuk mempertahankan tirah baring total selama (ase akut. ". ". &olaborasi pemberian terapi, (enytoin (dilantin#. . . 2elindungi klien apabila kejang terjadi. +. +. 2engurangi risiko jatuh atau terluka jika *ertigo, sinkope, dan ataksia terjadi. ". ". )erapi medikasi untuk menurunkan respons kejang berulang. +. .etelah dilakukan tindakan keperawatan ketakutan klien hilang atau berkurang dengan kriteria hasil$ - &lien dapat mengenal perasaannya - &lien dapat mengidenti(ikasi penyebab atau (aktor yang mempengaruhi kecemasan atau ketakutan yang dialaminya. %. %. 5antu klien mengekspresikan rasa takut. . ;akukan kerja sama dengan keluarga. +. +. Hindari kon(lik dengan pasien dan jalin trust dengan baik. ". Ajarkan kontrol kejang. %. %. &etakutan yang berkelanjutan memberikan dampak psikologis yang tidak baik. . . &erja sama klien dan keluarga sangat penting +. +. &on(lik dapat meningkatkan rasa marah, menurunkan kerja sama dan mungkin memperlambat penyembuhan. ". ". &ontrol kejang bergantung pada aspek pemahaman dan kerja sama klien. &lien ,. ,. 5eri lingkungan yang tenang dan suasana untuk istirahat. 4. 4. &urangi stimulus ketegangan. <. 5erikan penjelasan tentang keadaan klien=penyakit yang diderita klien. 8. 8. >rientasikan klien terhadap prosedur rutin dan akti(itas yang diharapkan. dianjurkan untuk mengikuti gaya hidup rutin reguler dan sedang, diet (menghindari stimulan yang berlebuhan#, latihan dan istirahat tidur. ,. Akti*itas sedang adalah terapi yang baik karena penggunaan energi yang berlebihan dapat dihindari. 4. 2engurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu. 4. <. &eadaan tegang (ansietas, (rustasi# mengakibatkan kejang pada beberapa klien. <. 8. 2emberikan respons balik yang positi(. >rientasi dapat menurunkan kecemasan. #. Pelaksanaan 2erupakan komponen dari proses keperawatan (Potter ? Perry, !!,# adalah kategori dari perilaku keperawatan di mana tindakan yang di perlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang di perkirakan dari asuhan keperawatan di lakukan dan di selesaikan. .udut pandang teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. 3amun demikian, di banyak lingkungan perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. .ebagai contoh, implementasi segera diperlukan ketika perawat mengidenti(ikasi kebutuhan klien yang mendesak, dalam situasi seperti henti jantung, kematian mendadak dari orang yang dicintai, atau kehilangan rumah akibat kebakaran. E. E(aluasi 1*aluasi merupakan proses keperawatan mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan (Potter ? Perry, !!,#. 1*aluasi terjadi kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Perawat menge*aluasi apakah perilaku atau respon klien mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam diagnose keperawatan atau pemeliharaan status yang sehat. .elama e*aluasi, perawat memutuskan apakah langkah proses keperawatan sebelumnya telah e(ekti( dengan menelaah respon klien dan membandingkannya dengan perilaku yang disebutkan dalam hasil yang diharapkan. 0a(tar Pustaka http$==(akhrudin8<.blogspot.com=!%!=!8=asuhan-keperawatan-epilepsi.html http$==apriantinunu.blogspot.com=!%+=!%=b-konsep-asuhan-keperawatan.html