Anda di halaman 1dari 3

Faktor yang menyebabkan obesitas secara langsung.

a. Genetik
Yang dimaksud factor genetik adalah faktor keturunan yang berasal dari orang tuanya. Pengaruh
faktor tersebut sebenarnya belum terlalu jelas sebagai penyebab kegemukan . Namun demikian, ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa factor genetic merupakan factor penguat terjadinya
kegemukan (Purwati, 2001). Menurut penelitian , anak-anak dari orang tua yang mempunyai berat
badan normal ternyata mempunyai 10 % resiko kegemukan. Bila salah satu orang tuanya menderita
kegemukan , maka peluang itu meningkat menjadi 40 50 %. Dan bila kedua orang tuanya
menderita kegemukan maka peluang factor keturunan menjadi 7080% (Purwati, 2001).
b. Hormonal
Pada wanita yang telah mengalami menopause, fungsi hormone tiroid didalam tubuhnya akan
menurun. Oleh karena itu kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang. Terlebih lagi
pada usia ini juga terjadi penurunan metabolisme basal tubuh, sehingga mempunyai kecenderungan
untuk meningkat berat badannya (Wirakusumah, 1997).
Selain hormon tiroid hormone insulin juga dapat menyebabkan kegemukan. Hal ini dikarenakan
hormone insulin mempunyai peranan dalam menyalurkan energi kedalam sel-sel tubuh. Orang yang
mengalami peningkatan hormone insulin, maka timbunan lemak didalam tubuhnyapun akan
meningkat. Hormon lainnya yang berpengaruh adalah hormone leptin yang dihasilkan oleh kelenjar
pituitary, sebab hormone ini berfungsi sebagai pengatur metabolisme dan nafsu makan serta fungsi
hipotalmus yang abnormal, yang menyebabkan hiperfagia (Purwati, 2001).
c. Obat-obatan
Saat ini sudah terdapat beberapa obat yang dapat merangsang pusat lapar didalam tubuh. Dengan
demikian orang yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut, nafsu makannya akan meningkat, apalagi
jika dikonsumsi dalam waktu yang relative lama, seperti dalam keadaan penyembuhan suatu
penyakit, maka hal ini akan memicu terjadinya kegemukan (Purwati, 2001).
d. Asupan makan
Asupan makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi seseorang. Asupan Energi yang
berlebih secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (over weight),
dan obesitas. Makanan dengan kepadatan Energi yang tinggi (banyak mengandung lemak dan gula
yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar
keseimbangan energi yang positip ini (Gibney, 2009)
Perlu diyakini bahwa obesitas hanya mungkin terjadi jika terdapat kelebihan makanan dalam tubuh,
terutama bahan makanan sumber energi. Dan kelebihan makanan itu sering tidak disadari oleh
penderita obesitas (Moehyi, 1997).
Ada tiga hal yang mempengaruhi asupan makan, yaitu kebiasaan makan, pengetahuan, dan
ketersediaan makanan dalam keluarga. Kebiasaan makan berkaitan dengan makanan menurut
tradisi setempat, meliputi hal-hal bagaimana makanan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana
menyiapkan, siapa yang memakan, dan seberapa banyak yang dimakan
Kegemukan dapat memicu timbulnya beberapa penyakit
kronis yang sangat serius seperti :

1) Resistensi Insulin
Insulin dalam tubuh berguna untuk menghantarkan glukosa sebagai bahan bakar pembentuk energi
kedalam sel. Dengan memindahkan glukosa kedalam sel maka insulin akan menjaga kadar gula
darah tingkat yang normal. Pada orang gemuk terjadi penumpukan lemak yang tinggi didalam
tubuhnya, sementara lemak sangat resisten terhadap insulin.
Sehingga, untuk menghantarkan glukosa kedalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap
normal, pankreas sebagai pabrik insulin, di bagian pulau-pulau langerhans, memproduksi insulin
dalam jumlah yang banyak.
Lama kelamaan, pankreas tidak sanggup lagi memproduksi insulin dalam jumlah besar sehingga
kadar gula darah berangsur naik dan terjadilah apa yang disebut Diabetes Melitus Tipe 2.
2) Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi sangat umum terjadi pada orang gemuk. Para peneliti di
Norwegia menyebutkan bahwa peningkatan tekanan darah pada perempuan gemuk lebih mudah
terjadi jika dibandingkan dengan laki-laki gemuk. Peningkatan tekanan darah juga mudah terjadi
pada orang gemuk tipe apel (central obesity,konsentrasi lemak pada perut) bila dibandingkan
dengan mereka yang gemuk tipe buah pear (konsentrasi lemak pada pinggul dan paha).
3) Serangan Jantung
Penelitian terakhir menunjukan bahwa resiko terkena penyakit jantung koroner pada orang gemuk
tiga sampai empat kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang normal. Setiap peningkatan 1
kilogram berat badan terjadi peningkatan kematian akibat penyakit jantung koroner sebanyak 1%.
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menangani obesitas, antara lain:
1) Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang bersifat aerobik, yaitu olahraga yang menggunakan
oksigen dalam sistem pembentukan energinya. Atau dengan kata lain olahraga yang tidak terlalu
berat namun dalam waktu lebih dari 15 menit. Contoh olahraga yang dianjurkan antara lain berjalan
selama 20-30 menit setiap harinya, berenang, bersepeda santai, jogging, senam aerobik, dll.
Pengaturan makan:
akan lebih baik lagi jika makan malam disajikan sebelum pukul 7 malam,
untuk menghindari timbunan lemak tubuh yang berlebihan. Untuk
mengurangi perasaan laparnya, dapat di kompensasi dengan makan buah
atau sayuran, namun hindarkan yang menggandung lemak seperti kelapa
dan apokat, hindarkan pula makan sayur dengan bumbu kelapa, mentega
dan keju, disamping itu masakan rebus lebih dianjurkan dan pada makanan
goreng. Selain cara tersebut, untuk menurunkan berat badan, Andry ( 1996)
menganjurkan untuk menerapkan diet rendah kalori gizi seimbang, dengan
proporsi Karbonhidrat : Lemak : Protein = 60 : 20 : 20, utamakan
karbonhidrat kompleks, pemakaian lemak jenuh tidak melebihi 10 % dan
total kalori dan asupan serat sekitar 35 Gram/hari.
d. Kurangi Mengemil Makanan
Mengemil artinya terlalu banyak mengkonsumsi makanan
ringan, seperti makan makanan instan, contohnya kerupuk, cokelat,
biskuit, minum es, dan lain-lain. Maka dari itu hindari sejenis
makanan tersebut

Anda mungkin juga menyukai