Anda di halaman 1dari 10

KEANEKARAGAMAN IKAN AIR TAWAR DI SEPANJANG ALIRAN SUNGAI

BURENG KECAMATAN GENDANGLEGI, KABUPATEN MALANG


Yoga Mahendra, Sofia Er Raha!, I"rohi#$
Uni%er&i'a& Negeri Ma(ang
E#ai() oga$#ahend*g#ai($+o#
ABSTRAK: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan tujuan
untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman ikan di sungai Bureng serta hubungan faktor
abiotik terhadap keanekaragaman ikan di sungai Bureng. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Maret - Juni. Ikan ditangkap menggunakan seine net dan electrofishing serta didapatkan 13
spesies ikan air tawar. ilai indeks keanekaragaman spesies ikan di sungai Bureng !aitu "#$%&-
1#'$%# kemerataan spesies ikan di sungai Bureng !aitu "#%(&-"#')& dan keka!aan spesies ikan
!aitu "#)&*-1#(1$. +aktor abiotik !ang se,ara signifikan berhubungan dengan keanekaragaman
dan kemerataan adalah kandungan oksigen terlarut -./0 dan suhu# sedangkan faktor abiotik
!ang berhubungan se,ara n!ata terhadap keka!aan spesies ikan di sungai Bureng han!a suhu
perairan.
Ka'a K!n+i: 1eanekaragaman# Ikan 2ir 3awar# 4ungai Bureng.
4eban!ak 13.""" spesies air tawar hidup di danau dan sungai !ang ,akupann!a
han!a 15 di permukaan bumi# sedangkan 1*.""" spesies hidup di habitat air laut !ang
merupakan ("5 bagian permukaan bumi -6e7e8ue et al# %""$0. Menurut 2diesoemarto
dan 9ifai# dalam :ar!ono dkk -%""%0 ada sekitar $&"" spesies ikan terdapat di Perairan
Indonesia# dan jumlah jenis ikan tersebut masih terus bertambah dengan ditemukann!a
jenis-jenis baru. .ilihat dari jumlah jenis ikan air tawar# Indonesia menempati rangking ke
dua di dunia setelah Bra;il dan pertama di 2sia -Budiman dkk# %""%0.
1egiatan obser7asi ikan telah dilakukan di beberapa sungai di Indonesia. <ustina
-%""10 telah melakukan obser7asi iktiofauna di sepanjang sungai 9angau# 9iau# 4umatera#
dan hasiln!a bahwa terdapat (" spesies ikan !ang ditemukan. 4elain itu# in7entarisasi ikan
juga telah dilakukan di sungai Brantas oleh 4uharijanti dkk -%""$0 dan ditemukan ) jenis
ikan
4ungai Bureng merupakan salah satu sungai !ang terletak di daerah =ondanglegi#
1abupaten Malang. 2ir !ang mengalir di sepanjang sungai ini berasal dari sumber 4ira
!ang terletak di hulu bagian sungai Bureng. 4edangkan hilir dari sungai tersebut bermuara
di rawa Bureng. 4ungai tersebut memiliki rona habitat !ang relatif berbeda dari hulu ke
hilir# sehingga memiliki karakteristik masing-masing. .i sumber 4ira# memiliki aliran air
!ang relatif lambat# dan ban!ak ditemukan subsrat berupa tanaman air. 1emudian aliran air
sedikit lebih deras mengalir menuju ke daerah lahan kangkung. 4ungai dibagi menjadi
beberapa aliran dengan mengikuti pola lahan tanaman kangkung# sehingga pada daerah ini#
sungai menjadi lebih dangkal dengan substrat !ang didominasi oleh pasir. 1emudian aliran
air akan menuju daerah dam# dan alirann!a menjadi semakin lebih ,epat. 4etelah melewati
dam# maka aliran air menjadi semakin ,epat# dengan profil substrat !ang sebagian besar
adalah batu-batuan besar dan juga batuan sedang# hingga akhirn!a menuju ke hilir# !aitu
rawa Bureng. 2liran air di rawa Bureng relatif sangat lambat# dan substrat didominasi oleh
pasir !ang sangat halus.
Berdasarkan paparan tersebut dilakukanlah penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui jenis dan keanekaragaman ikan di sungai Bureng serta hubungan faktor abiotik
terhadap keanekaragaman ikan di sungai Bureng.
1
MET,DE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. /bjek penelitian dalam penelitian ini
adalah ikan air tawar disepanjang aliran sungai Bureng# =ondanglegi# 1abupaten Malang
!ang tertangkap dengan menggunakan seine net dan electrofishing di setiap stasiun.
2lat dan bahan !ang digunakan adalah =P4. jaring -seine net0 mesh "#& ,m dan
electrofishing -1%># 1"20#kertas label# pensil# formalin 1"5# botol# dan alkohol (&5#
multimeter#./ meter# bola han!ut# stopwatch# jangka sorong# lup# dan mikroskop. Identifikasi
menga,u pada buku sumber 1ottelat dkk -1))30 dan ?eber dkk -1)"1-1)%%0.
Pengambilan sampel ikan di sungai Bureng dilakukan dengan membuat beberapa
stasiun se,ara representatif. Berdasarkan perbedaan rona lingkungan -<ustina# %""10# daerah
penelitian dibagi menjadi & stasiun# !aitu stasiun 1 adalah 4umber 4ira# stasiun % adalah
sungai !ang melintasi lahan tanaman kangkung# stasiun 3 adalah titik per,abangan sungai
Bureng -daerah dam0# stasiun ' adalah sungai !ang mengalir ke arah tenggara @ 1#&3 km dari
dam dan stasiun & adalah rawa Bureng. 4tasiun dapat dilihat pada gambar 1.
Ga#"ar -$ .o'o Pen+i'raan Sa'e(i' S!ngai B!reng dan S/e'&a Lo/a&i Penga#"i(an Sa#0e($ S'a&i!n - 1 23
4566$-78S --63945-9$:48T ;< /#=, S'a&i!n 6 1 23 4562$998S --63945-6$>28 T ;<,94 /#=
S'a&i!n 9 1 23 45:4$<78S --639?577$798T 9:4 # ;-,<2 /#= S'a&i!n : 1 23 25-7$4:8S
--639?56<$:<8T 99> # ;6,?- /#= dan S'a&i!n 7 1 23 >567$?<8S --63975:7$748T 997 # ;?,-6
/#=S!#"er) Goog(e ear'h ;6<-6=$
Ikan ditangkap dengan menggunakan electrofishing dan seine net. 4e,ara kuantitatif#
spesimen dikumpulkan dengan metode penangkapan persatuan usaha -+olt;# 1)$%A <ustina#
%""1A 1aemink# %""(A Pegg# %""(0 !aitu 3 kalidengan penggunaan seine net dan %" menit
dengan menggunakan electrofishing. Pengambilan sampel dilakukan seban!ak tiga kali
ulangan pada hari !ang berbeda# dengan penggunaan jaring seban!ak % kali dan electrofishing
satu kali. 4eban!ak & ekor ikan untuk setiap spesies !ang telah ditangkap kemudian direndam
dalam formalin 1"5# dan setelah %' jam di,u,i pada air mengalir lalu dipindahkan ke dalam
alkohol (&5 dan diberi label# untuk selanjutn!a diidentifikasi di 6aboratorium Biologi#
+MIP2 Bni7ersitas egeri Malang.
+aktor abiotik !ang diukur antara lain ke,epatan arus# temperatur# salinitas# kandungan
oksigen terlarut# ke,erahan, dan intensitas pen!inaran. Pengukuran faktor abiotik dilakukan
disetiap stasiun pengamatan dengan ' kali ulangan$ .ata !ang diperoleh kemudian dianalisis
indeks keanekaragaman# indeks kemerataan# dan indeks keka!aan jenis pada masing-masing
stasiun
%
-
6
9
:
7
U
@ASIL PENELITIAN
Berdasarkan pengambilan sampel !ang telah dilakukan diperoleh sejumlah '*) ikan
!ang dari lima stasiun di sungai Bureng dan teridentifikasi dalam tiga belas spesies !ang
tergolong dalam empat ordo dan sepuluh familia. 4pesimen ikan !ang tertangkap dapat dilihat
pada =ambar %# sedangkan jumlah indi7idu ikan !ang tertangkap di setiap stasiun sungai
Bureng disajikan pada 3abel 1. 1omposisi ikan !ang ditemukan disajikan pada 3abel %.
d
Ga#"ar 6$ S0e&i#en I/an ang Ter'ang/a0 di S!ngai B!reng$ ;a= Anabas testudineus, ;"= Aequidens
pulcher, ;+= Aplocheilus panchax, ;d= Channa striata, ;e= Clarias batrachus, ;f= Dermogenys
pussilus, ;g= Pterygoplichthys pardalis, ;h= Oreochromis mosambicus, ;i= dan ;A= Poecilia
reticulata Jan'an dan Be'ina, ;/= Puntius binotatus, ;(= Rasbora lateristriata, ;#= Trichopsis
vittata, ;n=, ;o=, dan ;0= Xiphophorus helleri "e'ina, Aan'an A dan Jan'an B$
ilai indeks :C# D# dan 9 disajikan pada 3abel 3. Berdasarkan tabel tersebut# diketahui
bahwa nilai :C tertinggi adalah di stasiun 1 -1#'$%0 dan terendah di stasiun 3 -"#$%&0 dan nilai
3
a
b
,
d
e
d d
f
d d
gg
d
d
h
d d
i
d d
j
d d
k
d d
l
d d m
d d
n
d
o
d
p
d
tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman ikan di sungai Bureng termasuk dalam
kategori rendah sampai sedang. ilai indeks D tertinggi adalah di stasiun 1 -"#')&0 dan
terendah di stasiun 3 -"#%(&0 dan nilai tersebut menunjukkan bahwa kemerataan ikan di
sungai Bureng termasuk dalam kategori sedang. ilai indeks 9 tertinggi adalah di stasiun '
-1#(1$0 dan terendah di stasiun 3 -"#)&*0.
Ta"e( -$ Ko#0o&i&i I/an ang Di'e#!/an di S!ngai B!reng
No I/an S'a&i!n J!#(ah
- 6 9 : 7
1 Xiphophorus helleri &" - - - - &"
% Aplocheilus panchax - 1* & - 3* &(
3 Poecilia reticulata ( %" 1& 3 1" &&
' Dermogenys pussilus 1& 1% - 3" *& 1%%
& Rasbora lateristriata '* 3 & %" %& ))
* Trichopsis vittata - - - - $ $
( Oreochromis mosambicus - - - - 1 1
$ Puntius binotatus 3" & - 3 - 3$
) Channa striata $ 1 - % - 11
1" Clarias batrachus - - - 1 - 1
11 Anabas testuineus 3 1 - % % $
1% Pterygoplichthys paralis 1 - % 1 & )
13 Ae!uiens pulcher - - - - 1" 1"
To'a( 1*" &$ %( *% 1*% '*)
Ta"e( 6$ Ko#0o&i&i I/an ang Di'e#!/an di S!ngai B!reng
No ,rdo .a#i(ia S0e&ie&
1 Per,iformes 2nabantidae Anabas testuineus-Blo,h# 1)(%0
Ei,hlidae
Ae!uienspulcher-=ill# 1$&$0
O"mossambicus-?.1.:.Peters# 1$&%0
Ehannidae Channastriata-Blo,h# 1()30
Belontiidae T"vittata-Eu7ier# 1$310
% E!prinodontiformes 2plo,heilidae Aplocheiluspanchax-:amilton# 1$%%0
:emirhamphidae D"pussila-1uhl dan 7an :asselt# 1$%30
Poe,iliidae
Poeciliareticulata-Peters#1$&)0
X"helleri-:e,kel#1$'$0
3 4iluriformes Elariidae Clariasbatrachus-?eber dan Beaufort# 1)130
6ori,ariidae Pterygoplichthysparalis-Eastelnau# 1$&&0
' E!priniformes
E!prinidae
Puntiusbinotatus->alen,iennes# 1$'%0
R"lateristriata-Bleeker# 1$&'0
Ta"e( 9$ Inde/& @B, E, dan R
'
S'a&i!n @B E R
1 1#'$% "#')& 1#'%%
% 1#3"% "#'3' 1#&*%
3 "#$%& "#%(& "#)&*
' 1#%'1 "#'1' 1#(1$
& 1#3$* "#'*3 1#*13
Ke'erangan) @ 1 Inde/& Keane/araga#anC E 1 Inde/& Ke#era'aan) dan R 1 Inde/& Ke/aaan
4elain pengambilan sampel ikan# dilakukan pula pengukuran faktor abiotik di setiap
stasiun seperti p:# ./# suhu# salinitas# turbiditas dan ke,epatan aliran air. ilai rata-rata
parameter abiotik tersebut disajikan pada 3abel '.
Ta"e( :$ @a&i( Peng!/!ran .a/'or A"io'i/
S'a&i!n
.a/'orA"io'i/
0@ D, ;#gDL= S!h! ; C= T!r"idi'a& ;#gDL= Ke+e0a'ana(iran air ;#D&=
- (#"( 1"#'3 %*#3 '#"* "#"')
6 (#13 &#(' %*#* 3#)" "#"('
9 (#1& &#%* %*#3* '#1% "#3"3
: (#3( (#'* %*#1 '#1' "#'13
7 (#31 3#$ %* 3#*3 "#"3%
9ata-rata (#%1 *#&' %*#%( 3#)( "#1('
.ata pengukuran faktor abiotik dan nilai indeks 4hanon-?ienner dianalisis lebih
lanjut menggunakan analisis regresi bac#war untuk mengetahui adan!a hubungan antara
faktor abiotik terhadap ketiga indeks tersebut. :asil analisis regresi bac#war menunjukkan
bahwa ./ dan suhu memiliki hubungan !ang n!ata terhadap indeks keanekaragaman dan
indeks kemerataan serta han!a suhu !ang menunjukkan adan!a hubungan !ang n!ata
terhadap indeks keka!aan -pF"#"&0# sedangkan faktor abiotik lainn!a menunjukkan adan!a
hubungan !ang tidak n!ata -pG"#"&0.
PEMBA@ASAN
4ungai Bureng memiliki keanekaragaman ikan !ang rendah karena han!a ditemukan
sepuluh familia meskipun terdapat 7ariasi habitat dengan kombinasi karakteristik !ang khas
dan berbeda di setiap stasiun. Penelitian serupa !ang dilakukan oleh 3jakrawidjaja dan
:ar!ono -1))(0 di kawasan perairan :utan 3aman ?isata 2lam# 9uteng# +lores# 33 !ang
juga memiliki lima tipe habitat berbeda diketahui han!a memiliki 1* spesies ikan -delapan
familia0 sehingga dapat dikatakan bahwa perairan tersebut termasuk dalam kategori perairan
dengan keanekaragaman !ang miskin. 1ottelat dkk. -1))*0 dan Junaidi -%""$0 menambahkan
bahwa semakin ban!ak 7ariasi habitat maka kehadiran jenis-jenis ikan penghunin!a akan
semakin bertambah sehingga keanekaragamann!a pun semakin meningkat.
Berdasarkan identifikasi !ang telah dilakukan# '*) ikan !ang diperoleh di lima stasiun
di sungai Bureng terdiri dari tiga belas spesies ikan !ang tergolong dalam sepuluh familia
!aitu Anabas testuineus -2nabantidae0# Ae!uiens pulcher dan Oreochromis mossambicus
-Ei,hlidae0# Aplocheilus panchax -2plo,heilidae0# Channa striata -Ehannidae0# Clarias
&
batrachus -Elariidae0# D" pussila -:emirhamphidae0# Pterygoplichthysparalis
-6ori,ariidae0# Poecilia reticulata dan Xipoporus helleri -Poe,iliidae0# Puntius binotatus dan
Rasbora lateristriata -E!prinidae0# Trichopsis vittata -Belontiidae0.
.elapan spesies -*1#&'50 merupakan ikan lokal sedangkan lima spesies sisan!a
-3$#'*50 merupakan ikan introduksi !ang didatangkan ke perairan lokal. 1ottelat -1))30
men!ebutkan spesies !ang bukan lokal dan asal introduksin!a antara lain Ae!uiens pulcher
dan Pterygoplichthys paralis -2merika 4elatan0, O" mossambicus -2frika0, Poecilia
reticulata ->ene;uela0 dan X" helleri -Meksiko0.
Beberapa jenis ikan han!a dapat ditemukan di satu stasiun saja seperti X" helleri
-stasiun 10# Clarias batrachus -stasiun '0# Ae!uiens pulcher, O" $ossambicus dan T" vittata
-stasiun &0# sedangkan jenis lainn!a dapat ditemukan hampir di seluruh stasiun. Xipoporus
helleri merupakan spesies terban!ak !ang dapat ditemukan di stasiun satu -&" indi7idu0.
.elgado -%""'0 men!ebutkan bahwa X" helleri dapat ditemukan di sungai !ang beraliran
deras dan lebih memilih pada habitat !ang ban!ak terdapat 7egetasi tanaman air !ang
men!ediakan makanan dan perlindungan dari predator. 4pesies ikan livebearer seperti
Poecilia reticulata dan X" %elleri paling ban!ak ditemukan di stasiun 1 dan 3. .ominasi oleh
ikan tersebut dimungkinkan karena perkembangbiakan keduan!a !ang se,ara o7o7i7ipar
sehingga tidak memerlukan habitat khusus untuk bertelur dan memijah. :al tersebut
diperkirakan men!ebabkan perkembangbiakan keduan!a sangat ,epat dan melimpah.
+amilia Poe,ilidae mampu hidup pada beberapa 7ariasi lingkungan !ang luas dan
memiliki toleransi !ang tinggi terhadap gangguan habitat -habitat isturbance0 dan mampu
untuk hidup pada lingkungan dimana tidak ban!ak spesies lain bisa hidup. 1arakteristik
ekologi ikan tersebut terlihat berhubungan dengan fleksibilitas makanan !ang berma,am-
ma,am dan fakta mengenai tidak diperlukann!a tempat !ang spesifik untuk berkembangbiak
-2raHjo dkk.# %""3A Montag dkk.# %"11A dan 1ottelat dkk.# 1))30. 1ondisi lingkungan di
stasiun 1 terdiri dari substrat !ang ban!ak ditumbuhi tanaman air sedangkan pada stasiun 3
terdapat dam !ang menjadi batas beberapa ikan !ang membutuhkan habitat berbeda untuk
setiap masa perkembangann!a.
Aplocheilus panchax ditemukan melimpah di stasiun % dan & dimana kedua stasiun
tersebut memiliki karakteristik ke,epatan aliran air !ang relatif lambat dan berbatasan dengan
lahan kangkung -stasiun %0 dan dekat dekat area persawahan -stasiun &0. 1ondisi perairan
!ang seperti itu sesuai dengan !ang dikemukakan oleh Manna dkk. -%"110 bahwa ikan ini
memang memiliki preferensi terhadap daerah-daerah lahan persawahan ataupun kolam !ang
relatif memiliki aliran air !ang lambat# dikarenakan pada daerah tersebut merupakan kawasan
!ang potensial bagi pertumbuhan lar7a n!amuk !ang merupakan makanan dari ikan tersebut.
Clarias batrachus merupakan spesies !ang han!a ditemukan di stasiun & !ang
memiliki beberapa anak sungai dan beberapa mengalir ke area persawahan dengan
membentuk gorong-gorong ke,il. 4pesimen Clarias batrachus !ang ditemukan di stasiun
tersebut ditangkap pada anak sungai !ang menuju area persawahan dan han!a ditemukan satu
indi7idu saja. :al tersebut dapat dimungkinkan karena populasin!a semakin menurun.
=oswami -%""(0 mengatakan bahwa penggunaan pestisida !ang sembarangan pada lahan
padi !ang merupakan salah satu preferensi ikan tersebut untuk dasar memijah mempengaruhi
jumlah anakan ikan tersebut di perairan.
Oreochromis mossambicus fase ju7enil juga merupakan spesies ikan !ang han!a
dapat ditemukan di stasiun &. .elgado -%""'0 men!ebutkan bahwa O" mossambicus dapat
hidup hampir pada semua tempat baik kolam# drainase# bendungan# estuari# sungai# maupun
*
danau. Ikan ini memiliki toleransi !ang ,ukup tinggi terhadap temperatur# salinitas#
kandungan oksigen !ang rendah# kualitas air !ang buruk dan polusi sehingga dapat
beradaptasi dan berkompetisi dengan ikan asli lainn!a. Berdasarkan pengamatan dan
narasumber mas!arakat sekitar# ikan tersebut dapat ditemukan hampir di sepanjang sungai
tetapi pada saat pengambilan sampel han!a diperoleh satu ekor !ang dimungkinkan karena
metode penangkapan !ang kurang efektif bila menggunakan jaring dan electrofishing,
berbeda dengan kebiasaan mas!arakat sekitar !ang selama ini menggunakan alat pan,ing.
Berdasarkan indeks keanekaragaman 4hanon-?ienner -:C0# diketahui bahwa nilai
indeks keanekaragaman ikan di perairan 4ungai Bureng termasuk dalam kategori rendah
sampai sedang -"#$%&-1#'$%0. ilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 1
-4umber 4ira0 dan terendah pada stasiun 3 -daerah dam0. 2nalisis regresi menunjukkan
adan!a hubungan !ang n!ata antara ./ dan suhu terhadap keanekaragaman sedangkan
faktor abiotik !ang lain menunjukkan adan!a hubungan !ang tidak n!ata.
ilai keanekaragaman terendah terdapat di stasiun 3 !ang mungkin disebabkan oleh
terdapatn!a dam. 2dan!a perubahan habitat sungai !ang disebabkan oleh manusia dapat
men!ebabkan terbatasn!a persebaran ikan. Beberapa jenis ikan membutuhkan habitat !ang
berbeda dalam tiap tahap perkembangann!a seperti ikan lele -Clarias sp.0 !ang sangat
membutuhkan areal persawahan untuk bertelur# tetapi karena adan!a dam !ang menjadi
penghalang# maka ikan akan terisolasi di satu tempat tertentu dan dimungkinkan juga akan
mengganggu siklus kehidupann!a !ang men!ebabkan terjadin!a penurunan populasi.
:arrison dan 4tiassn! -1)))0 dalam 6e7e8ue dkk. -%""$0 menjelaskan bahwa kegiatan
memodifikasi aliran air -di7ersi# ekstraksi# dan pen!impanan0 dan teknologi impounment
seperti pembuatan dam merupakan permasalahan !ang serius bagi perairan dan biotan!a
karena menghilangkan atau memodifikasi habitat perairan dapat men!ebabkan terjadin!a
kepunahan ikan asli
Indeks kemerataan -D0 di sungai Bureng relatif rendah -"#%(&-"#')&0 dengan nilai
kemerataan tertinggi di stasiun 1 dan terendah di stasiun 3. Jumlah indi7idu masing-masing
spesies di stasiun 1 hampir merata dengan proporsi X" helleri paling dominan# tetapi tidak
berbeda jauh dengan jumlah indi7idu !ang lain# sedangkan di stasiun 3 terdapat satu jenis
ikan !ang paling mendominasi !aitu Poecilia reticulata# sedangkan jumlah antar indi7idu
lainn!a tidak berbeda jauh. 2nalisis regresi menunjukkan bahwa ./ dan suhu memiliki
hubungan !ang n!ata terhadap kemerataan# sedangkan faktor abiotik !ang lain menunjukkan
hubungan !ang tidak n!ata. 1andungan ./ di perairan sungai tersebut adalah 3#$"-1"#'3
mgI6. Perbedaan kandungan ./ di masing-masing stasiun mengakibatkan pola persebaran
ikan !ang berbeda-beda pula. 2fianto dan D7i -1))30 dalam Jukri dkk -%"130 men!ebutkan
bahwa beberapa jenis ikan mampu bertahan hidup pada perairan dengan konsentrasi oksigen
terlarut 3 mgI6 dan .as dkk. -%""*0 menegaskan bahwa kandungan oksigen !ang optimal
bagi ikan adalah & mgI6.
1andungan ./ tertinggi terdapat di stasiun 1 -sumber 4ira0 sedangkan !ang terendah
adalah di stasiun &. ilai ./ !ang tinggi di stasiun 1 dapat dikarenakan terdapatn!a tanaman
air !ang melimpah sehingga memberikan sumbangan oksigen !ang lebih ban!ak dari hasil
fotosintesis. Irianto -%""&0 dalam Jukri dkk. -%"130 mengatakan bahwa pada badan air#
oksigen berasal dari tiga sumber !aitu difusi langsung dari atmosfer# akibat angin dan ombak#
dan hasil fotosintesis tumbuhan air dan fitoplankton.
+aktor-faktor abiotik lain# seperti suhu# p:# ke,epatan air# dan turbiditas memberikan
hubungan !ang tidak n!ata terhadap keanekaragaman dan kemerataan ikan di sungai Bureng.
(
:al tersebut dimungkinkan karena faktor-faktor tersebut nilai !ang tidak berbeda jauh antar
stasiun.Indeks keka!an -90 pada sungai Bureng berkisar antara "#)&*-1#(1$ dengan nilai
terendah di stasiun 3 -"#)&*0 dengan jumlah & spesies !ang ditemukan dan nilai tertinggi di
stasiun ' -1#(1$0 dengan jumlah ( spesies !ang ditemukan. 4eperti !ang telah dijelaskan
sebelumn!a bahwa semakin ber7ariasi suatu habitat maka akan semakin ban!ak spesies !ang
hidup di tempat tersebut. 4elain itu# sungai Bureng termasuk dalam kategori sungai dengan
ukuran !ang relatif ke,il dan tidak begitu lebar sehingga keka!aan jenis di sungai tersebut
tidak setinggi sungai-sugai besar seperti sungai 9angau !ang memiliki (" spesies dan sungai
1apuas !ang memiliki 31" spesies -9obert# 1$)$A 1ottelat# 1))3A <ustina# %""10# tetapi jika
dibandingkan dengan sungai Brantas sektor Malang maka sungai Bureng memiliki tingkat
keka!aan !ang lebih besar karena han!a ditemukan ) spesies ikan di sungai Brantas sektor
Malang -4uharijanti# %""$0.
2nalisis regresi menunjukkan bahwa suhu memiliki hubungan !ang n!ata terhadap
indeks keanekaragaman# kemerataan dan keka!aan spesies ikan di sungai Bureng. 4uhu
perairan di sungai Bureng berkisar antara %*

J%*#3*

E !ang menunjukkan bahwa rentangan


suhu di semua stasiun tidak berbeda jauh. 4uhu dapat berkaitan dengan faktor abiotik lain
seperti ./. :ukum >anCt :offs men!atakan bahwa kenaikan suhu sebesar 1"

E akan
meningkatkan akti7itas fisiologis organisme sebesar %-3 kali lipat sehingga laju respirasi
meningkat dan akumulasi karbondioksida juga bertambah dan kelarutan oksigen menjadi
berkurang -Barus# 1))* dalam 4iagian# %"")0. /dum -1)(10 men!ebutkan bahwa organisme
akuatik seringkali mempun!ai toleransi !ang sempit terhadap perubahan temperatur sehingga
perbedaan suhu di sungai tersebut akan men!ebabkan perbedaaan jenis dan jumlah spesies
ikan !ang hidup di masing-masing stasiun. Perbedaan tersebut dapat men!ebabkan perbedaan
nilai keanekaragaman# kemerataan dan keka!aan di sungai Bureng.
SIMPULAN DAN SARAN
3iga belas spesies ikan !ang tergolong dalam sepuluh familia ditemukan di sungai
Bureng !akni Ae!uiens pulcher# Anabas testuineus, Aplocheilus panchax, Channa striata,
Clarias batrachus, D" pussila, O" mossambicus, Pterygoplichthys paralis, Poecilia
reticulata, Puntius binotatus, R" lateristriata, T" vittata, dan X" helleri. 1eanekaragaman
spesies ikan di sungai Bureng termasuk dalam kriteria rendah sampai sedang -:C "#$%&-
1#'$%0. 1emerataan spesies ikan di sungai Bureng termasuk dalam kriteria sedang -D "#%(&-
"#')&0 sedangkan untuk keka!aan spesies ikan di sungai Bureng berkisar antara "#)&*-1#(1$.
+aktor abiotik berupa kandungan oksigen terlarut -./0 menunjukkan adan!a hubungan !ang
n!ata terhadap keanekaragaman dan kemerataan sedangkan faktor abiotik lain menunjukkan
adan!a hubungan !ang tidak n!ata terhadap keka!aan spesies ikan di sungai Bureng.
Beberapa saran untuk penelitian selanjutn!a !aitu -10 Metode untuk penangkapan ikan
lebih dikembangkan# seperti penggunaan jebakan ikan agar didapatkan data !ang lebih sesuai
dengan tertangkapn!a semua ikan !ang ada di sungai tersebut# Penentuan stasiun !ang lebih
ban!ak# karena belum semua bagian sungai ter,akup# dan Identifikasi ikan menggunakan ,iri
anatomi agar lebih mudah dalam proses identifikasi.
$
DA.TAR RUJUKAN
2raHjo# +=.# PeiKoto# M=.# Pinto# BE3. dan 3eiKeira# 3P. %""3. .istribution of guppies
Poecilia reticulata -Peters# 1$*"0 and Phalloceros cauimaculatus -:ensel# 1$*$0
along a polluted stret,h of the ParaLba do 4ul 9i7er# Bra;il. &ra'" (" &iol.# *)-10:'1-
'$
Budiman# 2rie# 2.J.2rief# 2.:.3jakrawidjaja. %""%. Peran Museum Moologi .alam
Penelitian dan 1onser7asi 1eanekaragaman :a!ati -ikan0. (umal )#tiologi
)nonesia# %-%0:&l-&&.
.as# 4. 1.# Ehakrabart!# ..# %""*. 3he Bse of +ish Eommunit! 4tru,ture as a Measure of
D,ologi,aldegradation: 2 Ease 4tud! in 3wo 3ropi,al 9i7ers of India. &io*ystems#
)":$$J1)*
.elgado# Patri,ia. %""'. The +"*" Caribbean Region ,etlans an -ish. A /ital Connection.
Mar!land: 4il7er 4pring
+olt;# Jeffre! ?. 1)$%. +ish 4pe,ies .i7ersit! and 2bundan,e in 9elation to 4tream :abitat
Ehara,teristi,.Proc"Annu"Conf"*0A-,A".3"&-311.
=oswami# B. %""(.Magur -Clarias batrachus0 4eed Produ,tion Bsing 6ow :at,heries#
A!uacult"Asia $ag.# 1%:1'-1*
:ar!ono# 2gus :.3jakrawidjaja dan 2wal 9i!anto. %""%. Iktiofauna di Perairan 4ekitar
=unung 1abela 3aman asional Bogani ani ?artabone 4ulawesi Btara" (urnal
)#tiologi )nonesia# %-%0: 31-'".
Junaidi# D. %""$. 1ajian 1eanekaragaman dan .istribusi ikan di Perairan Muara Dnim
1abupaten Muara Dnim .alam Bpa!a 1onser7asi 4e,ara In 4itu. (urnal )lmiah
$)PA# (-10:3)-'(
Jukri# Muhammad# Dmi!arti dan 4!amsul 1amri. %"13. 1eanekaragaman Jenis Ikan di
4ungai 6amunde 1e,amatan ?atubangga 1abupaten 1olaka Pro7insi 4ulawesi
3enggara. (urnal $ina 1aut )nonesia# "1-"10:%3-3(
1aemingk# Mark 2.# Brian .. 4. =raeb# Ehristopher ?.# :oagstrom dan .a7id ?. ?illis.
%""(. 4hort ,ommuni,ation: Pattern of +ish .i7ersit! in Mainstream Missouri 9i7er
9eser7oir and 2sso,iated .elta in 4outh .akota and ebraska# B42. River
Research an Applications. %3: ($*J()1.
1ottelat# M.# 4.. 1artikasari# J.? .2nthon!# and ?. 4oetikno. 1))3. -reshwater -ishes Of
,estern )nonesia an *ulawesi" Periplus Dditions 6imited Press.
1ottelat# M dan J. +re!hof. %""(. %anboo# of 0uropean -reshwater -ishes. 1ottelat.
=erman!: Eornol# 4wit;erland and +re!hof
6e7e8ue# E.# 3. /berdorff# .. Paug!# M. 6. J. 4tiassn!# P. 2. 3edes,o. %""$. =lobal
.i7ersit! of +ish -Pis,es0 in +reshwater. %yrobiologia# &)&:&'&J&*(
Manna Barnali# =autam 2dit!#a dan 4amir Banerjee. %"11. :abitat :eterogenit! and Pre!
4ele,tion of Aplocheilus panchax: an Indigenous 6ar7i7orous +ish. ( /ector &orne
Dis# '$-30:1''-1')
Montag# 6u,iano +ogaNa de 2ssis dan 3iago MagalhOes da 4il7a +reitas. %"11. 6ength-
weight relationship and reprodu,tion of the gupp! Poecilia reticulata
-E!prinodontiformes: Poe,iliidae0 in urban drainage ,hannels in the Bra;ilian ,it! of
BelPm# &iota 2eotrop.# 11-30:)3-)(
/dum# D.P. 1)(1. The -unamental 0cology -3erjemahan0. <og!akarta: =adjah Mada
Bni7ersit! Press
Pegg# Mark 2. dan 9onald M. 3a!lor. %""(.+ish spe,ies di7ersit! among spatial s,ales of
altered temperate ri7ers.(ournal of &iogeography# 3':&')J&&$.
9oberts#3. 1$)$. The -reshwater -ishes of (ava, as Observe by 3uhl an /an %asselt in
456784569 :oologische /erhanelingen. Moologis,he >erhandelingen
)
4iagian# E!priana. %""). 3eane#aragaman an 3elimpahan )#an serta 3eter#aitannya
engan 3ualitas Perairan i Danau Toba &alige *umatera *elatan. 3esis
pas,asarjana Bni7ersitas 4umatera Btara tidak diterbitkan
4uharijanti# :erwati Bmi# ?inarji# .iana 2rfianti# Mul!anto# Putut ?idjanarko# 1usriani.
%""$. In7entarisasi Jenis-Jenis 2ir 3awar dan 6aut di Perairan Jawa 3imur. (urnal
Peri#anan. %-10:(-1%
3jakrawidjaja# 2. dan :ar!ono. 1))(. 1eanekaragaman Ikan 2ir 3awar dan 3ipe :abitatn!a
di 1awasan :utan 3aman ?isata 2lam# 9uteng# +lores-33. Prosiing *eminar
&iologi X)/ ; 3ongres 2asional &iologi X)# 1:1*3-1("
?eber#M and 6.+.de Beaufort. 1)1*. The -ishes of the )no8Australian Archipelago /ol ))
$alacopterygii, $yctophpiea, Ostariophysi. )" *iluroiea"Brill: 6eiden.
?eber#M and 6.+.de Beaufort. 1)1*. The -ishes of the )no8Australian Archipelago /ol )))"
Ostariophysi. ))" Cyprinoiea, Apoes, *ynbranchii"Brill: 6eiden.
?eber#M and 6.+.de Beaufort. 1)%%. The fishes of the )no8Australian Archipelago /ol )/"
%eteromi, *olenichthyes, *ynentognathi, Percesoces, 1abyrinthici,
$icrocyprini"Brill: 6eiden.
<ustina. %""1. 1eanekaragaman Jenis Ikan di 4epanjang Perairan 4ungai 9angau# 9iau
4umatra. (urnal 2atur )nonesia#' -10:1-1'
1"

Anda mungkin juga menyukai