Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosadarah.

Diagnosis tidak dapat


ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah
yangdianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahandarah plasma vena.
Penggunaan bahan darah utuh (
whole

blood
), vena,ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka-angka kriteria
diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO.Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil
pengobatan dapat dilakukandengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler
denganglukometer.
II.1.1. Diagnosis diabetes melitus
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes.Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan klasikDM seperti di bawah ini:


Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, danpenurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya


Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal,mata kabur, dan disfungsi ereksi pada
pria, serta pruritus vulvaepada wanitaDiagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:1.

Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosaplasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup
untuk menegakkandiagnosis DM2.

Pemeriksaan glukosa plasma puasa

126 mg/dL denganadanya keluhan klasik.3.

Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Meskipun TTGO denganbeban 75 g glukosa lebih sensitif dan
spesifik dibanding denganpemeriksaan glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan inimemiliki
keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukanberulang-ulang dan dalam praktek sangat jarang
dilakukankarena membutuhkan persiapan khusus.Langkah-langkah diagnostik DM dan
gangguantoleransi glukosa dapat dilihat pada bagan 1.
DM untuk dewasa tidak hamil dapat dilihat pada tabel-2. Apabilahasil pemeriksaan tidak memenuhi
kriteria normal atau DM,bergantung pada hasil yang diperoleh, maka dapat digolongkanke dalam
kelompok toleransi glukosa terganggu (TGT) atauglukosa darah puasa terganggu (GDPT).1.

TGT: Diagnosis TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGOdidapatkan glukosa plasma 2 jam
setelah beban antara 140 199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L).2.

GDPT: Diagnosis GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaanglukosa plasma puasa didapatkan antara
100 125 mg/dL (5,6 6,9 mmol/L) dan pemeriksaan TTGO gula darah 2 jam < 140mg/dL.
Tabel 2. Kriteria diagnosis DM

1.

Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu

200 mg/dL (11,1 mmol/L)Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat

pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir Atau2.

Gejala klasik DM+Kadar glukosa plasma puasa

126 mg/dL (7.0 mmol/L)Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8
jam Atau3.

Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO

200 mg/dL (11,1 mmol/L)TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban
glukosayang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
* Pemeriksaan HbA1c (>6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan menjadi salahsatu kriteria diagnosis
DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telahterstandardisasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai