Anda di halaman 1dari 12

Kebijakan dan Program

Pembangunan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah


Provinsi Papua

Kebijakan dan Program


Pembangunan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
Provinsi Papua

TAHUN 2001 - 2005


Sasaran:

A. Sasaran Kuantitatif

1. Berkembangnya kemitraan usaha yang lebih luas dengan prinsip saling


menguntungkan antara Koperasi dan PK dengan Usaha Besar
2. Berkembangnya lembaga keuangan masyarakat yang telah mengakar di
masyarakat termasuk jaringan pembiayaan antara LKM, LKM dengan Perbankan
3. Meningkatnya kontribusi Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menumbuhkembangkan Koperasi
dan UKM sebagai suatu kebutuhan dalam memperbaiki pendapatan anggota dan
masyarakat
5. Meningkatnya lembaga keuangan KSP/USP yang dapat memberikan pelayanan
kepada anggota/ masyarakat yang melaksanakan usaha ekonomi produktif sebagai
modal kerja dengan prosedur yang mudah dan murah

B. Sasaran Kualitatif
No Kabupaten/Kota Sasaran Th. 2001 2005 ( Jml Unit )
Koperasi PK Jumlah
1 Jayapura 28 18 46
2 Biak Numfor 18 14 32
3 Yapen Waropen 24 27 61
4 Manokwari 36 34 70
5 Sorong 49 28 77
6 Fakfak 19 10 29
7 Merauke 20 12 32
8 Nabire 16 14 30
9 Jayawijaya 15 12 27
10 Kota Jayapura 15 11 26
11 Paniai 11 9 20
12 Puncak Jaya 11 10 21
13 Mimika 11 11 22
14 Kota Sorong 10 10 20
TOTAL 283 220 503
Kembali ke ATAS
Program-program Pembangunan Koperasi dan PKM:

A. Strategi Pembangunan Koperasi dan UKM


1. Pengembangan Kewira usahaan

* Pembinaan kewirausahaan melalui kelompok/ sentra-sentra usaha kelompok


usaha lokal Papua
* Pembinaan kelembagaan dan usaha Koperasi dan UKM berbasis kampung/ desa/
kelurahan dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal yang tersedia
* Peningkatan keterkaitan dan pola kemitraan antara usaha besar dan menengah
dengan usaha rakyat setempat

2. Perkuatan dan Daya Saing

* Mengoptimalkan peran institusi masyarakat adat dalam pengelolaan hak ulayat


untuk produksi
* Pendampingan dan perlindungan masyarakat lokal sesuai dengan karakteristik
yang ada
* Pemanfaatan peluang usaha melalui Koperasi dan UKM terutama bagi
masyarakat Papua
* Meningkatkan SDM Koperasi dan UKM melalui pelatihan, magang yang bersifat
spesifik
* Perlindungan atas persaingan tidak sehat dan penyempurnaan peraturan yang
belum mendukung
* Pengembangan Partisipasi Masyarakat Papua dan pengkaderan sebagai anggota
Koperasi

B. Program Kembali ke ATAS

1. Program Penanggulangan Kemiskinan dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok


Masyarakat

* Penyediaan kebutuhan pokok masyarakat melalui Kop dan PK terutama di


Kabupaten/Kota
* Peningkatan, penguatan dan pengembangan kemampuan usaha produktif mandiri
melalui Koperasi dan PK
* Pembukaan lapangan kerja produktif di daerah melalui Koperasi dan PK
* Pengembangan pengelolaan SDA dan industri serta perdagangan melalui
Koperasi dan PK
* Penataan dan pengembangan agribisnis berbasis lokal melalui Koperasi dan PK
* Melakukan pembinaan, pembimbingan dan perlindungan bagi masyarakat untuk
berproduksi melalui Koperasi dan PK
* Meningkatkan usaha permodalan bagi KSP/USP baik dari intern maupun extern
untuk melayani kebutuhan anggota/ nasabahnya.

2. Program Pengembangan Kemitraan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi

* Peningkatan nilai tukar pertanian yg dapat memberi insentif, khususnya dalam


produksi pangan, agar kesejahteraan petani dapat diperbaiki secara luas dan terjadi
peningkatan produksi berarti mengurangi tingkat ketergantungan kepada impor
pangan dari luar daerah
* Melibatkan usaha kecil, menengah dan Koperasi dalam sistem distribusi sebagai
kebutuhan masyarakat agar terciptanya efisiensi alokasi sumber daya ekonomi
* Memberikan pelayanan melalui kredit secara lebih mudah dan sederhana
mungkin, namun tetap mempertimbangkan kaidah penyaluran kredit secara sehat
kepada sektor usaha kecil, menengah dan Koperasi
* Menata sistem manajemen usaha kecil, menengah dan koperasi untuk mengarah
kepada sistem manajemen modern yang memperhatikan aspek kualitas dan pelayanan
serta efisiensi biaya
* Mendorong berbagai usaha yg berbasis pada SDA, khususnya yang berorientasi
ekspor, agar kelompok usaha ini dapat berkembang seiring dengan upaya peningkatan
usaha kecil, menengah dan Koperasi
* Meningkatkan kerjasama kemitraan KSP/USP dengan pihak perbankan maupun
lembaga keuangan lainnya dalam melayani kebutuhan permodalan bagi para
anggotanya
* Membangun dan mengembangkan usaha ekonomi dg pola kemitraan antara
pengusaha kecil, menengah dan koperasi dengan pengusaha besar yg memiliki
hubungan saling terkait dan saling menguntungkan

3. Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

* Pengembangan kemampuan manajemen dan teknis masyarakat Koperasi dan PK


dalam pengelolaan SDA
* Meningkatkan dan mengembangkan kelembagaan ekonomi rakyat melalui
Koperasi dan PK
* Pendampingan, pembimbingan dan perlindungan terhadap
* usaha ekonomi masyarakat Koperasi dan PK Kembali ke ATAS

C. Sub Program/ Kegiatan

1. Kemitraan Koperasi dan PKM dengan Badan Usaha lainya


2. Pengembangan usaha sektor Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Indag, Jasa
dll, dengan memperioritaskan peran masyarakat Papua
3. Pengembangan kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat Papua
4. Peningkatan daya saing Koperasi dan PKM
5. Pemanfaatan peluang usaha melalui Koperasi dan PKM terutama bagi masyarakat
Papua
6. Peningkatan SDM melalui pelatihan, dan magang bagi kelompok, Koperasi dan
PKM
7. Pelatihan Aparat pembina
8. Pendampingan, Inkubasi bagi Kelompok, Koperasi dan PKM
9. Perkuatan Modal Kerja Usaha ekonomi produktif anggota masyarakat melalui
Koperasi dan PKM
10. Pemanfaatan peluang pasar (dalam dan luar negeri/eskpor)
11. Pemantapan organisasi dan manajemen Koperasi dan PKM
12. Peningkatan Produktifitas dan pemanfaatan teknologi serta komoditi unggulan
13. Pengembangan Lembaga Keu.angan Mikro
14. Pengembangan lembaga Perkoperasian (Dekopin, Bisnis Development Service/
BDS)
15. Perlindungan atas persaingan tidak sehat dan penyempurnaan aturan yang belum
mendukung
16. Pengembangan partisipasi masyarakat Papua dan pengkaderan sebagai anggota
Koperasi
Permasalahan yang Dihadapi:

A. Masalah Umum

1. Lemahnya Sumber daya Manusia


2. Lemahnya Akses Pasar
3. Lemahnya Manajemen
4. Lemahnya Permodalan
5. Lemahnya Akses Informasi
6. Lemahnya Teknologi

B. Masalah Khusus

1. Pendekatan pembangunan yang kurang tepat karena kurang memperhatikan


karakteristik spesifik lokal dan hak-hak ulayat masyarakat adat
2. Terjadinya pembangunan yang kurang memberikan manfaat yang optimal bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
3. Terjadinya ketimpangan sosial ekonomi antara penduduk pribumi dengan
pendatang, hingga menimbulkan kecemburuan sosial.
4. Produktifitas dan daya saing ekonomi masih rendah.
5. Sikap mental dan budaya aparatur pemerintah dan masyarakat yang belum
menyadari sepenuhnya arti penting pembangunan.
Kembali ke ATAS

Upaya-upaya yang Telah Dilakukan:


Dalam pemecahan masalah pelaksanaan Program Pembangunan Koperasi dan PKM,
upaya-upaya yang telah dilakukan adalah:

A. Upaya Umum

1. Lemahnya Sumber daya Manusia

dilaksanakan upaya berbagai pendidikan maupun pelatihan teknis dan non teknis
yang melibatkan pengurus, karyawan gerakan koperasi. Diklat dimaksud antara lain:
Manajemen Usaha Kecil, Akuntansi, Pelatihan Pengelola Koperasi Pangan,
Kewirausahaan, dll. Pembiayaan pelatihan diupayakan melalui sumber APBN/APBD
maupun dari hibah BUMN dan sumber-sumber lain. Kegiatan lainya yaitu
penyusunan program pelatihan (identifikasi, evaluasi dan supervisi) atas dasar
evaluasi program dan pasca pelatihan.

2. Lemahnya Akses Pasar

kegiatan peningkatan akses pasar koperasi promosi dan peningkatan citra koperasi
tingkat Nasional, Propinsi maupun Kabupaten dilaksanakan melalui pameran produk
unggulan, pasar murah, penyajian informasi pasar dan peluang usaha.

3. Lemahnya Manajemen

Dilakukan berbagai kegiatan atara lain peningkatan pengembangan kelembagaan,


peningkatan pengembangan koperasi melalui Temu Usaha Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat, Temu Kemitraan dan Temu Konsultasi, disamping pendidikan dan pelatihan
seperti tersebut butir

4. Lemahnya Permodalan

Pemberian dana modal bergulir melalui APBN, PUK, Pengalihan Subsidi BBM,
PER, Bantuan penyisihan laba BUMN, dll. Temu konsultasi pengembangan
permodalan koperasi dengan lembaga keuangan. Tim pengendalian Dana Bergulir,
Pengawasan dan monitoring dan evaluasi kredit program dan non program maupun
pelaksanaan KSP/USP.

5. Lemahnya Akses Informasi

Dilaksanakan berbagai kegiatan pengolahan data base koperasi maupun


penayangan pelayanan masyarakat melalui RRI dan televisi.

6. Lemahnya Teknologi

Dilakukan melalui pengembangan usaha bidang usaha sektor pertanian,


kehutanan, pertambangan, industri dan perdagangan, aneka jasa.

B. Upaya Khusus

1. Pendekatan pembangunan yang kurang tepat karena kurang memperhatikan


karakteristik spesifik lokal dan hak-hak ulayat masyarakat adat

Dilakukan upaya pengembangan koperasi melalui Koperasi Masyarakat


(Kopermas) terutama dalam bidang kehutanan, pertambangan dan pertanian.

2. Terjadinya pembangunan yang kurang memberikan manfaat yang optimal bagi


peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dilakukan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal melalui


pemberdayaan ekonomi rakyat. Upaya yang ditempuh yaitu memberikan bantuan
permodalan, pembenahan manajemen dan usaha, serta inovasi teknologi.

3. Terjadinya ketimpangan sosial ekonomi antara penduduk pribumi dengan


pendatang, hingga menimbulkan kecemburuan sosial.

Dilakukan upaya-upaya pemberdayaan kelembagaan dan usaha dengan


memperioritaskan koperasi maupun PK yang beranggotakan masyarakat putra daerah.

4. Produktifitas dan daya saing ekonomi masih rendah.

Ditingkatkan melalui berbagai bantuan perkuatan dan peningkatan posisi tawar


disamping menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pergerakan koperasi di sektor
riil.

5. Sikap mental dan budaya aparatur pemerintah dan masyarakat yang belum
menyadari sepenuhnya arti penting pembangunan.

6. Masih dilakukan berbagai upaya penyadaran melalui penegakan disiplin pegawai,


maupun sosialisasi program pembangunan kepada masyarakat.

tahun 2006-2010
Tujuan Pembangunan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah:

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha untuk menumbuh-


kembangkan usaha Koperasi dan Usaha Kecil
2. Meningkatnya citra positif Koperasi dan Usaha Kecil sebagai pelaku eko-nomi yg
tangguh, mandiri sbg hasil ekonomi kerakyatan
3. Berkembangnya ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yg
Berkeadilan yg Berbasis pada SDA dan SDM Produktif
4. Penyelamatan dan pemulihan ekonomi serta meningkatkan peran koperasi dan
PKM dalam perekonomian, pengembangan potensi daerah yang pada gilirannya
Koperasi dan PKM tumbuh dan berkembang menjadi KPKM yang tangguh dan
mandiri.

Arah Pemberdayaan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah:

Mengacu pada reorientasi kebijakan pembangunan ekonomi Papua serta Otonomi


Khusus dan Pemanfaatan Potensi SDA untuk Kesejahteraan/ Kemakmuran
masyarakat, khususnya bagi putra daerah.

Kebijaksanaan diarahkan untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat


melalui pola Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Koperasi dan UKM baik
dari aspek Kelembagaan, aspek Permodalan, Aspek Manajemen, dan Aspek
Teknologi. Kembali ke ATAS
Kebijakan Pembangunan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah:

A. Kebijaksanaan Dasar

1. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan SDA secara


adil dan merata bagi masyarakat adat.
2. Penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat, khususnya pengusaha
putra daerah melalui Koperasi dan PKM.
3. Dukungan perkuatan bagi masyarakat, khususnya putra daerah melalui Koperasi
dan PKM.

B. Kebijaksanaan Operasional/Strategi Pemberdayaan

1. Penguatan dan pengembangan basis ekonomi rakyat


2. Perluasan lapangan kerja untuk pengembangan system ekonomi kerakyatan.
3. Perbaikan kualitas SDM melalui pemberdayaan dan keberpihakan pada
masyarakat Papua.
4. Memperkuat kapasitas kelembagaan ekonomi (termasuk Koperasi dan PKM,
Asosiasi, Dekopin, Institusi lainnya)
5. Pemanfaatan peluang pasar (dalam dan luar negeri/ eksport)
6. Pengembangan produktifitas dan teknologi
7. Pengembangan lembaga keuangan mikro (KSP/USP, LKM)
8. Pemantapan kemitraan usaha. Kembali ke ATAS

Arah Kebijakan 2006 - 2010

1. Mengembangkan ekonomi daerah yang mengutamakan pada peningkatan


pendapatan masyarakat yang adil dan merata melalui penataan dan pengembangan
faktor produksi (SDM, modal, teknologi, manajemen, SDA), penataan sistem
distribusi, pengembangan akses pasar, pengembangan kemampuan pemerintah yg
berorientasi pembangunan untuk rakyat, penataan birokrasi perijinan usaha ekonomi
khususnya bagi koperasi dan PK

1. Pemberdayaan Koperasi dan Pengusaha Kecil melalui usaha produktif

Indikator Kinerja :

1. Terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat


2. Meningkatnya distribusi hasil produksi masyarakat
3. Terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat lokal

2. Pengembangan Usaha Produk yang dikelola Koperasi dan Pengusaha Kecil

Indikator Kinerja :

1. Meningkatnya pendapatan masyarakat Koperasi dan PK


2. Tersedianya peluang usaha komoditi ekspor
3. Meningkatnya PAD daerah

2. Mengembangkan pengelolaan potensi SDA yg ada dg mengutamakan peran dan


partisipasi aktif yang besar kepada masyarakat lokal, pemberdayaan masyarakat dan
kepentingan/ kebutuhan sosial budaya masyarakat setempat, peningkatan pendapatan
daerah, pemerataan kemakmuran melalui Kop dan PK. Kembali ke
ATAS

1. Pemanfaatan Potensi Lokal Daerah

Indikator Kinerja :

1. Meningkatnya produksi anggota Koperasi dan PK


2. Meningkatnya pendapatan anggota dan PK
3. Berkurangnya ketergantungan bahan pokok dari luar

2. Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan PK

Indikator kinerja :

1. Meningkatnya pelayanan Koperasi dan PK


2. Meningkatnya struktur ekonomi masyarakat
3. Meningkatnya pemasaran hasil produksi anggota dan masyarakat
3. Memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terutama menyangkut ketersediaan
kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah yang cukup dan harga
yang terjangkau oleh anggota dan masyarakat melalui Kop dan PK.

1. Penyediaan kebutuhan pokok melalui Koperasi dan Pengusaha Kecil

Indikator Kinerja :

1. Terpenuhinya kebutuhan pokok anggota dan masyarakat dengan harga yang


relatif terjangkau
2. Terciptanya harga yang stabil di masyarakat

4. Mengembangkan investasi di daerah dlm bidang pengelolaan SDA, usaha


industri, jasa, perdagangan, dan pariwisata untuk menghasilkan komoditas unggulan
daerah yg kompetitif di pasar regional, nasional, dan internasional, serta
meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat melalui
Koperasi dan PK Kembali ke ATAS

1. Pengembangan komoditas unggulan daerah sebagai komoditi eksport

Indikator Kinerja :

1. Terbukanya kesempatan/peluang usaha bagi Koperasi dan PK


2. Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga lokal
3. Tersedianya komoditas unggulan berkualitas yang dikelola oleh koperasi
dan PK

2. Memberi kesempatan kepada masyarakat lokal dalam pengelolaan komoditi


unggulan daerah

Indikator Kinerja:

1. Meningkatnya pendapatan anggota dan masyarakat


2. Terciptanya lapangan kerja lokal bagi masyarakat
3. Terciptanya persaingan sehat

5. Mengembangkan usaha kecil, usaha menengah dan koperasi yang maju, mandiri,
dan mampu bersaing serta berorientasi pada pengelolaan sumber daya di
Kabupaten/Kota Kembali ke ATAS

1. Penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi masyarakat melalui Koperasi dan
PK

Indikator Kinerja :

1. Meningkatnya usaha Koperasi


2. Meningkatnya teknologi
3. Terciptanya persaingan yang sehat

2. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Koperasi dan PK


dalam pengelolaan SDM

Indikator Kinerja :

1. Terbukanya lapangan kerja/ usaha bagi anggota/ masyarakat


2. Meningkatnya produksi yang dikelola oleh Koperasi dan PK.

6. Mengembangkan pola kemitraan yg saling menguntungkan dan sinergis antara


usaha kecil, menengah, besar dan koperasi dalam rangka memperkuat struktur
perekonomian daerah Kabupaten/Kota

1. Pemantapan kemitraan Koperasi dengan usaha besar

Indikator Kinerja :

1. Meningkatnya usaha Koperasi dan PK


2. Meningkatnya investasi

2. Sosialisasi kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengembangan


perkoperasian.

Indikator Kinerja :

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat berkoperasi


2. Bertumbuhnya jumlah koperasi

7. Mengembangkan lembaga keuangan yang dikelola oleh KSP/USP dengan


menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggota/ masyarakat yang melaksanakan
aktifitas usaha Kembali ke ATAS

1. Meningkatkan kemampuan modal kerja KSP/USP/LKM

Indikator Kinerja

1. Meningkatnya permodalan Koperasi/ LKM


2. Meningkatnya Produksi anggota Koperasi/ PK
3. Meningkatnya volume usaha Koperasi

8. Membangun, meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana dasar wilayah


pendukung kegiatan ekonomi di Kabupaten/Kota terutama yang dimiliki dan
dibutuhkan oleh Koperasi dan PK.

1. Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi melalui Koperasi dan PK

Indikator Kinerja

1. Terpenuhinya sarana usaha bagi Koperasi dan PK


2. Lancarnya pelayanan kepada anggota dan masyarakat

2. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengembangan sarana


dan prasarana Koperasi dan PK

Indikator Kinerja :

1. Terpenuhinya sarana dan prasarana Koperasi dan PK sesuai kebutuhan


2. Meningkatnya pelayanan kepada anggota dan masyarakat
3. Meningkatnya pendapatan masyarakat secara keseluruhan

Pasal 205

Direktorat Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas


melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi pelaksanaan
penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang
pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah serta pemantauan, evaluasi, dan
penilaian atas pelaksanaannya.

Pasal 206

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 205, Direktorat


Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang


pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah;
2. koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang
pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah;
3. penyusunan rencana pembangunan nasional dan rencana pendanaannya di bidang
pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah dalam jangka panjang, menengah,
dan tahunan;
4. pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang
pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah;
5. pemantauan, evaluasi dan penilaian kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
nasional di bidang pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah;
6. penyusunan rencana kerja pelaksanaan tugas dan fungsinya serta evaluasi
pelaporan pelaksanaannya;
7. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional
perencana di lingkungan direktoratnya.

Pasal 207

Direktorat Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah terdiri dari:


a. Sub Direktorat Lingkungan Usaha dan Kewirausahaan;
b. Sub Direktorat Sistem Pendukung Usaha UKM;
c. Sub Direktorat Koperasi dan Pemberdayaan Usaha Mikro.

Pasal 208

Sub Direktorat Lingkungan Usaha dan Kewirausahaan mempunyai tugas


melaksanakan pengkajian kebijakan strategis dan penyiapan penyusunan rencana
pembangunan nasional di bidang lingkungan usaha dan kewirausahaan serta
melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya.

Pasal 209

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Sub Direktorat
Lingkungan Usaha dan Kewirausahaan menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian berbagai kebijakan yang terkait dengan lingkungan usaha dan


kewirausahaan;
2. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di
bidang lingkungan usaha dan kewirausahaan;
3. penyusunan rencana kebijakan dan program pengembangan lingkungan usaha
dan kewirausahaan;
4. penyusunan rencana pendanaan program-program pengembangan lingkungan
usaha dan kewirausahaan;
5. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan penyiapan rencana
pendanaan pengembangan lingkungan usaha dan kewirausahaan;
6. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana,
kebijakan, dan program-program lingkungan usaha dan kewirausahaan.

Pasal 210

Sub Direktorat Sistem Pendukung Usaha UKM mempunyai tugas melaksanakan


pengkajian kebijakan strategis dan penyiapan penyusunan rencana pembangunan
nasional di bidang sistem pendukung usaha UKM, serta melaksanakan pemantauan,
evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya.

Pasal 211

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Sub Direktorat
Sistem Pendukung Usaha UKM menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian berbagai kebijakan yang terkait dengan sistem pendukung usaha


UKM;
2. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di
bidang sistem pendukung usaha UKM;
3. penyusunan rencana kebijakan dan program-program sistem pendukung usaha
UKM;
4. penyusunan rencana pendanaan program-program pengembangan sistem
pendukung usaha UKM;
5. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan penyiapan rencana
pendanaan pengembangan sistem pendukung usaha UKM;
6. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana,
kebijakan, dan program-program pengembangan sistem pendukung usaha UKM.

Pasal 212
Sub Direktorat Koperasi dan Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian kebijakan strategis dan penyiapan penyusunan rencana
pembangunan nasional di bidang koperasi dan pemberdayaan usaha mikro, serta
melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya.

Pasal 213

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Sub Direktorat
Koperasi dan Pemberdayaan Usaha Mikro menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian berbagai kebijakan yang terkait dengan koperasi dan pembedayaan


usaha mikro;
2. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di
bidang koperasi dan pemberdayaan usaha mikro;
3. penyusunan rencana kebijakan dan program-program koperasi dan pemberdayaan
usaha mikro;
4. penyusunan rencana pendanaan program-program koperasi dan pemberdayaan
usaha mikro;
5. pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan penyiapan rencana
pendanaan koperasi dan pemberdayaan usaha mikro;
6. pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana,
kebijakan, dan program-program koperasi dan pemberdayaan usaha mikro.

Anda mungkin juga menyukai