Anda di halaman 1dari 9

TANYA JAWAB / WAWANCARA

MENTERI NEGARA URUSAN KOPERASI,

PENGUSAHA KECIL DAN MENGAH

DALAM RANGKA PENERBITAN MEDIA INFOKOP

DENGAN TEMA

KOPERASI MENUJU OTONOMISASI DAN BERDAYA SAING

Pertanyaan

Kondisi Pereknomian masyarakat kita dewasa ini masih


terasa belum pulih dari situasi krisi ekonomi yang berkembang
menjadi krisis multi dimensi. Selama krisi terjadi, para pakar
mengakui bahwa Kopersi dan UKM justru mampu bertahan dan
bahkan lebih berkembang. Selain itu pertumbuhan ekonomi sekarang
ini justru karena kehadiran Koperasi dan UKM. Menurut Bapak
Menteri, untuk meningkatkan peran Koperasi dan UKM kebijakan apa
yang perlu dilaksanakan untuk meposisikan koperasi, usaha kecil
dan menengah sebagai pelaku ekonomi yang andal dan ikut
berperan lebih besar dalam membangun perekonomian nasional?

Jawaban

Terjadinya krisis ekonomi yang berlanjut dengan krisis multi


dimensi dewasa ini, memberikan peringatan kepada kita, untuk
bersatu dan bekerja keras melaksanakan reformasi dalam segala
bidang kehidupan. Dengan melaksanakan reformasi secara sungguh-
sungguh, diharapkan kita mampu melakukan langkah-langkah
penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan pengembangan
pembangunan dengan paradigma baru dengan mengacu pada
GBHN 1999 dan UUD 1945. Sejalan dengan itu, didalam
memposisikan koperasi dan UKM kebijakan yang dilakukan berbeda
diantara ke duanya. Karena ke duanya walaupun berada dalam
kerangka ekonomi rakyat akan tetapi memiliki dasar hukum dan azas
yang berbeda. Koperasi merupakan badan hukum yang anggotanya
terdiri dari perorangan maupun badan hukum, baik sebagai
pengusaha maupun tidak. Oleh karena itu kebijakannya berorientasi
untuk memandirikan koperasi melalui peningkatan produktivitasnya
sebagai badan usaha dan kualitas pelayanan untuk mendorong
partisipasi aktif anggotanya.

Sementara itu UKM diharapkan bisa mengembangkan


usahanya sesuai dengan permintaan pasar, bukan sekedar penerus
usaha keluarga. Untuk itu kebijakannya ditekankan pada peningkatan
daya saing dengan memberikan perkuatan-perkuatan baik finasial
maupun non finansial, seperti melalui pembentukan sentra agar UKM
dapat bersinergi satu dengan yang lainnya, serta membentuk
lembaga layanan bisnis (BDS) yang siap memberikan konsultasi,
advokasi dan informasi bisnis kepada UKM. Dalam hal ini
Kementerian Koperasi dan UKM senantiasa melakukan koordinasi
baik horizontal maupun vertikal dengan instansi-instansi terkait, baik
di daerah maupun di pusat agar kita mempunyai kesamaan tindakan
yang didasari oleh visi dan misi pembangunan koperasi.

Pertanyaan

Bagaimana visi dan misi pembangunan koperasi menurut


Kementerian Koperasi dan UKM?

Jawaban

Kementerian Koperasi dan UKM sudah menetapkan rencana


strategik pembangunan koperasi dan UKM dimana di dalamnya
disusun visi dan misi pembangunan koperasi, usaha kecil dan
menengah berdasarkan pada kondisi yang terjadi dewasa ini, serta
sasaran-sasaran yang diinginkan bersama. Visi pembangunan dan
pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah tersebut adalah
terwujudnya kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah yang
mendorong kebangkitan ekonomi nasional yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan. Untuk mencapai visi tersebut,
telah ditetapkan misi Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah, yaitu
1. Meningkatkan peran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menegah sebagai pusat perumusan kebijakan dan koordinator
pemberdayaan koperasi dan UKM dalam mendorong kebangkitan
ekonomi nasional.
2. Mewujudkan kemandirian koperasi dan UKM sebagai pelaku
strategis dalam perekonomian nasional melalui peningkatan akses
kepada sumberdaya produktif dalam rangka pemulihan ekonomi
dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan berbasis pada
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang produktif, mandiri,
maju dan berwawasan lingkungan.
3. Meningkatkan peran koperasi dan UKM sebagai penopang
ekonomi nasional yang kokoh dalam rangka kebangkitan ekonomi
nasional serta mendorong dan memfasilitasi pengembangan,
pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah sumberdaya koperasi
dan UKM.
4. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam
kerangka peberdayaan koperasi dan UKM secara terpadu.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Koperasi telah


menyusun program operasional berupa kebijakan-kebijakan
diantaranya; (a). Program penumbuhan iklim usaha yang kondusif;
(b). Program peningkatan akses kepada sumberdaya produktif; (c).
Program pengembangan kewirausahaan yang berkeunggulan
kompetitif; dan (d). Program peningkatan partisipasi masyarakat dan
dunia usaha dalam pemberdayaan koperasi dan UKM secara
terpadu.

Pertanyaan

Dalam pembangunan dan pengembangan koperasi, usaha


kecil dan menengah tentu tidak semudah seperti yang sering kita
ucapkan, namun pasti banyak hambatan dan kendala serta peluang
yang beraneka ragam terjadi di lapangan baik di setiap propinsi,
kabupaten, maupun di daerah pedalaman. Menurut Bapak Menteri,
hambatan dan kendala serta peluang apa saja yang selama ini
dihadapi oleh koperasi?

Jawaban
Dalam pembangunan dan pengembangan koperasi banyak
strategi dan metode yang dilakukan baik langsung maupun tidak
langsung. Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai,
namun karena berbagai hambatan dan kendala dalam
pelaksanaannya, maka masih banyak hal-hal yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan peranan koperasi sesuai dengan yang
diharapkan. Kendala utama yang dihadapi adalah: (a) terbatasnya
kemampuan SDM koperasi untuk menyerap dan mengaplikasikan
kebijakan yang sudah ada, (b) kecenderungan iklim politik dan
ekonomi yang tidak kondusif juga mempengaruhi upaya
pengembangan koperasi, (c) relatif rendahnya tingkat kepedulian
pembina dan instansi terkait terhadap upaya pengembangan
koperasi di masing-masing unit kerja, (d) kondisi perdagangan bebas
(arus globalisasi) memnuntut koperasi tidak hanya sekedar tetap
eksis bertahan, akan tetapi juga dituntut mampu meningkatkan
pelayanan dan produktivitas anggotanya sehingga dapat
menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, (e) adanya
kesenjangan struktural yang cukup lebar antara koperasi dengan
usaha besar dalam perekonomian nasional, karena
ketidakseimbangan laju pertumbuhan keduanya, (f) masih ditemukan
tumpang tindih pelaksanaan peraturan daerah dan pusat, (g) masih
lemahnya daya saing koperasi baik di tingkat lokal, regional, nasional
dan global, (h) rendahnya jiwa kewirausahaan anggota koperasi
sehingga kemampuan untuk melakukan inovasi dan diversifikasi
usaha sangat rendah, (i) dan rendahnya partisipasi anggota dalam
kegiatan usaha koperasi. Pada hal ini kemajuan koperasi sangat
ditentukan oleh tingkat partisipasi aktif anggotanya. Bila partisipasi
anggota rendah, maka bisa dipastikan koperasi tersebut tengah
mengalami kendala yang nyata dan serius.

Sejalan dengan kendala dan tantangan yang dihadapi,


koperasi juga mempunyai peluang diantaranya adalah (a) adanya
keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan koperasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN dan Propenas, (b)
adanya keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan
koperasi sebagai motor penggerak perekonomian daerah, (c) adanya
kemauan politik yang luas untuk mendukung upaya pemberdayaan
dan pengembangan koperasi, (d) pengembangan usaha koperasi di
bidang agrobisnis, agroindustri, kerajinan industri.
Pertanyaan

Apa yang ingin dicapai dalam pembangunan dan


pengembangan koperasi, khususnya dalam sektor-sektor usaha yang
sudah dan yang akan dilaksanakan oleh koperasi?

Jawaban

Sesuai dengan misi untuk mewujudkan kemandirian koperasi


dalam menopang ekonomi nasional yang bertumpu pada SDM dan
sumberdaya lokal yang produktif. Pengembangan usaha koperasi
diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas usaha
anggotanya, memberikan layanan yang baik untuk mendorong
partisipasi aktif anggotanya, serta mampu menggalang usaha-usaha
anggotanya, sehingga memiliki kekuatan tawar baik di pasar lokal
maupun di pasar nasional ataupun global. Selain itu pengembangan
usaha koperasi juga terkait dengan pengembangan usaha-usaha
anggotanya dengan tetap berorientasi pada produk unggulan daerah,
sehingga koperasi mampu memberikan kontribusi terhadap
pembangunan daerahnya baik finansial maupun non finansial.

Pertanyaan

Landasan dan arah kebijaksanaan serta strategi apa saja


yang telah dilaksanakan oleh Menteri Negara Urusan Koperasi
selama ini?

Jawaban

Mengacu pada kebijakan yang telah disusun, maka strategi


pengembangan koperasi yang telah ditetapkan mengacu kepada tiga
program pokok yaitu:

a. Penciptaan iklim usaha kondusif, yang bertujuan untuk


memungkinkan terbukanya kesempatan berusaha yang seluas
mungkin serta kepastian usaha, sebagai prasyarat utama untuk
menjamin berkembangnya koperasi. Strategi ini antara lain
mencakup kebijakan pemberian insentif dan kemudahan untuk
menumbuh kembangkan usaha koperasi yang lebih luas di daerah,
peningkatan kemampuan aparat dan menyederhanakan birokrasi
pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan fungsi sebagai
fasilitator, peningkatan kemampuan dan pelibatan unsur lintas pelaku
(stakeholders), peran serta masyarakat dalam pengembangan
koperasi di pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan
pengendalian kebijakan termasuk mekanisme koordinasinya.

b. Memperluas akses koperasi kepada sumberdaya produktif,


agar koperasi mampu memanfaatkan kesempatan, potensi
sumberdaya lokal yang dimiliki untuk meningkatkan skala usahanya.
Strategi ini antara lain mencakup peningkatan kemampuan lembaga
layanan pengembangan usaha / lembaga pelayanan bisnis (LPB),
teknologi dan informasi bagi koperasi di daerah serta penciptaan
sistem jaringannya melalui perkuatan manajemen atau
pendampingan lemabaga layanan pengembangan usaha tersebut.

c. Mengembangkan koperasi yang mempunyai keunggulan


komperatif menjadi keunggulan kompetitif, terutama yang berbasis
teknologi dan memiliki jiwa kewirausahaan. Strategi ini mencakup
upaya peningkatan kualitas wirausaha koperasi sebagai badan
usaha, sehingga mampu memanfaatkan potensi, keterampilan atau
keahliannya untuk berkreasi, berinovasi, dan menciptakan lapangan
kerja serta mengembangkan budaya berusaha.

Pertanyaan

Usia kabinet gotong royong praktis tinggal sekitar 2 tahun.


Menurut Bapak Menteri, apa target minimal yang ingin Bapak
wujudkan, dalam kerangka waktu yang tersedia, untuk pembangunan
koperasi?

Jawaban

Sebagaimana misi dari kementerian ini untuk


memberdayakan koperasi, artinya kita harus berupaya meningkatkan
produktifitas koperasi sebagai lembaga yang memberikan layanan
jasa kepada anggotanya. Untuk itu upaya memandirian koperasi
sudah seharusnya dilakukan, yang antara lain melalui pengurangan
intervensi pemerintah, mengembangkan kebijakan yang mengarah
kepada reposisi, refungsi dan reorientasi koperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip dan nilai dasar koperasi, oleh karena itu untuk 2 tahun
kedepan kita sudah menyusun rencana strategi atau (renstra)
sebagai acuan untuk penyusunan program-program operasional
guna mewujudkan sasaran tersebut.

Pertanyaan

Seluruh kebijakan yang ditetapkan tentu harus dapat


dioperasionali-sasikan di lapangan. Namun perubahan sistem
pemerintahan menuju otonomi daerah, maka kewenangan dan peran
operasional pemerintah daerah sangat menentukan keberhasilan
atas pelaksanaan kebijakan dan program-program yang dicanangkan
oleh Kementerian Koperasi. Apa saja yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat, dan apa yang menjadi kewenangan pemerintahan
propinsi, maupun pemerintah kota / kabupaten?

Jawaban

Sesuai dengan Keppres Nomor 101/Kepres/2001 pasal 12


bahwa kewenangan Menteri Negara Koperasi dan UKM antara lain:
(a). Penetapan kebijakan di bidangnya untuk mendukung
pembangunan secara makro; (b). Penetapan pedoman untuk
menentukan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan
oleh kabupaten/kota; (c). Penyusunan rencana nasional secara
makro di bidangnya; (d). Pembinaan dan pengawasan atas
penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman,
bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi di bidangnya; (e). Pengaturan
penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan
atas nama negara di bidangnya; (f). Penetapan standar pemberian
izin oleh daerah di bidangnya; (g). Penetapan kebijakan, sistem
informasi nasional di bidangnya; (h). Penetapan persyaratan
kualifikasi usaha jasa di bidangnya; (i). Penetapan pedoman
akuntansi koperasi dan pengusaha kecil menengah; (j). Penetapan
pedoman tata cara penyertaan modal pada koperasi; (k). Pemberian
dukungan dan kemudahan dalam pengembangan sistem distribusi
baginya; (1) Pemberian dukungan dan kemudahan dalam kerjasama
antar koperasi serta kerjasama dengan badan lainnya. Adanya
otonomi daerah, secara operasional pembangunan pengembangan
koperasi dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Dan ini diharapkan
lebih menyentuh kepentingan dan kebutuhan koperasi, karena
pemerintah daerah lebih memahami potensi daerahnya, sosial
budaya, dan aspek lingkungan daerahnya. Disamping itu, pemerintah
pusat (Kementerian Koperasi dan UKM), juga menyusun kebijakan
yang bertaraf Internasional seperti mengadakan kerjasama dengan
Negara donor untuk pengembangan koperasi. Kegiatan ini dapat
berupa pengembangan sumberdaya koperasi melalui bantuan teknis
(Technical Assistance) luar negeri dan pengembangan SDM melalui
training baik di dalam maupun di luar negeri dan program lainnya.

Pertanyaan

Menghadapi Era perdagangan Bebas tahun 2003, mau tidak mau


koperasi usaha kecil dan menengah harus menghadapinya agar
tetap bisa bertahan dan berkembang, menurut Bapak Menteri hal apa
saja yang harus dipersiapkan koperasi agar tetap eksis dalam
persaingan bebas tersebut.

Jawaban

Era perdagangan bebas merupakan tantangan bagi koperasi


sekaligus sebagai peluang. Untuk itu koperasi dituntut untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya. Koperasi
sebagai institusi yang memiliki anggota menyediakan jasa untuk
meningkatkan produktifitas anggotanya yang pada gilirannya
bermuara pada peningkatan daya saing. Agar koperasi memiliki
layanan yang baik bagi anggotanya koperasi harus (a). Memperbaiki
citranya, sehingga koperasi tidak lagi dianggap sebagai alat
pemerintah, kurang profesional dan merupakan wadah golongan
ekonomi lemah; (b). Meningkatkan kemandirian dengan melakukan
reposisi, refungsi dan reorientasi, (c). Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia sehingga mampu akses terhadap infonnasi,
pasar, teknologi dan manajemen, pihak penyandang dana, (d).
Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain, baik horizontal
maupun vertikal, (e). Mengembangkan dan mendorong partisipasi
aktif anggotanya baik dalam memobilisasi dana maupun dalam
bidang usaha.

Pertanyaan

Dalam pembinaan dan pembangunan Koperasi, terdapat dua filosofi


yang berbeda. Koperasi merupakan institutsi yang tidak semata-mata
berorientasi pada profit (Profit oriented), akan tetapi juga
mempertimbangkan aspek sosialnya. Sedangkan Pengusaha Kecil
dan menengah murni berorientasikan kepada profit. Kedua institusi
ini memerlukan pendekatan dan threatment yang berbeda dalam
pembinaannya. Menurut Bapak apa dan bagaimana sebaiknya
perlakuan/tindakan yang kita lakukan dalam pembangunan dalam
pembinaan koperasi dan usaha kecil dan menengah? Dan apa
perbedaan yang mendasar dalam melakukan pembinaan kepada
koperasi dan usaha kecil dan menengah?

Jawaban

Memang tepat sekali, dalam pembangunan dan pembinaan koperasi


dan usaha kecil menengah memerlukan pendekatan yang berbeda,
karena kedua institusi ini mempunyai dasar hukum yang berbeda dan
definisi serta orientasi yang berbeda pula. Koperasi merupakan
badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
menjadi wadah pelaku ekonominya dan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, maka pembinaannya
diarahkan pada pendekatan kelembagaan / organisasi, dengan
mengoptimalkan fungsi koperasi sebagai badan usaha dan pemberi
jasa. Seclangkan usaha kecil menengah merupakan usaha yang
dimiliki oleh perorangan atau perusahaan yang berorientasi pada
profit motive. Untuk itu pembinaannya (dilakukan melalui pendekatan
bisnis dengan mengacu kepada variabel-variabel bisnis dengan
menekankan kepadla pengembangan kewiraausahaan. Namun tidak
menutup kemungkinan usaha kecil dan menengah, bergabung
membentuk koperasi berdasarkan kesamaan kebutuhan, dalam hal
ini koperasi dapat berperan sebagai countervailing power.

Anda mungkin juga menyukai