Visi 2030
Menuju Negara Industri Maju dan Bangsa Niaga Tangguh
2 2
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Dalam periode 20 tahun ke depan, dapat diciptakan Republik Indonesia sebagai
Negara Industri Maju dan Bangsa Niaga Tangguh yang makmur dalam keadilan
dan adil dalam kemakmuran, melalui :
1. Kebangkitan kekuatan rekayasa, rancang bangun, manufaktur dan aringan
penualan produk Industri !asional, terutama dengan menghasilkan barang
dan asa berkualitas unggul yang menang bersaing dengan produk negara"
negara di ka#asan $sia seperti %ietnam, &alaysia dan 'ina, baik dipasar
domestik maupun Regional.
2. Kebangkitan kekuatan industri nasional pengolah hasil sumber daya alam
dengan produk olahan bermutu teramin, sehingga dapat dicapai s#asembada
pangan secara lestari dan berkemampuan ekspor.
(. Kebangkitan daya cipta dan kreati)itas rekayasa dan rancang bangun putra"
putri Indonesia, sehingga industri nasional berbasis tradisi dan budaya bangsa
dapat tumbuh berkembang kembali melalui produk berkualitas tinggi yang
dicintai dan digunakan dalam kehidupan sehari"hari sebagai life style
masyarakat Indonesia.
Visi 2030
3 3
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Roadmap 200 ! 20"
Mewujudkan Tiga Misi Utama Industri Nasional:
Pertumbuhan ekonomi di atas 7%
Peningkatan daya saing produk industri nasional
Penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan
Dengan menggunakan tiga kebijakan strategis, berupa :
Restrukturisasi industri nasional (peremajaan mesin dan peralan untuk
meningkatkan produktifitas)
Reorientasi kebijakan ekspor bahan mentah
Integrasi pasar domestik untuk memperkuat basis industri nasional
Fokus pada Sepuluh klaster Industri unggulan
4 4
K!R "#$# "$ I$"%&'RI
I$"($)&I *+,+
#epuluh klaster industri unggulan
Empat klaster
UNU!"N #END$%$N #E%TUM&U'"N
E($N$MI
,- Industri !akanan dan !inuman
*- Industri 'ekstil dan Produk 'ekstil dan las Kaki
.- Industri )lektronika dan Komponen )lektronika
4- Industri lat ngkut dan dan Komponen (tomotif
Tiga klaster
UNU!"N #END"!"M"N ST%U(TU% INDUST%I
,- Industri alat telekomunikasi dan informatika
(industri I/')-
*- Industri 0ogam "asar dan !esin
.- Industri Petrokimia
Tiga klaster
UNU!"N SUM&E% #ENE%IM""N DE)IS"
,- Industri Pengolahan 1asil Pertanian2 Peternakan
dan Kehutanan
*- Industri Pengolahan 1asil 0aut 3 Kemaritiman
.- Industri 4erbasis 'radisi dan 4udaya
" "
Pro$il Industri
industri padat karya, menyerap 15,82 % dari total
tenaga kerja industri manufaktur non-migas.
TH 2008,
total tenaga kerja 750.836 orang
!nit usa"a 6.316 unit
#rosentase t"d unit usa"a non migas 22,7%
#rosentase t"d total tenaga kerja non migas 16,5%
$nput industri ini se%agian %esar %erasal dari dalam
negeri, "anya 13,6 % yang diimpor. se%agian %esar
dijual di pasar domestik. ekspor se%esar 1&,5%.
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
*+Industri Makanan ,Minuman dan Tembakau
setela" krisis ekonomi ta"un 1''8 industri
makanan, minuman dan tem%akau menempati
urutan kedua dalam kontri%usi ter"adap
pertum%u"an #() sektor industri nonmigas setela"
industri alat angkut, mesin dan peralatan lainnya.
#ada ta"un 200'-201& diproyeksikan kontri%usi
industri makanan, minuman dan tem%akau ter"adap
pertum%u"an tetap menempati urutan kedua
setela" industri alat angkut, mesin dan peralatan
lainnya,
#ertum%u"an #() industri makanan, minuman dan
tem%akau pada ta"un 200&-200' diperkirakan rata-
rata 3,26 persen perta"un. #ertum%u"an industri ini
menempati urutan keempat tertinggi setela"
industri non migas yaitu industri alat angkut, mesin
dan peralatan lainnya, industri semen dan %arang
galian %ukan logam, dan industri pupuk, kimia dan
%arang dari karet.
% %
Kebutuhan Teknologi dan Potensi Kerjasama Riset
1 *eningkatan +fisiensi *engelolaan bahan baku
Industri masih kurang efisien dalam mengelola pasokan bahan baku dalam negeri menadi produk yang memiliki
nilai ual lebih.
2 *enyediaan Data base dan statistik yg lemah
Ketersediaan data yang kurang baik menyebabkan sulitnya untuk melihat potensi pasar yang ingin
dikembangkan.
( ,eknologi tepat guna untuk proses produksi
Dari sisi teknologi. industri makanan dan minuman di Indonesia dapat dengan cepat menyerap teknologi tepat
guna untuk efisiensi produksi dan agar harga bahan baku lokal berharga kompetitif dibandingkan bahan
baku import
- Kebutuhan di)ersifikasi *angan berbasis .ahan .aku /okal
.ahan baku pelengkap cukup tersedia di dalam negeri. Ini bisa diadikan basis produksi industri makanan dan
minuman
0 *enyediaan sarana transportasi darat dan laut untuk menamin distribusi barang:
*engadaan rangkaian kereta api yg memiliki gerbong refrigerated, baik untuk mengangkut bahan baku
maupun bahan adi dan *engadaan refigerator container untuk angkutan laut ke daerah tertentu.
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Pro$il industri
Uraian 2005 2006 2007 2008
1nit usaha 2,234 (,010 (,002 2,20-
,ekstil 5 apparel 2,404 2,433 2,20- 2,20-
$las kaki -31 61( 623 6-4
In)estasi 7Rp milyar8 1(2,02- 1(4,133 1(6,0-- 1-1,662
,ekstil 5 apparel 1(2,(61 1(0,422 1(2,6(0 1-1,662
$las kaki 200 001 60- 600
,enaga kera 1,124,042 1,13-,202 1,201,1-4 1,(12,-00
,ekstil 5 apparel 1,124,16( 1,13-,(24 1,200,6-2 1,(12,-00
$las kaki (32 (62 -1( -10.
Tabel 1. Establishment, investasi dan penyerapan tenaga kerja
& &
Ekspor
Domestik
Orientasi penjualan
$ndustri *#* dan alas kaki merupakan industri padat karya %erorientasi ekspor.
#erkem%angan industri ini + yang sangat ditentukan ole" permintaan di pasar
dunia -- %erpengaru" %esar pada penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.
,risis glo%al tela" meng"am%at perkem%angan industri ini. #enetrasi produk
ilegal di pasar domestik mengurangi daya saing industri di negeri sendiri.
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
,+ Industri Tekstil dan #roduk Tekstil dan "las (aki
' '
$ndustri tekstil dan garmen merupakan industri padat karya dan
ter%ukti perna" %er"asil mendorong pertum%u"an ekonomi nasional.
#engalaman panjang pengusa"a pada industri ini dan keragaman %udaya
yang dapat memperkaya ragam produk tekstil dan pakaian jadi,
merupakan modal dasar untuk tetap %erta"an di tenga" persaingan
semakin ketat.
(aya saing produk tekstil, pakaian jadi dan alas kaki $ndonesia di pasar
dunia masi" -ukup tinggi. .era-a perdagangan untuk produk terse%ut
mengalami surplus !/06,' milyar pada 2008 156% dari total ekspor
!/012,2 m. #ada 200&, surplus perdagangan sempat men-apai 80%
dari total ekspor.
2merika /erikat dan negara-negara 3ropa merupakan tujuan utama
ekspor tekstil, pakaian jadi dan alas kaki dari $ndonesia. )elakangan,
negara tujuan ekspor makin terse%ar, pangsa ekspor ke negara-negara
non-tradisional semakin %esar.
Perkembangan industri
Domestik
AS
EU
Jepang
ASEAN
Lainnya
Penjualan Industri tekstil & apparel,
000 US$
Ekspor alas kaki, 000 US$
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
( (
1. *eknologi mesin dan alat produksi yg relatif tertinggal, kurang produktif dan
kurang mampu men-iptakan produk %ernilai tam%a" tinggi se"ingga proses
produksi le%i" efisien
2. ,emampuan product development sangat renda" se"ingga kurang mampu
men-iptakan branded product "andal. untuk men-iptakan produk tekstil dan
alas kaki %erkualitas tinggi
3. #eningkatan kualitas untuk %a"an %aku kulit lokal
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Kebutuhan Teknologi dan Potensi Kerjasama Riset
Pro$il Industri
0 0
Kelompok Industri
!ilai
tambah
*enyerapan
tenaga
kera
Elektronika 6.9 6.
Elektronika konsumsi 2.3 2.0
Lighting 1.7 1.4
Molddie 2.! 2.7
"eralatan medis 0.1 0.1
Lain#lain 0.0 0.0
Tabel 1.
Industri elektronika: Peran pada penciptaan nilai
tambah dan penyerapan tenaa ker!a,
Industri besar dan sedan, "00#
Industri elektronika se)ara umum terdiri atas industri elektronika konsumsi *mis+ TV,
kulkas, dan komputer-, industri lighting *mis+ lampu dan baterai-, industri mold.die,
dan industri peralatan medis+
Menurut statistik industri terbaru,
%+(/ nilai tambah sektor industri
berasal dari industri elektronika+
Kontribusi terbesar berasal dari
industri mold.die *2+'/- disusul
oleh elektronika konsumsi *2+3/-+
Industri elektronika bersi$at lebih
pada padat modal, men0erap %+3/
tenaga kerja sektor industri+
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
3. Industri Elektronika dan Komponen Elektronika
Kelompok Industri
.ahan
baku
impor
+kspor
hasil
produksi
Elektronika 60.! 25.6
Elektronika konsumsi $1.! 12.3
Lighting 42.2 23.%
Molddie 7&.$ 3!.%
"eralatan medis 7&.3 3.1
Lain#lain 7%.3 !.$
Tabel 1.
Persentase penunaan bahan baku impor dan
ekspor hasil produksi, Industri besar dan
sedan, "00#
$ndustri elektronika merupakan sala" satu industri dengan
orientasi ekspor dengan trend sum%angan ter"adap
ekspor industri terus meningkat. 4anya saja, meskipun
25.6% dari "asil produksi industri elektronika tela"
memasuki pasar ekpor, diperlukan kandungan %a"an %aku
impor yang masi" tinggi, men-apai 60.1% dari total
penggunaan %a"an %aku. #orsi %a"an %aku impor ter%esar
di%utu"kan ole" industri mold5die dan industri peralatan
medis.
$ndustri elektronika ke depan di"arapkan menjadi sala"
satu ujung tom%ak ke%angkitan industri dalam menopang
pertum%u"an ekonomi. /aat ini, %ersama-sama dengan
industri mesin, industri elektronika memiliki kontri%usi
ter%esar dalam pertum%u"an ekonomi.
$ambar 1
Perkembanan Ekspor %lat&%lat Elektronika
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Perkembangan industri elektronika di Indonesia
2 2
$ndustri elektronika merupakan sala" satu industri tertua di $ndonesia. )e%erapa su%industri yang ada di
dalamnya, seperti industri lampu, tela" eksis selama kurang le%i" seratus ta"un /ampai ta"un 1'60-an industri
elektronika memang masi" %elum keli"atan atau masi" dalam proses menjadi %ayi. 6ang mun-ul "anyala"
kegiatan reparasi, seperti yang suda" dilakukan )os *oa 7al8a, !ripto 9ijaya sejak ta"un 1'50-an 13lektro
$ndonesia, 1''5.
)a%ak %aru perkem%angan industri elektronik dimulai ta"un 1'85. (ia:ali dengan %er%agai deregulasi yang
dilan-arkan pemerinta", para in8estor dari jepang, ,orea dan *ai:an mulai %erdatangan terutama dalam
%entuk relokasi. /ejak pertenga"an ta"un 1'80-an pemerinta" mulai dengan ge%rakan deregulasinya untuk
menggalakkan ekspor non migas, karena penerimaan dari ekspor migas tidak %isa diandalakan lagi. (eregulasi
sektor elektronik dalam paket ;ei 1''0 ternyata mema-u perkem%angan industri elektronik. (engan
deregulasi terse%ut, semua %arang elektronik dapat diimpor untuk produk ak"ir juga diturunkan dari 20-60%
menjadi 20-&0%. /elain itu, tarif ter"adap komponen diturunkan menjadi 0-5% 13lektro $ndonesia, 1''5.
4asilnya, terjadi peningkatan daya saing produk elektronika yang ditandai dengan peningkatan ekspor se-ara
terus menerus sejak ta"un 1''0. 3kspor elektronika meningkat 1dari !/( 1,'' milyar pada ta"un l''5 1=an-
>kt menjadi !/( 2,65 milyar ta"un 1''6 1=an->kt atau meningkat 33,1&%. #en-apaian nilai ekspor
elektronika terse%ut menduduki urutan ketiga setela" ekspor *ekstil dan ,ayu >la"an 13lektro $ndonesia,
1''7.
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
3 3
;erupakan industri yang permintaannya tum%u" seiring
dengan pertum%u"an output nasional se"ingga sangat
mengandalkan kekuatan pasar domestik. (iprediksikan
permintaan *? '.3 juta set 1@p. 11.2 *, @efrigerator 2.8
juta set 1@p. 2.8 *, 2A 2.1 juta set 1@p. 3.8 *, dan 9as"er
2.2 juta set 1@p. 2.6 * pada ta"un 2010.
$ndustri elektronika konsumsi %ergantung pada input impor.
)e%erapa produk %a"kan menunjukkan %a":a material
impor menjadi komponen %iaya produksi
'ndustri Elektronika (onsumsi
Tabel1
Permintaan eberapa Pr!duk "lektr!nika #!nsumsi ta$un %00&
'ambar %
Struktur iaya eberapa Pr!duk "lektr!nika #!nsumsi
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
1 1
$ndustri mold5die %aru %erkem%ang sejak 1'80-an, se"ingga
pengalaman teknologi produksinya jau" tertinggal dari
negara lain. *idak adanya %a"an %aku mold5die dalam negeri
yang memadai 1semuanya diimpor se"ingga menye%a%kan
daya saing %iaya, :aktu deli8ery dan kualitas kala" dengan
negara-negara lain.
/elain itu, kemampuan /(; yang kurang memadai
menye%a%kan produ-t design tidak dikerjakan di $ndonesia.
4al ini menye%a%kan proses trial "ingga pengerjaan
mold5die dikerjakan di luar negeri. ;inimnya fasilitas
pendidikan, pelati"an dan pengem%angan mold5die semakin
mempersulit $,; supporting industy dalam
mengem%angkan kemampuan /(;nya.
'ndustri Mold)ie
'ambar 1
#!nsumsi Pr!duk (!ld)*ie *alam +egeri ,juta US$-
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
" "
1. mengurangi ketergantungan impor mold5die dan
%erupaya untuk melakukan lokalisasi mold5die di
dalam negeri
3. *eknologi ;anufaktur (alam industri
elektronika . /aat ini sedang digalakkan
%er%agai usa"a meningkatkan efisiensi produksi
seperti pada produksi elektronika konsumsi dan
lig"ting untuk mengejar target pasar domestik
dan ekspor
&. *eknologi #em%uatan ,omponen untuk
;engurangi ,etergantungan ter"adap
,omponen input impor yang tinggi "ingga saat
ini.
,urang %erkem%angnya supplier input dalam negeri
menye%a%kan input impor yang tinggi se"ingga
mengurangi daya saing. )erdasarkan satatistik
industri 2007, 60.1% input %erasal dari impor.
5. #erlunya $no8asi untuk memper%aiki speed +
Buality + effe-ti8eness ,termasuk per%aikan
sistem logistik dan perangkat untuk distri%usi
%arang dalam -ustom -learan-e
Pr!p!rsi Penggunaan Input .!kal dan Imp!r
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Kebutuhan Teknologi dan Potensi Kerjasama Riset
Pro$il industri
% %
;enga-u kepada data statistik ter%aru 12007, 1&.&% nilai tam%a" sektor industri %esar dan sedang %erasal
dari industri alat angkutan %eserta komponen dan perlengkapannya. )ersama-sama dengan industri mesin
dan peralatan, peran industri alat angkutan men-apai 2'% #(7 industri pengola"an %ukan migas.
;emper"atikan %esarnya peran dalam pen-iptaan nilai tam%a", industri alat angkutan sangat mempengaru"i
pertum%u"an sektor industri dan se-ara keseluru"an.
Peran dalam PDB 2004 2005 2006 2007 2008
Industri non migas 26.5 27.8 28.0 28.7 29.0
Industri total 22.7 22.7 22.8 23.8 23.9
PDB non Migas 7.0 7.0 7.1 7.2 7.5
PDB total 6.4 6.2 6.3 6.4 6.7
Tabel 1. Peran industri alat angkutan, mesin/mesin dan peralatan
lainnya dalam P*
Sumber: BPS web: hwww.bps.go.id/sector/nra/gdp/table1.shtml, diolah
9alaupun %ukan termasuk industri padat karya,
industri alat angkutan dan komponen alat angkutan
-ukup %anyak menyerap tenaga kerja. 3.1% pekerja
industri %esar dan sedang, %ekerja di sektor ini.
/ejau" ini industri alat angkutan %erorientasi pada
pasar domestik. #eluang ekspor tetap ter%uka,
meskipun ter"am%at ole" krisis glo%al. /e%aliknya,
%a"an industri alat angkutan 1terutama industri
komponen otomotif masi" tergantung pada impor.
*ingginya kandungan impor menye%a%kan %iaya
produksi sangat dipengaru"i ole" peru%a"an nilai
tukar.
Kelomo! industri
" #a$an #a!u
imor
" e!sor
Kendaraan roda 4 atau le#i$ 29.4 17.5
%eeda motor 22.3 0.8
Komonen otomoti& 54.6 12.4
Kaal' eralatan dan er#ai!an 10.4 28.0
Tabel %. Sumber ba$an baku dan !rientasi pasar, %000
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
1+ Industri 2lat 2ngkut 3 Komponen 4tomoti$
& &
(i tenga" penurunan pertum%u"an sektor industri
pengola"an se-ara keseluru"an, industri alat
angkutan 1%ersama dengan industri mesin dan
peralatan mengalami pertum%u"an -ukup tinggi.
#roduksi kendaraan %ermotor --roda & maupun
roda 2+ terus tum%u", %aik untuk pasar domestik
maupun ekspor. #enjualan kendaraan %ermotor
2008 di $ndonesia tetap tum%u" di tenga" krisis
glo%al yang menye%a%kan ke%angkrutan perusa"aan
otomotif di %anyak negara.
Tabel 1. Pertumbu$an industri alat angkutan, mesin/mesin dan
peralatan, perbandinan dengan sekt!r lain, %002/%00&.
2005 2006 2007 2008
Industri alat ang!ut'
mesin dan eralatan
12.4 7.5 9.7 9.8
Industri non migas 5.9 5.3 5.2 4.0
Industri (total) 4.6 4.6 4.7 3.7
PDB 5.7 5.5 6.3 6.1
200- 2000 2004 2002 2006
"o#a $
Domestik 7unit8 -6(.1-6 0((.312 (16.632 -((.(2( 40(.222
+kspor:
'.1 7unit8 3.022 12.600 (0.32- 40.242 100.362
'KD 7set8 24.6-0 10(.(20 100.312 100.4-2 10(.210
"o#a 2
Domestik 7unit8 (.300.036 0.063.-24 -.-20.222 -.21(.630 4.260.233
+kspor: '.1 7unit8 12.3-0 10.221 -2.--6 20.4(2 4-.346
Tabel 2. Penjualan kendaraan berm!t!r, %002 3 %00&.
Sumber: BPS web: hwww.bps.go.id/sector/nra/gdp/table1.shtml, diolah
%um#er* +ai!indo
#asar domestik ter%ukti
-ukup mampu %erta"an dari
pengaru" krisis glo%al.
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Perkembangan industri
' '
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010
Kebutuhan Teknologi dan Potensi Kerjasama Riset
( (
*ertengahan tahun 1332 yang lalu, pemerintah Indonesia
menunukkan keseriusan baru dalam pengembangan
industri ,elekomunikasi dan Informatika 7,elematika8
yaitu ditandai dengan terbitnya surat Keputusan *residen
!o. (0 ,ahun 1332 tentang ,im Koordinasi ,elematika
Indonesia. ,im yang diketuai &enko .idang *rodis itu
bertugas antara lain: merumuskan kebiaksanaan
*emerintah di bidang ,elematika: menetapkan
pemantapan dan prioritas pengembangan serta
pemanfaatan ,elematika di Indonesia: dan melakukan
pemanfaatan dan pengendalian atas penyelenggaraan
,elematika di Indonesia.
Industri ,elematika yang terdiri atas semikonduktor, dan
Informatika " termasuk di dalamnya industri
;emikonduktor, komponen dan modul " dikelompokkan
ke dalam industri elektronika. Industri Informatika sendiri
dapat dibagi menadi 2 bagian, yaitu Industri *erangkat
Keras yang berhubungan dengan peralatan pengolah
data seperti komputer, monitor, peripheral, dan Industri
*erangkat /unak, yang berkaitan dengan pengolahan ide,
konsep dan pembuatan program.
+am#ar 1
Struktur Industri Informatika
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010 2010
Pro$il industri
"+ Industri Teknologi In$ormasi 3 Komunikasi
I!D1;,RI ,IK
*n+aman
,antangan
,antangan
5 Mindset
5 Kualitas produk asing lebih baik
5 $<,$ dan $*+'
*+&+RI!,$=
5Regulasi
5/itbang
5+">o)ernment
5.;$
;D&
5&eningkatkan kualitas
5&enyiapkan fasilitas diklat
5&eningkatkan kesadaran akan
prospek industri ,IK
K?!DI;I ;$$, I!I
5Dominasi pelaku bisnis global
5Kurang peduli terhadap =$KI
5Kurang percaya terhadap
kemampuan ;D& lokal
5*asar ,IK yang belum @de#asaA
K?!DI;I &$;$ D$,$!>
5Kepedulian terhadap =$KI
5;D& berkualitas meningkatkan kepercayaan
5&enadi sumber ekspor, baik ;D& maupun
produk
5*eningkatan citra Indonesia sebagai negara
kuat di bidang ,IK
5 ;ubstitusi produk
impor
5 &engembangkan
pasar lokalBregionalB
global
5 &enadikan industri
,IK lokal salah satu
pilar ekonomi bangsa
(
e
s
e
m
p
a
t
a
n
(
e
s
e
m
p
a
t
a
n
Peta Kondisi Industri TIK 5okal
20
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA
2010 2010
*engguna
ImplementerB*e
rakitan
'ustomcy
Rekayasa
2003 2010 2011 2010
Dominasi *roduk
dan Casa Impor
&emperkecil Impor
*eranan ;D& /okal semakin dominan
+kspor: ;D&
*roduk *engganti