Anda di halaman 1dari 11

JARINGAN LISTRIK

LAPORAN





Oleh
Nur Aini Hariyo Wati
121710201018
TEP-B








JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. METODOLOGI


1.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Jaringan Listrik dilaksanakan pada:
hari, tanggal : Jumat, 18 April 2014
waktu : pukul 07.30-selesai
tempat : Laboratorium Instrumentasi Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.

1.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Jaringan Listrik adalah
sebagai berikut:
a. Papan praktikum
b. Digital voltmeter 2 buah
c. Amperemeter 1 buah
d. KWH meter
e. Elemen pemanas 1 buah
f. Lampu
g. 1 buah gerinda

1.3 Prosedur Kerja






Pasang pemanas dan lampu 100 watt pada papan praktikum.
Masukkan jaringan PLN.
A
Mulai







A
Matikan saluran sistem peralatan saklar utama.
Pasang gerinda pada stop kontak yang telah tersedia, perhatikan bahwa gerinda
dalam keadaan off.
Hidupkan sistem jaringan.
Hidupkan gerinda tanpa beban (belum terbebani pekerjaan).
Ukur tegangan, arus, dan waktu sesuai putaran piringan yang telah ditentukan.
Matikan seluruh sistem jaringan.
Siapkan sepotong besi yang akan digerinda (sebagai beban gerinda).
Lakukan pengukuran seperti sebelumnya dan catat hasilnya.
Amati selama selang 30 detik, catat perubahan KWH meter, arus yang lewat,
dan tegangan yang terdeteksi.
Seleai
BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Hasil Praktikum
Tabel 1. Pengamatan dengan beban lampu dan pemanas
Waktu
(detik ke)
Tegangan Arus Perubahan KWH meter (putaran)
0 0 0 0
30 213 1,13 2
60 211 1,12 4
90 211 1,12 6
Perubahan KWH meter dideteksi dari jumlah putaran piringan pada KWH meter
(pada 0 detik KWH meter berputar 0 putaran, setelah 30 detik KWH meter telah
berputar 2 put, setelah 60 detik KWH meter berputar 4 put, setelah 90 detik KWH
meter berputar 6 put).
Tabel 2. Pengamatan penggunaan motor listrik tanpa menggunakan beban
Banyaknya
putaran
Tegangan Arus Waktu (detik)
0 put 0 0 0
2 put 214 0,8 25
4 put 214 0,81 66
5 put 213 0,81 88
7 put 213 0,84 129

Tabel 3. Pengamatan penggunaan motor listrik dengan menggunakan beban
Banyaknya
putaran
Tegangan Arus Waktu (detik)
0 put 0 0 0
2 put 214 0,94 32
4 put 214 0,99 68
5 put 213 1,02 86
7 put 214 0,93 122
Tabel 4. Perhitungan data praktikum dengan beban lampu dan pemanas
Waktu
(detik)
Tegangan
(V)
Arus
(I)
Perubahan KWH meter
(putaran)
Perubahan KWH meter
(Joule)
0 0 0 0 0
30 213 1,13 2 3610,35
60 211 1,12 4 3544,8
90 211 1,12 6 3544,8

Tabel 5. Perhitungan data praktikum penggunaan motor listrik tanpa beban
Banyak
put.
Teg. Arus
Waktu
(s)
Perubaahan
KWH meter
(Joule)
Daya
(energi/detik)
Teg. X Arus
(motor)
0 0 0 0 0 0 0
2 214 0,8 25 2140 6,848 171,2
4 214 0,81 66 2860,11 2,63 173,34
5 213 0,81 88 3036,528 1,96 172,53
7 213 0,84 129 3297,24 1,39 178,92

Tabel 6. Perhitungan data praktikum penggunaan motor listrik dengan beban
Banyak
put.
Teg. Arus
Waktu
(s)
Perubaahan
KWH meter
(Joule)
Daya
(energi/detik)
Teg. X Arus
(motor)
0 0 0 0 0 0 0
2 214 0,94 32 3218,56 6,29 201,16
4 214 0,99 68 3601,62 3,12 211,86
5 213 1,02 86 3736,87 2,53 217,26
7 214 0,93 122 3468,63 1,63 199,02


2.2 Pembahasan
2.2.1 Pada Tugas 2 (Tabel 5) Nilai Perkalian Arus dan Tegangan Tidak Sama
Nilainya dengan Banyaknya Daya (Watt) yang Ditunjukkan oleh KWH
Meter
Berdasarkan data hasil praktikum nilai perkalian arus dan tegangan tidak
sama dengan banyaknya daya yang ditunjukkan oleh KWH meter. Hal ini terjadi
karena beberapa faktor. Ketika pertama kali lampu dinyalakan (arus diberi beban)
maka daya untuk mengangkat beban (menyalakan lampu) cukup besar daripada
ketika lampu telah menyala. Sepertihalnya ketika kita mengangkat sebuah beban,
ketika kita berusaha mengangkat beban tersebut terasa sangat berat namun setelah
beban terangkat rasanya tidak seperti kita berusaha mengangkatnya. Arus yang
melewati beban (hambatan berupa lampu) pertama kali akan meningkatkan
daya/energi untuk menyalakan lampu tersebut, namun lama-kelamaan daya/energi
tersebut akan semakin konstan. Sedangan nilai tegangan dikali arus semakin lama
semakin naik karena arusnya semakin naik. Harusnya nilai tegangan ada pada
keadaan konstan. Data yang diperoleh ketika praktikum masih dalam batas wajar,
karena masih dalam satu range (tidak berbeda jauh), hanya selisih sedikit. Adapun
faktor lain yang mungkin mempengaruhi perbedaan pengukuran, yaitu alat yang
belum terkalibrasi dengan baik, pembacaan nilai pada alat oleh praktikan yang
kurang teliti, dan data pada alat yang tidak konstan dapat membingungkan
praktikan ketika membaca nilainya.

2.2.2 Daya yang Diukur KWH Meter pada Tugas 2 dan 3 (Tabel 5 dan 6)
Berbeda
Berdasarkan data hasil praktikum daya yang diukur pada tabel 6 dan 6
terjadi perbedaan. Perbedaan ini terjadi karena pada tabel 5, uji yang dilakukan
mesin gerinda hanya dinyalakan saja. Sedangkan pada tabel 6 mesin gerinda
dinyalakan dan diberi beban besi. Dengan adanya tambahan beban akan
menambah berat kerja motor listrik, sehingga arus yang mengalir akan semakin
banyak untuk mengerjakan beban tersebut. Hal ini ditunjukkan daya yang
digunakan pada tabel 6 (gerinda dengan beban besi) cenderung lebih besar
daripada tabel 5 (gerinda tanpa beban).
BAB 3. PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut.
a. Diperlukan daya yang cukup besar untuk menyalakan sebuah lampu dan
ketika lampu sudah menyala daya yang dibutuhkan akan semakin konstan.
b. Daya yang dibutuhkan oleh suatu alat yang bekerja dengan beban lebih
besar daripada tanpa beban karena arus yang mengalir semakin banyak
ketika alat tersebut diberi beban.

4.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya modul praktikum diteliti terlebih
dahulu agar tidak terjadi kesalahan lagi ketika memberikan file modul tersebut.


DAFTAR PUSTAKA


Daryanto, D. 2007. Jaringan Listrik. http://www.eprints.undip.ac.id (diakses 23
April 2014).

LAMPIRAN


a. Perhitungan Tabel 4
Perubahan KWH meter (Joule) =


Perubahan KWH meter detik ke 0 =

= 0 Joule
Perubahan KWH meter detik ke 30 =

= 3610,35 Joule
Perubahan KWH meter detik ke 60 =

= 3544,8 Joule
Perubahan KWH meter detik ke 90 =

= 3544,8 Joule

b. Perhitungan Tabel 5
1. Perubahan KWH meter (Joule) =


Perubahan KWH meter putaran ke 0 =

= 0 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 2 =

= 2140 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 4 =

= 2860,11 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 5 =

= 3036,528 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 7 =

= 3297,24 Joule
2. Daya energi per detik (watt/s) =


0 putaran =

= 0
2 putaran =

= 6,848 watt/s
4 putaran =

= 2,63 watt/s
5 putaran =

= 1,96 watt/s
7 putaran =

= 1,39 watt/s
3. Tegangan X arus = V I
0 putaran = 0 0 = 0
2 putaran = 214 0,8 = 171,2
4 putaran = 214 0,81 = 173,34
5 putaran = 213 0,81 = 172,53
7 putaran = 213 0,84 = 178,92

c. Perhitungan Tabel 6
1. Perubahan KWH meter (Joule) =


Perubahan KWH meter putaran ke 0 =

= 0 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 2 =

= 3218,56 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 4 =

= 3601,62 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 5 =

= 3736,87 Joule
Perubahan KWH meter putaran ke 7 =

= 3468,63 Joule
2. Daya energi per detik (watt/s) =


0 putaran =

= 0
2 putaran =

= 6,29 watt/s
4 putaran =

= 3,12 watt/s
5 putaran =

= 2,53 watt/s
7 putaran =

= 1,63 watt/s
3. Tegangan X arus = V I
0 putaran = 0 0 = 0
2 putaran = 214 0,94 = 201,16
4 putaran = 214 0,99 = 211,86
5 putaran = 213 1,02 = 217,26
7 putaran = 214 0,93 = 199,02







Gambar rangkaian alat peraga praktikum beserta bagiannya.
Keterangan:
1. Box sekring dan sekring
2. Jek
3. Saklar
4. Lampu bohlam
5. Elemen pemanas
6. KWH meter
7. Kabel
8. Papan praktikum
9. Stopkontak
1
2
3
4 5
6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai