Anda di halaman 1dari 25

KATA DAN

ISTILAH
Pertemuan 7,9,dan 10
(Latihan-latihan)
Pengertian
KATA
Bentuk bahasa yang bebas terkecil, paling
tidak harus terdiri atas satu morfem bebas
yang dapat digunakan untuk membangun
kalimat.

Kata dipakai dalam berbagai lapangan
kehidupan
Makna cenderung tidak pasti (bisa
dipengaruhi konteks)

Contoh:

1. pergi 4. pengairan
2. Pulang 5. pengikisan
3. Pencemaran 6. berhubungan




Istilah
Kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Istilah dipakai dlm bidang kehidupan tertentu
Maknanya cenderung pasti (tidak dipengaruhi oleh
konteks)

Karya ilmiah yang baik
- Didukung oleh penggunaan kata yang baik dan
benar
- Didukung oleh penggunaan istilah
- istilah berfungsi untuk mencerminkan bidang ilmu
yang dibahas dalam karya ilmiah.




Contoh:
1. polusi 5. subak 9. urine
2. abrasi 6. akut 10. injeksi
3. erosi 7. fraktur 11. sinus
4. anus 8 pasien 12. lekosit


Istilah

1. Istilah Umum
Istilah yang menjadi unsur bahasa umum

2. Istilah Khusus
Istilah yang pemakaiannya dan/atau
makna terbatas pada suatu bidang
tertentu.

Contoh
ISTILAH
UMUM
ISTILAH
KHUSUS

KANKER

HEPATOMA
DEMAM DENGUE
HEPATITIS HEPATITIS B
SUMBER KATA
Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah
Bahasa Asing
-Tindakan
-Piranti lunak
-jelajah
-nyeri
-penapis
-mantan
-standar
-eksport
-sistem
Pemakaian Kata
Pemakaian kata adalah pemilihan kata
(diksi) yang disesuaikan dengan
lingkungan pemakaian bahasa
tersebut

Kata yang Benar adalah
kata yang dibentuk/dibangun
berdasarkan kaidah bahasa.
Contoh:
(1)Antonis telah merubah
keputusannya.
(2)Pengerusak gedung itu telah
ditangkap polisi.
(3)Mereka tidak mampu mengkelola
keuangan.
(4)Anak itu selalu dimanja oleh orang
tuanya.



Syarat-syarat Ketepatan Pilihan Kata
1. Membedakan Makna Denotasi dan
Konotasi dengan cermat.
Contoh :
diamankan ditahan
Disesuaikan dinaikkan
Dikendalikan diatur


2. Membedakan secara cermat makna
kata yang hampir bersamaan.
Contoh:
gede, agung, raya, besar
bekas dan mantan
jam dan waktu
adalah, ialah, yaitu, merupakan




3. Membedakan makna kata secara
cermat kata yang mirip ejaannya.
Contoh:
interferensi (saling memengaruhi)
dan inferensi (kesimpulan).
sarat (penuh/bunting) dan syarat
(ketentuan)

4. Tidak menafsirkan makna kata secara
subjektif berdasarkan pendapat sendiri. Jika
pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai
kata harus menemukan makna yang tepat
dalam kamus.
Contoh:
modern sering diartikan secara subjektif canggihl.
Menurut kamus modern berarti terbaru atau
mutakhir.
Canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu,
banyak mengetahui, bergaya intelektual.
5. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan)
harus memahami maknanya secara tepat,
Contoh:
dilegalisir seharusnya dilegalisasi;
koordinir seharusnya koordinasi.
6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan
susunan (pasangan) yang benar.
Contoh: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
terdiri dari seharusnya terdiri atas
terjadi atas seharusnya terjadi dari


7. Menggunakan kata umum dan kata khusus secara
cermat. Untuk mendapatkan pemahaman spesifik
karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata
khusus,
Contoh: mobil (kata umum) corolla (kata khusus,
sedan buatan Toyota).
8. Menggunakan kata yang berubah makna dengan
cermat.
Contoh: isu (berasal dari bahasa Inggris issue berarti
publikasi, kesudahan, perkara),
isu dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak
jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus.
9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim
Contoh:
pria dan laki-laki, saya dan aku, buku dan kitab);
berhomofoni (misalnya: bang dan bank, ke tahanan
dan ketahanan); dan berhomografi (misalnya apel
buah dan apel upacara, buku ruas dan buku kitab).
10. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret
secara cermat.
Kata abstrak konseptual, misalnya pendidikan
keperawatan, pengobatan modern.
Kata konkret atau kata khusus, misalnya obat, jarum
suntik, perawat


11. Menggunakan ragam baku dengan cermat
dan tidak mencampuradukkan
penggunaannya dengan kata tidak baku,
misalnya hakikat (baku) dan hakekat (tak
baku), konduite (baku) dan kondite (tak
baku).
12.Menggunakan kata yang berhubungan
dengan nilai sosial dengan cermat, misalnya
kencing (kurang sopan) dan buang air kecil
(lebih sopan), pelacur (kasar) dan tunasusila
(lebih halus).

13. Menggunakan kata berpasangan
(idiomatik) dan berlawanan makna dengan
cermat,.
Contoh: bukan hanya melainkan juga
(benar), tidak hanya tetapi juga (benar),
dan bukan hanya tetapi juga (salah).
4. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu,
Contoh: berjalan lambat, mengesot, merangkak;
merah darah, merah hati.; melirik,
memandang, menonton, mengintip,
menyaksikan, menatap

15. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan
karangan ilmiah dan kata populer untuk
komunikasi nonilmiah, misalnya argumentasi
(ilmiah) dan pembuktian (populer); psikologi
(ilmiah) dan ilmu jiwa (populer).
16. Menghindarkan penggunaan ragam lisan
(pergaulan) dalam bahasa tulis, misalnya:
tulis, baca, kerja (bahasa lisan) dan menulis,
membaca, bekerja (bahasa tulis).


17. Kecermatan pilihan kata
-berhubungan dengan ekonomi bahasa/ efisian/tidak
berlebihan
Misalnya
-penggunaan kata yang bersinonim:
Agar supaya, adalah merupakan, demi untuk, seperti
misalnya, contoh.dan lain-lain, hanyasaja.
- Kolokasi yang salam :
Mendapat untung-mendapat keuntungan
Lebih () dari-lebih ()daripada
Setuju terhadap-setuju dengan
Banyak orang-orang-banyak orang

KATA RANCU DAN KATA TAKRANCU
KATA RANCU KATA TAKRANCU
pengrusakan
merubah
pemboman
standarisasi
mempengaruhi
analisa
kwantitas
diantara
praktik
Standar tidak standar
Mengatakan bilang
Membuat membikin
Tidak enggak/endak

Kata ilmiah Kata Populer
Harmonis sesuai
Argumen bukti
Konklusi simpulan

Kata lisan Takbaku Kata tulis baku
Boleh dibilang boleh dikatakan
Bercokol tinggal
Gampang mudah
Gelandangan tunawisma

18. Kecergasan pilihan kata (ketangkasan dan
kegesitan)
Kata-kata yang digunakan harus:
a. Segar (tidak usang)
b. Bervariasi (tidak monoton)
Contoh : Workshop-lokakarya/sanggar kerja
Input-masukan Output-keluaran
Image-citra 0ptional-manasuka
Relevan-gayut Kontradiktif-bertentangan
Generalisasi-perapatan Logika-penalaran

Anda mungkin juga menyukai