Promosi ASI melalui Banner di unit KIA Puskesmas Pasar Minggu Pembimbing: dr. Oktavianus C. Salim, MS Disusun oleh: Galuh Ajeng Kusumawati 030.05.102 Shella Sukova 030.06.243 Survey SDKI 2007 cakupan ASI ekslusif 32% Riset Kesehatan Dasar, 2010 memaparkan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sampai umur 6 bulan 15,3%. Pada tahun 2006 WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya menekankan bahwa sangat penting ASI diberikan kepada bayi tanpa makanan tambahan sejak 6 bulan pertama kelahirannya. Di Indonesia, aturan ini dipertegas dengan PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI ekslusif yaitu sejak pertama kelahiran sampai 6 bulan. WHO/UNICEF dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding merekomendasikan empat hal penting dalam pemberian makanan bayi dan anak, yaitu 1) Memberikan ASI segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir; 2) Memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara ekslusif sejak bayi lahir sampai bayi berusia 6 bulan; 3) Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan atau lebih (Kemenkes RI, 2013) Perumusan masalah Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pemahaman ibu tentang pentingnya ASI ekslusif pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tujuan khusus 1. Menggali faktor ibu yang menyebabkan ketidakberhasilan menyusui secara eksklusif. 2. Menggali faktor lingkungan yang menyebabkan ketidakberhasilan menyusui secara eksklusif
Manfaat Penelitian Ilmu pengetahuan sumber pengetahuan mengenai pentingnya manfaat dari ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak Profesi atau Puskesmas Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan promosi ASI eksklusif terutama berupa konseling untuk menyampaikan informasi ASI eksklusif serta memberikan motivasi kepada para ibu untuk berusaha dengan maksimal untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Ibu bayi dan masyarakat Mengetahui tentang manfaat ASI eksklusif dan pentingnya ASI pada bayinya agar dapat mengambil sikap apa yang harus dilakukannya nanti bila melahirkan lagi. Tinjauan Pustaka Definisi ASI emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan berbagai garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu yang berguna sebagai makanan yang utama bagi bayi. 14
Definisi ASI eksklusif bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim 1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui. 2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan dengan ketrampilan 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya, melalui unit rawat jalan kebidanan dengan memberikan penyuluhan: manfaat ibu hamil, KB, senam hamil dan senam payudara. 4. Membantu para ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat narkose umum, bayi disusui setelah ibu sadar. 5. Memperlihatkan kepada para ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankannya, melalui penyuluhan yang dilakukan di ruang perawatan. 6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung yang merupakan tanggung jawab bersama antara dokter, bidan, perawat, dan ibu. 8. Memberikan ASI kepada bayi tanpa jadwal. 9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi. 10. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu menyusui, seperti adanya Pojok Laktasi yang memantau kesehatan ibu nifas dan bayi, payudara, dll. Sepuluh langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui secara Eksklusif menurut Departemen Kesehatan RI (2005) Keberhasilan ASI eksklusif Faktor Pendukung Informasi terkait Asi eksklusif Pelayanan Kesehatan Ketersediaan tempat menyusui Faktor predisposisi Karakteristik ibu menyusui Umur Tingkat pendidikan Pekerjaan Keluarga Sikap Pengetahuan Kepercayaan tradisi agama Faktor Pendorong Dukungan suami Dukungan sesame ibu menyusui Kerangka konsep Promosi ASI eksklusif melalui iklan banner Keberhasilan ASI eksklusif Variabel Variabel bebas Pemahaman ibu menyusui tentang pentingnya ASI eksklusif melalui media iklan (banner) Variabel tergantung Keberhasilan ASI Eksklusif
Definisi Operasional No Variabel Definisi Alat ukur Skala pengukuran Skala ukur 1. Umur Lama hidup ibu menyusui dari dilahirkan hingga saat penelitian menurut pengakuan yang dinyatakan dalam satuan tahun Kuesioner < 17 tahun 18-35 tahun 36 tahun Nominal 2. Pendidikan Pendidikan formal yang pernah diikuti oleh ibu menyusui dan lulus menurut pengakuan, terdiri dari tingkat SD, SLTP, SLTA, D3 dan S1 Kuesioner - Pendidikan rendah: 1. Tidak bersekolah. 2. Tidak tamat SD 3. Tamat SD -Pendidikan sedang: 1. Tidak tamat SLTP dan SLTA 2. Tamat SLTP dan SLTA -Pendidikan tinggi: 1. Tidak tamat Diploma dan Sarjana 2. Tamat Diploma dan Sarjana nominal 3. Pekerjaan Kegiatan ibu menyusui yang lakukan untuk mendapatkan pendapatan sesuai pengakuan untuk memenuhi kebutuhan hidup Kuesioner -Tidak bekerja: ibu rumah tangga -Bekerja: PNS, wiraswasta, pedagang, dll. Nominal 4. Pendapatan Keluarga Keuangan keluarga yang dihasilkan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kuesioner - Pendapatan rendah: 500.000 dan 500.000 - < 1.000.000 -Pendapatan sedang: 1.000.000 - < 2.500.000 - Pendapatan tinggi: 2.500.000 - 5.000.000 dan > 5.000.000 Nominal 5. Pemberian ASI Eksklusif Eksklusif: Pemberian ASI secara Eksklusif yang diberikan mulai bayi baru lahir sampai usia 6 bulan Tidak Eksklusif: Memberikan makanan / minuman tambahan pada bayi sebelum usia 6 bulan. Kuesioner - Eksklusif - Tidak Eksklusif
Nominal 6. Pengetahuan Kemampuan ibu menyusui menjawab dengan benar pertanyaan seputar ASI Eksklusif. Kuesioner a. Baik b.Cukup c.Kurang
nominal 7. Sikap Respons yang dilakukan ibu menyusui dalam menanggapi pernyataan seputar pemberian ASI secara Eksklusif, tanpa ada cairan atau makanan lain selain ASI sampai usia 6 bulan Kuesioner -Positif -Netral -Negatif
nominal
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian: Crossectional Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta Waktu Penelitian: dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 Populasi Penelitian Populasi target adalah seluruh ibu menyusui yang datang ke Puskesmas kecamatan Pasar Minggu. Populasi terjangkau adalah ibu menyusui yang datang ke Poli KIA Puskesmas kecamatan Pasar Minggu pada 6 bulan terakhir baik yang memberi ASI Eksklusif maupun yang tidak. Kriteria Inklusi Ibu usia reproduktif (15-49 tahun) Menyusui Mampu berkomunikasi Kriteria eksklusi Ibu usia reproduktif yang tidak menyusui Sampel Rumus populasi infinit : No = Z 2 PQ d 2 =[(1,96) 2 x 0.19 x 0.81 (0,05) 2
= 236 Rumus populasi finit : No = n 0
(1+n 0 /N) = ___ 236___ = 180 + antisipasi drop out = 198 (1 + 236/756) (10%) Analisa Data
Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Hasil ini berupa distribusi dan persentase pada variabel-variabel yang diteliti. Analisis Univariat
Analisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Dalam analisis ini, dilakukan uji prevalensi rasio untuk menilai adanya hubungan antara semua variabel bebas dan tergantung. Uji prevalensi rasio digunakan karena variabel bebas dan tergantung bersifat dikotomi.
Analisis Bivariat Contoh Banner ASI Eksklusif Daftar Pustaka 1. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. 2007. Saatnya Kembali ke Air Susu Ibu (ASI). http://aimi-asi.org/2007/09/saatnya-kembali- ke-air-susu-ibu-asi/, diakses 19 April 2014. 2. Azwar. A. 2003. Pelaksanaan Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. Jakarta: Warta Kesehatan Masyarakat, 27 Maret 2003, hal 3. 3. Budiarto. Eko. 2001. Biostatika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Editor : Palupi W; Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 4. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta. 5. Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. 6. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Jakarta, 2008. Bedah ASI - Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 7. Irmayanti. 2007. Pengetahuan. http: id.wikipedia.org., diakses 19 April 2014. 8. Machfoedz, Ircham. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. 9. Mardeyanti. 2007. Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Kepatuhan Ibu Memberikan ASI Eksklusif di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Tesis, Program Pasca Sarjana fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. http://arc.ugm.ac.id/files/Abst_(3890-H-2007).pdf, diakses 20 juni 2014. 10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 11. Purnamawati, S. 2003. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI pada Bayi Usia Empat Bulan (Analisis Data Susenas 2001). Badan Litbang Kesehatan. http://www.litbang.depkes.go.id/media/index.php?option=conten &task=view&id=109, diakses 19 Juni 2014. 12. Purwanti, H.S. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC. 13. Roesli, U. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: Elex Media Komputindo. 14. Roesli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta: Trubus Agriwidya. 15. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda. 16. Setiawati, M. 2007. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif 17. Dengan Praktek Menyusui. http://www.lemlit.undip.ac.id/abstrak/content/view/348/272/, diakses 19 Juni 2014. 18. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 19. Suradi, R., Roesli, U. 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia