Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama / NPM : Liana Christy / 1106051004


Fak / Prog.Studi : MIPA / Fisika
Group : 10
Kawan kerja :
No. Percobaan : KR-01
Nama percobaan : Disipasi Kalor Hot Wire
Minggu percobaan : Ke-delapan
Tanggal percobaan :

Nama Asisten :








Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
KR-01
DISIPASI KALOR HOT WIRE

I. Tujuan

Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

II. Teori

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor
untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari
sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung
probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan
didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah
besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai
resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan
sebagai :

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan
antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah
persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi
menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau
persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient
dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan.
Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 ,
150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

III. Alat
1. kawat pijar (hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

IV. Cara Kerja

Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab pada website sitrampil.
1. Mengaktifkan Web cam dengan mengklik icon video pada halaman web r-Lab
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down
pada icon atur kecepatan aliran.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon
menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur.
5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s

V. Data Pengamatan

No Waktu Kec Angin V-HW I-HW
1 1 0 2.112 54.8
2 2 0 2.112 54.4
3 3 0 2.112 54.2
4 4 0 2.112 54.0
5 5 0 2.112 54.0
6 6 0 2.112 53.9
7 7 0 2.112 53.9
8 8 0 2.112 53.9
9 9 0 2.112 53.9
10 10 0 2.112 53.9
11 1 70 2.060 54.1
12 2 70 2.060 54.2
13 3 70 2.060 54.5
14 4 70 2.060 55.2
15 5 70 2.059 55.8
16 6 70 2.060 56.3
17 7 70 2.059 56.2
18 8 70 2.060 55.7
19 9 70 2.060 55.0
20 10 70 2.059 54.4
21 1 110 2.043 54.3
22 2 110 2.042 55.4
23 3 110 2.042 56.6
24 4 110 2.042 56.6
25 5 110 2.042 55.3
26 6 110 2.043 54.4
27 7 110 2.041 54.3
28 8 110 2.042 54.9
29 9 110 2.042 56.2
30 10 110 2.042 56.9
31 1 150 2.035 54.4
32 2 150 2.034 54.6
33 3 150 2.034 55.9
34 4 150 2.035 57.1
35 5 150 2.035 56.6
36 6 150 2.034 55.3
37 7 150 2.034 54.5
38 8 150 2.034 54.4
39 9 150 2.034 54.7
40 10 150 2.034 55.7
41 1 190 2.029 57.4
42 2 190 2.028 55.6
43 3 190 2.029 54.6
44 4 190 2.029 54.5
45 5 190 2.029 55.4
46 6 190 2.029 56.8
47 7 190 2.029 57.2
48 8 190 2.029 55.8
49 9 190 2.029 54.7
50 10 190 2.029 54.4
51 1 230 2.026 58.0
52 2 230 2.026 56.6
53 3 230 2.026 55.2
54 4 230 2.026 54.5
55 5 230 2.026 54.8
56 6 230 2.026 56.1
57 7 230 2.026 57.4
58 8 230 2.025 57.2
59 9 230 2.026 55.9
60 10 230 2.027 54.8
VI. Pengolahan Data

1. Grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan
aliran udara, berdasarkan data yang didapat.

Kecepatan aliran udara 0 m/s


Kecepatan aliran udara 70 m/s


Kecepatan aliran udara 110 m/s


0,000
0,500
1,000
1,500
2,000
2,500
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
2,059
2,059
2,059
2,059
2,060
2,060
2,060
2,060
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
2,041
2,041
2,042
2,042
2,043
2,043
2,044
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
Kecepatan aliran udara 150 m/s


Kecepatan aliran udara 190 m/s


Kecepatan aliran udara 230 m/s




2,034
2,034
2,034
2,034
2,035
2,035
2,035
2,035
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
2,028
2,028
2,028
2,028
2,029
2,029
2,029
2,029
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
2,025
2,025
2,026
2,026
2,027
2,027
2,028
0 5 10 15
t
e
g
a
n
g
a
n

(
v
o
l
t
)
waktu (s)
Series1
Perbandingan grafik tegangan terhadap waktu dari kecepatan aliran udaranya


2. Berdasarkan data yang ada, grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan
Kecepatan aliran angin adalah

Tegtaangan
rata
2,112
2,060
2,042
2,034
2,029
2,026


2,020
2,030
2,040
2,050
2,060
2,070
2,080
2,090
2,100
2,110
2,120
0
T
e
g
a
n
g
a
n


(
v
o
l
t
)
Perbandingan grafik tegangan terhadap waktu dari kecepatan aliran udaranya
Berdasarkan data yang ada, grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan
angin adalah
Tegtaangan
rata-ra
Kecepatan
aliran udara
Arus rata-
rata
2,112 0
54,09
2,060 70
55,1
2,042 110
55,5
2,034 150
55,3
2,029 190
55,6
2,026 230
56,1
2 4 6 8 10
Waktu (s)
Perbandingan grafik tegangan terhadap waktu dari kecepatan aliran udaranya

Berdasarkan data yang ada, grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan
12
Series1
Series2
Series3
Series4
Series5
Series6
3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire





Jika =
I
P
dengan y = Tegangan rata
persamaan tersebut bisa kita ubah ke dalam persamaan linear garis







.

2,000
2,020
2,040
2,060
2,080
2,100
2,120
0
T
e
g
a
n
g
a
n

(
V
o
l
t
)
Grafik hubungan tegangan dengan kecepatan aliran
Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire
= I A
= s
I A = s
=

I
(
s
A
)

=
dengan y = Tegangan rata-rata (V) dan x = kecepatan aliran udara (v) maka
persamaan tersebut bisa kita ubah ke dalam persamaan linear garis = b + o.
y = -0,0004x + 2,0953
R = 0,8468
100 200 300
Kecepatan udara (m/s)
Grafik hubungan tegangan dengan kecepatan aliran
udara
Series1
Linear (Series1)

rata (V) dan x = kecepatan aliran udara (v) maka
0,0004x + 2,0953
R = 0,8468
Series1
Linear (Series1)

y x y
2
x
2
xy

2,112 0 4,460544 0 0

2,060 70 4,24236409 4900 144,179

2,042 110 4,17017241 12100 224,631

2,034 150 4,13837649 22500 305,145

2,029 190 4,11643521 36100 385,491

2,026 230 4,104676 52900 465,98
12,303 750 25,2325682 128500 1525,426

2
151,363809 562500

2326924,481

Dengan melakukan perhitungan menggunakan least square,

b =
n() ()()
n(
2
) ()
2


b = u,uuuSS824S
b = u,uuu4

a =
()(
2
) ()()
n(
2
) ()
2


a = 2,u9S28uS76
a = 2,u9S

y = , 4x + 2, 95

VII. Analisis
1. Analisis percobaan

Percobaan kali ini, yang bertujuan menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan
udara, dilakukan secara online dengan menggunakan sistem remote laboratory pada website
sitrampil.ui.ac.id. Langkah awal percobaan, setelah masuk ke rLab, adalah dengan
mengaktifkan webcam pada perangkat komputer, yang bertujuan untuk memantau jalannya
percobaan. Setelah itu, seperangkat alat disipasi kalor hot wire diaktifkan dengan meng-klik
tombol ukur pada website. Tombol ukur ini berfungsi memberikan aliran udara ke kawat,
dengan kecepatan aliran udara yang bervariasi, mulai dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, `150 m/s,
190 m/s hingga 230 m/s. Kecepatan aliran udara dialirkan melalui kipas yang terdapat pada
alat. Aliran udara ini akan mempengaruhi tegangan dan arus yang mengalir pada kawat.
Semakin cepat aliran udaranya, maka tegangan yang dihasilkan akan semaki kecil, karena
kecepatan berbanding terbalik dengan tegangan. Sementara itu, arus yang dihasilkan akan
semakin besar karena arus berbanding lurus dengan kecepatan. Data yang akan dihasilkan
dalam percobaan ini adalah tegangan, waktu, dan kecepatannya.

2. Analisis data

Data yang dihasilkan dari percobaan ini adalah data pemberian aliran kecepatan yang
mempengaruhi tegangan selama interval waktu tertentu. Tegangan yang dihasilkan pada
aliran kecepatan sebesar 0 m/s adalah konstan yaitu sebesar 2,112 volt. Hal ini menyatakan
bahwa pada saat keadaan normal, tanpa pemberian kecepatan, berarti kawat memiliki
tegangan sebesar 2,112 volt. Mulai terjadi fluktuasi data pada pemeberian kecepatan 70 m/s.
Ketika diambil tegangan rata-rata, maka data yang terlihat sudah sesuai dengan teori yang
mengatakan bahwa tegangan akan semakin mengecil seiring pertambahan kecepatan udara
yang diberikan.

3. Analisis grafik

Ada dua jenis grafik yang disajikan dalam laporan ini. Yaitu grafik perubahan tegangan
terhadap waktu dan grafik perubahan tegangan terhadap kecepatan udara. Pada grafik yang
pertama, tegangan yang diberikan konstan. Namun untuk kecepatan udara berikutnya, grafik
yang terbentuk naik dan turun menunjukkan ketidaktentuan tegaangan. Namun, ketika
keseluruhan data yang diperoleh digabungkan ke dalam grafik, maka tegangan pada grafik
yang ditunjukkan untuk tiap kecepatan udara yang diberikan, cenderung menghasilkan
tegangan yang konstan. pada grafik kedua, grafik tegangan jelas terlihat berbanding terbalik
dengan kecepatan karena grafik yang terbentuk adalah parabola dengan fungsi turun.

4. Analisis hasil

Hasil pengamatan dari praktikum melalui R-LAB ini adalah berbentuk data dalam tabel yang
terdiri dari variabel waktu (s), v (m/s), V (volt), dan I (A). Dari semua analisis data dan
grafik, telah terlihat bahwa tegangan berbanding terbalik dengan kecepatan dan arus
berbanding lurus dengan kecepatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa disipasi hot wire akan
semakin mengecil karena disipasi kalor berbanding lurus dengan tegangan dan arus namun
berbanding terbalik dengan kecepatannya. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan :
P = v i t
Untuk memudahkan perhitungan, data yang diperoleh dicari tegangan rata-ratanya
yang kemudian dimasukkan ke dalam grafik terhadad kecepatannya. Perhitungan ini akan
lebih mudah jika dimasukkan ke dalam persamaan linear dan menggunakan perhitungan least
square. Setelah dihitung, maka diperoleh hasil bahwa y = -0,0004x + 2095. Namun demikian,
terjadi kesalahan yang cukup besar pada praktikum ini. Jika kita memasukkan y = 2,060 ke
daam persamaan, maka di dapatkan x = 87,5 m/s. Hasil ini masih hampir mendekati
kecepatan sesungguhnya yaitu 70 m/s. Tetapi, jika kita masukkan y = 2,026, maka di
dapatkan x = 172,5 m/s. Hasil yang sekarang ini menunjukkan perbedaan yang sangat jauh
dari hasil yang seharusnya yaitu 230 m/s. Jika kita analisis berdasarkan kesalahan relatifnya,
maka praktikum ini, memiliki kesalahan relatif sebesar 19 %. Kesalahan inilah yang
menyebabkan tidak sesuainya perhitungan dengan rumus yang berlaku. Kesalahan ini bisa
disebabkan oleh berbagai faktor seperti alat yang dalam kondisi baik atau tidak, yang tidak
diketahui praktikan karena alat tidak dijalankan secara langsung melainkan melalui jaringan
internet. Walaupun demikian, percobaan ini tetap dapat dikatakan berhasil karena sudah
mampu membuktikan tegangan yang dihasilkan berdasarkan kecepatan aliran udara yang
diberikan.

VIII. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa di dapat setelah melakukan praktikum ini adalah kecepatan angin dapat
diukur dengan menggunakan hot wire ini. Hal ini dikarenakan tegangan kawat memiliki
hubungan dengan referensi kecepatan sehingga nantinya bisa dihasilkan kecepatan angin.
Terjadi kesalahan relatif sebasar 19 %, sehingga kecepatan angin yang diperoleh tidaklah
akurat. Oleh karena itu, hot wire, pada percobaan ini, hanya digunakan untuk memperkirakan
besarnya kecepatan angin, tapi tidak menyatakan nilainya secara akurat. Dari percobaan ini
juga, diketahui bahwa kecapatan angin berbanding terbalik dengan tegangan namun
berbanding lurus dengan arusnya.

IX. Daftar Acuan
Sitrampil.ui.ac.id
http://www.scribd.com/doc/68968895/KR01
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tikiindex.php?page=Laporan+Fisika+Dissipasi+Kalor+
Hot+Wire

Anda mungkin juga menyukai