=
dengan y = Tegangan rata-rata (V) dan x = kecepatan aliran udara (v) maka
persamaan tersebut bisa kita ubah ke dalam persamaan linear garis = b + o.
y = -0,0004x + 2,0953
R = 0,8468
100 200 300
Kecepatan udara (m/s)
Grafik hubungan tegangan dengan kecepatan aliran
udara
Series1
Linear (Series1)
rata (V) dan x = kecepatan aliran udara (v) maka
0,0004x + 2,0953
R = 0,8468
Series1
Linear (Series1)
y x y
2
x
2
xy
2,112 0 4,460544 0 0
2,060 70 4,24236409 4900 144,179
2,042 110 4,17017241 12100 224,631
2,034 150 4,13837649 22500 305,145
2,029 190 4,11643521 36100 385,491
2,026 230 4,104676 52900 465,98
12,303 750 25,2325682 128500 1525,426
2
151,363809 562500
2326924,481
Dengan melakukan perhitungan menggunakan least square,
b =
n() ()()
n(
2
) ()
2
b = u,uuuSS824S
b = u,uuu4
a =
()(
2
) ()()
n(
2
) ()
2
a = 2,u9S28uS76
a = 2,u9S
y = , 4x + 2, 95
VII. Analisis
1. Analisis percobaan
Percobaan kali ini, yang bertujuan menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan
udara, dilakukan secara online dengan menggunakan sistem remote laboratory pada website
sitrampil.ui.ac.id. Langkah awal percobaan, setelah masuk ke rLab, adalah dengan
mengaktifkan webcam pada perangkat komputer, yang bertujuan untuk memantau jalannya
percobaan. Setelah itu, seperangkat alat disipasi kalor hot wire diaktifkan dengan meng-klik
tombol ukur pada website. Tombol ukur ini berfungsi memberikan aliran udara ke kawat,
dengan kecepatan aliran udara yang bervariasi, mulai dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, `150 m/s,
190 m/s hingga 230 m/s. Kecepatan aliran udara dialirkan melalui kipas yang terdapat pada
alat. Aliran udara ini akan mempengaruhi tegangan dan arus yang mengalir pada kawat.
Semakin cepat aliran udaranya, maka tegangan yang dihasilkan akan semaki kecil, karena
kecepatan berbanding terbalik dengan tegangan. Sementara itu, arus yang dihasilkan akan
semakin besar karena arus berbanding lurus dengan kecepatan. Data yang akan dihasilkan
dalam percobaan ini adalah tegangan, waktu, dan kecepatannya.
2. Analisis data
Data yang dihasilkan dari percobaan ini adalah data pemberian aliran kecepatan yang
mempengaruhi tegangan selama interval waktu tertentu. Tegangan yang dihasilkan pada
aliran kecepatan sebesar 0 m/s adalah konstan yaitu sebesar 2,112 volt. Hal ini menyatakan
bahwa pada saat keadaan normal, tanpa pemberian kecepatan, berarti kawat memiliki
tegangan sebesar 2,112 volt. Mulai terjadi fluktuasi data pada pemeberian kecepatan 70 m/s.
Ketika diambil tegangan rata-rata, maka data yang terlihat sudah sesuai dengan teori yang
mengatakan bahwa tegangan akan semakin mengecil seiring pertambahan kecepatan udara
yang diberikan.
3. Analisis grafik
Ada dua jenis grafik yang disajikan dalam laporan ini. Yaitu grafik perubahan tegangan
terhadap waktu dan grafik perubahan tegangan terhadap kecepatan udara. Pada grafik yang
pertama, tegangan yang diberikan konstan. Namun untuk kecepatan udara berikutnya, grafik
yang terbentuk naik dan turun menunjukkan ketidaktentuan tegaangan. Namun, ketika
keseluruhan data yang diperoleh digabungkan ke dalam grafik, maka tegangan pada grafik
yang ditunjukkan untuk tiap kecepatan udara yang diberikan, cenderung menghasilkan
tegangan yang konstan. pada grafik kedua, grafik tegangan jelas terlihat berbanding terbalik
dengan kecepatan karena grafik yang terbentuk adalah parabola dengan fungsi turun.
4. Analisis hasil
Hasil pengamatan dari praktikum melalui R-LAB ini adalah berbentuk data dalam tabel yang
terdiri dari variabel waktu (s), v (m/s), V (volt), dan I (A). Dari semua analisis data dan
grafik, telah terlihat bahwa tegangan berbanding terbalik dengan kecepatan dan arus
berbanding lurus dengan kecepatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa disipasi hot wire akan
semakin mengecil karena disipasi kalor berbanding lurus dengan tegangan dan arus namun
berbanding terbalik dengan kecepatannya. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan :
P = v i t
Untuk memudahkan perhitungan, data yang diperoleh dicari tegangan rata-ratanya
yang kemudian dimasukkan ke dalam grafik terhadad kecepatannya. Perhitungan ini akan
lebih mudah jika dimasukkan ke dalam persamaan linear dan menggunakan perhitungan least
square. Setelah dihitung, maka diperoleh hasil bahwa y = -0,0004x + 2095. Namun demikian,
terjadi kesalahan yang cukup besar pada praktikum ini. Jika kita memasukkan y = 2,060 ke
daam persamaan, maka di dapatkan x = 87,5 m/s. Hasil ini masih hampir mendekati
kecepatan sesungguhnya yaitu 70 m/s. Tetapi, jika kita masukkan y = 2,026, maka di
dapatkan x = 172,5 m/s. Hasil yang sekarang ini menunjukkan perbedaan yang sangat jauh
dari hasil yang seharusnya yaitu 230 m/s. Jika kita analisis berdasarkan kesalahan relatifnya,
maka praktikum ini, memiliki kesalahan relatif sebesar 19 %. Kesalahan inilah yang
menyebabkan tidak sesuainya perhitungan dengan rumus yang berlaku. Kesalahan ini bisa
disebabkan oleh berbagai faktor seperti alat yang dalam kondisi baik atau tidak, yang tidak
diketahui praktikan karena alat tidak dijalankan secara langsung melainkan melalui jaringan
internet. Walaupun demikian, percobaan ini tetap dapat dikatakan berhasil karena sudah
mampu membuktikan tegangan yang dihasilkan berdasarkan kecepatan aliran udara yang
diberikan.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa di dapat setelah melakukan praktikum ini adalah kecepatan angin dapat
diukur dengan menggunakan hot wire ini. Hal ini dikarenakan tegangan kawat memiliki
hubungan dengan referensi kecepatan sehingga nantinya bisa dihasilkan kecepatan angin.
Terjadi kesalahan relatif sebasar 19 %, sehingga kecepatan angin yang diperoleh tidaklah
akurat. Oleh karena itu, hot wire, pada percobaan ini, hanya digunakan untuk memperkirakan
besarnya kecepatan angin, tapi tidak menyatakan nilainya secara akurat. Dari percobaan ini
juga, diketahui bahwa kecapatan angin berbanding terbalik dengan tegangan namun
berbanding lurus dengan arusnya.
IX. Daftar Acuan
Sitrampil.ui.ac.id
http://www.scribd.com/doc/68968895/KR01
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tikiindex.php?page=Laporan+Fisika+Dissipasi+Kalor+
Hot+Wire