Anda di halaman 1dari 22

BAB V

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL

Tp 2013/2014
KELOMPOK 8

ANGGOTA :

Ariyati Ningsih
Atika Maulida Sari
Desy Wahyuni
Indah Sahana
Refica Dewita Sarmen

Proses Terbentuknya Pancasila
Sidang-sidang BPUPKI
pertama
Sidang panitia sembilang, kemudian
menghasilkan PIAGAM JAKARTA yang
memuat Pancasila yang pertama kali
Sidang BPUPKI kedua
Setelah dibahas dan disempurnakan kembali ,
akhirnya pada tanggal 18 agustus 1945 disahkan
oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia
A. Pengertian Asal Mula
Pancasila

1. Asal Mula Yang Langsung
Teori kausalitas ini dikembangkan oleh aristoteles,
adapun berkaitan dengan asal mula yang langsung tentang
pancasila sebagai dasar filsafat negara yaitu asal mula yang
sesudah dan menjelang proklamasi kemerdekaan yaitu sejak
dirumuskannya oleh para pendiri negara sejak sidang
BPUPKI pertama, panitia sembilan, sidang BPUPKI kedua
serta sidang PPKI sampai pengesahannya.


Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Notonegoro :

Kausa Materialis (asal mula bahan)
Asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia.

Kausa Formalis (asal mula bentuk)
Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir.Soekarno bersama-sama
Drs.Moh.Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas
pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama Pancasila.

Kausa Efficient (asal mula karya)
Asal mula karya adalah PPKI sebagai pembentuk negara dan atas kuasa
pembentuk negara yang mengesahkan pancasila menjadi dasar negara yang
sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI,
panitia sembilan.

Kausa Finalis (asal mula tujuan)
Asal mula tujuan adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan
termasuk Soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya
Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar negara yang sah.



Asal mula yang tidak langsung Pancasila
adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan,
yakni terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan
hidup sehari-hari bangsa Indonesia.
2. Asal Mula Yang Tidak Langsung
Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut :
I. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung
dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilainya yaitu
nilai keutuhan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk
negera.
II. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara yang berupa
nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam
memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asal mula tidak
langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sebagai
kausa materialis atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-
nilai Pancasila.
Pertama : bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan
menjadi dasar filsafat negara secara yuridis sudah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam
arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan).

Kedua : demikian juga unsur-unsur Pancasila telah terdapat
pada bangsa indonesia sebagai asas-asas dalam agama-agama (nilai-nilai
religius) (Pancasila Asas Religius).

Ketiga : unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan
dirumuskan secara seksama oleh para pendiri negara dalam sidang-
sidang BPUPKI , panita sembilan.setelah bangsa Indonesia merdeka
rumusan Pancasila calon dasar negara tersebut kemudian disahkan oleh
PPKI sebagai dasar Filsafat Negara Indonesia dan terwujudlah Pancasila
sebagai asas kenegaraan (Pancasila asas kenegaraan)
3. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam Tri Prakara
B.Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi
Pancasila sebagai titik sentral pembahasan adalah
kedudukan dan fungsi Pancasila dasar negara
Republik Indonesia,hal ini sesuai dengan kausa finalis
Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk negara
padahakikatnya adalah sebagai dasar negara Republik
Indonesia
1.Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-
nilai luhur tersebut adalah suatu kawasan yang menyeluruh
terhadap kehidupan itu sendiri.Pandangan hidup berfungsi
sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat serta alam sekitarnya.
2. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma
untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan lain
perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Konsekuensinya
seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk
proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini,
diajabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila.
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara
secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia
beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta
pemerintahan negara.

a. Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan,konsep,pengertian dasar, cita-cita dan
logos yang berarti ilmu.
idea berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya
bentuk. Disamping itu ada kata idein yang artinya
melihat.
3.Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan
negara Indonesia
Pengertian Ideologi secara umum dapat
dikatakan sebgai kumpulan gagasan-gagasan,
ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan, yang menyeluruh dan sisitematis.
b. Ideologi Terbuka dan Ideologi
Tertutup
Ideologi terbuka itu merupakan suatu sistem
pemikiran terbuka.
Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai-
nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar,melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani,moral,dan budaya
masyarakat itu sendiri.
Sedangkan ideologi tertutup merupakan suatu sistem
pemikiran tertutup.

Ciri khas ideologi tertutup adalah bahwa betapapun
besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai
ideologi yang memungkinkan hidup dalam
masyarakat itu,akan selalu ada tuntutan mutlak
bahwa orang tersebut harus taat kepada ideologi
tersebut.

c. Ideologi Partikuler dan Ideologi
Komprehensif
ideologi Partikuler: suatu keyakinan-
keyakinan yang tersusun secara sistematis dan
terkait erat dengan kepentingan suatu kelas
sosial tertentu dalam masyarakat (Mahendra,
1999).
Ideologi Komprehensif: suatu sistem
pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek
kehidupan sosial.
d. Hubungan Antara Filsafat dan
Ideologi
Tiap ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita-cita
yang mendasardan menyeluruh yang jalin-menjalin
menjadi satu sistem pemikiran (System of thought)
Ideologi sebagai suatu system of thought mencari nilai,
norma dan cita-cita yang bersumber kepada filsafat,
yang bersifat mendasar dan nyata untuk
diaktualisasikan, artinya secara potensi mempunyai
kemungkinan pelaksanaan yang tinggi, sehingga dapat
memberi pengaruh positif, karena mampu
membangkitkan dinamika masyarakat tersebut secara
nyata kearah kemajuan.
Pancasila sebagai ideologi yang reformatif, dinamis
dan terbuka
Maksudnya Ideologi Pancasila adalah bersifat aktual,
dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat.
Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah:
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima Pancasila yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
Nilai Instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan,
strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya.
Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang
bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
struktural memiliki tiga dimensi yaitu:
Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem
norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma
kenegaraan.
Dimensi Realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat
Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai