0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis insentif keuangan dan rencana pembayaran kinerja untuk karyawan, termasuk rencana komisi, pembagian keuntungan, dan insentif kelompok. Langkah-langkah penting dalam mengembangkan rencana insentif efektif adalah menetapkan tujuan dan ukuran kinerja yang tepat serta memutuskan rumus pembagian hasil antara karyawan dan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis insentif keuangan dan rencana pembayaran kinerja untuk karyawan, termasuk rencana komisi, pembagian keuntungan, dan insentif kelompok. Langkah-langkah penting dalam mengembangkan rencana insentif efektif adalah menetapkan tujuan dan ukuran kinerja yang tepat serta memutuskan rumus pembagian hasil antara karyawan dan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis insentif keuangan dan rencana pembayaran kinerja untuk karyawan, termasuk rencana komisi, pembagian keuntungan, dan insentif kelompok. Langkah-langkah penting dalam mengembangkan rencana insentif efektif adalah menetapkan tujuan dan ukuran kinerja yang tepat serta memutuskan rumus pembagian hasil antara karyawan dan perusahaan.
1. Mendiskusikan insentif utama bagi karyawan perusahaan
2. Menyebutkan dan mendefisikan rencana variabel yang mencakup seluruh organisasi yang paling popular 3. Menjelaskan langkah-langkah dalam mengembangkan insentif yang efektif
Pembahasan 1. Insentif beberapa hukum federal diterapkan dalam rencana insentif perusahaan satu hal pengusaha harus memiliki persyaratan undang-undang standar keadilan bagi pekerja saat membuat dan merencanakan implementasi rencana insentif mereka, jika rencana insentif dalam berbentuk hadiah atau uang tunai para karyawan umumnya harus memasukan nilai penghargaan tersebut ketika menghitung pembayaran uang lembur karyawan. Secara spesifik uang lembur dibayarkan pada karyawan yang bertugas bedasarkan penghasilan mingguan mereka sebelumnya, kecuali jika anda menstukturkan bonus insentif secara berimbang, bonus itu sendiri adalah bagian dari upah mingguan. Karna itu harus termasuk dalam upah dasar ketika menghitung semua lembur minggu itu. Beberapa bonus tidak dimasukan dalam perhitungan uang lembur, sebagai contoh bonus natal dan hadiah yang tidak didasarkan pada jam kerja atau secara subtansi karyawan tidak menganggapnya bagian dari upah mereka tidak harus dimasukan dalam perhitungan upah lembur. Sama halnya jika dilakukan pengecualian terhadap bonus-bonus khusus yang tetap dipisahkan oleh pengusaha dari jumlah yang harus dibayarkan.
Jenis Rencana Insentif Pembayaran variabel, yaitu suatu rencana yang menghubungkan pembayaran dengan produktivitas atau keuntungan, biasanya sebagai pembayaran satu kali dengan jumlah yang cukup besar. Secara tradisional semua rencana insentif adalah rencana pembayaran kinerja. Mereka membayar semua karyawan. Insentif bagi perorangan dan program-program penghargaan Rencana piecework Piecework adalah sebuah system pembayaran berdasarkan pada jumlah benda yang diproses oleh setiap pekerja perorangan dalam ukuran unit waktu, seperti jumlah benda perjam atau jumlah benda perhari. Seperti contoh anda membayarkan sejumlah uang kepada pekerja (yang disebut harga satuan) untuk setiap unit yang dihasilkannya. Jadi misal jika Tom mencari di web mendapatkan $0,40 untuk setiap email kepastian penjualan yang ditemukannya bagi perusahaan ia akan mendapatkan $40 bila dapat membawa 100 dalam satu hari dan $80 untuk 200 email. Piecework langsung adalah sebuah rencana insentif dimana seseorang dibayarkan jumlah tertentu atas setiap benda yang dibuat atau dijualnya, dengan perbandingan ketat antara hasil dan imbalan. Rencana jam standar adalah sebuah rencana dimana seorang pekerja dibayar dengan taraf dasar perjam, tetapi dibayar presentase tambahan tertentu dari taraf dasarnya untuk produksi yang melebihi standar perjam atau perhari. Serupa dengan pembayaran piecework, tapi didasarka pada premi persen. Pembayaran tunjangan sebagai insentif Yaitu pembayaran tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawan bedasarkan kinerjanya sendiri. Ini berbeda dari bonus dimana biasanya hal ini menjadi bagian dari gaji pokok karyawan, sedangkan bonus adalah pembayaran satu kali. Walaupu istilah pembayaran tunjangan dapat berlaku untuk kenaikan insentif yang diberikan pada seorang karyawan diperhitungkan atau tidak, kantor atau pabrik, manajemen atau non-manajemen. Istilah ini lebih sering digunakan untuk karyawan khususnya professional kantor dan klerikal. Pilihan pembayaran tunjangan Sebuah penghargaan kenaikan tunjangan dalam bentuk jumlah besar sekali setahun (membuatnya, berpengaruh, bonus jangka pendek untuk pekerja level rendah). Yang lainnya menghubungkan penghargaan tunjangan baik kinerja perorangan maupun kinerja organisasi, kenaikan tunjangan tradisional adalah kumulatif, tetepi tidak demikian halnya dengan kenaikan tunjangan jumlah besar karnanya kenaikan dalam pengeluara penggajian dapat sangat lambat. Insentif bagi karyawa professional Mereka yang pekerjaannya melibatkan penerapan pengetahuan yang telah dipelajari untuk solusi bagi permasalahan pengusaha. Orang-orang ini termasuk pengacara, ahli ekonomi, dokter. Membuat keputusan pembayaran insentif bagi karyawan professional bisa menantang. Salah satunya, biasanya perusahaan membayar para professional dengan gaji yang bagus. Kemudian, mereka telah terpicu oleh keinginan untuk menghasilkan pekerjaan berkaliber tinggi dan menerima pengakuan dari para koleganya. Penghargaan bedasarkan pengakuan Studi menunjukan bahwa pengakuan berdampak positif pada kinerja baik hanya pemberian penghargaan maupun dihubungkan dengan penghargaan financial. Sebagai contoh, dalam satu studi mengkombinasikan antara penghargaan financial dengan non financial (seperti pengakuan), menghasilakan perbaikan kinerja sebesar 30% dalam perusahaan jasa, hampir dua kali bila dibandingkan dampak dari menggunakan masing-masing penghargaan itu sendirian. Depertemen sumber daya alam Minnesota telah melaksanakan studi mengenai pemberian penghargaan (pengakuan). Para responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap pengakuan dari para penyelian, rekan kerja, anggota kelompok dalam kegiatan sehari-hari. Lebih dari dua pertiga mengatakan bahwa penting untuk tau bahwa orang lain menghargai pekerjaan mereka. Oleh karena itu semakin banyak pengusaha yang menggunakan program pengakuan bedasarkan kinerja.
Insentif Bagi Para Karyawan Bagian Penjualan 1. Rencana Gaji Beberapa perusahaan membayarkan dibagian penjualan dengan gaji tetap. Pendekatan gaji langsung memiliki pro dan kontra. Gaji langsung sangatlah wajar saat pekerjaan utama melibatkan prospecting(melibatkan klien baru) , atau saat terutama melibatkan pelayanan rekening.Gaji langsung memudahkan para karyawan penjualan hal ini dapat membuat kesetian staf penjualan. Komisi cenderung untuk mengubah penekanan karyawan penjual untuk membuat penjualan bukannya mendapatkan klien baru dan hasil pelanggan jangka panjang. Tentu saja kerugian utamanya ialah pembayarannya tidak sebanding dengan hasilnya. Hal ini dapat mengurangi penjualan dan mengendurkan motivasi karyawan penjualan yang berpotensi memiliki kinerja yang tinggi. 2. Rencana komisi Rencana komisi membayar karyawan penjualan hanya berdasarkan hasil. Dengan rencana seperti ini, karyawan penjualan memiliki insentif terbesar, dan terdapat kecenderungan untuk menarik karyawan penjualan yang memiliki kinerja tinggi yang jelas melihat bahwa upaya jelas mengarah pada penghargaan. Biaya penjualan sebanding dengan penjualan bukannya dengan biaya tetap, dan biaya penjualan tetap perusahaan adalah rendah. Ini adalah sebuah rencana yang mudah dipahami dan dihitung. 3. Rencana kombinasi Sebagian besar perusahaan membayar karyawan penjualan dengan kombinasi gaji dan komisi, biasanya dengan komponen gaji yang cukup besar. Study awala menyatakan bahwa pembagian gaji atau komisi yang paling popular adalah 80% gaji pokok dan insentif 20%, dengan pembagian 70/30 dan 60/40 sebagia pengaturan ketiga yang paling sering dilaporkan. 4. Menetapkan kuota penjualan Terdapat beberapa perimbangan saat menetapkan kuota penjualan. Salah satunya adalah menetapkan kuota yang pasti untuk periode tertentu. Para pakar secara tradisional menyarankan mengunci kuota penjualan dan rencana insentif, dengan asumsi bahwa perubahaan yang sering akan melemahkan motivasi dan semangat kerja. Rencana insentif variabel kelompok atau tim Rencana insentif tim atau kelompok adalah sebuah rencana dimana sebuah standart produksi ditetapkan bagi sebuah klompok kerja khusus, dan para anggotanya dibayarkan insentif jika kelompok melebihi stnadart produksi. Rencana insentif tim atau kelompok membayar insentif pada tim berdasarkan pada kinerja tim tersebut. Pro dan kontra insentif tim, pro dalam hal ini bahwa insentif tim memudahkan pelatihan karna setiap anggota memiliki kepentingan untuk membuat anggota baru menjadi terlatih secepat mungkin. Sedangkan dalam hal kontra bahwa pembayaran seorang pekerja mungkin tidak sebanding dengan upahnya sendiri, yang dapat mengurangi pekerja keras. RENCANA PEMBAYARAN VARIABEL SELURUH-ORGANISASI Rencana pembagian keuntungan Rencana Scanlon adalah satu versi awal dari yang saat ini kita sebut rencana pembagian keuntungan. Pembagian keuntungan adalah sebuah rencana intensif yang melibatkan banyak atau semua karyawan dalam sebuah usaha bersama untuk mencapai tujuan produktivitas perusahaan, dengan keuntungan penghematan biaya yang dibagi antar karyawan dan perusahaan. Perbedan dasar antara rencana-rencana ini adalah rumus yang digunakan untuk menentukan bonus karyawan. Menetapkan sebuah rencana Secara umum perdapat delapan langkah dasar dalam menetapkan rencana pembagian keuntungan. Membuat tujuan rencana umum. Hal ini dapat meliputi mendorong produktivitas atau merendahkan suatu biaya. Memilih ukuran kinerja khusus. Sebagai contoh, menggunakan ukuran produktivitas seperti jam tenaga kerja per unit yang dihasilkan, atau ukuran keuangan seperti pengembalian aktiva bersih untuj mengukur kinerja karyawan. Memutuskan sebuah rumus pendanaan. Bagian keuntungan mana yang akan diterima karyawan? Dalam sebuah studi, karyawan menerima sesuai rumus rata-rata sebesar 46,7% keuntungan tambahan sisanya tetap bagi perusahaan. Memutuskan sebuah metode untuk membagi dan mendistribusikan bagian keuntungan milik karyawan. Metode standar meliputi presentase yang sama dari pembayaran atau bagian yang sama, namun beberapa rencana juga memodifikasi penghargaan berdasarkan pada kinerja perorangan. Pilihan bentuk pembayarannya. Biasanya hal ini berbentuk tunai, tetapi terkadang adalah saham biasa yang diberikan sebagai ganti kompensasi tunai. Putuskanlah seberapa seringnya membayarkan bonus. Perusahaan cenderung menghitung ukuran kinerja keuangan untuk tujuan ini secara tahunan, mengukur produktivitas tenaga kerja setiap tiga bulan atau bulanan. Mengembangkan sisitem keterlibatan. Sistem yang paling umum digunakan meliputi komite pengarah, pertemuan pembaruan, coordinator, tim pemecah masalah, komite departemen, program pelatihan, newsletter, auditor internal, auditor eksternal. Melaksanakan rencana.
Rencana Pembayaran Variabel dengan Resiko Rencana pembayaran variabel dengan resiko pada intinya adalah rencana yang membuat sebagian upah mingguan karyawan hilang karena perusahaan mungkin memenuhi atau mungkin pula tidak memenuhi sasaran keuangannya.jika karyawan memenuhi atau melebihi sasaran mereka, mereka akan mendapatkan insentif, apabila sebaliknya mereka hanya akan mendapatkan pembayaran normal.
MENDESAIN DAN MENERAPKAN PROGRAM INSENTIF YANG EFEKTIF Mengapa Rencana Insentif Tidak Berhasil Pembayaran kinerja tidak dapat menggantikan manajemen yang baik. Pembayaran kinerja harusnya memberikan motivasi kepada para pekerja, tetapi kurangnya motivasi tidak selalu menjadi penyebabnya.instuksi yang memiliki arti anti ganda, kurangnya sasaran yang jelas, pemilihan dan pelatihan karyawan yang tidak memadai, tidaktersedianya peralatan, dan tenaga kerja (atau manajemen) yang bermusuhan adalah beberapa darifaktor yang merintangi kinerja. Anda mendapatkan apa yang anda bayar. Para psikolog menyatakan bahwa orang sering memberikan upaya mereka di mana mereka tahu bahwa mereka akan diberikan penghargaan. Tetapi hal ini juga dapat berbalik mengenai diri sendiri. Sebuah rencana insentif yang memberikan penghargaan sebuah kelompok berdasarkan pada seberapa banyak satuan yang mereka hasilkan dapat mengarah kepada produksi yang terburuburu dan kualitas yang lebih rendah. Insentif yang berlaku untuk seluruh pabrik untuk mengurangi kecelakan dapat mengurangi jumlah kecelkaan yang dilaporkan. pembayaran bukanlah sebuah motivator.psikolog Frederick Herzberg menyatakan bahwa uang hanya membeli kepatuhan sesaat, dan saat anda menghilangkan insentifnya, motivasinya hilang. Herzberg pengusaha harus memberikan keuangan yang memedai, dan kemudian membantu motivator lainyang lebih efektif (seperti kesempatan keberhasilan dan keberhasilan psikologis) ke dalam pekerjaan. Penghargaan menghukum. Banyak memandang hukuman dan penghargaan sebagai dua sisi mata uang. Mereka mengatakan lakukan ini dan anda akan mendapatkan itu tidaklah berbeda dengan lakukan ini atau anda tidakmendapatkan itu. Penghargaan memutuskan hubungan. Rencana insentif memiliki potensi untuk mendorong seorang (atau sebuah kelompok) untuk mengejar penghargaan keuangan bagi diri mereka sendiri. Beberapa sistem penilaian kinerja kemudian dapat membuat situainya memburuk, misalnya, dengan memaksakan pembuatan peringkat karyawan atau kelompok. Penghargaan dapat terlalu membatasi kinerja. Seorang pakar mengatakan : Orang yang baik sekali menarik ke satu arah; penghargaan menarik kearah lain. Memberi tahu orang bahwa pendapatan mereka akan bergantung pada produktivitas atau peringkat kinerja mereka, dan merkea akan berfokus pada jumlahnya. Terkadang mereka akan memanipulasi jadwaluntuk menyelesaikan tugas atau bahkan terlibat dalam perilaku yang amat tidak etis dan ilegal. Penghargaan dapat merendahkan sifat mau mendengerkan. Saat fokus utama karyawan adalah mencapai suatu sasaran tertentu seperti pemotongan biaya, adanya perubahan atau pengalihan membuatnya makin sulit mencapai sasaran. Karnanya rencana insentif dapat menjadi penengah terhadap perubahan dan sifat mau mendengarkan. Penghargaan merendahkan motivasi intrinstik. Terdapat cukup banyak bukti dimana kesatuan penghargaan (insentif) keuangan sebenarnya dapat merendahkan motivasi intrinsik yang sering dihasilkan dalam kinerja optimal. Argumennya adalah bahwa insentif keungan merendahkan perasaan bahwa orang itu melakukan sebuah pekerjaan yang baik secara sukarela. Bagaimana Menerapkan Rencana Insentif Apa yang dapat anda lakukan untuk membuat rencana insentif anda menjadi lebih efektif ? Berikut adalah beberapa pedoman : Tanyalah : Apakah upaya yang jelas merupakan perangkat dalam memperoleh pernghargaan ? Terkadang pembayaran insentif tidak terlalu masuk akal. Sebagai contoh : Saat karyawan tidak mampu mengendalikan kuantitas atau output seperti pada lini rakitan mesin. Karenanya, secara umum, lebih masuk akal untuk menggunakan sebuah rencana insentif saat terdapat hubungan yang jelas antara upaya karyawan dengan kuantitas atau kualitas output, pekerjaannya dibuat standar, alur kerjanya teratur, kelambatan sedikit atau konsisten, dan kuantitas lebih penting daripada kualitas atau jika kualitas adalah penting, karyawan dengan mudah dapat mengukur dan mengendalikannya. Menghubungkan insentif dengan strategi anda. Tentukan bagaimana rencana insentif akan berkontribusi pada penerapan strategi dan sasaran perusahaan. Intinya adalah yang terbaik dalam dunia yang serba mungkin, setiap item pada menu penghargaan anda menepati janjinya dengan mengantarkan apa yang dijanjikannya, baik itu menginspirasikan kinerja yang lebih tinggi, mengurangi biaya, atau hasil apapun dalam jangkauan yang sesuai dengan bisnis dan rencana stratejik anda Pastikan agar upaya dan penghargaan itu berhubungan secara langsung. Rencana insentif harus memberikan penghargaan kepada karyawan dengan proporsi langsung untuk meningkatnya produktivitas atau kualitas. Karyawan juga harus merasa bahwa mereka dapat benar benar mengerjakan tugas yang diminta. Standarnya harus dapat dicapai, dan anda harus memberikan perangkat, peralatan, dan pelatihan yang diperlukan. Buatlah rencana itu dapat dipahami oleh karyawan. Karyawan harus mampu menghitung penghargaan mereka untuk berbagai tingkat usaha. Menetapkan standar yang efektif. Membuat standar yang tinggi tetapi wajar pastilah ada sekitar 60% hingga 70% kesempatan berhasil. Dan sasarannya harus spesifik-ini jauh lebih efektif dari pada memberitahu seseorang untuk melakukan yang terbaik. Pandanglah standar itu sebagai sebuah kontrak dengan karyawan anda. Saat rencana itu dijalankan, gunakan dengan hati-hati sebelum menurunkan ukuran insentifnya. Pemotongan taraf telah lama menjadi pembalas dari rencana insentif. Dapatkanlah dukungan karyawan dari rencana tersebut. Pembatasan oleh anggota kelompok kerja dapat merendahkan rencana tersebut. Gunakanlah sistem pengukuran yang baik. Dalam hal pembayaran tungjangan, misalnya, proses yang digunakan untuk menilai kinerja haruslah jelas dan adil jika ingin rencana tersebut berguna. Menekankan keberhasilan jangka panjang maupun jangka pendek. Sebagai contoh, membayar para pekerja perakitan hanya untuk kuantitas yang dihasilkan mungkin berpandangan sempit : perbaikan jangka yang sangat panjang seperti yang diperoleh dari usulan perbaikan kerja seringkali sama pentingnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Mengambil pendekatan yang komprehensif dan berorientasi komitmen. Dari sudut pandang karyawan, rencana insentif tidak terdapat dalam isolasi. Sebagai contoh, berusaha untuk memotivasi karyawan dengan rencana insentif yang baru saat mereka tidak memliki keterampilan untuk melakukan pekerjaan itu, atau kurang semangat karena penyelia yang tidak adil atau kurangnya rasa hormat, hal ini bisa membuat kegagalan. Karenanya, paling baik untuk melaksanakan program dalam rangka kerja dari praktik yang berhubungan dengan SDM yang mempromosikan komitmen karyawan dengan membuat perusahaan menjadi sebuah tempat dimana karyawan ingin bekerja dan merasa seperti rekanan. Aktivitas SDM yang berkontribusi membangun kimitmen meliputi : memperjelas dan menyampaikan sasaran dan misi organisasi; menjamin keadilan organisatorismisalnya, dengan membuat prosedur keluhan yang komprehensif dan komunikasi dua arah yang ekstensif; menciptakan rasa komunitas dengan menekankan kerja kelompok dan mendorong karyawan untuk berinteraksi; mendukung perkembangan karyawan, barangkali dengan menekankan promosi biar dari dalam, aktivitas yang bersifat perkembangan karyawan dan aktivitas yang memperkuat karir; dan umumnya berkomitmen terhadap nilai-nilai yang mendahulukan para karyawan. Rencana Insentif Dalam Penerapan Dalam penerapannya, hampir semua perusahaan memliki beberapa rencana insentif, termasuk penghargaan kinerja perorangan, penghargaan tim, dan rencana pembagian keuntungan. Berdasarkan satu contoh dari 1244 perusahaan, sekitar 41% memiliki penghargaan kinerja perorangan, 25% memiliki penghargaan tim, 19% memiliki rencana pembagian keuntungan.