Anda di halaman 1dari 20

TERMINOLOGI DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Adaptasi (Adaptation): Penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus iklim nyata atau
yang diharapkan serta dampak-dampaknya, yang mengurangi kerugian atau mengeksploitasi
kesempatan-kesempatan yang memberi manfaat.
Analisa ancaman (Hazard analysis): Analisis Identifikasi, telaah serta pemantauan ancaman bahaya
apapun untuk menentukan potensi, asal-usul, karakteristik dan perilakunya.
Aturan-aturan untuk mendirikan bangunan (Building codes): serangkaian keputusan atau
peraturan dan standar-standar terkait yang dimaksudkan untuk mengendalikan aspek-aspek desain,
konstruksi, bahan-bahan, perubahan dan pemakaian struktur-struktur yang diperlukan untuk menjamin
keselamatan dan kesejahteraan manusia, termasuk ketahanan pada keruntuhan dan kerusakan.
Ancaman (Hazard): Suatu fenomena, substans, aktivitas manusia atau kondisi berbahaya yang bisa
menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda,
hilangnya penghidupan dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Ancaman alamiah (Natural hazards): Proses atau fenomena alam yang bisa menyebabkan hilangnya
nyawa, cedera atau dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan
dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Ancaman biologis (Biological hazard): Proses atau fenomena yang bersifat organik atau yang
dinyatakan oleh vektor-vektor biologis, termasuk keterpaparan terhadap mikro-organisme yang bersifat
patogen, toksin dan bahan-bahan bioaktif yang bisa mengakibatkan hilangnya nyawa, cedera, sakit
atau dampak-dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan layanan,
gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Ancaman geologis (Geological hazard): Proses atau fenomena geologis yang bisa mengakibatkan
hilangnya nyawa, cedera atau dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya
penghidupan dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Ancaman hidro-meteorologis (Hydro-meteorological hazard): Proses atau fenomena yang bersifat
atmosferik, hidrologis atau oseanografis yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau
dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan layanan,
gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Ancaman sosial-alami (Socio-natural hazard): enomena meningkatnya kejadian peristiwa-peristiwa
ancaman bahaya geofisik dan hidrometeorologis tertentu seperti tanah longsor, banjir, tanah ambles,
dan kekeringan, yang diakibatkan oleh interaksi antara ancaman bahaya-ancaman bahaya alam
dengan sumber daya lahan dan lingkungan yang dimanfaatkan secara berlebihan atau ruak.
Ancaman teknologi (echnological hazards): Suatu ancaman bahaya yang berasal dari kondisi
teknologi atau industri, termasuk kecelakaan, prosedur berbahaya, kegagalan prasarana atau aktivitas
khusus oleh manusia, yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, sakit atau dampak-dampak
kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan layanan, gangguan sosial dan
ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Bantuan!respons ("elie#!response): Pemberian layanan tanggap darurat dan bantuan umum selama
atau segera setelah terjadinya sebuah bencana yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa,
mengurangi dampak-dampak kesehatan, memastikan keselamatan umum dan memenuhi kebutuhan
dasar subsistens penduduk yang terkena dampak.
Bencana ($isaster): Sebuah gangguan serius terhadap berfungsinya sebuah komunitas atau
masyarakat yang mengakibatkan kerugian dan dampak yang meluas terhadap manusia, materi,
ekonomi dan lingkungan, yang melampaui kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena
dampak tersebut untuk mengatasinya menggunakan sumber daya mereka sendiri.
$egradasi lingkungan (%n&ironmental degradation): !enurunnya kapasitas lingkungan untuk
memenuhi tujuan dan kebutuhan sosial dan ekologi.
'asilitas-#asilitas menentukan ((ritical #acilities): Struktur fisik utama, fasilitas dan sistem teknis
yang sangat penting secara sosial, ekonomi atau operasional bagi berfungsinya satu masyarakat atau
komunitas, baik dalam kondisi rutin dan dalam kondisi ekstrem sebuah keadaan darurat.
Gas rumah kaca (Greenhouse gas!GHG): "onstituen gas dalam atmosfer, baik alamiah maupun
antropogenik, yang menyerap dan memancarkan radiasi thermal infra merah yang dipancarkan
permukaan bumi, atmosfer itu sendiri dan awan.
)apasitas ((apacity): #abungan antara semua kekuatan, ciri yang melekat dan sumber daya yang
tersedia dalam sebuah komunitas, masyarakat atau organisasi yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang disepakati.
)apasitas bertahan ((oping capacity): "emampuan penduduk, organisasi dan sistem untuk
menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi, keadaan darurat atau bencana yang merugikan dengan
menggunakan ketrampilan dan sumber daya yang ada.
)erentanan (*unerability): "arakteristik dan kondisi sebuah komunitas, sistem atau aset yang
membuatnya cenderung terkena dampak merusak yang diakibatkan ancaman bahaya.
)esadaran publik (+ublic a,areness): $ingkat pengetahuan masyarakat umum tentang risiko-risiko
bencana, faktor-faktor yang mengakibatkan ancaman bahaya dan tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan secara perorangan dan kolektif untuk mengurangi keterpaparan dan kerentanan pada
ancaman bahaya.
)esiapsiagaan (+reparedness): Pengetahuan dan kapasitas yang dikembangkan oleh pemerintah,
lembaga-lembaga profesional dalam bidang respons dan pemulihan, serta komunitas dan perorangan
dalam mengantisipasi, merespons dan pulih secara efektif dari dampak-dampak peristiwa atau kondisi
ancaman bahaya yang mungkin ada, akan segera ada atau saat ini ada.
)etangguhan!tangguh ("esilience!resilient): kemampuan sebuah sistem, komunitas atau
masyarakat yang terpapar ancaman bahaya untuk bertahan terhadap, menyerap, berakomodasi
dengan dan pulih dari dampak-dampak sebuah ancaman bahaya dengan tepat waktu dan efisien,
termasuk melalui pemeliharaan dan pemulihan struktur-struktur dan fungsi-fungsi dasar yang paling
diperlukan.
)eterpaparan (%-posure): Penduduk, harta benda, sistem-sistem atau elemen-elemen yang ada di
kawasan ancaman bahaya yang oleh karenanya bisa berpotensi mengalami kerugian%kehilangan.
21
.angkah-langkah struktural!nonstruktural (Structural!non structural measures):
&angkah-langkah struktural 'Structural measures() Segala konstruksi fisik untuk mengurangi atau
menghindarkan kemungkinan dampak yang ditimbulkan oleh ancaman bahaya, atau penerapan teknik-
teknik rekayasa untuk mewujudkan ketangguhan dan daya tahan struktur-struktur atau sistem-sistem*
&angkah-langkah nonstruktural 'non structural measures() Segala langkah yang tidak melibatkan
konstruksi fisik yang menggunakan pengetahuan, praktik atau kesepakatan untuk mengurangi risiko
dan dampak, khususnya melalui kebijakan dan hukum, peningkatan kesadaran masyarakat, pelatihan
dan pendidikan.
/ana0emen risiko bencana ($isaster risk management): Proses sistematis dalam menggunakan
peraturan administratif, lembaga dan ketrampilan serta kapasitas operasional untuk melaksanakan
strategi-strategi, kebijakan-kebijakan dan kapasitas bertahan yang lebih baik untuk mengurangi
dampak merugikan yang ditimbulkan ancaman bahaya dan kemungkinan bencana.
/itigasi (/itigation): Pengurangan atau pembatasan dampak-dampak merugikan yang diakibatkan
ancaman bahaya dan bencana terkait. +alam konteks perubahan iklim, mitigasi merujuk pada aksi-aksi
yang diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
1silasi Selatan %l Nino (%l Ni2o-Southern 1scilation!%NS1)!.a Ni2a: Suatu interaksi kompleks
antara Samudra Pasifik tropis dan atmosfer global yang mengakibatkan episode-episode perubahan
samudra dan pola-pola cuaca yang terjadi secara tidak teratur di banyak belahan bumi, yang seringkali
menimbulkan dampak besar seperti berubahnya habitat kelautan, perubahan curah hujan, banjir,
kekeringan dan perubahan pola-pola badai.
+artisipasi (+articipation): Suatu proses keterlibatan semua pemangku kepentingan secara setara
dan aktif dalam penyusunan kebijakan-kebijakan dan strategi-stragegi dan dalam analisis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evauasi aktivitas-aktivitas.
+embangunan berkelan0utan (Sustainable de&elopment): Pembangunan yang memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Ia terdiri dari dua konsep kunci) konsep ,kebutuhan-, khususnya kebutuhan mendasar
penduduk dunia yang miskin yang harus mendapatkan prioritas utama* dan gagasan tentang
,pembatasan- yang diterapkan oleh kondisi teknologi dan pengorganisasian sosial tentang kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan di masa mendatang '"omisi .rundtland, /012(
+emulihan ("eco&ery): 3estorasi - dan perbaikan jika perlu - fasilitas, penghidupan dan kondisi hidup
komunitas yang terkena dampak bencana, termasuk upaya-upaya untuk mengurangi faktor-faktor risiko
bencana.
+encegahan (+re&ention): Penghindaran total dari dampak-dampak merugikan yang diakibatkan
ancaman bahaya-ancaman bahaya dan bencana-bencana terkait.
+engalihan risiko ("isk trans#er): Proses pengalihan konsekuensi finansial yang ditimbulkan risiko-
risiko tertentu secara formal maupun informal dari satu pihak ke pihak lain dimana sebuah rumah
tangga, komunitas, badan usaha atau kewenangan negara akan mendapatkan sumber daya dari pihak
lain setelah sebuah bencana terjadi, sebagai ganti atas manfaat sosial atau finansial yang sedang
berjalan atau yang bersifat sebagai kompensasi in e4change for ongoing or compensatory social or
financial benefis yang diberikan kepada pihak lain tersebut.
22
+engelolaan keadaan darurat (%mergency management): Pengaturan dan pengelolaan sumber
daya dan tanggung jawab untuk menangani segala aspek keadaan darurat, khususnya tahapan
kesiapsiagaan, respons dan pemulihan awal.
+engembangan kapasitas ((apacity de&elopment): Proses dimana penduduk, lembaga dan
masyarakat secara sistematis mendorong dan mengembangkan kapasitas mereka seiring dengan
waktu untuk mencapai tujuan-tujuan sosial dan ekonomi, termasuk melalui peningkatan pengetahuan,
ketrampilan, sistem dan kelembagaan.
+engka0ian $ampak .ingkungan (%n&ironmental 3mpact Assessment!%3A): Proses dimana
dampak-dampak sebuah usulan proyek atau program dievaluasi, dilakukan sebagai bagian tak
terpisahkan dari proses-proses perencanaan dan pengambilan keputusan dengan tujuan untuk
membatasi atau mengurangi dampak merugikan yang ditimbulkan proyek atau program.
+engka0ian!analisis risiko ("isk assessment!analysis): Sebuah metodologi untuk menentukan sifat
dan cakupan risiko dengan menganalisis potensi ancaman bahaya dan mengevaluasi kondisi-kondisi
kerentanan yang ada yang bersama-sama berpotensi untuk merugikan%merusak penduduk yang
terpapar serta harta benda, layanan, penghidupan dan lingkungan tempat mereka bergantung.
+engurangan risiko bencana ($isaster risk reduction): "onsep dan praktik mengurangi risiko-risiko
bencana melalui upaya-upaya sistematis untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab
bencana, termasuk melalui pengurangan keterpaparan terhadap ancaman bahaya, pengurangan
kerentanan penduduk dan harta benda, pengelolaan lahan dan lingkungan secara bijak, dan
peningkatan kesiapsiagaan terhadap peristiwa-peristiwa yang merugikan.
+eramalan ('orecast): Pernyataan pasti atau perkiraan statistik tentang suatu kejadian di masa
mendatang '567S89, :!9(.
+erema0aan ("etro#itting) atau +eningkatan (4pgrading): Penguatan atau peningkatan struktur-
struktur yang ada agar lebih tanggap dan tangguh terhadap dampak-dampak merusak yang
ditimbulkan ancaman bahaya.
+erencanaan tata guna lahan (.and use planning): Proses yang dilakukan oleh pihak berwenang
pemerintah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan menentukan berbagai pilihan yang berbeda
tentang pemanfaatan lahan, termasuk pertimbangan tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam
jangka panjang serta dampaknya terhadap berbagai komunitas yang berbeda dan kelompok-kelompok
kepentingan, disusul oleh penyusunan dan pengesahan rencana-rencana yang menggambarkan
pemanfaatan yang diijinkan atau diterima.
+eringatan dini (%arly ,arning): Serangkaian kapasitas yang diperlukan untuk menghasilkan dan
menyebarkan informasi peringatan untuk memungkinkan orang perorangan, komunitas dan organisasi
yang terancam ancaman bahaya untuk bersiap dan mengambil tindakan secara tepat dan dalam waktu
yang memadai untuk mengurangi kemungkinan kerugian atau kehilangan.
+erubahan iklim ((limate change): Suatu perubahan dalam iklim yang berlangsung selama
berdekade-dekade atau lebih lama yang diakibatkan oleh penyebab-penyebab alamiah atau aktivitas
manusia.
+lat#orm nasional untuk pengurangan risiko bencana (National plat#orm #or disaster risk
reduction): Suatu istilah generik untuk mekanisme-mekanisme nasional untuk pedoman koordinasi
23
dan arahan kebijakan tentang pengurangan risiko bencana yang bersifat multi-sektoral dan
antardisiplin dengan partisipasi pemerintah, swasta dan masyarakat sipil serta melibatkan seluruh
entitas terkait di dalam sebuah negara.
"isiko ("isk): #abungan antara kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan dampak-dampak negatif
yang ditimbulkannya. 3isiko bencana ; .ahaya 4 kerentanan %"apasitas
"isiko bencana ($isaster risk): potensi kerugian yang diakibatkan bencana terhadap nyawa, status
kesehatan, penghidupan, aset dan layanan yang dapat terjadi pada satu komunitas atau masyarakat
tertentu selama jangka waktu tertentu di masa mendatang.
"isiko yang dapat diterima (Acceptable risk): $ingkat potensi kerugian yang dianggap bisa diterima
oleh sebuah masyarakat atau komunitas dengan mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, politis,
budaya, teknis dan lingkungan yang ada.
Sistem 3n#ormasi Geogra#is (Geographic 3n#ormation Systems!G3S): Analisis yang
menggabungkan database relasional dengan interpretasi dan keluaran spasial yang seringkali
berbentuk peta. Suatu definisi yang lebih lengkap adalah) program-program komputer untuk
menangkap, menyimpan, memeriksa, memadukan, menganalisis dan menampilkan data tentang bumi
yang telah dirujuk secara spasial. 'Participatory <ulnerability and 8apacity Analysis $raining Pack,
=>>0(.
24
GAMBARAN UMUM BLOK 21 DISASTER MANAGEMENT
.lok +isaster management merupakan .lok ke =/ dari "urikulum Ilmu "edokteran .erbasis
"ompetensi dengan metode Problem-.ased &earning. "egiatan .lok ini membutuhkan waktu selama 2
minggu termasuk / minggu untuk evaluasi, dengan muatan ? S"S.
.lok +isaster management ini akan memberikan pemahaman yang menyeluruh dan keterampilan yang
tepat, praktis dan sederhana sesuai dengan jenjang akademik mahasiswa dalam bidang manajemen
bencana. .lok ini juga menekankan pada pentingnya kerjasama yang baik antara profesi dokter
dengan seluruh komponen masyarakat dalam manajemen bencana.
+engan bekal konsep pengajaran di atas, para mahasiswa diharapkan kelak akan mempunyai pola
pikir yang sama bahwa di dalam penanggulangan bencana tidak mungkin profesi kedokteran bekerja
sendirian namun justru kita harus berada dalam satu sistim yang mempu bekerjasama dengan
siapapun. !eskipun demikian, kemampuan profesionalisme kedokteran harus tetap dikedepankan,
dengan selalu meng-update ilmu dan keterampilan melalui berbagai pelatihan kelak sehingga peranan
dokter akan menjadi bagian utama di dalam patient care & patient safety pada setiap penanggulangan
bencana yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan kalaupun harus bekerjasama dengan
siapapun. .lok ini penting mengingat letak geografis Indonesia yang menjadikannya wilayah yang
rawan bencana.
4"G%NS3 B.1) $3SAS%" /ANAG%/%N
.lok +isaster management penting untuk dibahas mengingat berbagai bencana yang terjadi di
berbagai tempat di wilayah Indonesia seakan menjadi bencana hampir setiap minggu. Setiap bencana
selalu ada korban baik yang meninggal, hilang, cedera dan tidak sedikit yang kehilangan harta benda.
+emikian juga untuk 6anggroe Aceh +arussalam, gempa hebat diikuti tsunami pada =@ +esember
=>>A seakan masih kuat ada dalam ingatan kita, masih terlintas begitu hebatnya cobaan yang Allah
S:$ berikan kepada kita. Sebagian besar :ilayah
6A+ dengan segala isinya luluh lantak dalam hitungan
menit yang menyisakan tangis pilu karena begitu
banyak yang meninggal, hilang maupun cidera dan tak
terhitung harta benda yang lenyap, rusak tak bisa
digunakan lagi. !anajemen bencana bertujuan untuk
mengurangi, atau menghindari, potensi kerugian dari
bahaya, menjamin bantuan cepat dan tepat untuk
korban bencana, dan mencapai pemulihan yang cepat
dan efektif.
+engan demikian .lok =/ ini akan membekali para
masiswa, dasar pemahaman tentang bencana, bekal
kemampuan apa yang harus dipunyai, bagaimana
mereka mampu berkomunikasi, koordinasi, dan
sinkronisasi dengan korban bencana, keluarganya
maupun dengan pihak-pihak terkait yang turut berperan dalam penanggulangan berbagai jenis
bencana.
25
Manajemen bencana yang
mempunyai fungsi
koordinasi, sinkronisasi,
dan integrasi dengan
berbagai stake holder
dalam penanaganan
bencana yang bertujuan
untuk mengurangi, atau
menghindari potensi
kerugian dari adanya
bahaya, menjamin bantuan
cepat dan tepat untuk
korban bencana, dan
tercapainya pemulihan
yang cepat dan efektif.
H4B4NGAN $%NGAN B.1) S%B%.4/N5A
.lok +isaster management merupakan blok unggulan, yang menerapkan kompetensi
manajemen keterampilan komunikasi, penatalaksanaan emergensi dan traumatologi, dan manajemen
koordinasi lintas sector. "onsep penanganan kasus-kasus emergensi dan trauma yang berdasarkan
pada skala prioritas untuk mencegah kematian dan kecacatan akan menjadi jiwa yang selalu menyertai
profesi kedokteran pada saat menanggulangi bencana. .eberapa kompetensi baik dalam bentuk
kuliah, tutorial maupun skill lab, tidak akan dibahas lagi secara khusus, hanya saja akan ditekankan
pada segi praktis pelaksanaannya dalam skenario bencana ataupun kecelakaan dan korban massal di
mana akan terdapat korban yang lebih dari biasanya.
.lok "eterampilan "omunikasi akan menjadi modal penting bagi profesi kedokteran dalam membina
komunikasi yang baik dan efisien, baik dengan korban, keluarga korban dan juga profesi lainnya untuk
membangun kerjasama yang baik. Sebagai penolong, profesi kedokteran harus juga mampu menjadi
penyedia informasi baik untuk keluarga dan masyarakat yang membutuhkan, pemerintah, berbagai
organisasi dan tidak kalah pentingnya bagi kalangan pers yang dapat menyebarluaskan informasi yang
benar dan akurat. .lok 7tika dan Bumaniora, akan menjadi pedoman profesi kedokteran di dalam
menolong korban bencana dengan mengedepankan kaidah-kaidah normatif dan hak aCasi manusia
yang tetap harus dijunjung tinggi sehingga tidak menimbulkan salah persepsi yang dapat berkembang
menjadi perselisihan dan salah paham. Sebaliknya, kalau hal nilai-nilai religi dan etika ini dipahami dan
dilaksanakan dengan benar maka akan tercipta ketenangan bagi korban dan keluarganya dan juga
bagi siapapun yang melakukan pertolongan.
.lok sel, imunologi dan infeksi akan membimbing profesi kedokteran dalam memahami cedera pasca
trauma yang hampir selalu terjadi pada bencana, paparan kontaminasi yang sering memacu infeksi
dengan segala akibatnya. +engan pemahaman konsep ini, maka profesi kedokteran akan melakukan
pertolongan dengan mengedepankan kaidah keamanan baik dalam penularan dan penyebaran serta
pencegahan penyakit menular yang menyertai bencana. +emikian juga blok respirasi dan
kardiovaskular, akan melengkapi profesi kedokteran untuk menentukan skala prioritas permasalahan
yang dialami korban bencana sekaligus mendahulukan pertolongan dan resusitasi yang adekuat, cepat
dan terukur sehingga pasien terhindar dari kematian yang barangkali dapat dicegah maupun penyulit
yang dapat muncul dengan pertolongan yang baik dan terstruktur.
.lok +isaster merupakan blok terakhir dari rangkaian blok di tingkat sarjana kedokteran di dalam
"urikulum Ilmu "edokteran .erbasis "ompetensi, sehingga blok ini merupakan blok unggulan yang
handal.
+iharapkan, pada akhirnya mahasiwa akan mampu mengaplikasikan seluruh kemampuan yang
diperoleh dalam blok-blok sebelumnya sehingga lengkap dalam aspek teoritis yang didukung dengan
skil lab, visitasi ke rumah, puskesmas, ruang emergensi maupun ruang rawat pasien sebelum mereka
memasuki pendidikan profesi yang akan berhadapan dengan pasien secara langsung dan lebih sering
dan berkelanjutan, sebelum mereka menjadi dokter.
26
464AN 4/4/
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan penanggulangan bencana yang baik,
dimulai dari pengurangan risiko bencana 'P3.(, mitigasi, merespon bencana berupa penanggulangan
kegawat-daruratan sehari-hari hanya jumlah yang lebih banyak dan intensitas yang lebih tinggi serta
dampak yang lebih luas. !anajemen bencana juga mencakup tahap pemulihan bencana dan
pengembangan daerah yang kembali mempertimbangkan pencegahan bencana di kemudian hari. Ini
dipelajari dalam Siklus !anajemen .encana.
Paling penting adalah, profesi kedokteran tidak mungkin mampu menyelesaikan setiap masalah yang
muncul akibat bencana namun mereka harus mampu mengajak dan kemudian bekerja sama baik
dengan masyarakat, pemerintah dan berbagai organisasi baik di dalam maupun di luar negeri. +i sisi
lain, ilmu dan kemampuan profesi kedokteran harus tetap dijaga dan terus ditingkatkan guna
mengantisipasi berbagai bencana dengan segala akibat ikutannya termasuk bencana dengan teknologi
tinggi buatan manusia 'teror( yang mungkin saja akan meningkat seiring dengan berbagai perubahan
global.
A"%A )1/+%%NS3
Area "ompetensi yang akan dicapai mahasiswa adalah*
/. Area / "omunikasi 7fektif
!enyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung tinggi etika kedokteran
'disertai usaha untuk menolong permasalahan pasien ; empati(
=. Area = "eterampilan "linis
/. !enentukan adanya bencana dan mampu mengkomunikasikan bencana tersebut pada
pihak lain yang terkait
=. !enentukan penilaian awal suatu bencana berkaitan dengan skala bencana, dan meminta
bantuan sesuai kesimpulan penilaian awal
D. Area D &andasan Ilmiah Ilmu "edokteran
/. !engetahui alat proteksi diri, mampu memakai dan menggunakan dan menilai kwalitas
alat dan perlengkapan yang ada pada set emergensi untuk bencana
=. !enggunakan alat komunikasi yang ada baik pada ambulans, posko pengendalian
bencana maupun dengan 3umah Sakit
A. Area A Pengelolaan !asalah "esehatan
27
/. !elakukan koordinasi di lapangan dalam melakukan triage, resusitasi dan evakuasi korban
=. !elakukan konsultasi yang diperlukan baik dalam lingkup profesi kedokteran maupun
dengan pihak di luar profesi kedokteran
?. Area ? Pengelolaan Informasi
/. !elakukan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi dengan berbagai stake holder yang
terlibat dalam penanggulangan bencana.
=. !elakukan monitoring E evaluasi serta memutuskan perlu-tidak evakuasi korban
berdasarkan skala prioritas.
@. Area @. !awas +iri dan Pengembangan +iri.
2. Area 2. 7tika, !oral, !edikolegal, dan Profesionalisme serta "eselamatan Pasien.
$A'A" +%"/ASA.AHAN
+aftar materi yang akan dipilih ditentukan oleh permasalahan yang dihadapi pada saat bencana terjadi
lalu dihubungkan dengan akibat-akibat ikutan dari kejadian tersebut. Aspek pemahaman terhadap
bencana diharapkan akan membuka wawasan para peserta didik bahwa akan ada suatu periode
dimana satu bidang ilmu tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkannya.
"ompleksitas permasalahan akibat dari suatu bencana ataupun kecelakaan massal mengharuskan kita
untuk melibatkan berbagai pihak baik medis maupun non-medis guna melakukan penanggulangannya,
sehingga yang diperlukan adalah, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan sesama profesi
kedokteran, kesehatan dan juga bidang ilmu, organisasi, institusi di luar kedokteran dan kesehatan baik
di dalam suatu negara maupun antar negara.
!engingat bencana tidak mengenal waktu dan datang tiba-tiba namun pasti menimbulkan kerusakan
harta benda, korban jiwa raga, maka dari itu upaya yang harus dilakukan adalah berbagai upaya untuk
mengetahui bencana yang pernah terjadi, eskalasi dan korban yang ditimbulkannya. !aka
pemahaman yang benar dan menyeluruh suatu bencana ataupun kecelakaan massal akan
mengarahkan pola pikir pada pencegahan dari kerusakan yang lebih parah 'prevention(, persiapan
'preparedness( dan mengurangi risiko untuk terjadinya bencana 'mitigasi(. "onsep ini akan melahirkan
suatu penanggulangan bencana dan gawat-darurat secara terpadu dan menyeluruh yang berada
dalam satu sistim komando 'one command( dan satu pengendalian 'one control(.
28
Salah satu upaya yang paling penting dan praktis adalah, meningkatkan sarana, meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia, melakukan simulasi secara berkala dalam penanggulangan
kegawat-daruratan yang melibatkan berbagai unsur baik medis maupun non-medis. +i tingkat rumah
sakit, perbaikan upaya pelayanan kegawat-daruratan sehari-hari akan menjadi modal yang paling
berharga untuk penanggulangan bencana dan korban massal, karena keduanya hampir mirip hanya
berbeda eskalasinya.
.erikut beberapa contoh topik bahasan didalam blok emergensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh
mahasiswa sebagai calon dokter yang harus mampu memberikan pelayanan primer.
opik )ompetensi ingkat )ompetensi
/ = DA D. A
9verview of +isaster and BaCard
Fenis-jenis bencana
+isaster management 8ycle
+isaster 3isk 3eduction
3isk Bealth Assessment
8ommunity-.ased +isaster 3isk
management.
+isaster Preparedness and 8ontingency
Plan
+isaster 3esponse)
3apid Assessment E Incident 8ommand
.asic !edical 8ompetancy in ield
+isaster Bandling
3ecovery
lood and drought
ire and conflict
7arthGuake and $sunami
:abah %9utbreak gbg keracunan
.ioterorism
"eracunan makanan
<olcano eruption
$eknik Identifikasi "orban .encana
massal'+<I(
Pencegahan Penyakit !enular Pasca
.encana
Post $raumatic Stress +iseases after
+isaster
8ommunity education on +isaster
8reating +isaster Simulation
"oordinasi, sinkronisasi, dan integrasi
program
29
30
Topic Tree
'ormat Akti#itas Bela0ar
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk P.& 'Problem-Based Learning( dengan beberapa aktivitas
belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini berupa )
/. tutorial
=. "uliah pakar
D. Praktikum on-the-table
A. Praktikum lapangan
?. .elajar mandiri
@. Institutional visit
Ad 1. Diskusi Tutorial
"egiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias dalam
mencari dan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi. Fawaban
terhadap masalah yang didapatkan melalui proses diskusi dan belajar mandiri.
+iskusi bersama tutor sebanyak = 4 = jam tiap minggu dengan menjalankan
prinsip D langkah % the 3 jump
+iskusi tutorial pertama dalam tiap skenario hanya menjalankan langkah / H =,
selanjutnya pada diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan langkah D 2.
+iskusi membahas tentang skenario yang telah ditetapkan.
Setiap mahasiswa harus mempresentasikan hasil belajar mandiri selama 1 H /> menit pada pertemuan
kedua.
Ad. 2. Kuliah Pakar
"uliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi akademik dalam bidang yang
menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi dan tutorial. "uliah pakar seminggu dapat
berlangsung = H D kali, di ruang kuliah. "uliah pakar ini dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah.
"uliah pakar ini akan membantu mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan yang didapatnya melalui
proses belajar mandiri, praktikum maupun diskusi.
31
gambar 1 Sik!" Ma#a$eme# Be#ca#a
Benc
ana
Respon
Rehabilitasi
Rekonstruks
i
Pembangunan
Pencegaha
n
Mitigasi
Kesiapsiagaa
n
M
a
n
a
j
e
m
e
n

R
i
s
i
k
o
M
a
n
a
j
e
m
e
n

K
r
i
s
i
s

m
e
n
c
a
k
u
p

k
o
Koordinasi,
sinkronisasi, dan
integrasi
Koordinasi,
sinkronisasi, dan
integrasi
Kuliah pakar dalam Blok 21 adalah
No7 6udul )uliah!/ateri u0uan +emberi )uliah
/. Introduksi .lok +isaster !anagement
9verview of +isaster and BaCard
Siklus +isaster management
+efinisi bencana dan bahaya
'haCard( serta perbedaannya.
6atural disaster
!an-made disaster
!ampu memahami
kompetensi dokter dalam
penanganan bencana.
!ampu menjelaskan fase-
fase dalam siklus
bencana
!ampu membedakan
antara .encana dan
bahaya
+r.achrul Famal,
Sp.An, "I8%
dr.Syahrul, Sp.S
= Pengurangan 3isiko .encana '+33( di
bidang kesehatan.
Pemetaan bencana
Penilaian 3isiko
!anajemen 3isiko berbasis
masyarakat
!ampu membuat peta
potensi bencana di daerah
terbatas, mis) desa%
kecamatan.
+3.Sri Adelila '"IP
geografi, peneliti
$+!38(
D +isaster Preparedness for health provider !ampu menerapkan prinsip-
prinsip kesiapsiagaan
bencana sesuai kompetensi
dokter
+3.Ir.!.+irhamsyah,
!.7ng 'direktur
$+!38, .$eknik
5nsyiah(%
A 8ontingency Plan for health facilities !ampu menyusun rencana
kontingensi untuk fasilitas
kesehatan di tingkat layanan
primer
+rg Syarifah Iessy,
!."es
? !anajemen "risis
+isaster response, 3apid health
Assessment.
Prinsip-prinsip triase lapangan dan
hospital.
.asic !edical 8ompetency in ield
+isaster Bandling
-prioritas pada alat%bahan
pada saat normal dan
alternatifnya pada saat
kehabisan supply.
-menilai dan memprioritaskan
pasien sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan
+r.SyafriCal 3ahman,
Sp.9$
@ Incident 8ommand system)
"epemimpinan dan sistem informasi
kesehatan dan koordinasi dalam respon
terhadap bencana
!emahami sistem informasi
kesehatan dalam bencana E
menerapkan I8S pada bidang
kesehatan.
+rg.Saifuddin Ishak,
!."es, P"" J :B9
2 Peran dokter dalam tiap tahap bencana
hidrometeorologi) banjir bandang, longsor,
kekeringan, badai, angin puting beliung.
!emahami kontribusi dokter
umum pada tiap tahap
bencana terkait air dan cuaca
+r.!.Iani, !."es,
P""
1 Peran dokter dalam manajemen bencana
#empa dan $sunami pada siklus
manajemen bencana
!emahami kontribusi dokter
umum pada tiap tahap
bencana gempa dan $sunami
+r.achrul Famal,
Sp.An, "I8%
dr.Iskandar, Sp..S
0 !anajemen Penanggulangan Penyakit
!enular pada bencana
!enerapkan prinsip-prinsip
pencegahan dan penanganan
penyakit menular dan wabah
+inas "esehatan
Propinsi Aceh.
32
pasca bencana
/> !anajemen massal Identifikasi "orban
.encana '+<I(
!enerapkan prinsip-prinsip
+<I dalam bencana
+r.$aufik Suryadi,
Sp. J P!I
// !anajemen "esehatan jiwa pada bencana
Pendekatan agama dalam kesehatan
jiwa
!enerapkan deteksi dini
gangguan kesehatan jiwa
pada setiap tahap
penanganan bencana
+r.Syahrial, Sp,"F
/= +isaster ) koordinasi, sinkronisasi, dan
integrasi dalam penanggulangan bencana
+r. Syahrul, SpS
Ad 3. Praktikum On-the-table dan Praktikum Lapangan
Ada = macam praktikum di blok ini yaitu praktik dan praktikum pembuatan haCard map yang akan
dilaksanakan sepanjang blok +isaster !anagement ini. Praktikum ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa menerapkan prinsip-prinsip penyusunan +rill%simulasi bencana pada tahap tanggap
bencana dan agar mahasiswa mampu menyusun peta bahaya di tingkat komunitas. Praktikum akan
dilaksanakan di masyarakat dan melibatkan banyak supervisor dari berbagai profesi.
Ad 4. ela!ar "andiri
Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari, memahami,
mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya. .elajar mandiri terdiri dari ?> K dari total waktu belajar, yaitu =>-=? jam dalam
seminggu 'waktu belajar seminggu A? jam(. .elajar mandiri merupakan format utama dalam P.&.
$opik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada daftar kompetensi
Ad #. Kun!ungan ke $nstansi Terkait %$nstitutional &isit'
"egiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami kegiatan Pengurangan 3isiko .encana
'+isaster 3isk 3eduction( yang telah berjalan dan menerapkan prinsip-prinsip P3. yang sesuai
dengan kompetensi dokter. Institutional visit akan dilakukan ke beberapa tempat, ada yang wajib
No 6udul
+raktikum
#rekuensi .okasi keterangan
/ Penyusunan
Simulasi
.encana
D4D jam Prak /) ruang tutorial
Prak =) aula "
Prak D) lapangan di kampus "
Prakt /) table top e4ercise
Prak =) latihan simulasi
berkelompok
Prak D) disaster day whole
simulation
= Pembuatan
BaCard !ap
dan 3encana
!anajemen
/4D jam "ecamatan Peukan .ada !engunjungi fasilitas di desa
siaga bencana
33
dikunjungi oleh seluruh mahasiswa, ada pula yang hanya sebagian mahasiswa yang mengunjunginya
Basil kunjungan akan dipresentasikan dalam diskusi pleno.
No empat kun0ungan u0uan kun0ungan seluruh!
sebagian
kelompok
.okasi!+e
rsonal
kontak
/ $+!38 /. !emahami pelaksanaan konsep
proses menejemen bencana dalam
praktek di lapangan
=. !engetahui cara mengembangkan
pengetahuan tentang kebencanaan
bagi dokter dan profesi kesehatan.
Seluruh 5leelheu%
+3
"hairuddin
= S!P 6egeri / !emahami program kesiapsiagaan
bencana yang dilaksanakan di sekolah
siaga bencana dan mampu mendisain
program yang sama di sekolah yang
berbeda
Sebagian ) ?
kelompok
.lang
Padang
= P!I !emahami teknik triase lapangan dan
tatalaksana pengungsi.
Sebagian) ?
klp
Ajun% Pak
Asep
D +inas Pemadam
"ebakaran
!emahami tindakan yang dilakukan dalam
tanggap bencana kebakaran dan tindakan
pencegahan yang diperlukan.
Sebagian) @
klp
#euceu
!enara
A SAR !emahami teknik evakuasi lapangan. Sebagian @ klp &hong
3aya
Penentuan kelompok akan dilakukan oleh koordinator blok dan diumumkan di papan pengumuman.
$iap kelompok akan mempersiapkan laporan yang akan dilaporkan pada tutor masing-masing dengan
format yang terlampir di akhir buku blok dan perwakilan kelompok akan mempresentasikannya pada
diskusi pleno.
+enilaian )ompetensi /ahasis,a: menggunakan kompetensi tinggi
/. 6ilai Proses 2?K terdiri atas tutorial, laporan community visit, dan Praktikum.
- $utorial )A> K
- Praktikum simulasi bencana)=> K
- Praktikum BaCard map )/? K
=. 6ilai 5jian akhir blok =?K.
%&aluasi +rogram
Program akan dievaluasi dengan menggunakan = metode, kuantitatif melalui kuesioner dan kualitatif
menggunakan focus group discussion '#+(. Basilnya akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Bagian 4tama yang terlibat:
/. "edokteran dasar dan kedokteran klinik
=. "edokteran "omunitas dan "esehatan !asyarakat
D. Ilmu Psikologi dan "omunikasi !assa
Bagian!3nstitusi +enun0ang yang terlibat
/. +inas "esehatan Pemerintah Aceh
=. .adan Penanggulangan .encana Aceh
34
D. $sunami +isaster and !itigation 3esearch 8enter
A. P!I
?. SA3
@. :B9
2. +inas Pemadam "ebakaran
1. 6#9) Iayasan &amjabat, Penanggungjawab Program +esa Siaga .encana
0. Sekolah Siaga .encana
35
S4/B%" BA(AAN
/. Sukandarrumidi, !.Sc, Ph+, =>/>, Bencana Alam dan Bencana Antrhopogene, Penerbit
"anisius, Iogyakarta
=. http)%%bencana.net
D. http)%%www.preventionweb.net
A. Sekretariat Fendral +epkes 3I, =>>2, echnical !uidelines for "ealth #risis Responses on
$isaster, Fakarta.
?. American 8ollege of Surgeon) Ad%ance rauma life Support, Student !anual .ook , 6ew Iork
=>>A
@. Syone, 8."., Bumpries, 3.&. ) #urrent &mergency' $iagnosis & reatment( ?th 7d &ange
medical .ooks%!c #raw Bill H International 7dition. =>>A
2. :agner, !.F., Promes, S... ) Last )inute &mergency )edicine' A #oncise Re%ie* for the
Specialty Boards. !c #raw Bill - International 7dition, =>>2
1. +isaster 3esponse, Principles of Preparation and 8oordination, $e4t by 7rik Auf der Beide.
#enter of &+celence in $isaster management & "umanitarian Assistance. http)%%coe-
dmha.org%dr%flash.htm
0. :alsh, !ike. ) $isaster' #urrent Planning and Recent &+perience( &d*ard Arnold' A $i%ision
of "odder & Stoughton. &ondon !elbourne Auckland. /010
/>. P73SI H I"A.I H Ambulans //1 ) Buku Panduan ,ursus "-P& ."ospital Preparadeness for
&mergency and $isaster, Fakarta. =>>?
//. +irektorat Fenderal .ina Pelayanan !edik +epkes 3I) Sistim Penanggulangan !a*at $arurat
erpadu, Fakarta. =>>@
/=. Portal 7-learning 5nsyiah) http)%%www.elearning.unsyiah.ac.id.
/D. 8hiehwen, 7. B., !as, . S., Facobson, B., Papenfuss, 3., 6khoma, 7. $., E Loretic, F. '=>>?,
october(. Assessing the 3eadiness and $raining 6eeds of 6on-urban Physicians in Public
Bealth 7mergency and 3esponse. $isaster )anagement and Response , />@-///.
36
Skenario 8
S%B%.4/ S4NA/3 B%"3)4N5A
!ulai hari ini Anda bertugas sebagai dokter kepala puskesmas pesisir barat ujung pulau
Sumatra yang luluh lantak diterjang gempa bumi dan tsunami @ bulan yang lalu. Bingga kini, gempa
bumi yang berpotensi tsunami masih sering terjadi. !asyarakat yang dulu mengungsi, kini sudah
kembali mendiami kawasan yang berdekatan dengan bibir pantai, dengan mayoritas berprofesi sebagai
nelayan.
&uas wilayah cakupan puskesmas Anda sekitar /11 km
=
, meliputi =A desa, jumlah penduduk
sekitar =A.2A@ jiwa, yang terdiri dari /=.DD> jiwa penduduk laki-laki dan /=.A/@ jiwa penduduk
perempuan, @?>> di antaranya adalah anak-anak. 3umah sakit rujukan terdekat berjarak =1 kilometer
dari Puskesmas. Akibat gempa sebelumnya, gedung puskesmas rusak parah dan saat ini masih
dalam proses pembangunan kembali. Sebagian penduduk yang kehilangan tempat tinggal saat ini
hidup di barak-barak sementara.
Susunlah sebuah rencana pengurangan resiko bencana untuk *ilayah cakupan puskesmas tersebut(
Skenario 9
$%"3A )A:A3 ;*3
!usim hujan hampir tiba. +esa-desa di sekitar Puskesmas Anda, di tepi sungai di kecamatan
"awai M<I, berada di daerah yang rawan diterjang banjir bandang dan longsor. &ima tahun yang lalu
memang pernah terjadi banjir bandang yang merusak puluhan hektar lahan di sekitar sungai,
merendam puskesmas, membuat ==>> orang mengungsi dan menewaskan =@ orang penduduk,
kebanyakan anak-anak dan wanita. &ongsor pernah terjadi D tahun yang lalu dan menewaskan ?
orang penduduk di lereng bukit.
Pak 8amat mengajak Anda untuk menjadi bagian dari tim kesiapsiagaan bencana. .ersama
8amat, unsur kepolisian, militer, dan kepala desa tim ini merencanakan rencana kontinjensi jika
bencana datang melanda, mengukur tingkat kerusakan yang akan terjadi dan mendisain tempat
pengungsian bagi warga.
Apa saja jenis ancaman yang ada di daerah tersebut/
Bagaimana cara melakukan penilaian karakteristik bahaya' menilai kerentanan dan
manajemen/
Bagaimana cara menyusun rencana kontinjensi/
S)%NA"31 <:
ANGGA+ B%N(ANA )%BA)A"AN
Pukul >=.>> dini hari telah datang A> orang korban kebakaran ke I#+ dengan keluhan bervariasi dari
batuk, sesak nafas, pusing bahkan pingsan. Satu jam berikutnya datang lagi lebih dari ?> orang, total
malam itu ada lebih dari =>> orang dengan keluhan yang lebih kurang sama dengan derajat yang
berbeda. !ereka semua adalah korban kebakaran sebuah perumahan padat di pusat kota.
$ampaknya tim triase lapangan gagal melakukan tugasnya dan mengirim hampir semua orang ke
37
rumah sakit. $im Anda adalah tim bertugas di I#+ rumah sakit tersebut. +irektur rumah sakit sedang
ada di luar kota dan baru = hari lagi kembali. .erikut kondisi ? pasien yang diberikan pada Anda)
6o )eadaan 4mum $
(mmHg)
Nadi
(-!mnt)
""
(-!mnt)
)eadaan lain
/ Satpam pada pestaNbatuk dan lemas //>%1> //> => +ewasa muda
= Anak /= tahun, terduduk dengan nafas cepat E
pendek
0>%@> /D> D@ Ibunya minta tolong
agar anaknya
ditolong lebih dulu
D "akek 2> tahun, batuk terus menerus /=>%2> 11 =? Suaranya semakin
lemah
A Anak kecil, ? tahun, menangis memanggil ibunya $ak diukur /A> D> $ampak mulai
mengantuk
? :anita tua terlentang tak bergerak, ujung jari tangan
dan kaki dingin
0>%@> /D@ /= +ipanggil tak
menjawab
Pada saat Anda melakukan triase 0!$ hal apa saja yang harus dilakukan/Apa bedanya
dengan triase lapangan/
,arena tak ada direktur' siapa yang menjadi 0ncident #ommander/
Bagaimana cara menyusun rencana operasi kedaruratan dalam kasus ini/
Skenario =
/%/BANG4N B%N%" /%"3AH
Satu bulan pasca bencana meletusnya gunung .urni $elong di .ener !eriah, Anda ditugaskan untuk
menggantikan tim tanggap bencana yang telah habis masa bertugasnya. $im itu menginformasikan
bahwa kini status gunung telah diturunkan ke tahap normal dan hanya /= orang yang tewas dalam
bencana itu karena tiupan awan panas. &ima desa di tiga kecamatan terendam lahar, yakni dua desa
di kecamatan :ih Pesam '+esa 5ning .ertih dan Simpang .alik(, satu desa di "ecamatan .ukit, yaitu
.ale Atu, dan dua desa di "ecamatan $imang #ajah yaitu) .andar &ampahan dan &ampahan.
Satu-satunya Puskesmas di daerah itu yakni kecamatan :ih Pesam yang terletak di desa 5ning .ertih
terendam lumpur lahar dingin, dan sebagian pengungsi masih menempati hunian sementara karena
belum mendapatkan rumah, namun sudah sangat ingin kembali beraktivitas karena sudah / bulan
menganggur di huntara. .anyak di antara mereka menderita ISPA, kekurangan makanan, gangguan
tidur dan kondisi lainnya. +inas "esehatan menugaskan Anda untuk menjadi anggota tim pemulihan
bencana yang akan menyusun rencana pemulihan.
$abel /. +ata kependudukan "awasan .encana gunungapi .urni $elong
69 6A!A +7SA% "A!P56# "78A!A$A6 Fumlah Fumlah Penduduk
"" &k Pr $otal
/ .ale Atu .ukit /=D =0= D>> ?0=
= 5ning .ertih% Pante 3aya :ih Pesam ?=D ///= /=A> =D?=
D Simpang .alik :ih Pesam A1= /2A> D>// A?2/
A .andar &ampahan $imang #ajah ?/2 />D> />A? =>2?
38
? &ampahan $imang #ajah 11A =//? /02/ A>1@
$otal D =?=0 @=10 2?@2 /D@2@
69 "78A!A$A6 Fumlah Fumlah Fumlah Penduduk
"ampung "" &k Pr $otal
/ .ukit A> A1D1 />D== />D>/ =>@=D
= :ih Pesam =2 A@D1 10=@ 11?/ /2222
D $imang #ajah A> ?1DD /=>01 //0A1 =A>A@
$otal />2 /?D>0 D/DA@ D//>> @=AA@
Sumber data) Pemerintah "abupaten .ener !eriah 8G. +inas Sosial
Apa yang harus dilakukan pada tahap pemulihan bencana/
Bagaimana cara menyusun rencana pemulihan dan bagaimana mendanainya/
H% "3+.% 64/+S
No .angkah 4raian
/. Analisa
masalah
Identifikasi masalah dan menggunakan pengetahuan yang
mereka kuasai sebelumnya
= Identifikasi
tujuan belajar
!erumuskan hal hal yang perlu dipelajari lebih lanjut secara
mandiri
/ASA B%.A6A" /AN$3"3 ) perpustakaan, diskusi kelompok
kecil, kuliah, internet, konsultasi pakar, dsb.
D Presentasi
hasil belajar
mandiri
!elaporkan hasil belajar mandiri % temuan informasi terkait
dengan tujuan belajar yang dirumuskan bersama langkah ke =
39

Anda mungkin juga menyukai