Anda di halaman 1dari 58

PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset

IAS 36: Impairment


Tujuan PSAK 48 :
Menetapan prosedur agar aset
dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya impairment.
Tujuan dan Ruang Lingkup
2
KONSERVATIF
Aset
tercatat
Aset
terpulihkan
>
Mana yang lebih tinggi
?
Impairment
Penggunaan Penjualan
1. Persediaan PSAK 14
2. Aset yang dari kontrak konstruksi PSAK 34
3. Aset pajak tangguhan PSAK 46
4. Aset yang timbul dari imbalan kerja PSAK 24
5. Aset keuangan PSAK 55
6. Properti investasi PSAK 13
7. Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak
berwujud, yang timbul dari hak kontraktual
penanggung berdasarkan kontrak asuransi
PSAK 28
8. Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual PSAK 58
Ruang Lingkup - Pengecualian
PSAK 48 Par 2
3
PSAK 48 diterapkan penurunan nilai, KECUALI :
Lingkup PSAK 48
4
Berlaku aset
keuangan yang
dikelompokkan
sebagai
investasi
entitas anak PSAK 4: Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
ventura bersama PSAK 12: Bagian
Partisipasi Dalam Ventura Bersama
entitas asosiasi PSAK 15. Investasi
pada Entitas Asosiasi
PSAK 48 berlaku untuk: aset yang dicatat pada
jumlah revaluasian (nilai wajar) sesuai dengan
Pernyataan lain, misal PSAK 16: Aset Tetap
Uji Penurunan Nilai
Rugi Penurunan Nilai
Jumlah Tercatat
Jumlah Terpulihkan
Jumlah Tersusutkan
Nilai Pakai
Nilai Wajar dikurangi Biaya
Penjualan
Unit Penghasil Kas (UPK)
Biaya Pelepasan
Aset Korporat
Goodwill
Impairment Test
Impairment Losses
Carrying Amount
Recoverable Amount
Depreciable Amount
Value in Use
Fair Value less Costs to Sell
(FV-C2S)
Cash Generating Unit (CGU)
Costs of Disposal
Corporate Assets
Goodwill
Konsep & Istilah Penting
5
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
Pendekatan Penurunan Nilai (Impairment)
6
Review Aset secara Periodik
Apakah terdapat indikasi
Estimasi recoverable amount
secara individu
Goodwill?
Hitung recoverable amount
secara individu
Y
Hitung penurunan nilai
Pertimbangkan pembalikan*
Hitung recoverable amount
unit penghasil kas /UPK/CGU
Hitung penurunan nilai
Pertimbangkan pembalikan*
Y
N
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai :
Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test):
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
Aset tidak berwujud yang belum digunakan
Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Review
7
AKHIR PERIODE

Menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai
ADA INDIKASI

mengestimasi jumlah
terpulihkan aset.


Identifikasi Indikasi Penurunan Nilai
PSAK 48 par 12
8
Informasi minimum yang dipertimbangkan
Informasi eksternal
Perubahan signifikan nilai
pasar
Perubahan signifikan
teknologi, pasar, ekonomi dan
lingkup hukum
Perubahan suku bunga
Jumlah tercatat aset neto
entitas melebihi kapitalisasi
pasarnya
Informasi internal
Bukti keusangan atau
kerusakan fisik aset
Perubahan signifikan atas
penggunaan, penghentian dan
masa manfaat aset
Bukti internal mengindikasikan
bahwa kinerja ekonomi aset
lebih buruk dari yang
diharapkan.
Jumlah terpulihkan = Jumlah yang lebih tinggi antara :
Nilai Terpulihkan
Nilai wajar dikurang biaya penj.
Fair Value Less Costs to Sell
Nilai pakai
(Value in Use)
dan

Jumlah yang dapat dihasilkan
dari penjualan suatu aset atau
unit penghasil kas dalam transaksi
antara pihak-pihak yang mengerti
dan berkehendak bebas tanpa
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.
Nilai sekarang dari
taksiran arus kas yang
diharapkan akan diterima
atau unit penghasil kas.
9
Indikasi ?
Suatu entitas pertambangan memiliki jalur kereta api pribadi
untuk mendukung aktivitas pertambangannya. Jalur kereta
api pribadi dapat dijual hanya untuk nilai sisanya dan itu
tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari
arus kas masuk dari aset lain pertambangan itu.
10
Tidak dimungkinkan mengestimasi jumlah terpulihkan dari
jalur kereta pribadi itu karena nilai pakainya tidak dapat
ditentukan dan kemungkinan berbeda dari nilai sisanya.
Oleh karena itu, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas dimana jalur kereta pribadi tersebut
tercakup, yaitu pertambangan itu secara keseluruhan.
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Bukti Terbaik
harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat dalam suatu
transaksi antara pihak yang independen, disesuaikan dengan biaya
tambahan yang dapat dikaitkan langsung dengan pelepasan aset.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset
tersebut.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada
pasar aktif untuk aset
Berdasarkan informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari
pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
Nilai wajar dikurangi Biaya Penjualan
11
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai Pakai
Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima

Pertimbangan dalam penghitungan nilai pakai aset:
a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan
diperoleh dari aset;
b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau
waktu arus kas masa depan tersebut;
c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko
yang berlaku;
d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan
oleh pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang
diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.
12
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
PSAK 48
Par 31
13
mengestimasi arus kas masuk dan arus
kas keluar di masa depan dari pemakaian
aset tersebut dan pelepasannya pada
akhirnya
menerapkan tingkat diskonto yang tepat
atas arus kas masa depan tersebut
INFLOW
OUTFLOW
Pelepasan
Tingkat Diskonto
Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39)
14
proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset
proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk
menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset
(termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar
dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara langsung,
atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan
konsisten, pada aset
Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan)
untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya
Dasar Estimasi Arus Kas Masa Depan
1. Asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Anggaran keuangan terbaru dan telah disahkan manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan dari
restrukturisasi.
4. Penggunaan dasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5
tahun, kecuali jika periode yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran menggunakan tingkat pertumbuhan
tetap atau menurun, kecuali jika pertumbuhan naik dapat
dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan dalam proyeksi tidak boleh melebihi rata-rata
jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset digunakan,
kecuali jika tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.
15
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Arus kas masa depan diestimasi dalam
satuan mata uang ketika akan dihasilkan
dan kemudian didiskonto menggunakan
suatu tingkat diskonto yang tepat untuk
satuan mata uang tersebut.

Tingkat pertukaran yang digunakan kurs
spot pada tanggal penghitungan nilai pakai.
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing
PSAK 48
Par 54
16
Tingkat Diskonto
Dasar penetapan tingkat diskonto tingkat
diskonto sebelum pajak menggambarkan
penilaian pasar kini dari:
(a) nilai waktu uang; dan
(b) risiko spesifik atas aset dimana estimasi
arus kas masa depan belum disesuaikan.

Tingkat diskonto diestimasi
dari salah satu:
Tingkat diskonto
implisit transaksi pasar
kini aset sejenis atau
Rata-rata tertimbang
biaya modal entitas yang
tercatat di bursa efek
yang memiliki aset
sejenis
PSAK 48
Par 56
17
Tingkat diskon adalah tingkat
pengembalian yang disyaratkan
investor jika seandainya akan memilih
suatu investasi yang menghasilkan
arus kas dengan jumlah, waktu dan
profil risiko yang sama dengan yang
diharapkan akan dihasilkan dari aset
tersebut.
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
PSAK 48
Par 59-60-
61
18
Nilai terpulihkan aset < Nilai tercatat
nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar
nilai terpulihkan.
Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai
Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba
rugi,
Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi
sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16)
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
19
Setiap rugi penurunan nilai aset
revalusian diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi.

diakui dalam pendapatan
komprehensif lain, sepanjang kerugian
penurunan nilai tidak melebihi jumlah
surplus revaluasi untuk aset yang sama

rugi penurunan nilai atas aset
revaluasian mengurangi surplus
revaluasi untuk aset tersebut
PSAK
16
Contoh: PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan
yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai
wajar dikurangi biaya menjual Rp180 juta dan nilai pakainya 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Rp 180 juta
Rp 205 juta
Tidak ada
penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
20
Nilai
tercatat
Dibandingkan
Nilai diperoleh
kembali
Lebih tinggi
antara
Nilai wajar
dikurangi b.
penjualan
Nilai
pakai
Contoh: PT Anggrek, (informasi sama) kecuali nilai pakai dari
peralatan sebesar Rp 175 juta.
Rp 200 juta
Rp 180 juta
Rp 180 juta
Rp 175 juta
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
21
Nilai
tercatat
Dibandingkan
Nilai diperoleh
kembali
Lebih tinggi
antara
Nilai wajar
dikurangi b.
penjualan
Nilai
pakai
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Jurnal mencatat kerugian penurunan nilai:.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta
Cr. Ak. Dep Peralatann Rp 20 juta
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
Contoh
Perusahaan Melody melakukan review penurunan nilai aset pada 2010.
Sebidang tanah dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi
senilai Rp 50 juta, aset-aset lainnya dicatat pada nilai historis
dikurangi akumulasi depresiasi atau amortisasi.
Haril dari reviu sebagai berikut:
Fair value less
costs to sell Value in use
Carrying
amount
Tanah (nilai wajar) Rp 212 juta Rp 220 juta Rp 300 juta
Aset tak berwujud, pada
biaya yang teramortisasi
Rp 8.2 juta Rp 6.5 juta Rp 9 juta
Mesin, setelah
didepresiasikan
Rp21 juta Rp 18 juta Rp 30 juta

Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?
22
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
Solusi Contoh
Berdasarkan informasi yang tersedia, aset Melodi yang mengalami
kerugian penurunan nilai adalah:
Recoverable
amount
Carrying
amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 220 juta Rp 300 juta Rp 80 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya
teramortisasi
Rp 8.2 juta Rp 9 juta N/A
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 30 juta Rp 9 juta

Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi.
Dr Surplus revaluasi Rp 50 juta
Rugi penurunan nilai (80 juta 50 juta) 30 juta
Cr Tanah Rp 80 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai tanah
Dr Kerugian penurunan nilai Rp 9 juta
Cr Mesin Rp 9 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai mesin
23
Jumlah terpulihkan dari aset individual
tidak dapat ditentukan jika:
(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi
mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya
penjualan; dan
(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang
independen dari kelompok aset lain.

Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah
terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk
Unit Penghasil Kas Aset.
Unit Penghasil Kas (UPK)
PSAK 48
Par 67
PSAK 48
Lihat Par 67:
Contoh
24
Tidak mungkin mengestimasi jumlah
terpulihkan aset individual
menentukan nilai terpulihkan dari unit
penghasil kas yang mana aset tercakup
(aset dari unit penghasil kas = UPK).
Unit penghasil kas aset kelompok
terkecil dari aset yang termasuk aset
tersebut dan menghasilkan arus kas
masuk yang independen dari arus kas
masuk dari aset atau kelompok aset
lain.
Unit Penghasil Kas
PSAK 48
Par 66, 68:
Contoh
25
Jumlah terpulihkan dari UPK adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi
biaya penjualan dengan nilai pakainya.

Jumlah tercatat dari UPK:
(a) mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset
yang dapat diatribusikan langsung, atau
dialoksikan dengan dasar yang layak dan
konsisten, ke UPK dan akan menghasilkan arus
kas masuk yang digunakan dalam menentukan
nilai pakai unit penghasil kas; dan

(b) tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap
liabilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan
tanpa mempertimbangkan liabilitas tersebut.
Unit Penghasil Kas
PSAK 48
Par 74-76
26
Unit Penghasil Kas
Pertama,
Goodwill
Rugi Penurunan Nilai
diakui untuk UPK
jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari
unit tersebut (kelompok dari unit) < jumlah
tercatatnya.
dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset
dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan
urutan sbb:
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat
atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit
penghasil kas (kelompok dari unit); dan
(b) selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut
dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat
setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok
dari unit).
Kemudian
pro rata
PSAK 48
Par 98
27
Unit Penghasil Kas
Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai,
entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat
aset dengan jumlah yang tertinggi dari:
(a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk
menjual (jika ditentukan);
(b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan
(c) nol.

PSAK 48
Par 100
28
Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan ke
aset harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit
(kelompok dari unit).
CONTOH - UPK
Sebuah perusahaan manufaktur memiliki mesin yang
digunakan untuk memproduksi di satu divisi produksi.
Mesin tersebut tidak memiliki harga jual kecuali harga jual
sebagai besi bekas dan sulit untuk mengidentifikasi arus
kas secara terpisah dari penggunaan mesin tersebut.

Konsekuensinya jika perusahaan menentukan ada
indikasi impairment atas mesin, maka penilaian
impairment harus dilihat sebagai satu kesatuan divisi
produksi. Perhitungan nilai diperoleh kembali harus
dihitung atas keseluruhan unit penghasil kas divisi
produksi.
29
CONTOH - UPK
Sebuah perusahaan transportasi memperoleh kontrak
dari Pemda untuk mengoperasikan 6 jalur koridor
busway sebagai satu kesatuan. Perusahaan dapat
mengidentifikasi aset dan arus kas dari masing-masing
jalur tersebut. Satu koridor busway mengalami kerugian
(indikasi penurunan nilai).

Walaupun kerugian penurunan nilai dapat diidentifikasi
untuk satu koridor, namun karena perusahaan terikat
kontrak untuk menjalankan keenam koridor tersebut
maka penurunan nilai harus dilihat sebagai satu
kesatuan. Pengukuran penurunan nilai dilakukan atas
UPK atas keenam koridor busway tersebut.
30
Goodwill
Goodwill telah dialokasikan sebelumnya ke unit penghasil
kas A. Goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat
diidentifikasi atau diasosiasikan dengan kelompok aset pada
tingkatan yang lebih rendah dari A, kecuali secara arbitrer.
31
Karena goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat secara
arbitrer diidentifikasi atau diasosiasikan dengan suatu
kelompok aset pada suatu level yang lebih rendah dari A,
maka goodwill dialokasikan kembali ke unit B, C dan D
berdasarkan nilai relatif dari tiga porsi dari A sebelum porsi
tersebut diintegrasikan ke B, C dan D.
Kasus
Suatu entitas mengoperasikan peralatan minyak di dasar
laut. Entitas menyediakan biaya restorasi senilai Rp 10
M, yang mencerminkan nilai kini dari biaya tersebut.
Entitas tersebut menerima tawaran untuk membeli
peralatan minyak seharga Rp 16 M, dan nilai biaya
pelepasan seharga Rp 2 M. Nilai pakai sebesar Rp 24 M.
Sedangkan nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 20 M.

Apakah nilai dari peralatan menurun?
Kasus 1: Penurunan Nilai UPK
32
solusi
Solution
Nilai wajar dikurangi cost to sell dari peralatan adalah Rp
14 M (Rp 16 M Rp 2 M).
Nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 14 M (Rp 24 M
Rp 10 M).
Nilai tercatat dari peralatan adalah Rp 10 M (Rp 20 M
Rp 10 M).
Sehingga, nilai terpulihkan dari unit penghasil kas
melebihi nilai tercatatnya, sehingga aset ini tidak
diturunkan nilainya.
33
Kasus 1: Penurunan Nilai UPK
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Kasus
PT Melati melakukan review penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011,
berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp200 juta
Properti, Pabrik, dan Peralatan,telah didepresiasi 400 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 300 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 350 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 207 juta
Persediaan, at cost 150 juta
Piutang Dagang

230 juta

Total Rp 1837 juta

Setelah review penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp900 juta termasuk properti investasi
senilai Rp300 juta.
Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.
34
Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro
rata terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
Solusi Contoh
Nilai Nilai Tercatat
tercatat setelah Alokasi Rugi setelah Rugi
rugi penurunan nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai

Goodwill Rp 200 juta Rp (200 juta) Rp 0
Property, plant and equipment 400 juta (392.6 juta) 7.4 juta
Aset Tak Berwujud 300 juta (294.4 juta) 5.6 juta
Properti Investasi (350 jt-50 jt) 300 juta - 300 juta
Aset Keuangan 207 juta - 207 juta
Persediaan 150 juta - 150 juta
Piutang Dagang 230 juta - 230 juta

Total 1787 juta (887 juta) 900 juta
Pertama, rugi penurunan nilai mengurangi seluruh goodwill
35
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
687x(300/700)
687x(400/700)
Kasus
Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:
Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30
60
Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.

Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih
perusahaan.
Kasus 3
36
Kasus
solusi

Goodwill Properti Pabrik Total
RpM RpM RpM RpM
Nilai Tercatat 10 20 30 60
Rugi Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai Tercatat setelah - 18 27 45
Penurunan Nilai
Kasus 3
37
Solusi Kasus
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
PT Lily memiliki 80% kepemilikan PT Kenanga dengan
membayar Rp 32 M pada 1 Januari 2010. Setelah tanggal
akuisisi, aset bersih yang dapat diidentifikasi memiliki nilai
Rp30 M.

PT Kenanga merupakan UPK. Pada 31 Desember 2010,
nilai yang dapat dipulihkan dari PT Lily sebesar Rp20 M.
Nilai wajar aset teridentifikasi 27.


38
Kasus
solusi
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
Harga perolehan kombinasi bisnis 80% = Rp 32 M
Harga perolehan kombinasi bisnis 100% = Rp 40 M
Nilai wajar aset bersih bisa diidentifikasi = Rp 30 M
Goodwill total = Rp 10 M
Pengendali
Nilai aset bersih yang diakusisi = 80% x Rp30 M = Rp 24 M
Goodwill pengendali = Rp 8 M
Harga perolehan = Rp 32 M


39
Kasus
solusi

Nilai aset pada saat perolehan pertama


40
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
Akhir tahun 2010 Goodwill Aset
diidentifikasi
Total
Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M
Pengendali 8 M 24 M 32 M
Kepemilikan minoritas 2 M 6 M 8 M
Nilai tercatat yang disesuaikan Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M
Solusi Kasus
Bagian 2: Mengalokasikan kerugian penurunan nilai

41
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
Nilai yang
dapat
dipulihkan
Rp20 M
Nilai tercatat
telah
disesuaikan
Rp 37 M
<
Terjadi
penurunan
nilai Rp17 M
Akhir tahun 2010 Goodwill Aset
diidentifikasi
Total
Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M
Akumulasi depresiasi - (3 M) (3 M)
Nilai tercatat 10 M 27 M 37 M
Kerugian penurunan nilai 10 M 7 M 17 M
Nilai tercatat yang disesuaikan 0 Rp 20 M Rp 20 M
Solusi Kasus
Bagian 1: Menguji penurunan nilai PT Kenanga
Asumsi: depresiasi aset yang dapat diidentifikasi Rp 2 M selama
tahun 2010


42
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
Akhir tahun 2010 Goodwill Aset
diidentifikasi
Penurunan Nilai Total
Ass Goodwill
Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 30 M Rp 40 M
Akumulasi depresiasi - (3 M) (3 M)
Nilai tercatat 10 M 27 M 37 M
Penurunan nilai 7 M 10 M 17 M
Pihak pengendali 8 M 21.6 M 5.6 M 8 M
Kepemilikan minoritas 2 M 5.4 M 1.4 M 2 M
Nilai setelah penurunan Rp 10 M Rp 27 M (7)M (10) Rp 20 M
Solusi Kasus
Bagian 2: Mengalokasikan kerugian penurunan nilai

43
Kasus 4: Penurunan Nilai Goodwill
Nilai yang
dapat
dipulihkan
Rp20 M
Nilai tercatat
telah
disesuaikan
Rp 37 M
<
Terjadi
penurunan
nilai Rp13 M
Akhir tahun 2010 Goodwill Aset
diidentifikasi
Total
Nilai tercatat bruto Rp 10 M Rp 25 M Rp 35 M
Akumulasi depresiasi - (2 M) (2 M)
Nilai tercatat 10 M 23 M 33 M
Kerugian penurunan nilai 10 M 3 M 13 M
Pihak pengendali 2.4 M
Non pengendali 0.6 M
Nilai tercatat yang disesuaikan 0 Rp 20 M Rp 20 M
Solusi Kasus
Dalam menilai apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah
diakui pada periode-periode
sebelumnya untuk aset (selain
goodwill) mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun, entitas
mempertimbangkan, minimal, indikasi
berikut ini:

1. Infomasi yang bersumber dari luar
2. Informasi yang bersumber dari dalam

Pembalikan suatu
Rugi Penurunan Nilai
PSAK 48
Par 106
44
Rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode-periode sebelumnya
untuk aset selain goodwill harus dibalik
jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan estimasi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan
atas aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui.
jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat
aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya.
Kenaikan ini merupakan suatu
pembalikan rugi penurunan nilai

Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai
PSAK 48
Par 109
45
Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain
goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi
penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat
(neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya
aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-
tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain
goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset
disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK
16).
Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset
revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan
penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait.
Pembalikan suatu
Rugi Penurunan Nilai Aset Individu
PSAK 48
Par 112-114
46
Dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk
goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari asetnya.
Diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai
untuk aset individual dan diakui sesuai dengan PSAK ini.
Alokasi pembalikan rugi penurunan nilai jumlah tercatat
aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah
dari:
(a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan
(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau
depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan
nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam
periode sebelumnya.
Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya
telah dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan
pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.
Pembalikan suatu
Rugi Penurunan Nilai untuk UPK
PSAK 48
Par 117-
118
47
Pengungkapan
PSAK 48
Par 121-130
48
Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan
Pengungkapan tambahan utama
termasuk:
Setiap UPK (atau
kelompok UPK)
yang memiliki nilai
tercatat goodwill
atau aset tidak
berwujud dengan
masa manfaat tidak
terbatas
Asumsi utama
dan pendekatan
manajemen
yang digunakan
untuk mengukur
nilai terpulihkan
Periode dimana
manajemen
telah
memproyeksikan
arus kas, tingkat
pertumbuhan,
tingkat diskonto
Main References
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

International Financial Reporting Standards Certificate Learning
Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales



Problem 1
Suatu aset individu nilai perolehannya 24.000. Depresiasi
dilakukan dengan garis lurus selama 20 tahun dengan
nilai sisa sebesar 4.000. Pada awal tahun ke 16, ada
indikasi penurunan nilai.
Jika aset tersebut dijual harga penjualan 10.000
dikurangi biaya penjualan 3.000. Nilai pakai aset tersebut
sebesar 6.000.
Setelah penurunan nilai masa manfaat tersisa aset tetap
5 tahun dan nilai residu tidak berubah 4.000

Hitung penurunan nilai dan jurnal yang dibuat.
50
Problem 1
Awal tahun 16 = akhir tahun 15, sudah dimanfaatkan 15thn.
Akumulasi depresiasi = 15.000.
Nilai tercatat aset 24.000-15.000 = 9.000
Nilai diperoleh kembali nilai tertinggi antara
10.000 3.000 = 7.000 dengan 6.000 7.000
Rugi penurunan nilai = 9.000 7.000 = 2.000
Jurnal yang dibuat
Rugi penurunan nilai 2.000
Akumulasi depresiasi 2.000
Depresiasi tahun ke-16. (7.000-4.000)/5 = 600
Beban Depresiasi 600
Akumulasi depresiasi 600

51
Problem 1
Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 1.200 = 5.800
Nilai diperoleh kembali 6.000 5.800 = 200
Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18
adalah 7.000 (24.000 17.000) Nilai 6.000 berada di bawah 7.000,
sehingga 200 diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai.
Jurnal yang dibuat
Keuntungan pembalikan penurunan nilai 200
Akumulasi Depresiasi 200
Depresiasi yang baru (6.000 4.000)/3 = 667



52
Pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai.
Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 6.000. Masa
manfaat dan nilai residu tidak berubah.
Problem 1 asumsi berbeda
Misalkan pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan
nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 8.000. Masa
manfaat dan nilai residu tidak berubah.
53
Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 1.200 = 5.800
Nilai diperoleh kembali 8.000 5.800 = 2.200
Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18
adalah 7.000 (24.000 17.000) Nilai 8.000 berada di atas 7.000,
sehingga 2.200 tidak dapat diakui seluruhnya sebagai sebagai
keuntungan penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai yang dapat
diakui sebesar 7.000 5.800 = 1.200
Jurnal yang dibuat
Keuntungan pembalikan penurunan nilai 1.200
Akumulasi Depresiasi 1.200
Depresiasi yang baru (7.000 4.000)/5 = 1.000

Problem 1 perubahan masa manfaat
Suatu aset individu nilai perolehannya 24.000. Depresiasi
dilakukan dengan garis lurus selama 20 tahun dengan
nilai sisa sebesar 4.000. Pada awal tahun ke 16, ada
indikasi penurunan nilai.
Jika aset tersebut dijual harga penjualan 10.000
dikurangi biaya penjualan 3.000. Nilai pakai aset tersebut
sebesar 6.000.
Setelah penurunan nilai dilakukan review masa manfaat
tersisa aset 5 tahun dan nilai residu sebesar 1.000

Hitung penurunan nilai dan jurnal yang dibuat.
54
Problem 1 perubahan masa manfaat
Awal tahun 16 = akhir tahun 15, sudah dimanfaatkan 15thn.
Akumulasi depresiasi = 15.000.
Nilai tercatat aset 24.000-15.000 = 9.000
Nilai diperoleh kembali nilai tertinggi antara
10.000 3.000 = 7.000 dengan 6.000 7.000
Rugi penurunan nilai = 9.000 7.000 = 2.000
Jurnal yang dibuat
Rugi penurunan nilai 2.000
Akumulasi depresiasi 2.000
Depresiasi tahun ke-16. (7.000-1.000)/5 = 1.200
Beban Depresiasi 1.200
Akumulasi depresiasi 1.200

55
Problem 1 perubahan masa manfaat
Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 2.400 = 4.600
Nilai diperoleh kembali 6.000 4.600 = 1.400
Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18
adalah 7.000 (24.000 17.000) Nilai 6.000 berada di bawah 7.000,
sehingga 1.400 diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan nilai.
Jurnal yang dibuat
Keuntungan pembalikan penurunan nilai 1.400
Akumulasi Depresiasi 1.400
Depresiasi yang baru (6.000 1.000)/5 = 1.000



56
Pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan nilai.
Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 6.000. Dilakukan
review terdapat perubahan masa manfaat tersisa menjadi 5 tahun
dan nilai residu 1.000
Problem 1 perubahan masa manfaat
Misalkan pada awal tahun ke-18 ada indikasi pembalikan penurunan
nilai. Diketahui nilai dapat diperoleh kembali sebesar 8.000. Dilakukan
review terdapat perubahan masa manfaat tersisa menjadi 5 tahun dan
nilai residu 1.000
57
Nilai tercatat pada awal tahun 18 adalah: 7.000 2.400 = 4.600
Nilai diperoleh kembali 8.000 4.600 = 3.400
Jika tidak terjadi impairment nilai tercatat aset pada awal tahun-18
adalah 7.000 (24.000 17.000) Nilai 8.000 berada di atas 7.000,
sehingga 2.400 tidak dapat diakui seluruhnya sebagai sebagai
keuntungan penurunan nilai. Pembalikan penurunan nilai yang dapat
diakui sebesar 7.000 4.600 = 2.400
Jurnal yang dibuat
Keuntungan pembalikan penurunan nilai 2.400
Akumulasi Depresiasi 2.400
Depresiasi yang baru (8.000 1.000)/5 = 1.400

Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
08161932935 atau 081318227080
58

Anda mungkin juga menyukai