0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan2 halaman
Bendera Islam atau liwa pada masa Rasulullah saw berwarna putih berbentuk persegi empat dengan tulisan "laa ilaha illallah muhammad rasulullah" berwarna hitam, sedangkan panji perang atau rayah berwarna dasar hitam berbentuk persegi empat dengan tulisan sama hanya berwarna putih.
Bendera Islam atau liwa pada masa Rasulullah saw berwarna putih berbentuk persegi empat dengan tulisan "laa ilaha illallah muhammad rasulullah" berwarna hitam, sedangkan panji perang atau rayah berwarna dasar hitam berbentuk persegi empat dengan tulisan sama hanya berwarna putih.
Bendera Islam atau liwa pada masa Rasulullah saw berwarna putih berbentuk persegi empat dengan tulisan "laa ilaha illallah muhammad rasulullah" berwarna hitam, sedangkan panji perang atau rayah berwarna dasar hitam berbentuk persegi empat dengan tulisan sama hanya berwarna putih.
dengan liwa (jamaknya adalah al liwayah). Sedangkan dengan panji-panji perang dinamakan rayah. Disebut juga dengan al alam. Rayah adalah panji-panji yang diserahkan kepada pemimpin peperangan, dimana seluruh pasukan berperang dibawah naungaannya. Liwa adalah bendera yang menunjukkan posisi pemimpin pasukan, dan ia akan dibawa mengikuti pemimpin pasukan. Liwa adalah al-alam (bendera) yang berukuran besar . jadi, liwa adalah bendera negara. Sedangkan rayah berbeda dengan al-alam. Rayah adalah bendera yang berukuran lebih kecil, yang disserahkan oleh khlifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan- komandan pasukan islam lainnya. Rayah merupakan tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya addalah pemimpin perang. Liwa (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam. Banyak riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya: rayahnya (panji-panji perang) rasulullah saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa-nya) berwarna putih (HR Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah) Meskipun terdapat juga hadist- hadist lain yang menggambarkan warna- warna lain untuk liwa (bendera) dan rayah (panji-panji peranng), akann tetapi sebaigian besar ahli hadist meriwayatkann warna liwa dengan warna putih dann rayah dengan warna hitam. Tidak terdapat keterangan (nash) yang menjelaskan ukuran bendera dan panji-panji islam dimassa Rasulullah saw, tetapi terdapat keterangan tentang bentuknya, yakni persegi empat. panji Rasulullah saw berwarna hitam, berbentuk persegi empat dan terbuat dari kain wol (HR Tirmidzi). Al-kittani mengetengahkan sebuah hadist yang menyebutkan: Rasulullah saw telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yang ukurannya sehasta kali sehasta Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan laa ilahaillallah, Muhammadarasulullah. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sadangkan pada rayah yang berwarna hitam, tulisan itu berwarna putih. Hal ini dijelaskan oleh al-kittani yang berkata hadist-hadist tersebut (yang menjelaskan tentang tulisan pada liwa dan rayah) terdapat dalam musnad imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui Jalur Ibnu Abbas. Imam Thabarani meriwayatkannya melalui jalur Buraidah al-Aslami, sedangkan Ibnu Adi malalui jalur Abu Hurairah. Begitu juga hadist-hadist yang manunjukan adanya lafadz laailahaillallah muhammad rasulullah pada bendera dan panji-panji perang. Terdapat pada kitab fathul bari. Berdasarkan paparan diatas, bendera Islam (liwa) dimasa Rasulullah saw adalah berwarna putih, berbentuk segi empat dan didalamnya terdapat tulisan laa ilahaillalllah muhammad rasulullah dengan warbna hitam. Dan panji-panji perang (rayah) dimasa rasulullah saw berwarna dasar hitam, berbentuk persegi empat, dengan tulisan di dalamnya laa ilahaillallah muhammad rasulullah berwarna putih.